Ahli Geologi: Tak Ada Piramida di Gunung Sadahurip
Selasa, 14 Februari 2012 21:32 WIB
Gunung Sadahurip
(VIVAnews)
Garut, (tvOne).
Gunung Sadahurip di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, merupakan tumpukan lava yang mengeras, sehingga tidak bisa disebut secara ilmiah terdapat peninggalan bersejarah adanya bangunan piramida.
"Ini bisa dibuktikan dengan ditemukannya batu-batuan dari lava yang mengeras dan menjadi fosil di gunung itu," kata Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Sujatmiko, saat kegiatan seminar Kebudayaan bertajuk "Tidak Ada Piramida di Gunung Sedahurip" yang digelar di Gedung Korpri, Kabupaten Garut, Selasa, (14/2).
Sujatmiko menjelaskan, Gunung Sedahurip seperti gunung api purba yang sudah menjadi fosil, sehingga tidak bisa disebut sebagai gunung terbentuk oleh manusia yang diduga ada peninggalan bersejarah seperti bangunan piramida.
Gunung Sadahurip yang diperkirakan berusia berkisar dua hingga lima juta tahun, kata Sujatmiko, terbentuk akibat adanya magma yang tidak meletus kemudian mendorong perut bumi, selanjutnya lava yang keluar menyerupai gunung. "Tidak ada kaitan dengan peradaban prasejarah, tapi kalau penasaran, silahkan lanjutkan penelitian," katanya.
Sementara itu, salah seorang peserta seminar dari staf Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Dr Ir Binarko, menyatakan hal serupa bahwa Gunung Sadahurip sebuah gunung biasa yang terbentuk secara alami dari lava yang menumpuk menyerupai gunung.
Menurut dia setiap kali magma keluar dari perut bumi tedapat berbagai kandungan seperti logam berharga dan kandungan emas di kawasan Gunung Sadahurip. Adanya kandungan yang berharga itu, Binarko khawatir penyebaran isu terdapat peninggalan bersejarah, justru dimanfaatkan oleh kepentingan kelompok yang ingin mengambil keuntungan.
"Lebih baik distop, tapi kalau memang merasa penasaran, silakan saja lakukan penelitian yang sesuai prosedur dan mengantongi izin," katanya.
Sementara itu budayawan sebagai pembicara dalam seminar tersebut, Usep Romli, berharap pemerintah tidak terbuai isu peninggalan bersejarah sehingga meninggalkan tugas pokok sebagai pelayan masyarakat. "Kalau terus-terusan konsentrasi dengan isu Gunung Piramid, saya khawatir tugas pokok dan fungsi pemerintah sebagai pelayan masyarakat terlupakan," katanya.
Berkembangnya informasi Gunung Sadahurip terdapat peninggalan bersejarah berasal dari Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial yang menyatakan penelitian intensif tim katastropik purba menemukan dugaan adanya bangunan berbentuk piramida yang usianya lebih tua dari Piramida di Mesir. (Ant)
Gunung Sadahurip di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, merupakan tumpukan lava yang mengeras, sehingga tidak bisa disebut secara ilmiah terdapat peninggalan bersejarah adanya bangunan piramida.
"Ini bisa dibuktikan dengan ditemukannya batu-batuan dari lava yang mengeras dan menjadi fosil di gunung itu," kata Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Sujatmiko, saat kegiatan seminar Kebudayaan bertajuk "Tidak Ada Piramida di Gunung Sedahurip" yang digelar di Gedung Korpri, Kabupaten Garut, Selasa, (14/2).
http://gunungtoba2014.blogspot.com
Sebaiknya,
menurut Sujatmiko, pemerintah tidak meneruskan penelitian di Gunung
Sedahurip yang berbentuk seperti piramida itu, karena berdasarkan kajian
tidak ada kaitan nilai sejarah peradaban manusia.Sujatmiko menjelaskan, Gunung Sedahurip seperti gunung api purba yang sudah menjadi fosil, sehingga tidak bisa disebut sebagai gunung terbentuk oleh manusia yang diduga ada peninggalan bersejarah seperti bangunan piramida.
Gunung Sadahurip yang diperkirakan berusia berkisar dua hingga lima juta tahun, kata Sujatmiko, terbentuk akibat adanya magma yang tidak meletus kemudian mendorong perut bumi, selanjutnya lava yang keluar menyerupai gunung. "Tidak ada kaitan dengan peradaban prasejarah, tapi kalau penasaran, silahkan lanjutkan penelitian," katanya.
Sementara itu, salah seorang peserta seminar dari staf Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Dr Ir Binarko, menyatakan hal serupa bahwa Gunung Sadahurip sebuah gunung biasa yang terbentuk secara alami dari lava yang menumpuk menyerupai gunung.
Menurut dia setiap kali magma keluar dari perut bumi tedapat berbagai kandungan seperti logam berharga dan kandungan emas di kawasan Gunung Sadahurip. Adanya kandungan yang berharga itu, Binarko khawatir penyebaran isu terdapat peninggalan bersejarah, justru dimanfaatkan oleh kepentingan kelompok yang ingin mengambil keuntungan.
"Lebih baik distop, tapi kalau memang merasa penasaran, silakan saja lakukan penelitian yang sesuai prosedur dan mengantongi izin," katanya.
Sementara itu budayawan sebagai pembicara dalam seminar tersebut, Usep Romli, berharap pemerintah tidak terbuai isu peninggalan bersejarah sehingga meninggalkan tugas pokok sebagai pelayan masyarakat. "Kalau terus-terusan konsentrasi dengan isu Gunung Piramid, saya khawatir tugas pokok dan fungsi pemerintah sebagai pelayan masyarakat terlupakan," katanya.
Berkembangnya informasi Gunung Sadahurip terdapat peninggalan bersejarah berasal dari Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial yang menyatakan penelitian intensif tim katastropik purba menemukan dugaan adanya bangunan berbentuk piramida yang usianya lebih tua dari Piramida di Mesir. (Ant)
http://iptek.tvonenews.tv/berita/view/53630/2012/02/14/ahli_geologi_tak_ada_piramida_di_gunung_sadahurip.tvOne
No comments:
Post a Comment