Lemuria – Benua Kuno Yang Hilang
Seperti halnya Atlantis, Lemuria
juga dipercaya bukanlah sebuah dongeng. Lemuria merupakan sebuah
hipotesa tentang benua yang hilang yang berlokasi antara samudera Hindia
dan Pasifik.
Lemuria disebut – sebut lahir lebih dulu
sebelum ada kehidupan di Atlantis. Benua ini kemudia hilang atau
hancur, lalu mereka yang selamat menempati negeri Atlantis. Maka
Atlantis ini juga disebut sebagai Lemuria II, atau benua sebelum
Atlantis.
Namun sebagian besar orang percaya bahwa
Lemuria adalah benua Mu yang hilang, padahal sesungguhnya kedua benua
ini sangatlah beda. Dalam kasus Lemuria, daratannya memang sebagian
dikatakan telah tenggelam, tetapi daratan lainya masih ada. Sedangkan
dalam kasus Mu, benua dikatakan telah tenggelam seperti halnya Atlantis
dalam sehari semalam akibat bencana sebagaimana yang dikatakan oleh
August Le Plongeon dan James Churchward.
Deskripsi tentang benua Mu sebetulnya lebih mengacu pada deskripsi Lemuria
di mana beberapa penemuan artefaknya yang berbeda. Kita bisa
menyimpulkan bahwa Lemuria itu ada di sekitar samudera Hinda, sementara
Mu ada di wilayah Pasifik Selatan.
Oke, kita fokus bahas Lemuria saja ya
Lemuria – Benua Kuno Yang Hilang
Karena penduduk Lemuria merupakan nenek moyang bangsa Atlantis, maka tak heran gambaran Lemuria
sendiri sangat mirip dengan peradaban Atlantis. Mereka dianugerahi
sumber daya alam yang melimpah, tanah yang subur, terdapat gunung –
gunung dan masyarakat yang makmur. Bangsa Lemuria juga sangat menguasa
beberapa cabang ilmu pengetahuan yang didukung dengan teknologi yang
sudah maju.
Sedikit berbeda dengan bangsa Atlantis
yang suka melakukan invasi ke negeri lain, bangsa Lemuria diyakini
sebagai penghuni yang memiliki tingkat evolusi dan spiritual yang
tinggi, mencintai perdamaian dan sangat bermoral. Inilah yang
menyebabkan bangsa Lemuria memiliki peradaban yang maju.
Hipotesa Lemuria berkembang sejak Philip
Sclater, ahli zoologi asal Inggris yang menuliskan sebuah artikel
tentang kemiripan bentuk fosil mamalia lemur di Madagaskar dan india
pada tahun 1864. Sejak itu ia kemudian menyatakan bahwa Madagaskar dan
India pernah bersatu sebagai salah satu benua yang besar.
Dari situlah kemudian berkembang teori
Lemuria, sebut saja misalnya Ernst Haeckel, pakar teori evolusi yang
mengatakan bahwa asal – usul manusia
ada dan ditemukan di Asia. Ia percaya bahwa Hindustan (Asia Selatan)
adalah lokasi sebenarnya dimana manusia pertama berevolusi. Haeckel
berpendapat bahwa manusia berhubungan erat dengan primata Asia Tenggara
dan menolak hipotesis Darwin yang menyebutkan dari Afrika.
Haeckel kemudian mengklaim bahwa rantai
yang hilang itu bisa ditemukan di benua bernama Lemuria yang posisinya
terletak di Samudera Hindia. Ia menuliskan Lemuria dalam buku Haeckel The History of Ceration
(1884) yang menjelaskan migrasi rute manusia dari dan ke Lemuria. Ia
juga mengklaim tak bisa menemukan fosil karena tenggelam ke dasar
lautan.
Kemudian pada tahun 1887, Melchior
Neumayr dalam bukunya menyebutkan tentang kemungkinan banyaknya jembatan
yang kini terendam di dasar benua, karena itu ia menyebutkan dari
sinilah distribusi ragam spesies ke penjuru dunia. Maka Lemuria disebut
juga dengan Benua Cekung.
Di India, terdapat literatur naskah
tentang Lemuria yang berkaitan erat dengan sebuah Kerajaan Kumari Kandam
yang hilang. Penulisnya, Devaneya Pavanar, kemudian menyebutkan bahwa
bangsa Tamil berasal dari Lemuria, salah satu peradaban manusia. Ia
kemudian menjabarkan metodologi kejadian di mana Lemuria tenggelam pada
masa 16.000 SM. Pada salah satu bukunya, ia menulis: ”(Dunia) Barat tidak tahu sampai sekarang, bahwa Tamil adalah bahasa klasik yang berasal dari Lemurian yang sangat maju…”
http://gunungtoba2014.blogspot.com
Pada tahun 1894, Federick Spencer Oliver
mengklaim bahwa orang yang selamat dari benua cekung atau disebut
Lemurian tinggal di Gunung Shasta, California Utara. Para Lemurian ini
tinggal dis ebuah kompleks terowongan di bawah gunung dan kadang –
kadang menampakkan diri dengan menggunakan jubah putih serta membentuk
sebuah sekte persaudaraan.
Mungkin Lemuria memang pernah hilang dan
kini mudah dilupakan, atau bahkan tak terdengar seiring dengan
pengakuan ilmu pengetahuan tentang teori lempeng tektonik yang
menyebutkan adanya bukti – bukti pergerakan dalam skala besar yang
dilakukan oleh litosfer bumi. Dalam teori ini disebutkan bahwa
Madagaskar dan India memang pernah bersatu sebagai sebuah daratan besar,
tetapi ini terjadi karena pergerakan lempeng india yang melepaskan
jutaan tahun lalu dan bergerak ke lokasi sebagaimana sekarang ada dalam
peta. Kedua daratan ini pecah dan tidak tenggelam ke dasar laut.
Meski begitu, misteri benua – benua
hilang ini jelas memberi pelajaran kepada kita bahwa bisa saja negeri
itu ada, kemudian penghuninya dihancurkan oleh kesombongan dan
kepongahannya. Mereka lupa ada Sang Maha Pencipta.
Demikianlah informasi mengenai Lemuria – Benua Kuno Yang Hilang. Semoga bermanfaat
Sumber:
http://artikelbahasaindonesia.org/artikel-pendidikan/lemuria-benua-kuno-yang-hilang/
Sumber:
http://artikelbahasaindonesia.org/artikel-pendidikan/lemuria-benua-kuno-yang-hilang/
No comments:
Post a Comment