Dataran Tinggi Basemah, Leluhur Suku Ogan, dan Misteri Arya Penangsang ?
Suku Ogan, merupakan komunitas masyarakat yang hidup di sepanjang pinggiran Sungai Ogan Sumatera Selatan. Suku ini dikelompokkan sebagai Pendukung Budaya Melayu Muda (Deutro Melayu).Bahasa masyarakat Suku Ogan, dikelompokan ke dalam Bahasa Melayu Tengah. Selain Suku Ogan, penutur dari Bahasa Melayu Tengah ini antara lain : Suku Semendo, Lintang, Kisam, Pasemah, Enim, Rambang, Lematang Ulu dan Kikim.
Dataran Tinggi Basemah
Dari kelompok Pendukung Budaya Melayu Muda di Sumatera Selatan, suku yang tertua adalah Suku Pasemah, yang mendiami Dataran Tinggi Basemah.
Berdasarkan temuan arkeologis, telah ada masyarakat yang hidup disekitar Dataran Tinggi Basemah, di masa 4.500 tahun yang lalu (2.500 SM). Nampaknya, Dataran Tinggi Basemah ini, merupakan awal pemukiman dari masyarakat pendukung budaya Melayu Muda.
Leluhur Suku Ogan, diperkirakan berasal dari dataran tinggi ini, yang dikemudian hari “turun gunung”, untuk mencari lahan pemukiman yang baru. Keberadaan mereka dipinggiran Sungai Ogan, pada akhirnya berinteraksi dengan masyarakat lainnya, untuk kemudian membentuk satu kebudayaan tersendiri.
Kerajaan Sriwijaya, Negeri Melayu
Pada sekitar abad ke-7 Masehi, berdiri
Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan. Kerajaan Sriwijaya ini, cikal
bakal terbentuknya adalah melalui proses kesepakatan dari para tetua
Pendukung Budaya Melayu Muda.
Kesepakatan tersebut kemudian mendapat
dukungan dari berbagai suku dari daerah lain, seperti Suku Minangkabau,
Suku Komering dan sebagainya. Sehingga terbentuklah sebuah kerajaan yang
sangat kuat.
Diduga Sriwijaya
berbentuk Negara Federasi, dimana Para Pemimpin Lokal masih memiliki
kekuasaan di daerahnya. Kerajaan Sriwijaya, berdasarkan catatan sejarah,
adalah Kerajaan Melayu terbesar yang pernah ada. Sistem Federasi yang
diterapkan kerajaan ini, memungkinkan pengaruhnya hampir meliputi
seluruh wilayah di Asia Tenggara.
Leluhur Suku OganSetelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, masyarakat dipinggiran sungai ogan, mendapat pengaruh budaya dari para pendatang. Mereka kebanyakan datang dari Lampung dan Tanah Jawa.
Di masa Raden Ario Dillah (Sultan Abdullah) berkuasa, diperkirakan perkembangan Islam sangat pesat di Masyarakat Ogan. Keluarga Para Waliullah ini kemudian membaur dengan Suku Ogan, dan pada akhirnya menjadi bagian dari Leluhur Suku ini.
Berdasarkan Kisah Mitos serta Legenda yang ada, Leluhur Suku Ogan tersebut antara lain :
1.Sanghyang Sakti Nyata. Berdasarkan catatan masyarakat Lampung Pesisir Waylima, dikisahkan beliau memiliki 7 orang anak, yang kemudian menjadi leluhur bagi Suku Ogan, Rejang, Semende, Pasemah, Komering dan Lampung.WaLlahu a’lamu bishshawab
2. Ratu Sahibul (Arya Penangsang). Berdasarkan cerita masyarakat Ogan dan Kombering, Arya Penangsang tidak terbunuh di Tanah Jawa, beliau mengungsi ke pulau sumatera, dan makamnya sekarang berada di Indralaya Ogan Ilir.
Arya Penangsang diperkirakan hijrah pada sekitar tahun 1549M. Di awali dari Kadipaten Jipang, kemudian singgah di Kerajaan Banten, lalu dilanjutkan menuju Skala Brak (Lampung).
Dari Skala Brak ini rombongan beliau menuju ke Desa Tanjung Kemala (Kerajaan Abung di Lampung). Setelah sempat menetap di desa Tanjung Kemala, kemudian perjalanan dilanjutkan ke Surabaya Nikan (Ogan Komering Ulu).
Di Surabaya Nikan ini beliau sempat menetap cukup lama, disini beliau sempat menanam pohon kelapa sebanyak 40 batang serta meninggalkan batu lesung yang cukup besar.
Dari Surabaya Nikan ini, beliau kemudian membuat perkampuangan yang dikenal dengan nama Desa Gunung Batu. Di desa ini, beliau tinggal cukup lama, anak keturunan Arya Penansang, banyak berada di desa ini.
Perjalanan beliau berakhir di desa Indra Laya (Ogan Ilir) Sumatra Selatan, di desa inilah beliau wafat pada tahun 1611M.
Kehadiran Arya Penangsang di Sumatera Selatan, semakin diperkuat dengan keberadaan Keris Pusaka Setan Kober, yang disinyalir berada di wilayah ini.
Sumber:
http://kanzunqalam.com/2014/04/23/dataran-tinggi-basemah-leluhur-suku-ogan-dan-misteri-arya-penangsang/
No comments:
Post a Comment