Pages

Wednesday, May 7, 2014

Erich von Däniken di Buku Chariots of the Gods

Erich von Däniken di Buku Chariots of the Gods

 
Untuk menulis buku ini diperlukan keberanian; demikian pula untuk membacanya. Mengapa? Karena teoriteorinya serta pembuktian dari teori-teori itu tidak cocok dengan mosaik arkeologi tradisionil yang telah dengan susah payah disemen dengan tangguhnya. Para sarjana akan menyebutnya omong kosong dan akan memasukkannya ke dalam buku daftar kata-kata yang sebaiknya tak usah disebut di sini. Orang awam akan menyembunyikan dirinya bila mereka dihadapkan kepada kemungkinan untuk menyelidiki masa lampau. Bahkan penyelidikan tentang masa depan pun akan dianggapnya lebih misterius dan lebih bertualang lagi.

Namun demikian, ada satu hal yang sudah pasti yakni sesuatu yang tidak konsisten, tentang masa lampau kita itu; tentang masa lampau ribuan juta tahun yang telah silam. Masa lampau yang penuh dengan dewa yang pernah mengunjungi bumi ini dengan mengendarai kapal ruang angkasa.

Kemajuan tehnik tak terbilang pesatnya di masa yang telah silam itu. Banyak sekali pengetahuan masa lampau itu yang sekarang baru sebagian saja yang dapat kita temukan kembali. Ada sesuatu yang tidak tetap teratur. Pula mengenai arkeologi kita, mengapa?

Karena manusia telah menemukan atau mengetahui batere sumber listrik; ribuan tahun yang lalu. Karena kita telah menemukan makhluk aneh berpakaian ruang angkasa yang sempurna dengan kancing-kancing plating. Karena kita telah menemukan bilangan berbaris lima belas, suatu basis bilangan yang belum pernah digunakan orang dalam komputer jenis manapun. Tetapi bagaimana manusia pertama ini bisa mendapat kemampuan untuk menciptakan kesemuanya ?

Terdapat pula inkonsistensi, ketidakteraturan secara tetap mengenai agama kita. Ciri dari setiap agama ialah bahwa agama itu menjanjikan bantuan dan keselamatan kepada manusia. Dewa-dewa primitip pun memberikan janji-janji demikian. Mengapa para dewa primitip itu tidak menepati janji-janjinya ? Mengapa mereka telah menggunakan senjata ultra modern terhadap manusia primitip? Mengapa para dewa itu merencanakan pemusnahan manusia primitip ? Mari kita membiasakan diri berpikir bahwa alam khayalan yang telah tumbuh dalam ribuan tahun ini suatu waktu akan ambruk.

Penelitian yang tepat selama beberapa tahun saja telah meruntuhkan bangunan mental kita yang kokoh itu. Ilmu pengetahuan yang tersembunyi dalam perpustakaan masyarakat yang serba rahasia itu sekarang telah banyak yang ditemukan. Abad penjelajahan angkasa luar sudah bukan lagi abad serba rahasia. Kita sekarang telah dapat mendaratkan manusia di bulan. Dengan penjelajahan mengangkasa, kita mencita-citakan untuk mencapai matahari dan bintang-bintang. Dengan itu pula kita menduga atau mengukur kedalaman “Jurang-jurang” masa lampau kita.

Para dewa, para pendeta, raja-raja serta pahlawan-pahlawan bermunculan dari kegelapan. Kita harus menentang supaya mereka membuka tabir rahasia mereka, kalau kita mau mempunyai cara untuk mengungkap masa lampau kita tanpa meninggalkan jurang pemisah. Laboratorium modern harus mengambil alih tugas penelitian arkeologi kita. Para akhli arkeologi harus mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang telah rusak dan hancur dengan membawa alat-alat pengukur yang sangat peka. Para pendeta yang mencari kebenaran harus mulai lagi meragukan kebenaran-kebenaran yang telah ditetapkan pasti benarnya.

Para dewa dari masa silam yang kelam suram itu telah meninggalkan bekas serta jejak yang tak terhitung banyaknya, yang baru sekarang untuk pertama kalinya dapat kita baca dan terjemahkan karena bagi manusia di masa ribuan tahun yang lalu, persoalan penjelajahan angkasa bukanlah masalah melainkan suatu pernyataan saja. Saya berani mengatakan bahwa nenek moyang saya di masa yang baru silam, pernah mendapat kunjungan tamu dari alam semesta; sekalipun saya sendiri belum dapat mengetahui siapakah cendekiawan bumi luar ini dan dari planet mana datangnya. Namun demikian saya menyatakan bahwa “orang-orang asing” ini telah menghancurkan sebagian dari kemanusiaan yang ada pada waktu itu dan menciptakan yang baru, yakni homo sapiens alias makhluk berakal, yang mungkin sekali untuk pertama kali.

Pernyataan yang tegas ini, adalah revolusioner. Pernyataan ini menghancurkan landasan “bangunan mental” yang seolah-olah telah dibangun secara sempurna itu. Adalah tujuan saya untuk menyiapkan bukti dari pernyataan ini. Buku saya ini tak akan pernah ditulis jika tidak ada dorongan dari dan kerja sama dengan banyak pihak.

Saya sangat berterimakasih kepada isteri saya yang selama beberapa tahun terakhir ini jarang sekali menjumpai saya di rumah, atas segala pengertiannya. Juga saya ucapkan terimakasih kepada teman seperjalanan saya Hans Neuner yang telah turut meng adakan perjalanan bersama saya beribu-ribu mil jauhnya atas segala bantuannya yang sangat berharga dan tak henti-hentinya. Saya berterimakasih pula kepada Dr. Stehlin dan Louis Emrich atas bantuan mereka yang walaupun tak terusmenerus. Terimakasih saya sampaikan pula kepada segenap pegawai NASA di Houston, Cape Kennedy dan Hunt sville yang telah mengizinkan saya mengadakan pengamatan di pusat-pusat tehnik penelitian ilmiah mereka yang hebat itu. Saya menyatakan terima kasih pula kepada Wernher Oon Braun, Willy Ley dan Bert Slattery.

Saya ucapkan pula banyak terimakasih kepada pria dan wanita yang tak terhitung banyaknya di muka bumi ini, atas bantuan mereka yang praktis, atas dorongan mereka dan percakapan-percakapan dengan mereka yang memungkinkan penulisan buku ini.

Erich von Däniken

Sumber:
http://ufoblogy.blogspot.com/2011/05/ketika-kapal-ruang-angkasa-kita.html

No comments:

Post a Comment