Pages

Friday, May 2, 2014

Italia

Italia




1.
Arch Of Constantine

Monumen Konstantin ini dibangun pada tahun 315 m oleh para senat dan warga Roma sebagai perayaan kemenangan Kaisar Konstantin atas Maxentius saat pertarungan di jembatan Milvianus pada tahun 312. Monumen ini tersusun dari 3 lengkungan dan merupakan lengkungan terbesar dan terindah di kota Roma. Dekorasi pada dindingnya menggambarkan perbuatan maupun kisah-kisah para pendahulu mereka : Trajan, Hadrian dan Marcus Aurelius. Pada dinding yang menghadap ke arah Colosseum, relief bagian atasnya menggambarkan peperangan antar Marcus Aurelius melawan orang-orang Dacians, lalu pada sisi lainnya di dinding tersebut menggambarkan peperangan yang dilakukan oleh Marcus Aurelius dan Konstantin.

2.

Basilika Santo Paulus di luar tembok

Basilika ini juga dikenal sebagai Basilika Ostiense, dan merupakan Gereja Terbesar kedua setelah Gereja Santo Petrus. Didirikan oleh Konstantin di atas makam Rasul Paulus pada tahun 314, lalu diperluas bangunannya oleh Valentinian II pada tahun 368 yang kemudian untuk penyelesaiannya dilakukan oleh Theodosius Agung beserta putranya, Honorius. Pada malam tanggal 15 Juli 1823, bangunan ini hampir habis termakan api. Segera setelah itu bangunan diperbaiki kembali berdasarkan rancangan awal dari arsitek Belli, Bosio, Camporese dan Poletti. Paus Pius IX menyucikan bangunan ini pada tahun 1854. Pada bagian depan basilika dihiasi dengan 150 pilar serta patung dari Santo Paulus pada bagian tengahnya. Sebelum Basilika Santo Petrus diperluas bangunannya, basilika ini merupakan basilika yang terbesar dan terindah. Model bangunan mengikuti gaya Salib Latin, yang memiliki 5 gang yang masing-masing gang memiliki 80 tiang pilar. Panjang dari bangunan ini adalah 132 meter, lebar 65 meter serta tingginya adalah 30 meter. Bagian dalam basilika yang memiliki panjang 120 m, terbagi dalam 4 bagian yang dipisahkan oleh pilar dengan seluruhnya interior batu marmer. Terdapat foto-foto dari Paus yang mengelilingi tembok bagian atas Gereja, mulai dari Santo Petrus sebagai Paus pertama di Roma sampai dengan Paus Yohanes Paulus II ( semuanya berjumlah 264 Paus ). Masih terdapat sisa 8 tempat foto kosong yang diperuntukkan Paus-Paus selanjutnya. Legenda mengatakan bahwa bila sudah tidak ada tempat kosong lagi untuk Paus berikutnya, maka itu adalah pertanda akhir jaman.

Makam dari Santo Paulus sendiri dipercaya terdapat di bagian bawah dari altar basilika ini (hanya bagian tubuhnya, sedangkan bagian kepalanya terdapat di Gereja San Giovanni Laterano ).

Basilika Santo Paulus

Bagian dalam basilika Santo Paulus

3.

Basilika Santo Petrus di Vatikan

Gereja Santo Petrus merupakan gereja terbesar dan terindah di dunia yang didirikan di atas makam Rasul Petrus. Setiap orang yang datang ke tempat ini pasti terkagum-kagum akan keindahan serta kemegahan dari Basilika ini. Pada mulanya umat Kristen awal mendirikan tempat ibadah kecil disini. Lalu pada tahun 326, Kaisar Konstantin menggantinya dengan mendirikan basilika pertama yang asli di tempat ini. Selama berabad-abad berikutnya basilika ini terus diperkaya oleh hasil-hasil karya seni.

Pada tahun 1506, karena tembok dari basilika asli ini kelihatan sudah termakan usia, Paus Julius II menugaskan Donate Bramante untuk merancang gereja yang baru dengan bentuk bangunan mengikuti gaya Salib Yunani, sebuah keputusan yang akan menimbulkan pertentangan pada 100 tahun berikutnya. Ketika Bramante wafat sebelum menyelesaikan pekerjaannya, Sangallo dan Raphael mengambil kuasa pekerjaan Bramante, dan langsung mengganti rancangan bangunan mengikuti gaya Salib Latin ( dimana salah satu bagian gereja lebih panjang dibanding bagian yang lainnya ). Pada tahun 1546, Michelangelo yang telah berusia 72 tahun meneruskan pekerjaan di sini. Karena ia adalah seorang yang patuh terhadap asas simetris, maka ia mengganti kembali rancangan untuk mengikuti rencana awal dari Bramante, yaitu dengan bentuk Gaya Salib Yunani. Saat ia wafat, tahap pembangunan Basilika sudah sangat maju dan pesat. Akhirnya atas perintah dari Paus Paul V, Carlo Maderno yang bertugas sebagai arstitek terakhir memperpanjang bagian tengah ruang gereja yang secara otomatis membuat gaya bangunan Gereja Santo Petrus berubah lagi menjadi Gaya Salib Latin.

Tanggal 16 November 1626, 120 tahun setelah Bramante membongkar Basilika yang asli, Paus Urban VIII menyucikan Basilika Santo Petrus yang telah selesai pembangunannya. Bagian dalam Basilika Santo Petrus berukuran 186 meter panjang bagian tengahnya, serta 137 meter panjang kedua bagian tangannya. Kubah Utama (tengah) yang dirancang oleh Michelangelo berada pada ketinggian 120 meter dari atas lantai basilika. Lebar dari kubah ini sendiri adalah 42,56 meter.

Pada saat kematian Michelangelo tahun 1564, kubah utama ini belum selesai pembangunannya, dan kubah ini terbengkalai selama 24 tahun sampai pada bulan Juli 1588, 800 tenaga kerja dikerahkan selama siang dan malam untuk menyelesaikan kubah ini, walaupun mereka harus menggunakan obor sebagai penerangannya. Pada akhirnya pembangunan kubah diselesaikan pada tanggal 21 Mei 1590.
Pintu masuk basilika yang paling kanan disebut Porta Santa / Pintu Suci yang hanya boleh dibuka oleh Paus dengan jalan mengetuknya menggunakan Palu Perak setiap 25 tahun sekali sebagai tahun Yubileum. Pembukaan Pintu suci yang terakhir adalah tahun 2000 kemarin selama 1 tahun penuh mulai tanggal 24 Desember 1999 – 06 Januari 2001.
Di sebelah kanan bagian dalam gereja terdapat patung “Pieta” , karya terkenal dari Michelangelo yang dilindungi oleh kaca anti peluru sebagai akibat dari penyerangan dengan palu oleh seorang setengah gila asal Hongaria yang bernama Laszlo Toht pada tanggal 21 Mei tahun 1972 yang berhasil merusak bagian tangan dan hidung dari Ibu Maria. Patung ini merupakan tugas pertama dari Michelangelo di Roma saat ia berumur 25 tahun, dan merupakan hasil karya satu-satunya yang ia tanda tangani ( pada bagian selendang yang terletak miring di jubah Maria ). Hal ini dilakukannya setelah ia mendengar beberapa pengamat yang mengira bahwa patung tersebut adalah karya seniman dari Milan. “La Pieta” berarti yang berduka, dimana menggambarkan kesedihan mendalam dari Maria yang sedang memangku tubuh Yesus sesudah diturunkan dari kayu salib.

Makam Santo Petrus
Pada tahun 1939 para penggali memulai pencarian pada reruntuhan kuno di bawah Vatikan. Dengan keyakinan yang kurang, rupanya gereja bermaksud untuk menemukan Makam dari Santo Petrus secara diam-diam. 21 tahun kemudian akhirnya tulang-tulang dari Santo Petrus ditemukan di dalam kapel kecil yang terletak tepat di bawah altar yang sama dari basilika Konstantin dan juga basilika yang moderen saat ini. Dengan demikian misteri selama 1600 tahun terpecahkan.

Gereja Santo Petrus di Vatikan

Basilika St. Petrus yang megah
 
Bagian dalam Basilika yang Luas
 
Kubah Gereja karya Michelangelo

4.

Circus Maximus

Circus Maximus yang merupakan arena balap kereta kuda, terletak di lembah antara bukit Palatine dan bukit Aventine. Circus Maximus saat ini hanyalah merupakan sebuah lapangan rumput biasa yang tak dapat terbayangkan kemegahannya di masa lalu. Setelah selesai pembangunannya pada abad 600 SM, lebih dari 300.000 warga Roma berkumpul di sini untuk menyaksikan pertarungan balap kereta kuda yang liar, saling membunuh dan mematikan antar pesertanya pada jalur sepanjang kurang lebih ¼ mil. Pada masa penganiayaan orang Kristen, umumnya orang-orang Kristen dijadikan obor manusia untuk menerangi pertunjukkan di sini pada malam hari. Kisah tentang Ben Hur pun terjadi di Circus Maximus ini.

Kemegahan Circus Maximus di
masa lampau

Sisa dari Circus Maximus masa
sekarang di kota Roma

5.

Colosseum

Colosseum atau juga disebut Flavian Amphitheatre merupakan monumen terpenting dari Roma kuno. Diresmikan pada tahun 80 masehi oleh Jenderal Titus dengan diringi sebuah festival selama 3 bulan. Sejumlah besar Gladiator dan 5000 binatang buas diadu. Amphitheatre besar ini biasa dipakai untuk pertunjukkan berdarah seperti pertarungan antar Gladiator serta perburuan binatang buas (venationes) sampai pada tahun 400 ketika Kekaisaran menghapuskan kegiatan ini. Terjadi beberapa kerusakan akibat gempa bumi pada pertengahan abad ke 5. Juga pernah digunakan sebagai benteng. Pada abad pertengahan Colosseum ini digunakan sebagai tempat pengambilan bahan baku material bagi pembangunan monumen-monumen serta gedung-gedung yang diperuntukkan bagi sejumlah Paus.

Colosseum saat ini yang masih dapat kita lihat hanyalah merupakan sisa dari sebuah kemegahan yang tak tertandingi. Dimensi luarnya adalah sebagai berikut : sumbu utamanya 188 meter, sumbu kecilnya 156 meter, panjang kelilingnya 527 meter dan tingginya 57 meter. Bentuk gedung ini adalah elips, dengan empat tingkat. Bagian luarnya dilapisi dengan marmer. Ada empat pintu masuk utama ke dalam arena, dan pintu-pintu kecil lainnya yang memberi akses masuk ke tempat duduk penonton. Bagian dalamnya, dimana dapat menampung 50.000 penonton yang tersusun di lantai yang tinggi dengan tiga tingkat susunan tempat duduk. Terdapat podium yang biasanya digunakan sebagai tempat duduk orang-orang terhormat seperti Kaisar, senator, petugas pemerintahan dan lainnya. Tingkat pertama digunakan untuk para kesatria. Tingkat kedua digunakan untuk para warga negara biasa, sedangkan tingkat ketiga digunakan untuk masyarakat kelas bawah. Di arena*-nya sendiri ( berukuran 76 x 46 meter ) masih dapat dilihat bagian lift tempat binatang buas dibawa keatas dari gua bawah tanah tempat mereka dikurung sebelum pertunjukkan dimulai. Lift tersebut dioperasikan dengan tenaga manusia dengan jalan ditarik. Menurut cerita tradisi bahkan bagian arenanya pun dapat dibanjiri dengan air untuk pertunjukkan “perang laut” tiruan walaupun hal ini disanggah oleh para arkeolog.

Terdapat Salib Kayu besar yang diletakkan pada pintu masuk samping oleh Paus Pius IX untuk menyelamatkan sekaligus menyucikan tempat ini dari para penjarah yang hendak menghancurkannya, dikarenakan ribuan Martir terbunuh di stadion ini. Namun pada kenyataan nantinya diketahui bahwa orang Kristen tidak pernah ambil bagian dalam pertarungan gladiator, maka Colosseum pun terselamatkan sampai sekarang oleh kesalahan yang tak disengaja.
*Arena yang berasal dari kata Latin yaitu harena yang berarti pasir, yang biasanya diletakkan di lantai untuk menyerap darah.

Sisa bangunan Colosseum masa kini

Bagian dalam Colosseum masa kini

6.

Gereja San Giovanni Laterano

Gereja San Giovanni Laterano merupakan Katedral dan Keuskupan dari kota Roma. Gereja ini dinamakan sesuai dengan nama sebuah keluarga Romawi terhormat, Plautius Lateranus yang memiliki tanah tempat gereja ini berdiri. Gereja yang bersampingan dengan Istana Lateran ini, dimana yang sejak tahun 1929 memiliki hak ekstrateritorial seperti Kota Vatikan, merupakan tempat kedudukan Paus sampai perpindahan mereka ke Avignon pada abad 14. Gereja ini didirikan oleh Kaisar Konstantin pada tahun 314 sebagai hadiah kepada umat Kristen atas kemenangan keyakinan mereka dan merupakan basilika yang paling tua di kota Roma. Dibangun dan dihancurkan beberapa kali, sampai rancangan terakhir saat ini merupakan hasil karya dari Bernini (1646-1649) atas perintah Paus Innocent X. Bagian depan gereja dibangun pada tahun 1735 oleh Florentine, Alessandro dan Galilei dengan gaya neo-klasik. Di atas Altar gereja ini adalah tempat menyimpan relikwi yang mengandung bagian kepala dari Santo Petrus dan Santo Paulus.

7.

Gereja Santa Croce Gerusalemme

Basilika ini dibangun oleh Santa Helena, ibu dari Kaisar Konstantin pada tahun 326 untuk menyimpan beberapa benda relikwi asli yang dibawa dari Jerusalem olehnya, seperti potongan Salib asli yang digunakan untuk menyalib Yesus Kristus, juga potongan salib asli dari salah satu penjahat “baik” yang disalibkan bersama Yesus di sisiNya. Gereja ini telah mengalami perbaikan beberapa kali. Pada tahun 1444 misalnya, dihiasi dengan Menara Bel gaya Romawi. Dan akhirnya pada tahun 1744, atas perintah dari Paus Benedict XIV, arsitek Gregorini dan Passalacqua merombak bagian muka dari gereja ini menjadi gaya modern.

8.

Kastil St’ Angelo

Bangunan besar ini dibuat atas perintah dari Kaisar kepada arsitek Demetrinus pada tahun 130 yang digunakan sebagai tempat pemakaman para Raja. Terletak di tepi sungai Tiber dan pada mulanya diberi nama Mausoleum Hadrian ( Mausoleum = pusara indah dan besar untuk makam seseorang ). Di atas bangunan ini terdapat patung yang menggambarkan Kaisar Hadrian yang sedang naik kereta perang dengan ditarik 4 ekor kuda. Sedangkan seluruh temboknya dilapisi dengan marmer Parian.

Pada tahun 271 Aurelian mengubah bangunan ini menjadi benteng dengan jalan membuat tembok mengelilinginya.
Monumen ini memperoleh nama Sant Angelo berdasarkan legenda yang terjadi pada tahun 590, ketika St. Gregory Agung melakukan sebuah prosesi khidmat untuk mengusir wabah yang menyerang kota Roma. Saat itu ada seorang malaikat yang turun dari langit. Malaikat tersebut tinggal sejenak di Mausoleum. Kemudian dengan anggun menyarungkan pedangnya sebagai tanda doa tersebut diterima. Setelah kejadian itu dibuatlah sebuah kapel di atas Mausoleum untuk menghormati malaikat itu.
Sejak abad pertengahan tempat ini menjadi tempat penting bagi Paus untuk mengungsi atau sebagai tempat persembunyian serta perlindungan.

9.

Legenda Awal Mula Kota Roma

Di sebuah kota kecil, lahirlah dua orang anak kembar, Romulus dan Remus. Mereka bukan anak biasa. Ibu mereka keturunan Aenas, pangeran dari Troya. Ayah mereka adalah dewa Mars. Raja Alba, yang berkuasa saat itu khawatir kalau pada nantinya jika Romulus dan Remus sudah dewasa, mereka akan merebut tahtanya yang dulu direbut dari kakek kedua anak tersebut. Maka Raja Alba memerintahkan bawahannya untuk menculik kedua anak bayi tersebut dan meninggalkannya di tepi Sungai Tiber agar mereka mati kelaparan. Akan tetapi Romulus dan Remus tidak mati. Mereka ditemukan oleh seekor serigala betina yang menyusui dan memelihara mereka seperti anaknya sendiri sampai mereka ditemukan oleh seorang penggembala.

Romulus dan Remus tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan gagah berani. Setelah berhasil membunuh raja Alba, mereka pergi ke padang rumput tempat mereka diperlihara si serigala dengan maksud untuk mendirikan sebuah kota disana. Timbul perselisihan. Remus memohon petunjuk para dewa, maka tampaklah enam ekor burung Rajawali terbang di atas kepala mereka. Ketika Romulus berdoa, tampak 12 ekor burung Rajawali. “Kalau engkau menjadi raja, kota ini akan berdiri selama enam ratus tahun” kata Romulus, “tapi kalau aku menjadi raja, kota ini akan berdiri selama seribu dua ratus tahun”. “Omong Kosong” teriak Remus seraya menghunus senjatanya. Tapi malang ia sendiri yang terbunuh dalam perkelahian itu. Konon, Romulus mendirikan kota Roma, tepatnya pada tahun 753 SM.
Patung bayi yang sedang disusui oleh serigala, yang merupakan dari tiruan dari patung aslinya yang diletakkan di puncak bukit Capitoline, salah satu dari tujuh bukit tempat kota tersebut mulanya dibangun ( Aventine, Quirinal, Capitoline, Palatine, Caelian, Viminal dan Esquiline ).

10.

Piazza San Pietro (Lapangan Santo Petrus)

Lapangan berbentuk oval yang sangat besar ini dibangun oleh Gian Lorenzo Bernini antara tahun 1656 – 1667 , dengan panjang 240 meter pada bagian yang paling lebarnya. Bangunan berbentuk setengah lingkaran yang mengelilingi lapangan ini, dimana terdapat jalan lorong dengan barisan tiang yang menopang atap , terdiri dari 284 tiang Column. Di seluruh bagian atas dari bangunan setengah lingkaran ini terdapat patung-patung para orang Suci yang dibuat oleh Sekolah milik Bernini dengan jumlah 140 buah patung yang tinggi masing-masing dari patung ini adalah 3,2 meter. Obelisk yang berdiri di tengah lapangan dengan tinggi 25,50 meter, dibawa dari Alexandria oleh Kaisar Agustus. Dipindahkan ke lapangan ini pada tahun 1586 oleh Domenico Fontana atas perintah Paus Sixtus V. Air mancur indah yang berada di sebelah kiri dan kanan dari Obelisk ini adalah hasil karya masing-masing dari Maderno dan Carlo Fontana.

11.
Piramid Gaius Cestius

Piramid Gaius Cestius ( Monumen Kemenangan ) dengan tinggi 37 meter ( dibangun abad 12 SM ), terdiri dari bahan marmer, terletak di depan pintu Porta Santo Paulus ( Gerbang Santo Paulus ) dan merupakan salah satu gerbang dari tembok Aurelian.

12.
Gereja Santa Maria Maggiore

Basilika Santa Maria Maggiore merupakan salah satu dari 4 basilika yang memiliki hak ekstrateritorial di kota Roma ( secara resmi menjadi bagian dari Kota Vatikan ). Menurut legenda, Bunda Maria menampakkan diri kepada Paus Liberius dalam mimpi pada bulan Agustus tahun 352 dan sebagai penghormatan kepadanya, Ibu Maria meminta Paus Liberius untuk mendirikan sebuah gereja di atas sebuah bukit yang akan diselimuti salju pada keesokan pagi harinya. Keesokan harinya Paus memang menemukan bahwa salju secara ajaib turun di atas bukit Esquiline walaupun saat itu adalah pertengahan bulan Agustus. Paus Liberius segera mengatur pembangunan gereja yang awalnya diberi nama Santa Maria Della Neve ( Santa Maria dari salju ). Menara bel dari Gereja saat ini merupakan menara bel yang paling tinggi di kota Roma ( 75 meter ). Mosaik besar dalam gereja menggambarkan Pemahkotaan dari Maria, hasil karya dari Jacopo Torriti.

13.

Scala Sancta ( Tangga Suci )

Tepat di seberang jalan dari Gereja San Giovanni Laterano, terdapat bangunan dari abad ke 16 yang merupakan tempat disimpannya Scala Santa ( Tangga Suci ) yang dipercaya sebagai tangga marmer dari bagian luar rumah Ponsius Pilatus di Jerusalem yang dilalui Yesus saat hari penghukumanNya. Tentu saja tangga ini dibawa ke Roma oleh Ibunda Helena. Scala Santa ini terdiri 28 buah anak tangga yang ditutupi dengan papan kayu untuk melindunginya. Para peziarah dapat memperoleh indulgensi dengan cara naik tangga ini sambil jalan berlutut. Disediakan pula tangga biasa yang dapat digunakan untuk naik ke kapel St. Lawrence diatas tanpa harus berlutut. Kapel Santa Lawrence ini dahulunya merupakan istana kuno dari Paus.

14.

Sistine Chapel

Kapel pribadi dari Paus ini dan digunakan sebagai tempat berkumpulnya para Kardinal untuk mengadakan upacara pemilihan Paus yang baru sejak abad 16 setelah selesainya pembangunan dari ruangan ini. Dinamakan Sistine atas nama pendirinya, Paus Sixtus IV dan merupakan bagian bangunan dari Basilika Santo Petrus. Ruangan besar ini memiliki panjang 41 meter, lebar 14 meter dan tinggi 22 meter dari atas lantai. Terdapat lukisan penyeberangan Laut Merah oleh Nabi Musa beserta bangsa Israel, hasil karya dari Cosimo Rosselli

15.

Trevi Fountain ( Air Mancur Trevi )

Air Mancur Trevi merupakan air mancur yang paling terkenal dan terindah di kota Roma, juga menjadi landmark dari kota ini. Terletak di lapangan yang tak terlalu besar di bagian belakang dari gedung Palazzo Poli. Ditugaskan oleh Clement XII kepada Nicola Salvi (1697-1751) untuk pembangunannya. Air mancur yang selesai pembangunannya pada tahun 1762 ini berdasarkan rancangan dari Bernini dan diperluas kembali rancangan tersebut oleh Leon Basttista Alberti. Kemewahan dari Nicola Salvi ini begitu menggugah dan menarik perhatian banyak orang untuk melihatnya, dimana suara gemuruh percikan air yang berjatuhan datang dari sini. Sumber Air mancur ini berasal dari penampungan air Acqua Vergine. Nama penampungan air ini sendiri mengandung arti seorang perawan yang menunjukkan mata air tersebut terhadap seorang prajurit Romawi yang sedang kehausan.
Patung yang di tengah adalah patung Neptunus ( Dewa Samudra ) yang sedang mengendarai kereta kuda sembrani.

Menurut tradisi, jika kita melemparkan koin ke kolam di Air mancur ini dengan jalan membelakanginya , maka kita akan datang kembali lagi ke Roma. Cara yang sesuai adalah dengan jalan melempar koin dengan tangan kanan dengan melalui bahu kiri kita.

16.

Vatikan

Vatikan, yang merupakan pusat Gereja Katolik Roma sedunia, adalah sebuah kota independen dengan luas sekitar 108,5 acres dan terletak di dalam kota Roma dibawah pimpinan Paus yang juga sebagai pimpinan spiritual tertinggi berjuta-juta umat Katolik Roma di seluruh dunia. Secara politik, Vatikan merupakan negara merdeka dalam Republik Italia ( berdasarkan Perjanjian Lateran yang ditandatangani pada tahun 1929 ). Sebelum mata uang Euro berlaku, negara Vatikan mempunyai perangko dan mata uang sendiri yang berlaku di seluruh negara Italia (dalam bentuk Lira tetapi dengan wajah Paus). Juga mempunyai stasiun radio ( pada gelombang 105 FM ) serta koran lokal sendiri ( L’ Osservatore Romano ).  Vatikan juga memiliki perwakilan diplomatik sendiri-sendiri pada seluruh negara penting di dunia. Walaupun tidak mempunyai tentara, Vatikan mempunyai penjaga yang disebut “Swiss Guard” atau pengawal Paus yang secara turun temurun menggunakan pakaian seragam rancangan dari Michelangelo yang berpatroli di seluruh pintu masuk di negara mungil ini siang dan malam hari. Kekuasaan Eksekutif, Legislatis dan Yudikatif dipegang oleh Paus dengan sikap netralnya terhadap urusan politik negara Italia. Paus juga mengatur urusan internasional Vatikan melalui Kardinal yang ditunjuk menjadi sekertaris negara.


Sumber:
http://citrawidiastuti.wordpress.com/eropa/eropa-selatan/italia/

No comments:

Post a Comment