Pages

Thursday, May 1, 2014

Prisma Lyra, Misteri Kunci Penciptaan Alam Semesta

Dengan kunci surgawi-nya, Ini kord angkasa, mengukir diatas api, Milik Samian Agung - Aeolian Lyre, Naik ke semua bar tujuh kali lipat, Dari Bumi ke bintang-bintang yang tetap bersinar. 
(Longfellow on Lyra from Occultation of Orion)
Semua kesadaran dan energi pernah menyatu dalam kemurnian, murni menyadari aspek dirinya sendiri tetapi dengan cara berbeda untuk setiap kesadaran individual. Dalam perkembangan hidup di bumi, kehadiran diri mengakui lebih dahulu kemudian diiukuti budaya masyarakat dan akhirnya utuh, apapun yang pernah ada tercipta, melalui Prisma Lyra.

Misteri Lubang Putih, Prisma Lyra


Pemisahan tetap akan dibuat, sumber dari semua ini awalnya adalah ilusi. Ilusi ini merupakan alat yang menyediakan keutuhan dengan semua pelajaran yang diperlukan dan tantangan berpengalaman untuk berintegrasi kembali kepada sumber awal.

Sebelum fragmentasi ini diturunkan dari 'Sumber', maka kemurnian yang berada di oktaf lain merupakan realitas dimensi. Kekuatan pikiran pada tingkat massa seperti mulai menciptakan fragmentasi, ilusi yang tercipta dari fragmentasi akan hilang dimana kesadaran menciptakan sifat ilahi untuk mengingat dan bersatu kembali.

Penciptaan dalam fragmentasi ini atau lebih deskriptif disebut Infusi Dimensi, sebuah awal kemurnian tentang keberadaan yang benar-benar menciptakan realitas. Maka diperlukan perubahan cara pandang, fokus, atau frekuensi, sebagai bagian dari keutuhan. Dan aspek Galaksi Keluarga ikut bertanggung jawab dalam meletakkan cetak biru yang memandu perkembangan mereka.
Apakah pernyataan dalam teks kuno yang menyebutkan 'Kami adalah Tuhan' (Milik Samian Agung) sebenarnya memiliki makna yang layak?
Dalam menanggapi perilaku negatif selalu ada pilihan untuk memperluas kesadaran seseorang. Pengertian lainnya adalah kebijaksanaan dalam menghapus karma, meskipun hal ini mungkin terdengar seperti aturan untuk beberapa jenis sandiwara alam semesta, dimana hasilnya sudah diputuskan. 

Cetak biru menyebutkan materi Ether dihasilkan dan dimasukkan secara universal. Kode materi ini akan memungkinkan bipedal, sebuah bentuk humanoid berbasis karbon menjadi normal yang berkembang secara alami untuk inkarnasi manusia. Kode Ether ada di susunan atom, sementara ilmu pengetahuan saat ini baru mulai belajar untuk menggunakannya. 

Bumi manusia adalah simetris, dengan dua tangan, dua kaki, dua mata, dua telinga, kemudian tergabung menjadi satu dengan tubuh dan kepala. Hal ini mengisyaratkan bahwa selama perkembangan evolusi dari bentuk humanoid dalam keluarga Galaksi Bumi, polaritas pria dan wanita akan terwujud pada tipe tubuh yang terpisah tetapi bebas, dan berfungsi sebagai pengingat. Dalam rangka menciptakan, polaritas harus selalu terintegrasi, secara luas menyatakan bahwa seorang individu memiliki kecenderungan untuk merasa 'paling nomor satu' ketika bergabung dengan yang lain dalam nuansa kasih sayang.

Infusi Dimensi Prisma Lyra, Proses Penciptaan Alam Semesta


Apa sebenarnya proses Infusi Dimensi? Semua misteri ini pernah ada di konstelasi bintang Lyra yang bisa disebut 'Lubang Putih' atau Prisma Lyra
Dalam melewati seberkas cahaya melalui prisma, satu spektrum cahaya terpecah menjadi tujuh frekuensi warna, sebuah titik fokus cahaya kuat dan berenergi tinggi. Dalam hal ini, menurut terjemahan teks kuno merupakan kelahiran seseorang.
Prisma Lyra

Ketika sebagian dari sumber 'murni' melewati Prisma Lyra atau lubang putih, kesadaran sudah terpecah-pecah menjadi tujuh frekuensi getaran yang mewakili kesadaran massa dari keluarga Galaksi Bumi. Setiap fragmen menjadi sebuah kesadaran dalam frekuensi yang berbeda atau padat. Sementara frekuensi sebelumnya berpengalaman dalam hal integrasi kedalam alam kemurnian seperti cahaya putih.

Ketika bagian 'murni' melewati prisma lyra akan dimanifestasikan sebagai tujuh frekuensi kesadaran. Jiwa individu atau fragmen akan mencari alam semesta yang baru saja tercipta. Infusi Dimensi tidak hanya menciptakan fragmentasi kesadaran tetapi juga menciptakan bintang-bintang, planet, gas, dan molekul yang membentuk realitas fisik. Dan realitas fisik hanya mewakili beberapa frekuensi energi yang muncul dari fragmentasi .

Dalam ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini, materi adalah energi yang dipadatkan dan bergetar pada tingkat tertentu. Setiap aspek alam semesta terdiri dari energi, tetapi dalam teknologi bumi belum menemukan cara untuk mengukur bagian-bagian tertentu dari realitas. Jika teknologi saat ini memiliki kemampuan Prisma Lyra, akan tercipta pintu ruang waktu (Star Gate) tak terbatas, dimana waktu dan dimensi akan terlihat tanpa batas.

Referensi

  • Krupp, E.C. Echoes of the Ancient Skies: The Astronomy of Lost Civilizations. New American Library, 1983. 
  • Anka, Darryl. The New Metaphysics. Light and Sound Communications, 1986. 
  • Lightwave International - Pink Floyd Laser prism for Roger Waters' 2008, image courtesy of Wikimedia Commons.
  • Prism of Lyra, An Exploration Of Human Galactic Heritage, by Lyssa Royal and Keith Priest, 1992.

Sumber:
http://www.lintas.me/go/isains.com/prisma-lyra-misteri-kunci-penciptaan-alam-semesta

No comments:

Post a Comment