Gunung Padang adalah Piramida Nusantara
Semir Sam Osmanagich di diskusi tentang Gunung Padang (eva/dok)
Politikindonesia - Situs
Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur, Jawa
Barat, masih menyimpan banyak misteri. Seorang arkeologi dari Bosnia
Herzegovina, Semir Sam Osmanagich meyakini situs Gunung Padang bisa
dimasukan ke dalam kategori peradaban piramida. Gunung Padang memiliki
struktur yang sama dengan piramida pada umumnya, dengan dasar persegi
dan puncak yang mengerucut.
Pendapat itu disampaikan Sam dalam
diskusi Gunung Padang, Kebudayaan dan Peradaban Besar Bangsa Indonesia,
pada forum Legacy Talk Series yang digelar oleh alumni Institut
Teknologi Bandung angkatan 1983 di Jakarta, Rabu (14/05).
Kata Sam, piramida yang dikenal,
sebenarnya bukan hanya berada di Mesir, Meksiko atau Amerika Serikat
saja. Peradaban serupa juga telah diketemukan di belahan dunia lain. Di
antaranya di Mauritius, Bosnia, Indonesia, Tiongkok dan Jepang.
Semua bangunan piramida itu dibangun
dengan struktur yang relatif sama. Sebuah bangunan atau bukit yang
dimodifikasi oleh manusia. Dasar piramida terbuat dari bukit yang
berbentuk persegi. Sementara puncaknya lebih kecil atau mengerucut.
“Para pembangun piramida adalah
manusia jenius yang mampu memanipulasi alam dan memanfaatkan energi di
sekitarnya. Namun pertanyaan yang kemudian muncul adalah siapa yang
membangun situs Gunung Padang dan bagaimana caranyan" ujar Sam yang juga
meneliti fenomena piramid ini.
Dalam kesempatan itu, Sam
membandingkan struktur bangunan situs Gunung Padang dengan penemuannya
di Kota Visoko, Bosnia Herzegovina. Dikatakannya, kedua situ itu
memiliki kemiripan. Di Visoko ada beberapa bukit yang direkayasa oleh
manusia. Sehingga berbentuk seperti piramida.
"Situs piramida di Visoko memiliki
jaringan terowongan bawah tanah yang luas serta tanda-tanda bebatuan
yang dimodifikasi manusia. Temuan itu juga terlihat di Situs Gunung
Padang. Karena pembangunan piramida mempertimbangkan hal mendasar
seperti lingkungan, sumber daya alam dan sumber daya manusia," paparnya.
Penelitian Gunung Padang yang sempat
tertunda ini, juga mendapat dukungan dari Sam. Ia menginginkan
penelitian Gunung Padang terus dikembangkan dan dilanjutkan seperti
penemuan Piramida Bosnia. Ia pun menyatakan kesiapannya untuk menggalang
dukungan bahkan mempromosikan situs megalitik tersebut di kancah
internasional.
“Pengembangan penelitian Piramida
Bosnia ini dilakukan selama 9 tahun. Memang untuk melakukan penelitian
situs Gunung Padang pasti membutuhkan waktu lama namun ini sangat
penting dilakukan mengingat manfaatnya yang luar biasa. Bahkan situs ini
sangat penting keberadaannya bagi ilmu pengetahuan dalam dan luar
negeri," ujarnya.
Piramida Bosnia, tegas Sam, bisa
merubah wajah Bosnia yang dulu dikenal sebagai negara korupsi, penuh
dengan kriminal perang. Namun dengan adanya Piramida Bosnia bisa
menjadikan Bosnia sebagai negara piramida yang memiliki peradaban kuno
yang indah. Bahkan kini, Piramida Bosnia, dikunjungi puluhan ribu turis
dari berbagai negara. Selain itu di sana juga terdapat paket wisata dan
penelitian bagi kelompok.
"Saya pun siap membantu menggalang
dukungan untuk situs Gunung Padang. Minimal saya akan membawa
kesan-kesan saya terhadap situs ini dalam presentasi ilmiah saya di
seluruh dunia. Keinginan saya mempromosikan situs ini karena saya kagum.
Jadi penelitian ini harus mendapat dukungan dari banyak pihak,"
ucapnya.
Dia mengemukakan bahwa penelitian ini
akan penting untuk mencari fakta sejarah peradaban tinggi bangsa ini.
Akan tetapi lebih penting lagi adalah bahwa situs ini akan mendatangkan
manfaat besar bagi masyarakat sekitar. Oleh karenanya dukungan
pemerintah dan masyarakat luas akan sangat diperlukan untuk pengembangan
penelitian keberadaan fakta sejarah ini.
"Saya berharap, penelitian Gunung
Padang ini bisa memberikan manfaat bagi semua pihak. Sehingga bisa
menawarkan paket wisata dan penelitian bagi kelompok yang berminat,"
pungkasnya.
Tentang Gunung Padang, sebenarnya
situs ini sudah diteliti sejak tahun 1914. Akan tetapi, penelitian yang
menyeluruh dan lebih lengkap dari berbagai aspek keilmuan baru dilakukan
3 tahun belakangan oleh Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM).
Tim yang diinisiasi oleh Kantor Staf
Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana ini melakukan
penelitian independen, dengan biaya mandiri, untuk membuktikan hipotesa
adanya bangunan buatan manusia pra sejarah yang tertimbun dibawah situs
megalitik terbesar di Asia Tenggara.
Dalam perjalanannya, penelitian TTRM
berhasil membuktikan keberadaan bangunan pra sejarah tersebut. Presiden
SBY bahkan sempat berkunjung ke langsung Gunung Padang dan mendengarkan
paparan para peneliti. Rencananya pemerintah akan mengeluarkan Keppres
untuk menjamin kelanjutan riset dan pemugaran situs yang berada di Dusun
Cempaka, Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat tersebut. Payung hukum
tersebut, kini tengah ditunggu oleh para peneliti.
Sumber:
http://www.politikindonesia.com/index.php?k=pendapat&i=56368-Gunung-Padang-adalah-Piramida-Nusantara
No comments:
Post a Comment