Pages

Monday, June 2, 2014

Gunung Padang adalah Piramida Nusantara

Gunung Padang adalah Piramida Nusantara 

Semir Sam Osmanagich di diskusi tentang Gunung Padang (eva/dok)
Politikindonesia - Situs Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menyimpan banyak misteri. Seorang arkeologi dari Bosnia Herzegovina, Semir Sam Osmanagich meyakini situs Gunung Padang bisa dimasukan ke dalam kategori peradaban piramida. Gunung Padang memiliki struktur yang sama dengan piramida pada umumnya, dengan dasar persegi dan puncak yang mengerucut.

Pendapat itu disampaikan Sam dalam diskusi Gunung Padang, Kebudayaan dan Peradaban Besar Bangsa Indonesia, pada forum Legacy Talk Series yang digelar oleh alumni Institut Teknologi Bandung angkatan 1983 di Jakarta, Rabu (14/05).

Kata Sam, piramida yang dikenal, sebenarnya bukan hanya berada di Mesir, Meksiko atau Amerika Serikat saja. Peradaban serupa juga telah diketemukan di belahan dunia lain. Di antaranya di Mauritius, Bosnia, Indonesia, Tiongkok dan Jepang. 

Semua bangunan piramida itu dibangun dengan struktur yang relatif sama. Sebuah bangunan atau bukit yang dimodifikasi oleh manusia. Dasar piramida terbuat dari bukit yang berbentuk persegi. Sementara puncaknya lebih kecil atau mengerucut.

“Para pembangun piramida adalah manusia jenius yang mampu memanipulasi alam dan memanfaatkan energi di sekitarnya. Namun pertanyaan yang kemudian muncul adalah siapa yang membangun situs Gunung Padang dan bagaimana caranyan" ujar Sam yang juga meneliti fenomena piramid ini.

Dalam kesempatan itu, Sam membandingkan  struktur bangunan situs Gunung Padang dengan penemuannya di Kota Visoko, Bosnia Herzegovina. Dikatakannya, kedua situ itu memiliki kemiripan. Di Visoko ada  beberapa bukit yang direkayasa oleh manusia. Sehingga berbentuk seperti piramida.

"Situs piramida di Visoko memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas serta tanda-tanda bebatuan yang dimodifikasi manusia. Temuan itu juga terlihat di Situs Gunung Padang. Karena pembangunan piramida mempertimbangkan hal mendasar seperti lingkungan, sumber daya alam dan sumber daya manusia," paparnya.

Penelitian Gunung Padang yang sempat tertunda ini, juga mendapat dukungan dari Sam. Ia menginginkan penelitian Gunung Padang terus dikembangkan dan dilanjutkan seperti penemuan Piramida Bosnia. Ia pun menyatakan kesiapannya untuk menggalang dukungan bahkan mempromosikan situs megalitik tersebut di kancah internasional.

“Pengembangan penelitian Piramida Bosnia ini dilakukan selama 9 tahun. Memang untuk melakukan penelitian situs Gunung Padang pasti membutuhkan waktu lama namun ini sangat penting dilakukan mengingat manfaatnya yang luar biasa. Bahkan situs ini sangat penting keberadaannya bagi ilmu pengetahuan dalam dan luar negeri," ujarnya.

Piramida Bosnia, tegas Sam, bisa merubah wajah Bosnia yang dulu dikenal sebagai negara korupsi, penuh dengan kriminal perang. Namun dengan adanya Piramida Bosnia bisa menjadikan Bosnia sebagai negara piramida yang memiliki peradaban kuno yang indah. Bahkan kini, Piramida Bosnia, dikunjungi puluhan ribu turis dari berbagai negara. Selain itu di sana juga terdapat paket wisata dan penelitian bagi kelompok.

"Saya pun siap membantu menggalang dukungan untuk situs Gunung Padang. Minimal saya akan membawa kesan-kesan saya terhadap situs ini dalam presentasi ilmiah saya di seluruh dunia. Keinginan saya mempromosikan situs ini karena saya kagum. Jadi penelitian ini harus mendapat dukungan dari banyak pihak," ucapnya.

Dia mengemukakan bahwa penelitian ini akan penting untuk mencari fakta sejarah peradaban tinggi bangsa ini. Akan tetapi lebih penting lagi adalah bahwa situs ini akan mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat sekitar. Oleh karenanya dukungan pemerintah dan masyarakat luas akan sangat diperlukan untuk pengembangan penelitian keberadaan fakta sejarah ini.

"Saya berharap, penelitian Gunung Padang ini bisa memberikan manfaat bagi semua pihak. Sehingga bisa menawarkan paket wisata dan penelitian bagi kelompok yang berminat," pungkasnya. 

Tentang Gunung Padang, sebenarnya situs ini sudah diteliti sejak tahun 1914. Akan tetapi, penelitian yang menyeluruh dan lebih lengkap dari berbagai aspek keilmuan baru dilakukan 3 tahun belakangan oleh Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM).

Tim yang diinisiasi oleh Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana ini melakukan penelitian independen, dengan biaya mandiri,  untuk membuktikan hipotesa adanya bangunan buatan manusia pra sejarah yang tertimbun dibawah situs megalitik terbesar di Asia Tenggara.

Dalam perjalanannya, penelitian TTRM  berhasil membuktikan keberadaan bangunan pra sejarah tersebut. Presiden SBY bahkan sempat berkunjung ke langsung Gunung Padang dan mendengarkan paparan para peneliti. Rencananya pemerintah akan mengeluarkan Keppres untuk menjamin kelanjutan riset dan pemugaran situs yang berada di Dusun Cempaka, Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat tersebut. Payung hukum tersebut, kini tengah ditunggu oleh para peneliti. 
 
(eva/kap)
 Sumber:
http://www.politikindonesia.com/index.php?k=pendapat&i=56368-Gunung-Padang-adalah-Piramida-Nusantara
 

No comments:

Post a Comment