Pages

Monday, September 15, 2014

Ada Temuan Baru di Gunung Padang, Arkeolog Menyebutnya 'Kujang Gunung Padang'

Senin, 15/09/2014 11:58 WIB

Ada Temuan Baru di Gunung Padang, Arkeolog Menyebutnya 'Kujang Gunung Padang'

Rachmadin Ismail - detikNews
istimewa
Jakarta - Eskavasi Gunung Padang sudah dimulai. Para arkeolog mencoba mengungkap sejarah situs megalitikum itu. Temuan baru pun diperoleh, sebuah benda mirip kujang senjata khas Jawa Barat. Mungkin benda ini yang mengilhami generasi sesudahnya untuk membuat Kujang?

"Bentuknya seperti senjata. Ada baguan pegangan, semacam pinggang, bagian bilah yang bifacial, tajaman dibuat dari dua sisi," kata arkeolog UI Ali Akbar, Senin (15/9/2014).

Menurut dia, temuan ini segera didalami dan diteliti. Benda yang ditemukan ini terbuat dari batu. "Karena menyerupai bentuk senjata kita sebut sementara ini sebagai 'Kujang Gunung Padang'," terang Ali.

Menurut dia, nama asli benda itu belum diketahui persis karena berasal dari masa prasejarah yakni suatu perioede ketika manusia belum mengenal huruf.

"Periode penghunian situs Gunung Padang yang telah diketahui minimal mulai 5200 SM sampai minimal 500 Masehi. Artefak ini berasal dari kurun waktu tersebut," tutup Ali.


Sumber:
http://news.detik.com/read/2014/09/15/115858/2690375/10/ada-temuan-baru-di-gunung-padang-arkeolog-menyebutnya-kujang-gunung-padang?9911012

 

Ditemukan Artefak Menyerupai Kujang

Kamis, 11 September 2014 
Ditemukan Artefak Menyerupai Kujang
TRIBUN JOGJA/ SITI ARIYANTI
Penemuan benda kuno di Dusun Soge, Sanden Bantul sempat hebohkan warga. Benda kuno itu terdiri dari pedang (kiri), kujang dua buah (tengah) serta tombak (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Juru pelihara situs Gunung Padang dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang, Nanang, mengatakan pihaknya menemukan batuan yang sudah terpahat di lokasi eskavasi di teras lima bagian luar.

Diduga batuan yang sudah terpahat itu merupakan artefak yang terpendam di situs yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur itu.

"Ada batu seperti artefak yang ditemukan ketika dilakukan penggalian di sebelah selatan di teras lima. Penggalian itu untuk melihat struktur. Sedangkan batu itu ditemukan di atas galian di kedalaman 3,5 meter," ujar Nanang kepada Tribun, melalui sambungan telepon, Rabu (10/9/2014).
Meski batu itu seperti terpahat, namun Nanang tidak bisa memastikan bentuk pasti batu yang diduga sebagai artefak itu. Menurutnya, bentuknya menyerupai kujang. Batu menyerupai jukang itu berukuran sekitar 20 centimeter dan bobot sekitar 0,5 kilogram.

"Kalau fungsinya juga kami belum tahu. Benda itu sudah kami diamankan. Kami amankan karena takut hilang dan menunggu kedatangan tim peneliti untuk menindaklanjuti temuan itu. Secara kasat mata dan kata ahli geologi, batu itu memang artefak," kata Nanang.

Ketua Arkeologi Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang, Ali Akbar, mengatakan batu yang disinyalir artefak itu akan diuji laboratorium oleh ahli tomografi, yakni DR Bagus Endar.

Rencananya TTRM Gunung Padang mulai melakukan penelitian pada Minggu 13 September 2014.
Penelitian sebagai tindaklanjut dari kementerian pendidikan dan kebudayaan yang telah mengeluarkan surat tugas untuk tim peneliti. Sebelumnya kementerian yang dipimpin M Nuh itu baru mengeluarkan surat keputusan (SK) tim nasional yang dibentuk pada 8 Agustus 2014.

"Kami akan uji dengan alat tomografi. Kalau di negara maju alat itu sering dipakai untuk tulang. Untuk batu memang belum pernah dilakukan, makanya jadi tantangan tersendiri," kata Ali, Rabu siang kemarin.

Ali pun memperkirakan artefak berusia jutaan tahun. Namun Ali tidak bisa memastikan kapan batu itu dipahat. "Tapi yang jelas batu itu berbeda dengan batu columnar joint. Kemungkinan besar itu artefak karena bukan columnar joint," kata Ali. (cis)


Sumber:
http://www.tribunnews.com/regional/2014/09/11/ditemukan-artefak-menyerupai-kujang

 

Batu Serupa Kujang di Gunung Padang Buatan Manusia?

Selasa, 16 September 2014 06:32 WIB
Batu Serupa Kujang di Gunung Padang Buatan Manusia?
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN/GANI KURNIAWAN
PAMERAN PUSAKA KUJANG - Kristanto (28) perajin benda pusaka dari Padepokan Keris Brojobuwono Surakarta memperlihatkan cara membuat kujang dalam acara pameran kujang dan peluncuran buku Kujang Jejak Pesona Budaya Sunda di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (10/2). Dalam acara yang berlangsung satu hari tersebut, 200 pusaka tradisional kujang dipamerkan yang merupakan koleksi dari Padepokan Keris Brojobuwono Surakarta, Bandung, Jakarta, Bali dan Ciamis. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Tribunnews.com, Cianjur - Selain menemukan sejumlah artefak unik pada ekskavasi permulaan, Timnas Peneliti Gunung Padang, juga menemukan artefak mirip senjata khas Jawa Barat, kujang.
"Benda ini telah diamati dan diperkirakan asli buatan manusia zaman dulu,  batunya dipangkas di semua permukaan dan digerinding atau digosok, sehingga menjadi halus termasuk permukaannya," kata Ali Akbar, Timnas Peneliti Gunung Padang, Senin kemarin.

Ali Akbar menjelaskan, sebelum prasejarah teknik tersebut sudah dikenal dan dipergunakan masyarakat. Selain itu, bentuk benda seperti itu mungkin hanya satu-satunya, bukan saja di Indonesia bahkan di dunia.

Saat ini, ungkap dia, pihaknya sedang meneliti secara intensif dan dalam waktu dekat akan meminta izin supaya artefak itu dibawa ke laboratorium di Jakarta.
"Kami punya alat yang namanya mikrotemografi seperti cytiscan yang nantinya benda tersebut dimasukkan ke lab, untuk mencari tahu sebelah mana benda yang dimodifikasi oleh manusia zaman dulu," katanya.

Dia menjelaskan, apakah pada benda tersebut ada kemungkinan mengandung zat-zat atau material yang menempel atau bekas tumbuhan atau dipakai untuk menebang pohon atau lainnya.
"Minggu depan artefak yang ditemukan di bagian selatan teras lima tertimbun cukup dalam akan kami bawa ke lab di Jakarta untuk diteliti," kata Ali lagi.

Selain artefak berbentuk kujang, tim juga menemukan beberapa tembikar atau gerabah yang menunjukkan manusia sudah memiliki kemampuan untuk membuat wadah. Benda tersebut diperiksa oleh ahli tembikar atau gerabah dan ternyata pembuatannya kala itu menggunakan teknik yang ditekan, bukan menggunakan roda putar.

"Kalau roda putar teknik belakangan yang dipakai manusia. Ini ditekan teknik awalnya sehingga periodenya memang cukup tua. Dari berbagai bentuknya kami sudah pelajari dan tembikar-tembikar itu ada yang seperti kendi dan piring," kata Ali.
Penemuan gerabah itu, hampir semuanya ditemukan di Teras 2, dan temuan kendi cukup banyak dalam kondisi pecah-pecah.

Tim peneliti telah membuat secara simulasi kemungkinan benda itu untuk prosedur prosesi dari penziarah yang datang dari utara mengambil air untuk bersuci dengan kendi, naik ke tangga utara dan terus hingga ke teras 1, lalu membasuh diri.

"Setelah membasuh diri, benda itu ditinggalkan, lalu mereka melakukan ritual berikutnya. Itu jenis-jenis artefak pertama dari tanah liat," kata Ali.
Penemuan artefak lainnya, adalah artefak yang mirip alat logam yang bentuknya seperti pisau. Jika dilihat secara seksama maka benda ini seperti ada pegangannya, lalu ada bentuk tajaman ukuran kecil.

"Mungkin pegangan ini, dulu ada gagangnya dan tajaman pisau ini kemungkinan masih panjang karena terlihat sudah patah. Dengan adanya artefak ini, warga dulu yang tinggal di situs ini sudah mengenal budaya logam," katanya.

Dia menjelaskan masyarakat yang tinggal di kawasan itu, bukan masyarakat yang berburu dan peramu makanan. "Kami belum memasukannya ke dalam laboratorium karena benda ini terlihat rapuh sekali, sedangkan di lab perlakuannya cukup banyak jadi kami simpan dulu," katanya.
Melihat berbagai penemuan artefak itu, dia menilai, warga yang sudah menetap di situs sudah teratur, mampu bekerja sama dengan baik, bergotong royong membuat bangunan yang besar.


Sumber:
http://www.tribunnews.com/iptek/2014/09/16/batu-serupa-kujang-di-gunung-padang-buatan-manusia



Ditemukan Artefak Mirip Kujang di Situs Gunung Padang

Selasa, 16 September 2014 | 06:23 WIB


CIANJUR, KOMPAS.com - Selain menemukan sejumlah artefak unik pada ekskavasi permulaan, Timnas Peneliti Gunung Padang, juga menemukan artefak mirip senjata khas Jawa Barat, Kujang Gunung Padang.

"Benda ini telah diamati dan diperkirakan asli buatan manusia zaman dulu, di mana batunya dipangkas di semua permukaan dan digerinding atau digosok, sehingga menjadi halus termasuk permukaannya," kata Ali Akbar, Timnas Peneliti Gunung Padang, Senin kemarin.

Ali Akbar menjelaskan, sebelum prasejarah teknik tersebut sudah dikenal dan dipergunakan masyarakat. Selain itu, bentuk benda seperti itu mungkin hanya satu-satunya, bukan saja di Indonesia bahkan di dunia.

Saat ini, ungkap dia, pihaknya sedang meneliti secara intensif dan dalam waktu dekat akan meminta izin supaya artefak itu dibawa ke laboratorium di Jakarta.

"Kami punya alat yang namanya mikrotemografi seperti cytiscan yang nantinya benda tersebut dimasukan ke lab, untuk mencari tahu sebelah mana benda yang dimodifikasi oleh manusia zaman dulu," katanya.

Dia menjelaskan, apakah pada benda tersebut ada kemungkinan mengandung zat-zat atau material yang menempel atau bekas tumbuhan atau dipakai untuk menebang pohon atau lainnya.

"Minggu depan artefak yang ditemukan di bagian selatan teras lima tertimbun cukup dalam akan kami bawa ke lab di Jakarta untuk diteliti," kata Ali lagi.

Selain artefak berbentuk kujang, tim juga menemukan beberapa tembikar atau gerabah yang menunjukan manusia sudah memiliki kemampuan untuk membuat wadah. Benda tersebut diperiksa oleh ahli tembikar atau gerabah dan ternyata pembuatannya kala itu menggunakan teknik yang ditekan, bukan menggunakan roda putar.

"Kalau roda putar teknik belakangan yang dipakai manusia. Ini ditekan teknik awalnya sehingga periodenya memang cukup tua. Dari berbagai bentuknya kami sudah pelajari dan tembikar-tembikar itu ada yang seperti kendi dan piring," kata Ali.

Penemuan gerabah itu, hampir semuanya ditemukan di Teras 2, dan temuan kendi cukup banyak dalam kondisi pecah-pecah.

Tim peneliti telah membuat secara simulasi kemungkinan benda itu untuk prosedur prosesi dari penziarah yang datang dari utara mengambil air untuk bersuci dengan kendi, naik ke tangga utara dan terus hingga ke teras 1, lalu membasuh diri.

"Setelah membasuh diri, benda itu ditinggalkan, lalu mereka melakukan ritual berikutnya. Itu jenis-jenis artefak pertama dari tanah liat," kata Ali.

Penemuan artefak lainnya, adalah artefak yang mirip alat logam yang bentuknya seperti pisau. Jika dilihat secara seksama maka benda ini seperti ada pegangannya, lalu ada bentuk tajaman ukuran kecil.

"Mungkin pegangan ini, dulu ada gagangnya dan tajaman pisau ini kemungkinan masih panjang karena terlihat sudah patah. Dengan adanya artefak ini, warga dulu yang tinggal di situs ini sudah mengenal budaya logam," katanya.

Dia menjelaskan masyarakat yang tinggal di kawasan itu, bukan masyarakat yang berburu dan peramu makanan. "Kami belum memasukannya ke dalam laboratorium karena benda ini terlihat rapuh sekali, sedangkan di lab perlakuannya cukup banyak jadi kami simpan dulu," katanya.

Melihat berbagai penemuan artefak itu, dia menilai, warga yang sudah menetap di situs sudah teratur, mampu bekerja sama dengan baik, bergotong royong membuat bangunan yang besar.


Editor : Glori K. Wadrianto
Sumber: Antara
http://regional.kompas.com/read/2014/09/16/06234001/Ditemukan.Artefak.Mirip.Kujang.di.Situs.Gunung.Padang

No comments:

Post a Comment