Pages

Friday, October 10, 2014

Neanderthal Makhluk Cerdas, Sudah Berbahasa seperti Manusia

Neanderthal Makhluk Cerdas, Sudah Berbahasa seperti Manusia

Jumat, 12 Juli 2013 | 13:04 WIB
Alamy Neanderthal


KOMPAS.com — Ilmuwan menengarai bahwa Neanderthal, sepupu spesies manusia modern, sudah punya kemampuan berbicara dan berbahasa, bahkan bertukar kebudayaan dan bahasa dengan manusia modern. Jejak unsur bahasa Neanderthal ada pada bahasa manusia.

Neanderthal dan manusia punya kekerabatan karena bersama spesies manusia purba lain, Denisovans, memiliki nenek moyang yang sama, yakni Homo heildelbergensis.

Dan Dediu dan Stephen Levinson dari Max Planck Institute for Psycholinguistics di Belanda mempelajari data-data palaentologi dan arkeologi, anatomi, serta genetika terkait Neanderthal.

Pandangan umum para ilmuwan menyatakan bahwa bahasa berkembang setelah spesies manusia terpisah dari H heidelbergensis sekitar 400.000 tahun lalu.

Namun, analisis mengungkap bahwa Neanderthal bisa jadi sudah memiliki pendengaran modern dengan rentang frekuensi dengar yang sama dengan manusia saat ini. Neanderthal juga sudah punya napas yang mendukung untuk bicara dan berbahasa.

Ilmuwan menduga bahwa sebenarnya kemampuan bicara dan berbahasa sudah muncul sejak masa H heidelbergensis. Jika ini terkonfirmasi, maka bahasa mulai berkembang sejak 1 juta tahun lalu. Neanderthal otomatis menjadi makhluk yang sudah berbahasa.

Spekulasi ilmuwan, unsur bahasa Neanderthal mirip dengan bahasa manusia modern di wilayah yang terisolasi saat ini. Ciri-cirinya antara adalah ketidakteraturan yang tinggi dan kosakata yang mencapai ribuan hingga puluhan ribu.

Diberitakan Popular Science, Rabu (10/7/2013), bahasa Neanderthal juga mungkin beragam seperti bahasa masyarakat adat dalam saat ini.

Lebih lanjut, ilmuwan mengatakan bahwa menurut dugaan hasil analisis, Neanderthal dan manusia modern tidak hanya berinteraksi dan berkawinan seperti yang diprediksikan saat ini, tetapi juga bertukar kebudayaan dan bahasa.

Berdasarkan penelitian genetika, manusia modern yang berada di luar Afrika lebih memiliki kemiripan dengan Neanderthal. Dengan demikian, interaksi manusia modern yang berada di luar Afrika dengan Neanderthal mungkin lebih tinggi.

Perbandingan antara bahasa manusia modern Afrika dan non-Afrika disarankan. Ilmuwan mengatakan, jika ada interaksi dan pertukaran, maka pasti ada jejak unsur bahasa Neanderthal pada bahasa manusia modern non-Afrika.

Meski demikian, dikutip Daily Mail, Rabu, ilmuwan mengatakan bahwa sangat sulit jika harus mengidentifikasi kosakata pada bahasa manusia modern yang berasal dari Neanderthal. (Dyah Arum Narwastu)


Editor : Yunanto Wiji Utomo



Sumber:

No comments:

Post a Comment