Pages

Sunday, December 14, 2014

Berkenalan dengan Bangsa Lemuria

Berkenalan dengan Bangsa Lemuria

Bangsa Lemuria menganggap matahari sebagai sumber energi utama. Menurut Churchward, hampir seluruh peradaban Lemuria (Mu) tinggal di rumah dengan atap yang tembus pandang. Mereka selalu bebas dari stress dan penyakit dan dapat berumur ratusan tahun, mengembangkan kemampuan E.S.P-nya (Extra Sensory Perception/indra ke 6) selama hampir 40.000 tahun dan digunakan dalam pergaulan sehari-hari serta dalam penelitian2-penelitian Dengan evolusi kemampuan selama berabad-abad, bangsa Mu memperoleh reputasi sebagai ahli telepatiberpindah tempat antar bintang, dan teleportasi. Semua ini menyebabkan tidak dibutuhkannya kendaraan pada peradaban mereka.

Hampir semua orang yang pernah menuliskan tentang Lemuria mengatakan bahwa mereka secara umum merupakan bangsa yang vegetarian, hidup bercocok tanam, hidup diluar (outdoor?), memiliki budaya untuk hidup seimbang dengan alam dan bumi, serta hanya menggunakan sedikit teknologi keilmuan. Bangsa Lemuria lebih berkonsentrasi dalam bermeditasi dan pengembangan ESP/indra ke 6.

Rata-rata Bangsa Lemuria tidak berminat pada teknologi bangsa Atlantis dan lebih memilih untuk bereksperimen dengan energi psikis untuk memindahkan objek (dibuktikan oleh Uri Gellar dalam risetnya di Stanford University pada tahun 1970-an), meskipun mereka juga menggunakan gelombang dengan frekwensi tinggi, tenaga matahari, energi kristal, dan teleportasi untuk membuat dan memindahkan objek.

Sebuah laporan mendeskripsikan ujian-ujian yang harus dilakukan sebelum menikah pada bangsa Lemuria (ditulis oleh seorang pria bernama Cerve, seorang ahli sejarah Rosucrucian). Para tetua menyuruh pria dan wanita untuk memberikan semua harta bendanya hingga mereka tidak memiliki apapun - tanpa pakaian, makanan, rumah/tempat berteduh, ataupun alat-alat Wanita dan pria itu kemudian ditinggalkan di hutan belantara selama sebulan (28 hari) tanpa pakaian. Dalam jangka waktu itu, mereka harus membuat tempat berteduh, membuat sendiri pakaian mereka, mencari makanan mereka sendiri, membuat peralatan mereka sendir, dan meberikannya untuk pasangannya tanpa telibat dalam adu argumen dan tanpa ada pikiran buruk antara keduanya. Jika mereka dapat melalui tes tersebut, mereka dinikahkan dan harta benda mereka dikembalikan. Jika mereka gagal, maka mereka tidak dapat menikah.

Bangsa Lemuria bermigrasi dari benua Mid-Pasifik ke benua Atlantis dimana mereka dikabarkan berevolusi menuju kesempurnaan. Bukti-bukti peninggalan menggambarkan adanya penemuan-penemuan yang mengagumkan, yang tampak seperti cerita fiksi ilmiah. Lampu yang menyala terang selama ribuan tahun tanpa dirawat, yang diceritakan oleh banyak sekali penulis kuno, adalah salah satu peninggalan dari Atlantis. Beberapa dari "lampu ajaib" ini masih menyala ketika penjelajah Spanyol menemukannya di pelosok hutan amazon lebih dari 10.000 tahun kemudian! (didokumentasikan dalam buku Robber Charroux's). Peneliti sejarah kuno menemukan "lampu ajaib" masih menyala di Mesir (yang merupakan koloni Atlantis yang bernama Luxor) lebih dari 9 abad setelah banjir, di pintu kuil yang dilaporkan dapat membukan dan menutup secara otomatis, dan dijaga oleh robot-robot.

Sumber : www.bluefame.com

No comments:

Post a Comment