Pages

Monday, May 26, 2014

Sangkulirang Jadi Titik Penyebaran Austronesia

Sangkulirang Jadi Titik Penyebaran Austronesia

Rabu, 25 September 2013 14:45 WIB
BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id - Sangkulirang di Kutai Timur dianggap menjadi titik persimpangan diaspora rumpun Austronesia. Karena itu keberadaan situs Sangkulirang sangat penting dan strategis untuk mengungkap bagaimana nenek moyang bangsa Indonesia itu menyebar ke pulau-pulau di kawasan Asia Pasifik. 

Hal tersebut dikemukakan arkeolog UGM Daud Aris Tanudirjo dalam Seminar Internasional Cagar Budaya Sangkulirang di Balikpapan, Rabu (25/9).

"Temuan-temuan yang ada, termasuk temuan terbaru di gua-gua karst di Sangkulirang-Mangkalihat, makin menunjukkan bahwa dari Sangkulirang inilah  migrasi global dimulai," kata Daud.

Beberapa tinggalan budaya seperti gerabah menunjukkan kemiripan dengan gerabah yg ditemukan di wilayah Asia Pasifik.
Sesuai dengan teori Out of Taiwan yang dianut banyak arkeolog, leluhur bangsa Indonesia yang ada saat ini berasal dari Taiwan yang migrasi ke Sangkulirang, dengan terlebih dulu mampir di Filipina dan Serawak.

Dari Sangkulirang mereka migrasi ke selatan dan timur hingga kawasan Asia Pasifik, New Zeland bahkan Madagaskar. Mereka juga ke India. Tapi pola migrasi bukan berarti cuma satu arah. Mereka sebagian balik lagi ke Kalimantan.

"Proses migrasi global itu terjadi dalam kurun waktu 2000 tahun. Belum pernah terjadi migrasi global secepat itu dalam rumpun manusia purba di dunia. Kenapa? Karena mereka dulukan pulau-pulau besar untuk ditempati, sehingga dalam kurun waktu itu sudah mampu menjangkau lebih dari separuh bumi, jelasnya.

Arkeolog UGM lainnya, Sumijati Atmosudiro menambahkan, dalam banyak temuan purba, gerabah hampir selalu ada. Ini menunjukkan pentingnya gerabah dalam kehidupan manusi purba pada ribuan tahun lalu itu.

"Ini sekaligus menunjukkan bahwa gerabah-gerabah itu dibawa atau dibuat dari ras dan asal tempat yang sama.


Sumber:
http://kaltim.tribunnews.com/2013/09/25/sangkulirang-jadi-titik-penyebaran-austronesia

No comments:

Post a Comment