Pages

Monday, May 26, 2014

Migrasi Besar ke Asia Pasifik, Diusulkan Jadi Warisan Dunia

Menelusuri Manusia Purba Austronesia di Pegunungan Karst, Kalimantan Timur

Migrasi Besar ke Asia Pasifik, Diusulkan Jadi Warisan Dunia

JEJAK: Telapak tangan yang ditemukan di bebatuan pegunungan Karst, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur.JEJAK: Telapak tangan yang ditemukan di bebatuan pegunungan Karst, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Rabu, 23 April 2014

Peradaban awal manusia juga terdapat di Sangkulirang, Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim). Bahkan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengusulkan Sangkulirang jadi warisan dunia.
 
DIRJEN Kebudayaan, Kemendikbud RI Prof Kacung Marijan mengatakan, Kaltim punya potensi besar terhadap nilai budaya tanah air. Provinsi ini merupakan salah satu pemilik peradaban pertama di negeri ini. ”Termasuk kerajaan-kerajaan awal yang berdiri di Kaltim,” ucap dia. Adapun penyebaran rumpun manusia purba Austronesia berawal di daerah pegunungan Karst, Kecamatan Sangkulirang di Kutim.

Kabupaten ini memiliki situs cagar budaya yang punya arti penting bagi sejarah manusia. Hasil penelitian oleh peneliti asing maupun dalam negeri, diketahui bahwa Kutim memiliki situs dan benda cagar dengan berbagai rupa yang terbilang luar biasa di Sangkulirang. Di kawasan ini terdapat gua-gua berusia sekitar 10 ribu tahun sebelum Masehi yang pernah dihuni manusia purba.

Kala itu, manusia purba telah mampu membuat alat-alat dari bebatuan dan tulang serta wadah berbahan tanah liat. Terdapat pula lukisan dinding pada 37 gua di sana. Lukisan itu antara lain berupa cap tangan, berbagai jenis binatang, dan perahu. Sementara manusia gua di pegunungan Karst di Sangkulirang adalah manusia purba yang melakukan migrasi global ke wilayah selatan, timur, hingga Asia Pasifik. Pegunungan Karst di Sangkulirang merupakan titik awal masuknya manusia ke Indonesia.

Manusia purba di gua ini memiliki kemampuan untuk membuat gerabah, serta tulisan tangan yang terdapat di gua. Kondisi ini membuat Sangkulirang berbeda dengan pegunungan Karst di wilayah Indonesia lain. Pegu nungan Karst di Sangkulirang memiliki kebudayaan yang sangat tua. ”Bisa dilihat, Sangkulirang juga luar biasa,” ucap Kacung. Kondisi ini menunjukkan potensi peradaban di Sangkulirang perlu terus digali.

Perlu pula dilakukan konservasi, berikut pengembangan dalam pemanfaatan cagar budaya tersebut. ”Dirjen Kebudayaan sangat mendukung dan ikut sebagai pengusul Sangkulirang jadi warisan dunia,” tuturnya. Di sisi lain, benda-benda bersejarah di Indonesia, termasuk Kaltim, diketahui banyak tersimpan di Belanda. Negeri Kincir Angin itu banyak mengangkut benda bersejarah tersebut ketika menjajah negeri ini. Bela kangan, mulai tersiar kabar bendabenda bersejarah ini bakal dikembalikan. Hanya, belum terdata berapa dan apa saja benda bersejarah dimaksud. (*/bby/far/k7)


Sumber:
http://www.indopos.co.id/2014/04/migrasi-besar-ke-asia-pasifi-k-diusulkan-jadi-warisan-dunia.html

No comments:

Post a Comment