2 Gua megah ini menyimpan karya seni tertinggi India kuno
Reporter : Tantri Setyorini | Senin, 7 Juli 2014 16:19
Merdeka.com - Ajanta
dan Elllora merupakan dua gua bersejarah di India yang dibuat dengan
cara melubangi dan memahat tebing. Kedua situs sejarah ini terletak di
distrik Aurangabad, Maharashtra. Walaupun keduanya berjarak sekitar 100
kilometer, menurut Amusing Planet dua gua tersebut sering disebut
sebagai satu kesatuan sebab dua-duanya merupakan bukti dari pencapaian
orang India kuno dalam kesenian. Gua Ajanta dipenuhi lukisan-lukisan
indah yang menceritakan legenda atau mitos kuno, sementara Ellora
menampilkan pahatan dan seni arsitektur yang menakjubkan dengan
perpaduan kebudayaan Hindu-Buddha dan Jainisme.
Gua Ajanta terkenal karena 30 patung Buddha yang berasal dari abad 2 SM sampai tahun 480 atau 650 Masehi. Di gua tersebut terdapat lukisan-lukisan dan patung kuno yang menurut Wikipedia digambarkan badan Survei Arkeologi India sebagai contoh terbaik dari seni India. Lukisan-lukisan di sana menggambarkan seni keagamaan Buddha. Ada juga yang menampilkan kisah Jataka. Situs ini adalah sebuah monumen yang dilindungi dalam perawatan Survei Arkeologi India dan menjadi bagian Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1983.
Photo by Flickr/xenocrates
Photo by Flickr/nozomiiqel
Photo by www.shunya.net
Sementara Ellora adalah situs arkeologi yang dibangun oleh dinasti Rashtrakuta. Situs ini juga menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia. Ellora terkenal karena seni arsitekturnya yang luar biasa. Di situs itu terdapat 34 ceruk gua yang digali dari wajah bukit Charanandri. Gua-gua yang dibangun antara abad 5 dan abad 10 ini sempat berfungsi sebagai tempat peribadatan Buddha, Hindu, dan Jain, menunjukkan kerukunan umat beragama dalam periode sejarah India.
Photo by Flickr/11757382@N06
Photo by Flickr/xenocrates
Photo by Flickr/travellingslacker
Gua-gua tersebut dianggap mewakili tingginya jiwa seni dan kebudayaan orang-orang India pada zaman dahulu. Keduanya sempat terbengkalai selama kurang lebih 300 tahun, saat warga India kuno berpindah keyakinan ke agama Hindu. Gua-gua itu kemudian dilestarikan atas perintah Kaisar Harishena dari Dinasti Vakataka.Tetapi sepeninggal sang kaisar pada tahun 477 Masehi dua gua tersebut kembali terbengkalai. 1.000 tahun lebih terlewat ketika John Smith, seorang pejabat Inggris saat pendudukan India menemukannya kembali pada 28 April 1819. Sejak itu situs Gua Ajanta dan Ellora terus dirawat dan dipelihara.
Gua Ajanta terkenal karena 30 patung Buddha yang berasal dari abad 2 SM sampai tahun 480 atau 650 Masehi. Di gua tersebut terdapat lukisan-lukisan dan patung kuno yang menurut Wikipedia digambarkan badan Survei Arkeologi India sebagai contoh terbaik dari seni India. Lukisan-lukisan di sana menggambarkan seni keagamaan Buddha. Ada juga yang menampilkan kisah Jataka. Situs ini adalah sebuah monumen yang dilindungi dalam perawatan Survei Arkeologi India dan menjadi bagian Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1983.
Photo by Flickr/xenocrates
Photo by Flickr/nozomiiqel
Photo by www.shunya.net
Sementara Ellora adalah situs arkeologi yang dibangun oleh dinasti Rashtrakuta. Situs ini juga menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia. Ellora terkenal karena seni arsitekturnya yang luar biasa. Di situs itu terdapat 34 ceruk gua yang digali dari wajah bukit Charanandri. Gua-gua yang dibangun antara abad 5 dan abad 10 ini sempat berfungsi sebagai tempat peribadatan Buddha, Hindu, dan Jain, menunjukkan kerukunan umat beragama dalam periode sejarah India.
Photo by Flickr/11757382@N06
Photo by Flickr/xenocrates
Photo by Flickr/travellingslacker
Gua-gua tersebut dianggap mewakili tingginya jiwa seni dan kebudayaan orang-orang India pada zaman dahulu. Keduanya sempat terbengkalai selama kurang lebih 300 tahun, saat warga India kuno berpindah keyakinan ke agama Hindu. Gua-gua itu kemudian dilestarikan atas perintah Kaisar Harishena dari Dinasti Vakataka.Tetapi sepeninggal sang kaisar pada tahun 477 Masehi dua gua tersebut kembali terbengkalai. 1.000 tahun lebih terlewat ketika John Smith, seorang pejabat Inggris saat pendudukan India menemukannya kembali pada 28 April 1819. Sejak itu situs Gua Ajanta dan Ellora terus dirawat dan dipelihara.
[tsr]
Sumber:
http://www.merdeka.com/gaya/2-gua-megah-ini-menyimpan-karya-seni-tertinggi-india-kuno.html
No comments:
Post a Comment