Monday, April 21, 2014

Benarkah Peradaban Lemuria Di Dunia Bawah?

Benarkah Peradaban Lemuria Di Dunia Bawah?

"Selama berabad-abad beberapa orang berspekulasi bahwa planet bumi berongga dengan makhluk aneh tinggal di dalamnya, dan dunia bawah dapat dimasuki melalui gua-gua yang dalam atau melalui lubang magnetik di kutub."

Dan sepertinya cerita tentang Dunia Bawah tidak sebatas cerita novel, seperti yang kita lihat dibeberapa film juga menginspirasikan cerita sains fiksi, salah satunya The Journey. Memang ada banyak buku-buku yang menceritakan tentang kehidupan legenda dunia bawah, apalagi beberapa pernyataan yang saya temui menyatakan bahwa masyarakat Lemuria masih ada, mereka hidup di bawah gunung Shasta ataupun bumi berongga.


Lemuria, Gunung Shasta Dan Dunia Bawah

Setelah banjir besar era Mesir kuno disebut ZEP Tepi (Genesis), sebuah kelompok ‘Dewa’ misterius kemudian muncul untuk memulai penyelamatan dasar-dasar peradaban. Dimulai dari Thoth dan Osiris di Mesir, hingga Quetzacoatal dan Viracocha di Amerika, tradisi di seluruh dunia menyatakan adanya asal-usul peradaban kontemporer kelompok canggih.

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di peradaban Lemuria sangat pintar, mereka selamat dari peradaban sebelumnya atau apa yang disebut sebagai MU. Mereka dicirikan sejarawan Alkitab sebagai leluhur Prediluvian, seperti Henokh dan Metusalah, raksasa dan pahlawan tua, yang disebutkan dalam Genesis.

Gunung Shasta - www.jurukunci.net
Gunung Shasta

Gunung Shasta memiliki ketinggian 14,179 kaki di Utara California, dan dikatakan gunung yang paling mengagumkan secara visual. Di wilayah ini banyak terjadi peristiwa paranormal dan penampakan UFO, beberapa orang dikabarkan mendokumentasikan penampakan tersebut hingga memunculkan legenda yang sangat aneh.
http://gunungtoba2014.blogspot.com
Selama musim panas tahun 1998, penjelajah gua menggunakan peralatan ilmiah yang mampu mengkonfirmasi bahwa gua di North Wales sekitar 15 mil panjangnya terdapat daratan. Frank D.Adams menuliskan hasil percobaan ilmiah pribadinya yang dapat membuktikan bahwa rongga raksasa ada di granit pada kedalaman lebih dari 11 mil, kesimpulan yang juga telah didukung oleh Raja Louis V. Seorang ahli matematika menghitung bahwa di suhu normal, rongga berada pada kedalaman antara 17,2 dan 20,9 mil.

Selama beberapa dekade beberapa orang meyakini bahwa gunung Shasta merupakan sarang segala macam makhluk misterius yang hidup didalam gua-gua besar. Pada tahun 1894 Frederick Spencer Oliver menulis sebuah buku ‘A Dweller on two Planets‘ yang menyatakan bahwa benua yang tenggelam Lemuria berada di gunung Shasta. Pada 1930 Guy Warren Ballard, pendiri I Am Foundation membuat pernyataan yang sama.

Kemudian para penulis fiksi ilmiah Robert Heinlein menulis novel ‘Lost Legacy‘ menceritakan tentang sekelompok pakar yang tinggal di gunung, menggunakan kemampuan paranormal mereka untuk mengalahkan kekuatan jahat yang memerintah dunia. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, UFO dan peristiwa paranormal telah di dokumentasikan, ada beberapa masalah aneh dengan pernyataan ‘Lemuria berada di dalam gunung’.


Logika Lemuria Di Gunung Shasta

Ada hewan disebut Lemur yang hidup di pulau Madagaskar, di lepas pantai barat daya Afrika, dan juga di India. Tahun 1864 Philip Slater, seorang zoologi mengusulkan bahwa hewan ini telah bermigrasi dari Madagaskar ke India (atau sebaliknya) melalui jembatan tanah besar (Lemuria) yang sekarang tenggelam. Tidak ada bukti yang menguatkan adanya sebuah jembatan tanah, dan lempeng tektonik tampaknya sangat jelas menjelaskan masalah ini, dengan kata lain bahwa India terputus dari Afrika dan Madagaskar, kemudian bergeser hingga bertabrakan dengan Asia selatan yang meningkatkan puncak Himalaya. Ya, memang teori yang sulit diterima dengan akal fikiran.

Madame Blavatsky dikenal pendiri Teosofi, dia mengambil ide Lemuria yang dihuni makhluk canggih. Penulis James Churchward menyebutnya Mu yang pindah dari Samudera Hindia ke Pasifik. Kita hanya butuh alasan, mengapa benua berukuran besar tidak bisa tenggelam, bahkan pulau-pulau dan fragmen benua diperkirakan harus melewati jutaan tahun untuk melakukan pemisahan tersebut. Bagaimanapun, banyak teori dan pendapat yang tidak mengesampingkan kemungkinan adanya peradaban prasejarah di sekitar Pasifik dan Samudra Hindia ataupun di tempat lain.

Gua-gua besar di gunung Shasta, terdiri dari fumarol masih aktif yang tersisa dari salah satu kawah Gunung. Shasta adalah gunung berapi, bagian dari Cascade Range yang merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik, terdiri dari empat kerucut yang tumpang tindih termasuk 12,330 kaki anak puncaknya (Shastina). Gunung ini juga terdiri dari dasit dan andesit, abu, dan aliran piroklastik, dan terakhir meletus pada tahun 1786. Bebatuan ini cenderung lemah dan tidak stabil, gua-gua sangat besar tidak bisa bertahan, sewaktu-waktu bisa saja runtuh. Belum lagi panas yang ada di dalam gunung, suhu yang terlalu panas bagi siapa pun untuk tinggal di sana. Dipastikan tidak ada Lemuria didalam gunung Shasta.

Selama berabad-abad beberapa orang berspekulasi bahwa planet bumi berongga dengan makhluk aneh tinggal di dalamnya, dan dunia bawah dapat dimasuki melalui gua-gua yang dalam atau melalui lubang magnetik di kutub.

"Tidak ada teori yang menjelaskan bahwa planet-planet atau bintang memiliki kekosongan pada pusatnya. Ketika planet bertambah komposisinya dari benda-benda yang lebih kecil atau gas, gravitasi menarik semua benda tak terelakkan menuju pusat tanpa meninggalkan ruang kosong."

Jika makhluk berkekuatan besar membangun sebuah planet berongga, gravitasi akan segera menyebabkan planet itu runtuh. Gravitasi bumi membuktikan bahwa tidak berongga, tetapi intinya sangat padat dan berat, interior yang panas, dan cukup panas untuk melelehkan setiap elemen, gunung berapi dan pengukuran gelologi tak terhitung jumlahnya untuk membuktikan hal ini.

Panas dan tekanan yang sedemikian rupa menyebabkan gua-gua besar di gunung Shasta tidak bisa bertahan mencapai kedalaman beberapa mil, perlahan akan runtuh seperti masalah yang ditemui para penambang emas. Adapun bukaan di kutub, secara logika bahwa Kutub Selatan ditutupi es dan Kutub Utara berada di lautan kedalaman sekitar tiga mil. Banyak orang yang terbang di atas kedua kutub, atau mengunjungi dengan berjalan kaki. Tapi mereka tidak menemukan bukaan.


Legenda Tentang Peradaban Dunia Bawah

Legenda alam bawah tanah atau mungkin realitas lain yang (mungkin) berbohong tentang adanya dunia bawah, atau dapat dicapai dengan rute bawah tanah yang sangat tua dan sangat luas.

"Yunani-Romawi Hades disebut-sebut berada di dunia bawah, kemudian ada yang menyebut Neraka di dunia bawah, alam yang dihuni oleh peri, elf, gnome, dan troll, juga sering disebut berada di dunia bawah."

Seperti yang pernah saya tuliskan terdahulu, Tibet mempunyai legenda Shambhala, dihuni oleh adaptis yang tercerahkan, terletak di bawah Tibet atau tempat lain di Asia Tengah, dan beberapa orang percaya bahwa 25 Raja akan muncul untuk mengalahkan kekuatan jahat dan membawa zaman keemasan. Beberapa catatan mengatakan bahwa Shambhala adalah sebuah dunia spiritual murni, dan kemudian ada catatan yang menyebutkan dunia bawah tanah yang disebut Agartha. Atau mungkin kedua dunia ini terpisah yang dihuni oleh Iblis dan Setan. Catatan dan pernyataan ini membingungkan dan kontradiktif, pelukis Rusia yang mistik (Nicholas Roerich) pernah mencari Shambhala di tahun 1920-an.

William Michael Mott pernah menulis berbagai kejadian dalam bukunya ‘Caverns, Cauldrons, and Concealed Creatures‘. Beberapa didokumentasikan dengan baik, dari alam bawah tanah dan pertemuan dengan makhluk aneh dari alam ini. Gunung Shasta, puncak yang terisolasi sering muncul peristiwa paranormal dan penampakan ufo, dan beberapa hal misterius yang terjadi di dunia bawah.


Sumber:
 http://cutpen.com/2012/10/peradaban-lemuria-dunia-bawah.html

No comments:

Post a Comment