Benua Misterius Pemegang Kunci Kehidupan Umat Manusia Dimasa Depan
Antartika, sekarang, dan masa depan Bumi berada di sini, di semenanjung utara Antartika. Liar, sebagian besar sepi, dan misterius.
“Ini merupakan jendela ke alam semesta dan waktu,” kata Kelly Falkner, Kepala Program Kutub untuk US National Science Foundation.
Antartika memantulkan bayangan gunung yang tenang dan dataran tinggi berwarna putih. Sekitar 98 persen dari benua ini tertutup oleh es, dan es yang terus bergerak.
Suhu dapat berkisar dari atas nol di Shetlands Selatan dan Semenanjung Antartika hingga ke tanah beku di dekat Kutub Selatan. Sebagai gunung berapi aktif, Deception Island adalah wilayah misteri dengan kondisi ekstrim.
Ada tempat misterius dimana laut mendidih pada 100 derajat Celsius, sementara di lain tempat dapat membeku di bawah 0 derajat Celcius. Saat musim dingin Antartika akan senantiasa gelap, sementara saat musim panas, di sana nyaris tidak akan mengalami malam hari.
Jika pendapat para ilmuwan benar, dan lapisan es Antartika Barat telah mulai mencair, apa yang terjadi di sini akan menentukan apakah kota-kota seperti Miami, New York, New Orleans, Guangzhou, Mumbai, London, dan Osaka harus berjuang mengatasi banjir akibat kenaikan air laut.
“Antartika adalah benua besar yang akan mengubah dan memengaruhi seluruh planet ini dan kita tidak bisa untuk mengabaikan apa yang terjadi di bawah sana,” kata David Vaughan, direktur ilmu British Antarctic Survey. Seringkali, para ilmuwan menemukan sesuatu yang lain dari apa yang mereka cari.
Tahun lalu, tim peneliti memperhitungkan bahwa es di sisi barat benua itu mencair lebih cepat dari yang diharapkan.
Karena tidak ada industri lokal di sini, maka polusi yang terperangkap di es dan salju murni di sini berasal dari bahan kimia yang melakukan perjalanan dari jauh. Es menceritakan bagaimana tingkat karbondioksida telah berfluktuasi selama ratusan ribu tahun.
Ini juga merupakan tempat dimana terdapat sebuah lubang di lapisan ozon selama beberapa bulan dan menyebabkan masalah. Hal itu terjadi ketika sinar Matahari merayap kembali ke Antartika pada bulan Agustus, memicu reaksi kimia yang menghancurkan molekul ozon, menyebabkan lubang yang memuncak pada bulan September dan kemudian ditutup dengan cuaca yang lebih hangat pada bulan November.
Karena sifat murninya, ketika meteorit mendarat di sini tetap tak tersentuh. Jadi peneliti menemukan lebih banyak meteorit di sini, yang sering kali berasal dari dekat Mars, termasuk salah satu yang ditemukan hampir 20 tahun yang lalu yang awalnya diperkirakan sebagai bukti bahwa kehidupan pernah ada di Mars. Namun ternyata itu salah.
Ini adalah tempat dengan pemandangan dari sebuah set film alien. NASA menggunakan keterpencilan benua ini untuk mempelajari apa saja yang harus dilakukan jika mereka mengunjungi Mars. Udara kering juga membuatnya sempurna bagi para astronom untuk mengintip jauh ke ruang angkasa dan ke masa lalu.
Sekitar 4.000 ilmuwan datang ke Antartika untuk melakukan penelitian selama musim panas dan 1.000 di antaranya tinggal di musim dingin yang lebih menakutkan. Ada juga sekitar 1.000 non-ilmuwan, yaitu koki, penyelam, mekanik, tukang sapu, dan imam Gereja Ortodoks Timur paling selatan di dunia di atas bukit berbatu di Stasiun Bellinghausen milik Rusia.
“Antartika dalam banyak hal terasa seperti planet lain,” kata Jose Retamales, direktur Chilean Antarctic Institute, dengan kapal-kapal angkatan laut berlayar di sepanjang Deception dan pulau-pulau Shetland Selatan lainnya. “Ini adalah sebuah dunia yang sama sekali berbeda.”
Sumber:
http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1876228
No comments:
Post a Comment