Ini Kesimpulan Tim Peneliti Tentang Usia Situs Gunung Padang
Jakarta – Situs Gunung Padang yang
berada di Kabupaten Cianjur menarik perhatian arkeolog dari Bosnia
Herzegovina, Semir Sam Osmanagich. Bahkan, Sam meyakini situs itu
memiliki struktur piramida.
Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang yang melakukan penelitian terhadap situs itu telah melakukan eskavasi atau pengupasan di berbagai sisi situs. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan artefak dalam rangka merekonstruksi sejarah Gunung Padang.
Kesimpulan sementara yang didapat oleh tim itu dari situs bangunan lapisan I adalah sama dengan atau lebih muda dari 2.500-3.600-an tahun yang lalu. Dengan catatan situs bangunan di permukaan ini bisa saja mengalami modifikasi dalam beberapa masa.
Kemudian untuk umur situs bangunan lapisan 2 berkisar antara 6.700 sampai 7.095 tahun yang lalu. Sementara, umur lapisan 3 diperkirakan harus lebih tua dari 9.880 tahun yang lalu. Umur yang lebih akurat belum bisa ditentukan karena kisarannya masih sangat besar yaitu antara 13.600 sampai 28.310 tahun yang lalu.
Tim juga belum bisa memastikan umur dari lapisan 4a dan 4b tetapi diduuga dibangun pada zaman sebelum lapisan 3. Hal ini diyakini karena adanya indikasi ketidakselarasan berupa zona pelapukan tinggi dan beda resistensi pada kedalaman sekitar 10 sampai 11 meter.
(dha/ndr)
Sumber:
http://bewara.co/read/2014/05/ini-kesimpulan-tim-peneliti-tentang-usia-situs-gunung-padang/
Arkeolog Bosnia Kagumi Situs Gunung Padang
Rabu, 14 Mei 2014, 07:07 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Arkeolog asal Bosnia Herzegovina,
Semir Sam Osmanagich terpukau oleh situs Gunung Padang. Situs berbentuk
punden berundak era kebudayaan megalitikum itu, kata dia, memiliki nilai
ilmu pengetahuan yang sangat tinggi.
Selain itu, situs juga memperlihatkan potensi wisata yang besar. Karena itu Sam mendukung agar penelitian berbagai instansi di Gunung Padang terus dilanjutkan.
"Saya sangat kagum dengan situs ini. Keberadaan situs ini sangat penting bagi ilmu pengetahuan dalam dan luar negeri," kata Sam saat mengunjungi Gunung Padang, Selasa (13/5) siang.
Ia ditemani geolog asal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman, yang sebelumnya juga meneliti di situs Gunung Padang.
Sam membandingkan struktur bangunan situs Gunung Padang dengan penemuannya di Kota Visoko, Bosnia Herzegovina.
Dia mengklaim, kedua situs memiliki kemiripan. Di Visoko ada beberapa bukit yang menurut hasil penelitian Sam, direkayasa oleh manusia sehingga berbentuk seperti piramida. Begitu juga di Gunung Padang.
Struktur piramida itu, ia jelaskan, adalah umumnya memiliki dasar persegi dan memiliki puncak yang mengerucut.
Selain itu, tubuh piramida bisa merupakan bukit alam yang kemudian oleh manusia dikerjakan dan dibentuk sedemikian rupa. Dalam penemuan Sam, situs piramida di Visoko memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas serta tanda-tanda bebatuan yang dimodifikasi manusia.
Sam akan berbicara dalam diskusi peradaban piramida pada Rabu (14/5) pagi pukul 09.00 WIB di aula Bank Mandiri. Ia akan membawakan presentasi mengenai fenomena kebudayaan piramida di seluruh dunia.
Bahwa piramida bukan cuma ditemukan di Mesir atau Amerika Selatan, tapi juga di Cina, Prancis, Bosnia, Sudan, Pulau Canary, Kamboja, dan negara-negara lain.
Selain itu, situs juga memperlihatkan potensi wisata yang besar. Karena itu Sam mendukung agar penelitian berbagai instansi di Gunung Padang terus dilanjutkan.
"Saya sangat kagum dengan situs ini. Keberadaan situs ini sangat penting bagi ilmu pengetahuan dalam dan luar negeri," kata Sam saat mengunjungi Gunung Padang, Selasa (13/5) siang.
Ia ditemani geolog asal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman, yang sebelumnya juga meneliti di situs Gunung Padang.
Sam membandingkan struktur bangunan situs Gunung Padang dengan penemuannya di Kota Visoko, Bosnia Herzegovina.
Dia mengklaim, kedua situs memiliki kemiripan. Di Visoko ada beberapa bukit yang menurut hasil penelitian Sam, direkayasa oleh manusia sehingga berbentuk seperti piramida. Begitu juga di Gunung Padang.
Struktur piramida itu, ia jelaskan, adalah umumnya memiliki dasar persegi dan memiliki puncak yang mengerucut.
Selain itu, tubuh piramida bisa merupakan bukit alam yang kemudian oleh manusia dikerjakan dan dibentuk sedemikian rupa. Dalam penemuan Sam, situs piramida di Visoko memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas serta tanda-tanda bebatuan yang dimodifikasi manusia.
Sam akan berbicara dalam diskusi peradaban piramida pada Rabu (14/5) pagi pukul 09.00 WIB di aula Bank Mandiri. Ia akan membawakan presentasi mengenai fenomena kebudayaan piramida di seluruh dunia.
Bahwa piramida bukan cuma ditemukan di Mesir atau Amerika Selatan, tapi juga di Cina, Prancis, Bosnia, Sudan, Pulau Canary, Kamboja, dan negara-negara lain.
Reporter : Stevy Maradona |
Redaktur : Hazliansyah |
Sumber:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/05/14/n5jadq-arkeolog-bosnia-kagumi-situs-gunung-padang
Rabu, 14/05/2014 12:42 WIB
Peneliti Bosnia Percaya Situs Gunung Padang Adalah Piramida
"Struktur bangunan piramida semuanya sama. Situs Gunung Padang sangat penting keberadaannya bagi ilmu pengetahuan dalam dan luar negeri," kata Sam saat diskusi soal situs Gunung Padang, di Auditorium Plaza Bank Mandiri, Jl Gatot Subroto, Rabu (14/5/2014).
Menurut Sam, piramida adalah sebuah bangunan atau bukit yang dimodifikasi oleh manusia. Namun pertanyaan yang kemudian muncul adalah siapa yang membangun situs itu dan bagaimana.
Sam pun mengatakan pembangunan piramida mempertimbangkan hal mendasar seperti lingkungan, sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sam melanjutkan, para pembangun piramida adalah manusia jenius yang mampu memanipulasi alam dan memanfaatkan energi di sekitarnya.
Sebenarnya situs ini sudah diteliti sejak 1914. Kemudian yang terbaru adalah Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang yang melakukan penelitian independen pada tahun 2011 sampai 2013.
(dha/ndr)
Sumber:
http://news.detik.com/read/2014/05/14/124230/2582326/10/peneliti-bosnia-percaya-situs-gunung-padang-adalah-piramida
No comments:
Post a Comment