Kronologi “Manusia Pertama” dan “Peradaban”: Perbandingan untuk Kronologi Gunung Padang
Oleh: Awang Harun Satyana
Seperti yang saya duga sebelumnya, saat hasil dating umur absolut menggunakan karbon pada suatu “lapisan budaya” di bawah Gunung Padang diumumkan > 10.000 tahun, bahkan sampai 23.000 tahun yl, maka perdebatan soal kronologi peradaban manusia akan terjadi. Situs Gunung Padang di Kabupaten Cianjur menjadi sorotan karena diduga mengandung struktur buatan manusia yang dibuat 12.900 tahun lalu. Umur ini sesungguhnya lebih tua dari Nabi Adam sendiri dan semua dating peradaban yang pernah dilakukan.
Berikut sebuah tulisan saya yang diringkas dari berbagai sumber, sekadar untuk bahan perbandingan. Pertama kita lihat dulu kapan sebenarnya Adam/ Nabi Adam itu ada.
Tentang kapan Adam (Nabi Adam) diciptakan Tuhan, ada metode yang menarik untuk menghitungnya yang disebut Camping’s method yang dikemukakan Harold Camping melalui bukunya “Adam’s When ?” (Frontiers for Christ, Alameda, 1974). Periode yang ditemukan Camping ini, bila dibandingkan dengan penemuan-penemuan arkeologi di wilayah yang diduga tempat tokoh-tokoh Alkitab (Irak-Turki-Arab-Israel-Mesir), adalah lebih wajar dibandingkan dengan hasil perhitungan Uskup Ussher yang menemukan bahwa Adam diciptakan Tuhan pada 4004 BC. Secara singkat, Camping menemukan bahwa Adam diciptakan Tuhan pada 11.013 BC. Mengapa penemuan Camping lebih wajar daripada penemuan Ussher ? Sebab, banyak artefak yang disimpulkan setelah periode Adam ditemukan jauh lebih tua daripada tahun 4000 BC.
Seperti Ussher, Camping menghitung tahun kapan Adam diciptakan berdasarkan genealogi (silsilah) yang ditemukan dalam beberapa bagian di dalam Alkitab. Menurut Camping, tahun kapan Adam diciptakan itu dan kronologi semua peristiwa setelah Adam dan Hawa dapat dihitunig berdasarkan genealogi dari Adam sampai Abraham. Mengapa bahan yang sama yang digunakan Ussher dan Camping bisa menghasilkan perhitungan tahun yang berbeda. Sebab, metode perhitungan yang mereka gunakan berbeda.
Camping menggunakan metode yang disebutnya “qara shem” (bahasa Ibrani yang artinya orang tua dan anak). Camping menggunakan genealogi yang tercantum dalam Kitab Kejadian 5, Kejadian 11 dan Keluaran 6. Perhitungannya tidak rumit, hanya menggunakan hukum-hukum sederhana dalam matematika dan penafiran beberapa kata
kunci dalam bahasa Ibrani.Inilah beberapa kronologi yang ditemukan Camping (1974) :
kunci dalam bahasa Ibrani.Inilah beberapa kronologi yang ditemukan Camping (1974) :
-Adam diciptakan : 11.013 BC
– Nuh dilahirkan : 5590 BC
-banjir besar : 4990 BC
-Abram/Abraham dilahirkan : 2167 BC
– Nuh dilahirkan : 5590 BC
-banjir besar : 4990 BC
-Abram/Abraham dilahirkan : 2167 BC
Mari kita bandingkan penemuan Harold Camping ini dengan beberapa penemuan penting arkeologi di wilayah Irak,Turki, Arab, Israel sampai Mesir (didasarkan atas : Baker dan Bimson, 2004, Mari Mengenal Arkeologi Alkitab, BPK Jakarta; Morris et al., 2001, The Illustrated History of the World from the Big Bang to the Third Millenium, Barnes and Noble Books, New York; dan Halley, 1959, Halley’s Bible Handbook, Zondervan Publishing House, Grand Rapids).
Penemuan-penemuan arkeologi akan bergantung kepada kapan permulaan peradaban dimulai sebab artefak-artefak arkeologi adalah hasil peradaban. Peradaban tak dapat dimulai sebelum penemuan peternakan dan pertanian. Kedua penemuan ini memungkinkan manusia mengatur persediaan makanan sehingga mereka dapat menetap di sebuah tempat. Artefak-artefak dalam arkeologi adalah barang-barang yang ditemukan setelah manusia menetap.
Tulisan paling tua di dunia ditemukan pada sekitar 3000 BC (Baker dan Bimson, 2004). Untuk periode sebelum itu, tentu saja para arkeolog tidak memiliki dokumen tertulis seperti daftar raja untuk menentukan masa dengan pasti. Karena itu, kebanyakan masa yang diberikan didasarkan pada analisis radiocarbon.Pemukiman pertanian tertua terjadi sekitar 10.000-9000 BC di lembah Sungai Eufrat, Siria utara. Pemukiman ini berupa perkampungan sederhana terdiri atas pondok-pondok yang dibangun dengan tiang-tiang kayu. Para penduduk membuat alat-alat dari batuapi (flintsone) dan tulang. Mereka memanen gandum dan jelai dengan sabit yang terbuat dari tulang dan mata pisau batuapi. Dua contoh perkampungan ini adalah Abu Hureira dan Mureibet.
Pada zaman yang sama lahirlah kota kuno yang sangat terkenal dalam Alkitab, yakni Yerikho. Pemukiman di Yerikho dimulai sekitar 9000 BC, dan pada 8000 BC Yerikho telah menjadi sebuah kota yang sangat besar menurut ukuran saat itu. Yerikho adalah kota tertua di dunia.
Kota kuno penting lainnya terletak di Catal Huyuk, di Anatolia Turki. Di sini pemukiman dimulai sekitar tahun 8000 atau 7500 BC dan pada 7000 BC kota ini telah berkembang seluas tiga kali lipat Yerikho. Ciri kota ini yang paling mengesankan adalah kesenian dan arsitekturnya; ditemukan tembikar-tembikar hasil pembakaran yang umurnya 7000-6500 BC. Orang-orang di Turki ini pada 7000 BC telah pula menggunakan logam-logam seperti tembaga sebagai manik-manik. Pada 4000 BC, metalurgi yang sangat maju pada zamannya telah dimulai di sini. Di Mesopotamia (Irak sekarang) bagian selatan pada masa yang sama ditemukan saluran-saluran irigasi yang sangat maju pada zamannya. Di Yordania pada 4000 BC berkembang sebuah kota di tengah gurun yang sepenuhnya bergantung pada saluran irigasi. Air disalurkan ke kota tersebut melalui sebuah bendungan yang dihubungkan pada sistem saluran dan kolam yang sangat rumit. Saluran irigasi yang canggih berumur 4000 BC untuk mengendalikan banjir Sungai Eufrat ditemukan juga di kota Ur di Sumeria (sekarang Irak paling selatan) yang merupakan tanah kelahiran Abraham 2000 tahun kemudian). Teknik penambangan dan pengerjaan tembaga, timbal, emas dan perak telah terjadi pada 3000 BC di Mesopotamia selatan.
Demikianlah sekilas penemuan-penemuan arkeologi sebelum zaman Abraham yang mungkin menguatkan penemuan Harold Camping bahwa Adam dan Hawa diciptakan Tuhan jauh sebelum tahun yang dikemukakan Uskup Ussher yaitu 4004 BC, melainkan pada sekitar 11.000 BC seperti perhitungan Camping. Meskipun demikian, di sini harus ada asumsi yang digunakan untuk membandingkan perhitungan Camping dan penemuan2 arkeologi tersebut, yaitu bahwa artefak-artefak yang ditemukan tersebut semuanya post-Adam dan Hawa, bukan pre-Adam dan Hawa. Bila post-Adam, maka semua artefak itu adalah hasil peradaban manusia seperti Adam; bila pre-Adam, maka semua artefak itu adalah hasil peradaban manusia (purba) sebelum Adam.
Pertanyaan saya, mungkinkah manusia purba sudah membangun kota, membangun saluran irigasi, menggunakan logam pada 10.000-7000 BC ? Secara geologi, untuk menguji perhitungan Camping ini kita bisa melakukan absolute dating menggunakan radiocarbon pada endapan banjir zaman Nabi Nuh yang menurut beberapa penulis (misalnya Halley, 1959) tersingkap atau telah digali di beberapa tempat seperti di Ur, Kish dan Fara (semuanya di Irak sekarang). Ketika dilakukan absolute dating ditemukan bahwa umur endapan ini sekitar 2400 BC berdasarkan barang-barang yang ditemukan di bawah dan atasnya. Umur ini jelas lebih muda dari hasil perhitungan Camping yang menemukan bahwa banjir Nabi Nuh terjadi pada 4990 BC.
Jadi berdasarkan geologi dan arkeologi, kapan banjir besar Nabi Nuh itu terjadi ? Menurut hemat saya, endapan-endapan banjir yang ditemukan di Ur, Kish dan Farra tak dapat menjadi dasar penentuan umur kejadian banjir Nabi Nuh sebab ketiga wilayah tersebut biasa menjadi langgananan dilanda banjir, jadi tidak bisa dipastikan apakah endapan banjir yang telah diukur umurnya tersebut banjir Nabi Nuh atau banjir-banjir setelahnya. Para ahli geologi dan arkeologi harus menemukan endapan banjir yang lain atau menggali lebih dalam lagi di Ur, Kish dan Fara.
Bagaimana hubungan Adam dengan manusia purba (manusia purba di sini dibedakan dengan hominid –Homo erectus dan sebelumnya) yang kita kenal seperti Homo neanderthalensis yang mulai muncul di Eropa pada 200.000 tahun yang lalu dan hidup sampai 30.000 tyl (Morris et al., 2001) atau dengan manusia modern (Homo sapiens) yang mulai muncul di Afrika pada 100.000 tyl yang bermigrasi keluar dari Afrika (out of Arfica theory) termasuk juga ke wilayah Adam dan Hawa ?
Manusia Neanderthal sempat hidup sezaman dengan Homo sapiens dari Afrika pada 40.000-30.000 tyl (Morris et al., 2001). Berdasarkan hal ini dapat timbul beberapa pertanyaan. Apakah Homo sapiens dari Afrika yang bermigrasi ke wilayah Timur Tengah sempat sezaman dengan keluarga Adam seperti halnya Homo sapiens ini dengan Neanderthal ? Apakah Adam merupakan evolusi lebih lanjut dari Homo sapiens ex Afrika ? Apakah dalam evolusi alamiah dari Homo sapiens ex Afrika ke manusia seperti Adam ada interupsi Tuhan untuk lebih mengembangkan Adam ? Atau, apakah Adam dan manusia sekarang tak ada kaitannya sama sekali dengan Homo sapiens ex Afrika itu ?
Beberapa penulis (misalnya Miradi, 2003 : Siapakah Manusia Pertama Itu, Yayasan Tunas Daud, Jakarta) menulis bahwa saat Adam dan Hawa, Homo sapiens ex Afrika itu masih hidup, bahkan sebagian keturunan Adam dan Hawa melakukan perkawinan dengan jenis Homo sapiens ini. Pendapatnya ini didasarkan atas penafsiran ayat Kejadian 6 : 4 (“Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi…). Penafsiran Miradi (2003) ini banyak berbeda dengan buku-buku penafsiran Alkitab lainnya. Lagipula, apakah Homo sapiens ex Afrika itu jenis raksasa secara fisik ? Penemuan2 paleoantropologi menyatakannya tidak.
Maka pertanyaan2 yang saya kemukakan di atas akan sulit menjawabnya sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan Alkitab atau Kitab Suci yang lain bukanlah buku ilmiah yang bisa jadi rujukan meskipun beberapa pengujian menyatakan bahwa Kitab2 Suci ini tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan.
Buat saya, Adam adalah bukan sekedar man tetapi human, bukan sekedar Homo sapiens tetapi Homo spritualis, yang dikhususkan Tuhan diciptakan menurut gambar dan rupaNYa (Kejadian 1 : 26 “Berfirmanlah Allah : “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…”). Secara fisik mungkin ia evolusi lebih lanjut dari Homo sapiens (jadi merupakan puncak evolusi), tetapi jelas ada “loncatan” besar dalam hal moralitas (mempunyai noosphere kata Franz Dahler , uskup dan ahli evolusi atau Teilhard de Chardin –uskup dan paleontologist, lihat Dahler dan Budianta, 2000, Pijar Peradaban Manusia –Denyut Harapan Evolusi, Kanisius, Yogyakarta). Loncatan adalah sesuatu yang biasa dalam evolusi menurut pengertian saat ini yang terjadi sejak awal Kambrium (Ledakan Kambrium adalah contoh saltation dalam evolusi). Atau, Adam bukanlah lanjutan evolusi Homo sapiens dari Afrika, dia benar-benar produk baru yang diciptakan Tuhan langsung dari debu tanah (beberapa penulis menafsirkan debu tanah ini sebagai gen, lihat Hamer, 2004, The God Gene –How Faith is Hardwired into Our Genes, Random House) seperti kata Kejadian 2 : 7 (ketika itulah TUHAN membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup).
Ada misteri-misteri yang tidak bisa kita jawab. Ilmu pengetahuan tak selalu punya jawaban yang tepat dan memuaskan semua pihak. Demikian juga, Kitab Suci tak selalu bisa menghilangkan dahaga keingintahuan manusia dalam hal-hal ilmiah sebab Kitab Suci tidak diwahyukan atau ditulis untuk menghilangkan dahaga ilmiah, tetapi sebagai tuntunan rohaniah.
Yang mungkin lebih penting, biarlah kita lebih bersifat human daripada sekadar man sebab kita keturunan Adam, the first human, Homo spiritualis, marilah bersifat dan bersikap selayaknya manusia pada saat dirancang Tuhan untuk diciptakanNYA
Sumber:
https://www.facebook.com/pages/awang-harun-satyana/113420562083951
kok asal muasal manusia dg alkitab ga nyambung ya
ReplyDeleteBukan dengan Alkitab yang tidak nyambung, tetapi dengan teologi tertentu.
ReplyDelete