Thursday, April 30, 2015

Adakah Kaitan Bukit Batu Heksagonal di Bima dan Gunung Padang di Cianjur?


Kamis, 30/04/2015 08:55 WIB

Adakah Kaitan Bukit Batu Heksagonal di Bima dan Gunung Padang di Cianjur?

Elza Astari Retaduari - detikNews

Adakah Kaitan Bukit Batu Heksagonal di Bima dan Gunung Padang di Cianjur?
Jakarta - Tim Geologi Ekspedisi NKRI 2015 Koridor Kepulauan Nusa Tenggara menemukan bukit berisi tumpukan batu heksagonal di Tanjung Meriam, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Susunan batu yang tersusun rapi itu mirip dengan susunan batu di Gunung Padang, Cianjur. Adakah kaitan antara keduanya?

"Jenis batunya sama," kata Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) Ali Akbar, Kamis (30/4/2015).

Menurut Ali, batuannya sama yaitu columnar joint. Batuan seperti ini secara geologi terbentuk secara alami di alam.

"Di Gunung Padang secara alami tidak ditemukan columnar joint. Hasil ekskvasi di lokasi yang diduga sebagai sumber batu hanya memperoleh tanah. Artinya sumber batuan columnar joint tidak ada di situs Gunung Padang itu sendiri," urai dia.

Jadi di Gunung Padang sendiri tidak ada sumber batu columnar joint, jadi ada campur tangan manusia sehingga batu itu bisa sampai ke Gunung Padang.

Sedang untuk di Bima, menurut dosen Arkeologi UI ini, perlu dilakukan penelusuran lebih mendalam apakah batuan alam, atau sudah ada campur tangan manusia.

"Kemungkinan itu alami, tapi perlu diteliti adakah bagian tertentu yang kemudian dipindahkan lalu disusun menjadi suatu struktur. Secara arkeologi, manusia akan bermukim di suatu lokasi yang menyediakan sumber daya alam sehingga dapat mempermudah kehidupannya," urai Ali
Ali mengungkapkan, kemungkinan besar bebatuan di pulau itu alami tapi masyarakat zaman dulu mengambil bahan material tersebut lalu membangun suatu struktur atau bangunan batu tidak jauh dari situ.

"Sebagai gambaran, di Situs Gunung Padang tidak ditemukan sumber batuan, tetapi satu kilometer di selatan Gunung Padang banyak ditemukan formasi batuan colmunar joint yang masih alami tertancap di tanah," tutur dia.

Di Bima, hampir seluruh bukit dipenuhi batu dengan bentuk dan ukuran yang mirip. Anggota Tim Geologi Subkorwil 4/Bima, Masykur mengatakan, batu berwarna hitam tersebut merupakan jenis batuan beku dengan struktur columnar joint. Columnar joint merupakan struktur batuan yang berupa pilar-pilar/kolom-kolom yang tersusun rapi.

"Itu proses pembekuan magma dari perut bumi. Tapi begitu mendekati permukaan langsung membeku. Proses pembekuannya cepat sekali," kata Masykur saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (24/4). Bukit batu heksagonal itu juga dikeramatkan para penduduk. Ada yang percaya bekas peninggalan kerajaan Bima kuno.

(ndr/mad)

Sumber:
http://news.detik.com/read/2015/04/30/085502/2902095/10/adakah-kaitan-bukit-batu-heksagonal-di-bima-dan-gunung-padang-di-cianjur



Arkeolog Temukan Kaitan Jejak Situs Gunung Padang dengan Pantai Selatan


Kamis, 30/04/2015 08:21 WIB

Arkeolog Temukan Kaitan Jejak Situs Gunung Padang dengan Pantai Selatan

Elza Astari Retaduari - detikNews
Arkeolog Temukan Kaitan Jejak Situs Gunung Padang dengan Pantai Selatan
Jakarta - Situs purbakala Gunung Padang masih menyimpan banyak kisah. Tim Arkeolog dari Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) yang melakukan lacak artefak menemukan sejumlah bukti kawasan di sekitar Gunung Padang terdapat peninggalan prasejarah.

"Situs-situs yang mengelilingi Situs Gunung Padang umumnya berupa gunung atau bukit yang di dalam bahasa Sunda disebut Pasir. Peninggalan yang diperoleh di bukit-bukit tersebut antara lain berupa struktur batu seperti kursi batu, batu tegak atau menhir, dan juga bangunan berundak-undak atau lazim disebut punden berundak," jelas Ketua MARI Ali Akbar, Kamis (30/4/2015).

Menurut dosen arkeologi UI ini, lokasi penemuan tersebar di Gunung Karuhun, Pasir Empet, Gunung Melati, Pasir Keramat, Gunung Rosa, Pasir Mala, Pasir Malang, Pasir Legok Kadu, Cibeureum, dan Pasir Pogor. MARI memberi rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan perlindungan terhadap Kawasan Gunung Padang agar tetap lestari.

"Penemuan yang cukup banyak juga terdapat di selatan Situs Gunung Padang. Terdapat indikasi temuan-temuan tersebut mengarah ke selatan dan bercorak budaya maritim, mengingat jarak Situs Gunung Padang dengan laut hanya sekitar 66 kilometer. Oleh karena itu, ke depan akan dilaksanakan penelitian dari Situs Gunung Padang sampai Pantai Selatan," urai dia.

Ali menyampaikan, lacak artefak di kawasan Gunung Padang oleh MARI berhasil menemukan sedikitnya 10 situs arkeologi di sekitar situs Gunung Padang. Lacak Artefak dilaksanakan 3-5 April 2015 lalu dengan melibatkan komunitas pejalan kaki, motor trail, sepeda gunung, trail runner, dan pilot drone dengan dipandu oleh para arkeolog.

Hasil kegiatan dipresentasikan kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, akademisi, peneliti, dan budayawan di Gedung Sate, Bandung 28 April 2015.

Situs Gunung Padang yang mempunyai luas 29,1 hektar ternyata dikelilingi situs-situs arkeologi dalam radius 2 kilometer dari Situs Gunung Padang. Bahkan dalam radius 5 kilometer masih dijumpai situs-situs arkeologi sehingga lebih tepat disebut sebagai Kawasan Gunung Padang.

"Kawasan secara ilmu arkeologi adalah area yang terdiri atas dua situs atau lebih yang saling terkait dan membentuk kebudayaan yang khas. Kebudayaan yang dimaksud di sini adalah terdapat bangunan-bangunan purbakala yang dibuat dari batu besar (megalitik). Situs Gunung Padang itu sendiri berdasarkan uji pertanggalan absolut di dua laboratorium menunjukkan usia 5200 Sebelum Masehi," tutup dia.


(ear/ndr)

Sumber:
http://news.detik.com/read/2015/04/30/081838/2902067/10/arkeolog-temukan-kaitan-jejak-situs-gunung-padang-dengan-pantai-selatan




Monday, April 27, 2015

Situs Gunung Padang Peninggalan Zaman Es?

Situs Gunung Padang Peninggalan Zaman Es?

Tuesday, 24 March 2015, 19:40 WIB
ROL/Santi Sopia
Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat
Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hasil survei Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) pada 2011 yang menunjukkan bahwa situs Gunung Padang berujung pada penemuan bahwa umur lapisan bangunan batu di sana diperkirakan dibangun sejak Zaman Es. 

Temuan ini cukup membuat kegemparan. Pasalnya manusia di Zaman Es dipercaya masih sangat primitif sehingga tidak dapat membuat bangunan dengan struktur baik.

"Oleh karena itu, dapat dipahami apabila temuan ini dianggap sebagai "ajaran sesat" oleh kalangan umum ahli arkeologi," terang Danny Hilman Natawidjaja di Gedung 10 Kampus LIPI Bandung, Selasa (24/3)

Penemuan tersebut tentunya bertentangan dengan pengetahuan selama ini bahwa masyarakat pada Zaman Es merupakan masyarakat yang sangat primitif. Oleh karena itu, temuan baru di Gunung Padang dapat menjadi sebuah terobosan dalam mengetahui sejarah manusia dan ilmu pengetahuan.

Hingga saat ini, penemuan bahwa kedua situs di Gunung Padang dan Gobekli Tepe berasal dari Zaman Es masih sukar dijelaskan oleh ilmu pengetahuan saat ini tentang sejarah peradaban manusia. 

Pada 2011, ahli geologi Danny Hilman Natawidjaja beserta tim yang tergabung dalam TTRM memiliki dugaan bahwa bukit Gunung Padang merupakan bukit buatan manusia. Karena itu, ia dan timnya melakukan eksplorasi dengan teknologi pemindai yang mutakhir dala, bidang geologi dan geofisika. 

Salah satunya menggunakan metoda Ground Penetrating Radar (GPR) yang dikenal dengan georadar. Selain itu TTRM juga menggunakan tomografi seismik, survey strukturn resistivitas. TTRM juga melakukan banyak penggalian langsung di lokasi serta mengambil sampel mata bor yang dalam.

"Survei yang intensif dan komprehensif memperlihatkan bahwa Gunung Padang adalah bangunan sangat besar," lanjutnya.

Bangunan besar ini, lanjut Danny, disertai dengan multi-lapisan artifisial dari blok-blok batu andesit. Blok-blok batu ini tidak hanya menempati bagian puncaknya, tetapi juga di seluruh badan bukit. Dari survei tersebut, ditemukan juga buikti-bukti kuat bahwa terdapat lorong-lorong di ruang bawah tanah, di dalam Gunung Padang. 

Situs Gunung Padang yang merupakan bangunan megalit ini juga ditemukan memiliki usia yang lebih tua dari yang diperkirakan. Struktur megalit termuda di bagian permukaannuandiperkirakan berumur sekitar 2.500-3.500 tahun. 

Kemudian, analisa karbon terhadap artifisial di lapisan kedua yang hanya tertimbun beberapa meter di dalam tanah menunjukkan bahwa usianya sekitar 6.700-7.000 tahun atau berasal dari tahun 4.700-5.000 SM.

Sedangkan sampel di lapisan ketiga pada kedalaman 5 m hingga 15 m memiliki hasil yang beragam. Ada yang menunjukkan berasal dari 9.500 tahun yang lalu, ada pula yang menunjukkan sudah berusia sekitar 10 ribu hingga 28 ribu tahun.

"Sudah dapat dikatakan bahwa Gunung Padang mulai dibangun sejak Zaman Es, di mana leluhur kita diyakini masih primitif," jelas Danny.

Zaman es

Puncak Zaman Es, atau Zaman Es terakhir dimulai sekitar 20 ribu tahun lalu. Bencana katastrofi global ini diindikasikan kuat terjadi pada masaYounger Dryas (YD) sekitar 12.900 hingga 11.600 tahun lalu.  YD ditandai dengan turunnya suhu bumi secara drastis yang membuat bumi kembali membeku selama 1.300 tahun. 

YD atau zaman es ini kemudian diakhiri dengan naiknya suhu bumi secara mendadak dan menandai dimulainya masa Holosen. Danny menjelaskan, "secara kebetulan" berdasarkan sejarah, peradaban manusia saat ini dimulai sejak awal Holosen atau sejak YD berakhir. 

Hal ini tentu menimbulkan misteri karena, jika peradaban manusia saat ini baru ada sejak awal Holosen, adanya temuan situs Gunung Padang akan menimbulkan teka-teki mengenai peradaban apa yang membangun situs tersebut.

"Jadi, misteri besarnya, apakah peradaban dunia yang kita kenal sekarang adalah satu-satunya peradaban sejak munculnya manusia modern?" ungkap Danny.
Reporter : C01
Redaktur : Yudha Manggala P Putra


Sumber:
http://www.republika.co.id/

Geolog Inggris sebut Gunung Padang piramida tertua di dunia

Geolog Inggris sebut Gunung Padang piramida tertua di dunia

Reporter : Marcheilla Ariesta Putri Hanggoro | Kamis, 2 April 2015 11:02
Geolog Inggris sebut Gunung Padang piramida tertua di dunia
Situs Gunung Padang. ©2012 Merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Situs Megalitikum Gunung Padang merupakan situs piramida peninggalan tertua di dunia. Terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, situs ini dibuat sekitar 9.000 hingga 20.000 tahun lalu, mengalahkan piramida Mesir yang dibuat hampir 5.000 tahun lalu.
Hal ini diungkapkan oleh ahli Geologi Dr. Danny Hilman. Menurutnya, situs yang ditemukan sekitar 1914 ini merupakan salah satu situs peninggalan sejarah terbesar di Indonesia.
Situs ini terletak di antara gunung berapi, pohon pisang, dan perkebunan teh diatas 885 meter di atas permukaan laut, dan memiliki jarak sekitar 120 kilometer dari selatan Ibu Kota Jakarta.
Situs yang terdiri dari puing-puing vulkanik yang dimulai dari lereng gunung ini dianggap sakral oleh masyarakat lokal Sunda. Hilman sendiri juga mengatakan situs itu sepertinya memang dibangun untuk ibadah.
"Jika memang itu untuk melakukan ritual ibadah, orang-orang pra sejarah pasti harus mendaki sambil menumpuk batu-batu itu untuk dibuat piramida. Cara menumpuk memang cukup kuno dalam pembangunan," katanya, seperti dilansir dari surat kabar Daily Mail, Kamis (2/4).
Hilman yang merupakan ahli geologi dari Pusat Geoteknik Indonesia mengatakan sebagian orang berpikir orang-orang prasejarah itu primitif, namun dari monumen yang mereka tinggalkan rupanya hal tersebut tidak benar.
Dia percaya, piramida seperti yang ada di Gunung Padang itu akan jadi bukti peradaban kuno maju di Jawa.
"Sebagian besar situs itu buatan manusia, mungkin dibangun oleh generasi beberapa abad sebelum kita," katanya.

[ard]

Sumber:
http://www.merdeka.com/dunia/geolog-inggris-sebut-gunung-padang-piramida-tertua-di-dunia.html

Gunung Padang Sembunyikan Piramida Tertua di Dunia?

Gunung Padang Sembunyikan Piramida Tertua di Dunia?

Kamis,  2 April 2015  −  11:54 WIB
Gunung Padang Sembunyikan Piramida Tertua di Dunia
Gunung Padang diyakini menyembunyikan piramida terbesar di dunia. | (Fairfax Media/Getty)
JAKARTA - Sejumlah media asing mulai mengulas situs kuno di Gunung Padang, Jawa Barat. Media-media asing mencoba menganalisa klaim bahwa Gunung Pada menyembunyikan bangunan piramida tertua di dunia.
 
Klaim itu semula muncul dari pakar geologi, Dr Danny Hilman. Menurutnya, situs kuno di Gunung Padang itu berusia antara 9 ribu hingga 20 ribu tahun. Selain itu di situs tersebut terdapat bukit buatan manusia yang strukturnya mirip bangunan piramida.
 
Dua media asing yang mengulas misteri situs kuno di Gunung Padang itu adalah media Australia, Sydney Morning Herald dan media Inggris, Daily Mail. Dalam pemberitaan Kamis (2/4/2015), Daily Mail, menulis, piramida tua di Mesir berusia sekitar 5 ribu tahun. Namun, puing-puing bangunan di situs Gunung Padang usianya diperkirakan empat kali lebih tua dari piramida di Mesir.
 
Jika klaim dan analisa itu benar, maka peradaban kuno di sekitar Gunung Padang sudah maju dan kuat. Situs Megalitik di Gunung Padang sejatinya ditemukan pada tahun 1914 dan diklaim sebagai situs terbesar dari jenisnya yang pernah ada di Indonesia.
 
Pada tahun 1996, seorang arkeolog pernah menemukan piramida di pantai Atlantik, Brasil selatan yang dibangun sekitar 3 ribu sebelum Masehi (SM). Piramida di Brasil ini juga diklaim lebih tua dari piramida yang ada di Mesir.
 
Dr Hilman, seorang ahli geologi senior di Pusat Penelitian Geoteknik Indonesia, mengatakan bahwa bukti struktur situs kuno di Gunung Padang terletak di bawah tanah. “Orang-orang berpikir usia prasejarah itu primitif, tapi monumen ini membuktikan bahwa itu salah,” kata Hilman. Ia percaya piramida seperti itu akan menjadi bukti peradaban kuno yang maju di tanah Jawa.
 
Media Australia, dalam ulasannya menyatakan temuan situs Gunung Padang adalah sesuatu yang luar biasa. “Penggalian telah didukung oleh pemerintah Indonesia, yang baru-baru ini memutuskan bahwa bagian atas Gunung Padang adalah struktur megalitik terbesar di Asia Tenggara,” demikian ulasan Sydney Morning Herald.
 
Susilo Bambang Yudhoyono, yang menjabat sebagai Presiden Indonesia saat situs Gunung Padang mulai diteliti, pernah mengatakan, bahwa tugas meneliti situs itu merupakan tugas penting dan bersejarah untuk kemanusiaan.
 


(mas)
http://international.sindonews.com/read/984374/40/gunung-padang-sembunyikan-piramida-tertua-di-dunia-1427950447

Friday, April 24, 2015

Polisi Kecolongan Angkut UFO, Eks Menteri Kanada Akui Alien

Polisi Kecolongan Angkut UFO, Eks Menteri Kanada Akui Alien

Sabtu, 25 April 2015
The Mirror
Mantan Menteri Pertahanan Kanada, Paul Hellyer
Mantan Menteri Pertahanan Kanada, Paul Hellyer

REPUBLIKA.CO.ID, OTAWWA -- Seorang mantan Menteri Pertahanan Kanada, Paul Hellyer (91) mengklaim bahwa pemerintah-pemerintah di dunia masih menyembunyikan keberadaan alien. Dia meminta para pemimpin dunia untuk mengakui setidaknya empat jenis alien telah ada di Bumi.

"Sebagian besar media memang tidak akan mampu menyentuh (dokumen rahasia tentang alien]," kata Menteri Kanada periode 1963-1967 itu saat berpidato di Universitas Calgary, pekan ini.

Klaim Hellyer datang setelah sebuah rekaman muncul beberapa hari lalu. Video yang juga diunggah di laman The Mirror itu menunjukkan sebuah UFO misterius diangkut di bagian belakang truk, melalui padang pasir. Pengangkutan itu kawal ketat oleh polisi. Truk itu terlihat melewati pompa bensin di Nevada dengan sebuah benda aneh berbentuk cakram terikat di trailer-nya .

Video itu diambil tidak sengaja oleh pengendara mobil yang merasa aneh melihat banyaknya mobil polisi di jalan. Benar juga, setelah tiga sampai empat mobil polisi lewat, truk pengangkut UFO itu melaju dan diikuti lagi oleh polisi. Banyak orang berspekulasi tentang benda aneh itu. Beberapa orang percaya itu merupakan pesawat ruang angkasa milik makhluk asing.

Hellyer mengatakan, masyarakat harus mendesak para pemimpin negara dengan berbagai cara untuk mengungkap rahasia itu. "Bapak Presiden atau Perdana Menteri, kita ingin kebenaran sekarang karena ini mempengaruhi kehidupan kita."

Ini bukan pertama kalinya Hellyer membuat pengakuan. Pada tahun 2005, ia mengatakan, alien telah mengunjungi planet kita sejak ribuan tahun. Alien merasa penting mengetahui perkembangan hidup manusia bumi.

Dia juga telah mengatakan kepada Russia Today bagaimana alien hidup di antara manusia di Bumi. "(Mereka) Tampak seperti kita dan mereka bisa berjalan di jalan dan Anda tidak akan tahu jika berpapasan dengan mereka."

Menerut dia, mereka telah menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mendebatkan masalah itu. "Kami memiliki sejarah panjang UFO dan tentu saja (alien) sering datang dalam beberapa dekade terakhir, sejak ditemukannya bom atom," katanya.

Dia beralasan, alien sangat prihatin dengan penemuan bom pembunuh massal itu. Alien menghawatirkan manusia akan menggunakan bom atom lagi yang akan merusak kosmos. "(bom) Itu mempengaruhi tidak hanya kita, tetapi makhluk lain di kosmos. Mereka sangat takut bahwa kita mungkin cukup bodoh untuk mulai menggunakan senjata atom lagi."


Sumber:
http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/15/04/25/nnbund-polisi-kecolongan-angkut-ufo-eks-menteri-kanada-akui-alien

Tuesday, April 21, 2015

Orang Ini Temukan UFO dalam Foto Berusia Setengah Abad


Gambar UFO di foto berusia setengah abad. (NASA)

Orang Ini Temukan UFO dalam Foto Berusia Setengah Abad

Piring terbang itu mengawasi kapsul misi Mercury tahun 1960.

Ruben Setiawan : 
Suara.com - Seorang blogger internet pemburu alien mengklaim telah menemukan sebuahUnidentified Flying Object (UFO) dalam sebuah foto buatan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang berusia 55 tahun. Foto tersebut diambil di masa-masa awal eksplorasi luar angkasa.
Scott C. Waring nama si blogger. Ia melontarkan klaimnya setelah mengamati foto yang dibuat pada tahun 1960 tersebut. Foto itu diambil oleh sebuah wahana yang bekerja dalam proyek Mercury.
Dalam blognya, ia mengaku yakin bahwa foto tersebut menunjukkan bahwa mahluk asing terus mengawasi kehidupan manusia.
"Saya menemukan piring terbang di sejumlah foto misi Mercury," kata Scott.
"Misi ini berlangsung pada bulan Desember 1960, dan mengapa mahluk asing tertarik mengamati momen-momen bersejarah dalam sejarah manusia?" tanyanya.
"Itu sebenarnya adalah Bumi yang ada latar belakang dan UFO ada di angkasa mengamati kapsul Mercury," kata Scott.
"Piring terbang ini tidak hanya muncul di foto ini, namun tiga foto sesudahnya mudah dilihat," lanjutnya.
"Itu terlihat seperti piring terbang klasik dengan tepian berbentuk seperti baji," tambahnya.
"Kita hidup di masa yang luar biasa, ketika kebenaran mendalam tentang alam semesta kini dalam jangkauan manusia," tutupnya. (Mirror)

Sumber:
http://www.suara.com/tekno/2015/04/21/073800/orang-ini-temukan-ufo-dalam-foto-berusia-setengah-abad

Thursday, April 16, 2015

Piramida Berusia 4.600 Tahun Ditemukan di Mesir

Piramida Berusia 4.600 Tahun Ditemukan di Mesir

Lebih tua dari Piramida Giza yang dikenal manusia selama ini.
Selasa, 4 Februari 2014 | 11:33 WIB
Oleh : Muhammad Chandrataruna
Piramida Berusia 4.600 Tahun Ditemukan di Mesir
Piramida baru di Mesir berusia 4.600 tahun  (ibtimes.co.uk)

VIVAnews - Mesir memang negara sejuta sejarah. Baru-baru ini, sejumlah ilmuwan kembali menemukan piramida di negara beribu kota Kairo itu. Bahkan, usia piramida yang baru ditemukan ini jauh lebih tua dari 'Great Pyramid of Giza'—piramida yang selama ini dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia.

Piramida itu ditemukan oleh sekelompok arkeolog yang bekerja di dekat pemukiman kuno Edfu, Mesir Selatan. Setelah diteliti, bongkahan situs bersejarah itu diperkirakan berusia 4.600 tahun, lebih tua dibandingkan Piramida Agung Giza, setidaknya selisih beberapa dekade.

Piramida itu memiliki ketinggian 43 kaki (13 meter) yang diperkirakan salah satu dari tujuh "provinsi" yang dibangun di antara zaman Firaun Huni (2635-2610 SM) atau Snefru (2610-2590 SM), dilansir NBCnews, Selasa 4 Februari 2014.

Sayang piramid itu tidak lagi utuh. Seiring waktu, blok demi blok milik piramid itu digondol. Monumennya pun sudah lapuk, sehingga piramid itu hari ini hanya tersisa 16 kaki (lima meter).

Tersebar di seluruh Mesir tengah dan selatan, "piramida provinsi" biasanya terletak di dekat pemukiman utama, tidak memiliki ruang internal dan tidak dipakai untuk menyimpan jasad atau pemakaman, seperti halnya Piramida Agung Giza.

Enam dari tujuh piramida memiliki dimensi yang relatif sama, termasuk yang ditemukan di Edfu, yakni sekitar 60x61 kaki (18,4 x 18,6 meter).

Apa esensi dari ketujuh piramida masih menjadi sebuah misteri. Banyak ilmuwan beranggapan, ini dipakai sebagai monumen simbolis yang menegaskan kekuasaan raja di provinsi-provinsi Mesir selatan.

"Kesamaan satu piramida dan piramida lainnya benar-benar menakjubkan. Kami yakin ini direncanakan dengan tertata," ujar Gregory Marouard, research associate di University of Chicago Oriental Institute, yang juga memimpin penelitian piramida Edfu.

"Di sisi timur piramida baru ini, kami juga menemukan jejak-jejak instalasi tempat, di mana makanan persembahan (sesajen) dibuat. Ini bisa men jadi petunjuk awal untuk memahami apa tujuan mereka membangun piramida ini," jelas Gregory. (asp)



Hasil awal dari penggalian tersebut telah disampaikan Gregory dan tim arkeolognya pada sebuah simposium yang diselenggarakan di Toronto baru-baru ini oleh Society for the Study of Egyptian Antiquities.


Sumber:
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/478496-piramida-berusia-4-600-tahun-ditemukan-di-mesir