Wednesday, April 30, 2014

Misteri di Kuil Abydos

Misteri di Kuil Abydos

Relief kuil abydos 4000SM

Teman, Coba kalian amati lebih teliti bentuk bentuk relief yang berada disalah satu sudut kuil Abydos diatas, udah belum??... Lo uda aku nanya, apakah kalian udah menemukan beberapa relief yang manggambarkan bentuk bentuk kendaraan modern seperti helikopter, kapal selam, tank bahkan pesawat terbang yang menyerupai UFO, pertanyaanya sekarang, apakah pada jaman dahulu, lebih jelasnya pada peradaban jaman ga enak udah terdapat teknologi yang meyerupai jaman sekarang??? Bagaimana cara menjelaskan semua ini????...

Mengagetkan bukan???..Benarkah di Mesir pada jaman dahulu telah memiliki teknologi penerbangan?... Apakah ada hubungan dengan kota hilang Atlantis?. Sebuah papirus kuno mencatat kunjungan benda terbang aneh di dekat istana Firaun. Uniknya lagi, di kuil Abydos terdapat serangkaian hieroglyp yang mirip pesawat terbang, helikopter bahkan kapal selam.

Kota besar Abydos, dalam bahasa kuno disebut “Abdjw” berasal dari periode pra-dinasti (4000 tahun SM) merupakan sejarah Mesir turun temurun. Sebuah tempat di mana terdapat banyak sekali kuburan dari raja-raja pra-dinasti pada masa Mesir kuno yang mana membuat wilayah tersebut segera berkembang untuk kepentingan agama seperti pusat pemujaan untuk Osiris. Hal ini pertama dilakukan seperti pada makam dari Dinasti Raja Pertama Djer, yang teridentifikasi sebagai “tempat pemujaan Osiris”. Sudah menjadi mitos bahwa raja adalah Tuhan masyarakat Mesir pada masa pra-dinasti (menunjukan pada seperti “Osirieon”). Perhatian terhadap Osiris dikarenakan kota besar menjadi tempat ziarah, sebaik salah satu tempat untuk pemakaman sebenarnya yang diinginkan atau untuk pembangunan tugu peringatan (monumen dibangun untuk menghormati kematian seseorang yang jenazahnya berada ditempat lain). Perayaan dan keinginan besar untuk bermain dari Osiris hidup dan mati diselenggarakan disini mulai dari Dinasti ke 12 (1985-1795 SM) sampai dengan zaman Masehi.

Satu dari monumen yang paling penting di wilayah tersebut adalah Candi Seti I, yang mana dibangun untuk menghormati Osiris. Candi ini dipercaya bahwa Seti yang merupakan arsitek dan perencana candi klasik Mesir yang sungguh-sungguh terukur, tetapi saat terjadi pergantian pemimpin ketika membangun pondasi terjadi kecelakaan sehingga membongkar tempat terdapatnya tugu Djer, dan hal ini pada referensi Kerajaan Tengah seperti tempat makam Osiris di luarkemungkinan dari kealiman, rumah dari Seti I dan Ramses II diperluas dan ditinggikan dari tempat Osirion dan kegemaran cara memuja Osiris menghubungkan candi Seti I kemudian.
sisa-sisa peradaban mesir di kuil Abydos

Pada bulan Februari 1988, diinformasikan bahwa eksistensi dari masyarakat Mesir tempat relief dianggap sebagai “enigma”. Tentu saja di antara tulisan Hieroglip terdapat satu yang dapat dengan mudah membedakan gambar yang menyerupai helikopter.Berita ini hampir dua tahun lamanya telah dipublikasikan di Perancis. Beberapa orang mengemukakan tentang skema tersebut dengan masuk akal menjelaskan kehadiran “helicopter” diantara tulisan hieroglip. Kelihatan dengan jelas, orang lain akan mengatakan bahwa gambar tersebut tidaklah melukiskan “helikopter” tetapi lebih dari satu atau dua pesawat, kapal selam dan bahkan sebuah UFO !Menurut Mike Dyall Smith dari universitas Melbourne bahwa gambar tersebut makin terkenal karena dipromosikan oleh kalangan “new age atau UFO buffs”. Para ahli Mesir umumnya mengakui bahwa gambar pesawat asing yang terlihat jelas hanyalah sebuah ilusi yang terjadi karena erosi permukaan batu (lihat kerusakan di atas area langit-langit) dan proses pemahatan kembali dan menambal di batu untuk menggantikan beberapa dari hieroglip-hieroglip.Ketika tambalan jatuh keluar sedikit demi sedikit dari glip yang lama dan glip yang baru menutupi dan berbentuk “jejak-jejak yang aneh”. Penggunaan teknik tersebut disebut dengan istilah “Palimpsest”. Setiap orang baik sajak dalam prasasti Mesir menjelaskan adanya tumpukan pemahatan kembali dari prasasti hancur di masa Mesir kuno seperti kebiasaan para raja mencari untuk memperoleh pharaoh yang sebelumnya atau untuk mendiskreditkan mereka.
Bentuk-bentuk relief yang belum terpecahkan

Namun sebenarnya, penjelasan ini tidak terlalu memuaskan. Benarkah Abydos merupakan prasasti yang benar-benar menggambarkan adanya teknologi luar angkasa atau kapal selam pada zaman Mesir Kuno? Yang pasti, meski berbeda masanya, namun di Mesir ada suatu papirus yang menceritakan kehadiran benda terbang aneh.Laporan tercatat yang cukup tua mengenai kehidupan di langit lain ialah berasal dari abad ke-15 sebelum masehi, yang tertera pada buku harian Thutmosis III (Firaun Mesir kuno dinasti ke-18, 1504-1450 SM). Laporan yang ditulis dalam papirus (tulisan kuno) yang diketemukan oleh Alberto Siliotti, berbunyi demikian:

“Dalam tahun dua puluh dua (tahun 22, susah banget yaa..), dalam bulan ketiga musim dingin, pada jam ke enam hari itu....para penulis dari Rumah Kehidupan melihat adanya sebuah lingkaran api yang muncul di angkasa. Dia tidak memiliki kepala dan nafasnya berbau busuk. Panjangnya 1 rod, lebarnya 1 rod (5m). Dia tidak bersuara. Karena kebingungan mereka bertiarap...Mereka menghadap Firaun untuk melaporkan apa yang telah mereka lihat. Baginda Raja merenungkan dan memikir-mikirkan persoalan itu. Sementara... beberapa hari kemudian, benda-benda itu bertambah banyak di angkasa... Angkatan perang Firaun terus mengawasi benda- benda itu tatkala Baginda Raja berada di tengah-tengah mereka. Waktu itu adalah waktu setelah makan malam. Lingkaran-lingkaran api itu kemudian tambah naik lebih tinggi di angkasa, menuju ke selatan. Ikan dan itik berjatuhan dari udara. Dan Firaun menyuruh mengambil kemenyan, kemudian dibakarnya untuk mendapatkan keamanan dan ketenteraman dalam kehidupan rakyatnya...

Selain itu, banyak penemuan artefak kuno yang aneh seakan menunjukkan bahwa di masa lalu, nenek moyang kita telah berinteraksi dengan makhluk dari luar angkasa. Ada juga yang mengkaitkan dengan sisa bangsa Atlantis. Baca juga tentang Vimana dan Vailixi.

NB : diatas kalo ga salah saya menyinggung masalah peradaban atlantis kota yang hilang, silahkan Klik disini bagi kalian yang belum membaca.

NB : bagi kamu kamu yang ingin penjelasan lebih lanjut pemecahan masalah diatas silahkan dibaca  klikdisini ( sumpah penjelasannya rumit banget)



-Salam Adint-
Sumber (Dipfals-berbagai sumber)
http://betamedialink.blogspot.com/2008/01/misteri-di-kuil-abydos.html

Makin Banyak Ilmuwan Tertarik Pada UFO, Mengapa?

Makin Banyak Ilmuwan Tertarik Pada UFO, Mengapa?

Semakin banyak ilmuwan yang serius mendiskusikan UFO.

ddd
Minggu, 21 Juli 2013, 10:23Finalia Kodrati, Tommy Adi Wibowo
Ilustrasi UFO
Ilustrasi UFO(BBC)
VIVAnews - Banyak para ilmuwan yang tertarik untuk mempelajari UFO (unidentified flying object). Tetapi, sebelumnya, sejumlah ilmuwan masih ragu terhadap penampakan UFO di langit bumi.

Kini, semuanya telah berubah. Meskipun banyak yang menertawakan tentang kemunculanan UFO, tapi kini banyak ilmuwan yang serius mendiskusikan mengenai keberadaan UFO.

"UFO adalah fenomena yang nyata. Mereka adalah benda buatan yang dibuat oleh pemikiran yang cerdas. UFO adalah bentuk teknologi yang canggih," kata Eric Davis, Fisikawan dari Institute for Advanced Studies, dilansir Huffington Post, Minggu, 21 Juli 2013.

Davis menyadari, memang sebagian besar persepsi publik tidak peduli terhadap UFO. Dan masyarakat meyakini tidak ada ilmuwan yang dapat menyentuh UFO.

"Mereka salah, naif, keras kepala, berpikir sempit, dan takut. Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang terbuka dan tidak boleh ditertawakan. Anda harus menghormati para ilmuwan," ujar Davis.

"Ini adalah tantangan bagi para ilmuwan. Mereka harus menggunakan metode ilmiah yang tidak biasa untuk mempelajari UFO," tambah Davis.

Saat ini, semakin banyak ilmuwan telah mengamati data-data penampakan UFO di bumi, dan mencari jawabannya melalui teknik dan metodologi khusus. Tapi, rata-rata banyak ilmuwan yang tidak mau mempublikasikan penelitiannya.

"Banyak ilmuwan yang secara diam-diam meneliti. Itu dilakukan karena mendapat pertentangan dari rekan-rekan ilmuwan lainnnya, karena akan berdampak pada karirnya," ungkap Davis.

Davis juga menyampaikan bahwa penelitian investigasi terhadap UFO tidak hanya bisa dilakukan oleh para ilmuwan, tapi bisa oleh siapa saja.

"Salah satu yang memiliki peran penting terhadap investigasi penampakan UFO adalah pihak intelejen militer. UFO bukan sebuah fenomena alam, tapi itu adalah studi ilmu pengetahuan," tutup Davis. (adi)



© VIVA.co.id
eknologi.news.viva.co.id/news/read/430738-makin-banyak-ilmuwan-tertarik-pada-ufo--mengapa-



Ini Bukti Penampakan UFO Ada Sejak 10.000 Tahun Lalu?

Elin Yunita Kristanti


Ini Bukti Penampakan UFO Ada Sejak 10.000 Tahun Lalu?

  • 03 Feb 2014 22:24



Kata 'UFO' (unidentified flying object) atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Beta (benda terbang aneh) sekian lama menjadi tanda tanya besar manusia. Terutama yang berkaitan dengan makhluk luar angkasa.

Hingga kini, belum ada bukti ilmiah keberadaan UFO. Dianggap sebagai pseudosains. 

Namun, bagi yang percaya, ada banyak pertanda kehadiran mereka. Termasuk, pada sejumlah artefak dari kebudayaan kuno: bangunan atau goresan yang dianggap petunjuk kontak nenek moyang kita dengan para penjelajah dari dunia lain.

Salah satunya, lukisan gua berusia 10.000 tahun di Valcamonica, Italia yang menggambarkan orang-orang menggunakan apa yang dikira sebagai pakaian luar angkasa. 



Juga ada cakram batu berusia 10.000 sampai 12.000 tahun yang dianggap mengandung rincian pendaratan UFO. Benarkah? Sejauh ini, tak ada yang tahu kebenarannya. 

Berikut sejumlah artefak yang dianggap bukti pertemuan manusia di masa lalu dengan alien atau UFO, sepertiLiputan6.com kutip dari The Epoch Times

1. Mesin Terbang India Kuno

Teks Sansekerta dan  patung-patung dari India Kuno dianggap menjadi referensi keberadaan mesin terbang atau Vimanas -- yang konon dibawa makhluk dunia lain ke Bumi. 



Di Desa Piska Nagri, di negara bagian Jharkahnd, seorang geolog, Nitish Priyadarshi mempelajari jejak kaki yang dipahat ribuan tahun lalu. 

Menurut cerita setempat, itu adalah jejak dewa dari langit yang mendarat di situs tersebut. Namun, bukan jejak itu sendiri yang membuatnya menarik. Priyadarshi menemukan benda terbang terukir di dekat tapak kaki itu. 

"Jejak kaki dan gambaran benda terbang berada di batu yang sama, di masing-masing sisi. Mungkin ukiran itu menunjukkan dua dewa mendarat dengan benda terbang," kata dia seperti dimuat News.com.au. 



Ada banyak penemuan jejak kaki kuno di seluruh dunia. Banyak di antaranya berusia ribuan tahun, ditinggalkan oleh penduduk kuno dan diukir, yang menunjukkan beberapa makna.

Bangsa Romawi mengukir  jejak kaki sebelum melakukan perjalanan sebagai ritual perlindungan. Juga sebagai ucapan syukur saat kembali dengan selamat. Di Irlandia dan Eropa Utara, jejak kaki di batu yang terkait dengan raja atau kepala suku. 

Kembali ke jejak kaki kuno di India, Priyadarshi mengatakan, jangan buru-buru menghakimi bahwa anggapan penduduk lokal mustahil. "Kita hidup di era yang sangat maju, berteknologi tinggi. Namun, masih banyak  misteri di sekitar kita. Tempat kuno, makhluk misterius, peradaban yang tenggelam, lanskap penuh simbol, penampakan misterius dan penemuan luar biasa dari masa lalu," kata dia, seperti dimuat Epoch Times. 

2. Garis  Nazca di Peru

Pada tahun 1920-an, saat pesawat mulai terbang di atas Gurun Nazca di Peru, mereka yang terbang di dalam burung besi terkesima dengan apa yang mereka lihat. Figur-figur kolosal terukir di area yang membentang sepanjang 450 kilometer.

Rangkaian geoglif ini diperkirakan dibuat oleh kebudayaan Nazca selama periode 1.000 tahun antara 500 SM dan 500 Masehi, tapi tidak ada yang tahu mengapa dan untuk apa. 

Sebagian orang mengatakan bahwa para penciptanya pastilah mendapat petunjuk dari langit. Lainnya menduga tak mungkin orang-orang di masa lalu membuatnya tanpa bantuan. Ada juga yang mempertanyakan, buat apa mereka susah-susah membuat obyek besar yang hanya bisa dilihat utuh dari langit. 

Salah satu geoglyphs besar telah dijuluki sebagai "astronot ". Lainnya menggambarkan hewan dan bentuk geometris.



Sejumlah klaim awal menyebut, desain garis Nazca adalah bagian dari penanggalan astronomi -- klaim itu dibantah. Sejak tahun 1997 para peneliti yang menjadi bagian dari kolaborasi tim Peru - Jerman telah mengalihkan perhatian mereka ke sejarah dan budaya dari orang-orang yang menciptakan garis-garis itu -- bagaimana mereka hidup dan apa terjadi pada mereka.

Sementara, pada 2012 lalu, Yamagata University di Jepang mengumumkan pembukaan pusat riset di situs tersebut, sebagai bagian dari proyek 15 tahun untuk mempelajari lebih dari 1.000 gambar kuno itu. 

3. Cakram Batu di China

Pada tahun 1938, ratusan cakram batu ditemukan di gua-gua di Pegunungan  Baian Kara Ula di China. MenurutInternational Society for the Research and Preservation of Paranormal Artifacts (ISRPPA) di benda-benda itu terlukis pertemuan dengan 'alien'. 

Cakram-cakram tersbeut diperkirakan berusia 10.000 hingga 12.000 tahun,  mereka ditemukan selama ekspedisi yang dipimpin oleh Dr Chi Pu Tei 

Hieroglif pada cakram menceritakan soal 'pesawat luar angkasa' menabrak pegunungan. Pesawat itu dikemudikan oleh orang-orang yang disebut " Dropa".

"Dropa turun dari awan di kendaraan langit mereka. Penduduk setempat -- pria, perempuan, dan anak-anak bersembunyi di  di gua-gua sepuluh kali sebelum matahari terbit . Akhirnya mereka memahami bahasa isyarat para Dropa, mereka memahami para pendatang itu punya niat damai," demikian tulisan cakram yang diterjemahkan Dr Tsum Um Nui.

Meskipun disebut bahwa cakram disimpan di museum di seluruh China, beberapa dikirim ke Uni Soviet untuk di analisis, cakram tersebut tampaknya telah menghilang. ISRPPA tidak bisa melacak mereka, hanya menemukanfoto yang diambil di sebuah museum di Cen, di selatan Guangzhou.

Namun, banyak yang meragukan kebenarannya. Selain tak ada bukti fisik, kontroversi juga mengarah pada nama Dr Tsum Um Nui, yang menerjemahkan maksud cakram tersebut. Itu bukan nama China.  Selain itu, tak pernah ada pesawat ditemukan di area Pegunungan Baian Kara Ula. (Ein)




Sumber:
http://news.liputan6.com/read/817132/ini-bukti-penampakan-ufo-ada-sejak-10000-tahun-lalu

Arkeolog Slovenia Temukan Kota Kuno Maya

Arkeolog Slovenia Temukan Kota Kuno Maya

JIBI/SOLOPOS/Antara 0

Arkeolog Slovenia Ivan Sprajc menunjukkan artefak yang ia temukan di Kota Maya yang baru ia ungkap. (pasthorizonspr.com) MEXICO CITY Sekelompok arkeolog mengungkap sebuah kota kuno suku Maya yang tak diketahui keberadaannya selama ratusan tahun dalam hutan tropis sisi timur Meksiko.

Para arkeolog yang dipimpin oleh Ivan Sprajc dari Slovenian Academy of Sciences and Arts itu berharap penemuan tersebut dapat memberikan gambaran sesungguhnya peradaban kuno Maya. Suku Maya yang diyakini berperadaban maju pada zamannya diperkirakan runtuh sekitar 1.000 tahun yang lalu.

Tim arkeolog itu menurut Kantor Berita Reuters yang dikutip Antara, Jumat (21/6/2013), menemukan 15 piramid—satu di antaranya berketinggian 23 meter, beberapa ruang pengadilan, plaza dan stelae atau ukiran di bebatuan yang mempanjang. Mereka menamai kota tersebut Chactun yang berarti Batu Merah.

Sprajc memperkirakan Chactun dahulu dihuni oleh sekitar 30.000 sampai 40.000 orang, atau lebih sedikit dari populasi kota tua Maya lain di Guatemala bernama Tikal (sekitar 90.000). Menurut Sprajc, Chactun mengalami masa kejayaan pada periode Classic—akhir peradaban Maya—atau sekitar tahun 600 sampai 900 Masehi. “Situs seluas 22 hektare ini seluruhnya tertutup oleh hutan,” kata Sprajc.

“Meskipun tidak diketahui oleh komunitas akademik, jelas bahwa beberapa penebang hutan telah mendatangi situs ini setidaknya 20 atau 30 tahun yang lalu,” duga dia. Petunjuk adanya situs kota kuno tersebut kali pertama ditemukan Sprajc sekitar 15 tahun yang lalu saat dia mengamati foto-foto dari National Commission for the Knowledge and Use of Biodiversity.

Tim arkeolog sebelumnya juga harus menghabiskan tiga pekan demi membuka jalan sepanjang 16 km demi menembus hutan. Setelah memetakan dan mendokumentasikan berbagai monumen dalam situs selama enam pekan, mereka kemudian kembali dan memblokade jalan yang telah dibuat untuk mencegah akses.

“Keberadaan beberapa ruang pengadilan merupakan indikasi bahwa Chactun dahulunya adalah kota yang penting,” kata Sprajc. Dia memperkirakan kota tersebut ditinggalkan penduduknya pada sekitar tahun 1.000 karena tekanan demografis, perubahan iklim, perang, dan pemberontakan.

Sprajc berharap penemuan kota baru itu dapat memberikan petunjuk baru mengenai hubungan antara berbagai wilayah berbeda dari kerajaan Maya. Kerajaan Maya adalah salah satu peradaban paling maju di benua Amerika sebelum kedatangan Columbus. Pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan Maya meliputi Yucatan, Belize, Guatemala, dan Honduras.


Sumber:
http://www.boyolalipos.com/2013/arkeolog-slovenia-temukan-kota-kuno-maya-418052

Makam Kuno Bangsa Maya Ditemukan Di Guatemala

Makam Kuno Bangsa Maya Ditemukan Di Guatemala
Sabtu, 27 Oktober 2012 | 10:33
Tim arkeolog meyakini makam kuno ini berusia sekitar 2.000 tahun. [AFP] Tim arkeolog meyakini makam kuno ini berusia sekitar 2.000 tahun. [AFP]
[GUATEMALA] Salah-satu makam tertua peninggalan perabadan Maya ditemukan di Guatemala. Terletak di dalam komplek situs candi di Provinsi Retalhuleu, makam tersebut diduga kuburan seorang penguasa atau pemimpin agama yang hidup sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Hasil penelitian karbon menunjukkan bahwa kuburan kuno itu dibangun sekitar 400-700 sebelum Masehi (SM), kata pimpinan tim arkeolog Guatemala, Miguel Orrego.

Di dalam kuburan, tim arkeolog menemukan sejumlah perhiasan seperti kalung yang menggambarkan sosok manusia dan burung pemakan bangkai. Keberadaan simbol kepala burung pemakan bangkai itu, menurut tim peneliti, menunjukkan status sosial orang yang dikuburkan dalam makam itu.

Dalam peradaban Maya, simbol seperti itu biasanya diberikan kepada tokoh berpengaruh yang dihormati oleh masyarakat di wilayah komplek candi.  

Di dalam makam, tim arkeolog menemukan sejumlah perhiasan yang antara lain menggambarkan sosok burung pemakan bangkai.

Walaupun demikian, para ilmuwan tidak menemukan tulang-belulang di kuburan yang terletak di situs Ab'aj Tak'alik, sekitar 180km dari Guatemala City.

Diduga tulang-belulang itu hancur digerus waktu. Para ilmuwan memberi nama kuburan itu dengan sebutan K'utz Chman, yang artinya tetuah para burung pemakan bangkai.  

"Dia adalah seorang pemimpin besar", kata Orrego. "Dia menjembatani jurang pemisah antara budaya Olmec dan budaya Maya di Amerika Tengah."

Sang pemimpin ini, sambung Irrego, barangkali merupakan orang pertama yang memperkenalkan unsur-unsur yang kemudian menjadi ciri khas dari budaya Maya, seperti bangunan piramida dan ukiran patung yang menggambarkan keluarga kerajaan, demikian laporan kantor berita Reuters mengutip kalangan sejarawan.

Kerajaan Olmec mulai memudar di sekitar 400 SM, sedangkan peradaban Maya mulai tumbuh dan berkembang, kata Christa Schieber, salah-seorang arkeolog yang terlibat dalam penelitian di situs tersebut.

Bangsa Maya kemudian menguasai dan memgembangkan peradabannya di sebagian besar wilayah Amerika Tengah antara 250-800 setelah Masehi.

Peradaban Maya moderen kemudian sempat berkembang di wilayah yang sekarang terletak di Honduras dan kawasan tengah Meksiko. [BBC/L-8]


Sumber:
http://www.suarapembaruan.com/home/makam-kuno-bangsa-maya-ditemukan-di-guatemala/26240

FOTO: Pameran Arkeologi di Guatemala

FOTO: Pameran Arkeologi di Guatemala

Sejumlah temuan yang diperlihatkan antara lain tembikar, manik-manik, dan arca.

Jum'at, 14 Oktober 2011, 07:31 Bayu Galih
Pameran benda arkeologi di Guatemala
Pameran benda arkeologi di Guatemala (REUTERS/ Jorge Dan Lopez)
VIVAnews - Sejumlah temuan arkeologi diperlihatkan dalam pameran bertajuk "Saving the Cultural Heritage" di Antigua, sebelah barat Guatemala City.

Pameran diselenggarakan oleh Department of Prehispanic and Colonial Monuments (DEMOPRE) ini memperlihatkan 30 keping benda arkeologi yang disita dari pedagang gelap pada 2007 dan 2009.

Sejumlah temuan antara lain tembikar, manik-manik, dan arca yang terbuat dari tanah liat. Benda-benda itu berasal dari situs Antigua di Guatemala, peninggalan bangsa Spanyol, saat mengeksplorasi kawasan Amerika Selatan, pada abad ke-16.

Lihat fotonya dalam galeri di tautan ini.

Gempa besar pada 29 September 1717 telah menghancurkan kota yang sarat bangunan peninggalan Spanyol dengan gaya arsitektur Mudejar (pengaruh bangsa Arab, berasal dari kata Arab: Mudajjan, yang berarti masyarakat Muslim yang tinggal di bawah pemerintahan Nasrani).

Department of Prehispanic and Colonial Monuments (DEMOPRE) dibentuk pada 1975 untuk memantau dan melindungi peninggalan arkeologis di Guatemala. Situs Antigua sendiri telah menjadi salah satu situs yang termasuk Peninggalan Dunia (World Heritage) dan dilindungi oleh UNESCO, Badan PBB yang membidangi pendidikan, sosial, dan budaya.


© VIVA.co.id
 http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/255428-foto--pameran-benda-arkeologi-di-guatemala

Guatemala; Nikmati Sejarah dan Kota Suku Indian

 Guatemala; Nikmati Sejarah dan Kota Suku Indian

Kata piramida identik dengan Negeri Mesir yang memiliki beberapa bangunan megah yang dijadikan untuk menyimpan mayat para Raja Mesir zaman dahulu. Tapi piramida yang ada di Guatemala,
 Amerika Tengah, berbeda. Bangunan ini tempat tinggal dan pemujaan sebagian Suku Indian.

Berwisata ke Amerika Tengah cukup mengasyikkan. Pilihannya yang bisa dicoba adalah Guatemala. Selain wisata keliling ibu kota negara ini Guatemala City, kita dapat mengunjungi beberapa obyek wisata menarik: piramida. Bangunan ini menjadi tempat tinggal dan pemujaan sebagian suku Indian.
Jika kebetulan anda mengunjungi tempat ini pada hari minggu, di sebuah alun-alun yang cukup luas, dan sisi kanan kiri menjulang bangunan kuno yang antik, serta gereja tua yang indah. Pemandu menjelaskan, pada hari minggu ada semacam ”pasar kaget”, di mana banyak orang dari pedalaman pergi ke kota untuk menjajakan barang dagangannya, yang berupa hasil bumi atau kerajinan, di samping mereka pergi ke gereja.

Kios-kios kaki lima ramai berdiri. Warung-warung makan dipadati pengunjung. Penjaja kerajinan seperti kain-kain khas Indian berjajar. Tukang obat ramai menawarkan obatnya dengan suara speaker yang nyaring dan diselingi sulapan ringan. Anak-anak penyemir sepatu, menawarkan jasanya ke setiap pengunjung. Dan tak ketinggalan juru potret amatiran menawarkan jasanya untuk mengambil gambar pengunjung dengan menggunakan kamera instan yang langsung jadi.

Dengan profesional, pemandu menjelaskan keberangkatan menuju taman nasional. Ada beberapa peraturan yang boleh dan tidak boleh, selama berada dalam taman. Dan  pemandu berhenti membelakangi sebuah pohon. Mulai ceritera tentang pohon Ceiba, yang menjadi ”pohon nasional”-nya Negeri Guatemala. Ceritera panjang lebar tentang sejarah pohon itu, kegunaan dan sangat bermanfaat bagi Suku Indian.

Kompleks bangunan Candi atau piramida ini memang tidak mengelompok, tapi membuat semacam lapisan. Lapisan pertama untuk penjagaan, tempat tinggal hulubalang kepala suku, tempat tinggal kepala suku, tempat untuk bermusyawarah dan tempat untuk pemujaan dewa. Diperkirakan ada lebih 3.000 bangunan, termasuk beberapa ”candi” yang tinggi menjulang di atas kanopi hutan yang megah. Kompleks bangunan ini diperkirakan dibangun 1.500 tahun yang lalu dan ditempati lebih dari 100.000 Suku Indian Maya.

Ada sebuah tempat lapang yang sangat luas, yang menjadi pusat dari kompleks candi ini. Di ujung barat menjulang candi yang cukup tinggi. Di bagian bawah ada batu-batu tempat musyawarah kepala suku beserta istri dan penasihatnya. Sisi yang berhadapan terdapat bangunan yang menjulang tinggi tempat peribadatan, serta sisi kanan dari bangunan utama beberapa bangunan untuk rakyat yang menanti pertemuan atau upacara.

Seperti halnya bangunan peninggalan sejarah, candi dan piramida juga dimakan usia. Penggalian-penggalian yang dilakukan oleh ahli purbakala, dilakukan sejak awal abad ke-19, saat mereka memulai eksplorasi ke Amerika Tengah. Penggalian bukit-bukit kecil yang ditumbuhi pepohonan yang di bawahnya merupakan bangunan candi dan piramida dilakukan. Sedikit demi sedikit, bangunan demi bangunan di renovasi. Hingga saat ini hasil dapat dilihat dan dinikmati wisatawan baik dalam atau luar negeri.

Beberapa bangunan utama, hingga saat ini masih direnovasi, karena candi yang berbentuk piramida ini mengalami pengikisan oleh air hujan. Berbeda dengan Candi Borobudur atau Prambanan atau candi lain di Jawa yang terbuat dari batu hitam dan keras. Candi-candi orang Indian ini terbuat dari batu kapur atau cadas yang tidak sekokoh candi di Indonesia. Namun ada banyak bangunan yang sudah hancur dan ditumbuhi pohon yang menjulang tinggi yang belum tertangani.

Untuk mencapai pucak bangunan yang tertinggi yang sudah dapat didaki, memerlukan tenaga ekstra, karena harus menaiki anak tangga. Ada juga tangga buatan dari kayu untuk busa sampai ke puncak tertinggi dari bangunan lain. Setelah sampai di puncak, barulah busa melihat semua hutan dan kompleks bangunan lain di dalam hutan ini.

Pengelolaan yang terpadu peninggalan arkeologi ini yang berada dalam kawasan hutan, membuat Taman Nasional Tikal menjadikan kawasan dan telah dideklarasikan sebagai Peninggalan Kebudayaan dan Kehidupan Alam untuk umat manusia modern saat ini. Untuk itu kawasan ini oleh Unesco ditetapkan sebagai World Heritage Site. Areal kawasan ini meliputi Taman Nasional Tikal seluas 57.600 Ha, Hutan alam San Miguel 49.500 ha dan Cagar Biosfeer Maya seluas satu juta hektare. Semua cagar ini menempati lebih kurang 10 % dari total luas Negeri Guatemala.

Selain wisata budaya yang disuguhkan di Taman Nasional Tikal, kawasan ini juga menyuguhkan wisata minat khusus. Berbagai satwa mudah dijumpai seperti, howler monkey dan spider monkey. Berbagai jenis burung yang berwarna warni mudah ditemukan sepanjang jalan menuju candi dan piramida. Seperti burung betet atau macaw, parkit, taucan dan berbagai jenis burung lainnya yang diperkirtakan ada sekitar 333 jenis. Selain itu beberapa jenis kadal atau sebangsa iguana juga banyak dijumpai, dan menjadikan daya tarik bagi wisatawan minat khusus, selain menikmati megahnya peninggalan Suku Indian Maya juga melihat kekayaan alam yang terjaga. (rn)


Sumber:
http://www.resep.web.id/traveling/guatemala-nikmati-sejarah-dan-kota-suku-indian.htm

Kuil purba ditemukan di Guatemala

Kuil purba ditemukan di Guatemala

Terbaru  20 Juli 2012 - 13:18 WIB


Arkeolog Edwin Roman di depan salah-satu ornamen di dalam kuil El Zotz, Guatemala.

Para arkeolog menemukan bangunan kuil berusia 1.600 tahun peninggalan peradaban Maya di kawasan hutan di utara Guatemala dekat perbatasan Meksiko.
Bangunan kuil yang terletak di atas makam berbentuk piramid itu, menurut para ahli, diyakini dibangun untuk menghormati "sang matahari malam".
"Matahari adalah elemen kunci para penguasa dalam peradaban Maya," jelas pimpinan tim arkeolog, Stephen Houston, yang melibatkan para ahli dari Guatemala dan AS.
Para arkeolog melakukan penggalian di situs El Zotz sejak 2006 lalu.

Hasil penelitian menyebutkan, kuil ini mungkin dibangun untuk menghormati seorang pemimpin yang dikubur dalam Piramid Diablo, yang terletak di bawah kuil tersebut.
Pemimpin yang dimaksud adalah pemimpin wilayah setempat sekaligus pendiri dinasti El Zotz, atau warga setempat menyebut Pa'Chan alias "penjaga langit."

'Luar biasa'

Peradaban Maya, yang menyebar di berbagai kawasan tinggi di Meksiko Selatan, Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Belize, berjaya pada 250 dan 900 Masehi.
Dari penelitian karbon menunjukkan kuil ini dibangun antara 350 dan 400 Masehi, demikian kata arkeolog yang terlibat dalam penggalian kuil ini.

Pada dinding kuil ditemukan berbagai ornamen hiasan seukuran 1,5 meter, yang antara lain menggambarkan perjalanan matahari dari timur ke barat.
Para arkeolog yang melihat langsung ornamen dalam dinding kuil itu merasa kagum seraya berucap "luar biasa."

Belum semua situs kuil ini digali, kata pemimpin tim penggalian, Thomas Garrison dari University of Southern California, dalam jumpa pers pada Rabu (18/07).
"Kuil ini barangkali memiliki 14 hiasan topeng, tetapi baru delapan yang telah didokumentasikan sejauh ini, itulah sebabnya penggalian harus dilanjutkan", jelas arkeolog Edwin Roman, dari Universitas Austin.


Sumber:
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/07/120720_maya_temple_found.shtml

Kota Suku Indian Guatemala

Kota Suku Indian Guatemala

Kamis, 17 Februari 2011 - 11:03 wib | Pasha Ernowo - Okezone
   (foto: thelivingmoon.com) (foto: thelivingmoon.com) Jika menyebut Piramida biasanya setiap orang pasti merujuk ke negara Mesir. Akan tetapi, tahukah Anda ternyata ada juga piramida yang berada di Amerika, tepatnya di Guatemala.

Bangunan ini tempat tinggal dan pemujaan sebagian Suku Indian. Berwisata ke Amerika Tengah cukup mengasyikkan. Pilihannya yang bisa dicoba adalah Guatemala. Selain wisata keliling ibu kota negara ini Guatemala City.

Jika kebetulan anda mengunjungi tempat ini pada hari minggu, di sebuah alun-alun yang cukup luas, dan sisi kanan kiri menjulang bangunan kuno yang antik, serta gereja tua yang indah. Pemandu menjelaskan, pada hari minggu ada semacam ”pasar kaget”, di mana banyak orang dari pedalaman pergi ke kota untuk menjajakan barang dagangannya, yang berupa hasil bumi atau kerajinan, di samping mereka pergi ke gereja.

Kios-kios kaki lima ramai berdiri. Warung-warung makan dipadati pengunjung. Penjaja kerajinan seperti kain-kain khas Indian berjajar. Tukang obat ramai menawarkan obatnya dengan suara speaker yang nyaring dan diselingi sulapan ringan. Anak-anak penyemir sepatu, menawarkan jasanya ke setiap pengunjung. Dan tak ketinggalan juru potret amatiran menawarkan jasanya untuk mengambil gambar pengunjung dengan menggunakan kamera instan yang langsung jadi.

Dengan profesional, pemandu menjelaskan keberangkatan menuju taman nasional. Ada beberapa peraturan yang boleh dan tidak boleh, selama berada dalam taman. Dan pemandu berhenti membelakangi sebuah pohon. Mulai ceritera tentang pohon Ceiba, yang menjadi ”pohon nasional”-nya Negeri Guatemala. Ceritera panjang lebar tentang sejarah pohon itu, kegunaan dan sangat bermanfaat bagi Suku Indian.

Kompleks bangunan Candi atau piramida ini memang tidak mengelompok, tapi membuat semacam lapisan. Lapisan pertama untuk penjagaan, tempat tinggal hulubalang kepala suku, tempat tinggal kepala suku, tempat untuk bermusyawarah dan tempat untuk pemujaan dewa. Diperkirakan ada lebih 3.000 bangunan, termasuk beberapa ”candi” yang tinggi menjulang di atas kanopi hutan yang megah. Kompleks bangunan ini diperkirakan dibangun 1.500 tahun yang lalu dan ditempati lebih dari 100.000 Suku Indian Maya.

Ada sebuah tempat lapang yang sangat luas, yang menjadi pusat dari kompleks candi ini. Di ujung barat menjulang candi yang cukup tinggi. Di bagian bawah ada batu-batu tempat musyawarah kepala suku beserta istri dan penasihatnya. Sisi yang berhadapan terdapat bangunan yang menjulang tinggi tempat peribadatan, serta sisi kanan dari bangunan utama beberapa bangunan untuk rakyat yang menanti pertemuan atau upacara.

Seperti halnya bangunan peninggalan sejarah, candi dan piramida juga dimakan usia. Penggalian-penggalian yang dilakukan oleh ahli purbakala, dilakukan sejak awal abad ke-19, saat mereka memulai eksplorasi ke Amerika Tengah. Penggalian bukit-bukit kecil yang ditumbuhi pepohonan yang di bawahnya merupakan bangunan candi dan piramida dilakukan. Sedikit demi sedikit, bangunan demi bangunan di renovasi. Hingga saat ini hasil dapat dilihat dan dinikmati wisatawan baik dalam atau luar negeri.

Beberapa bangunan utama, hingga saat ini masih direnovasi, karena candi yang berbentuk piramida ini mengalami pengikisan oleh air hujan. Berbeda dengan Candi Borobudur atau Prambanan atau candi lain di Jawa yang terbuat dari batu hitam dan keras. Candi-candi orang Indian ini terbuat dari batu kapur atau cadas yang tidak sekokoh candi di Indonesia. Namun ada banyak bangunan yang sudah hancur dan ditumbuhi pohon yang menjulang tinggi yang belum tertangani.

Untuk mencapai pucak bangunan yang tertinggi yang sudah dapat didaki, memerlukan tenaga ekstra, karena harus menaiki anak tangga. Ada juga tangga buatan dari kayu untuk bisa sampai ke puncak tertinggi dari bangunan lain. Setelah sampai di puncak, barulah bisa melihat semua hutan dan kompleks bangunan lain di dalam hutan ini.

Pengelolaan yang terpadu peninggalan arkeologi ini yang berada dalam kawasan hutan, membuat Taman Nasional Tikal menjadikan kawasan dan telah dideklarasikan sebagai Peninggalan Kebudayaan dan Kehidupan Alam untuk umat manusia modern saat ini. Untuk itu kawasan ini oleh Unesco ditetapkan sebagai World Heritage Site. Areal kawasan ini meliputi Taman Nasional Tikal seluas 57.600 Ha, Hutan alam San Miguel 49.500 ha dan Cagar Biosfeer Maya seluas satu juta hektare. Semua cagar ini menempati lebih kurang 10 % dari total luas Negeri Guatemala.

Selain wisata budaya yang disuguhkan di Taman Nasional Tikal, kawasan ini juga menyuguhkan wisata minat khusus. Berbagai satwa mudah dijumpai seperti, howler monkey dan spider monkey. Berbagai jenis burung yang berwarna warni mudah ditemukan sepanjang jalan menuju candi dan piramida. Seperti burung betet atau macaw, parkit, taucan dan berbagai jenis burung lainnya yang diperkirtakan ada sekitar 333 jenis. Selain itu beberapa jenis kadal atau sebangsa iguana juga banyak dijumpai, dan menjadikan daya tarik bagi wisatawan minat khusus, selain menikmati megahnya peninggalan Suku Indian Maya juga melihat kekayaan alam yang terjaga. (uky)


http://travel.okezone.com/read/2011/02/17/409/425643/kota-suku-indian-guatemala

Misteri Kalender Bangsa Maya dan Terjadinya Akhir Dunia

Misteri Kalender Bangsa Maya dan Terjadinya Akhir Dunia

Penanggalan maya berhenti pada tanggal 21122012 dan banyak orang menafsirkan hal tersebut dengan kiamat yang akan terjadi pada tanggal tersebut. Kehebohan ini pun diangkat oleh para sineas hollywood dengan meluncurkan film seputar kimat 2012, seperti film 2012, Knowing, domsday dan lain-lain. Berbagai interpretasi menilai kalender bangsa Maya, diantaranya diramalkan bahwa pada periode 1992-2012 bumi akan dimurnikan, selanjutnya peradaban manusia sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru. 

Seorang sejarahwan Amerika, Dr. Jose Arguelles mengabdikan dirinya untuk meneliti peradaban bangsa ini. Ia mendalami ramalan Maya yang dibangun di atas fondasi kalender yang dibuat bangsa itu, dimana prediksi semacam ini persis seperti cara penghitungan Tiongkok, ala Zhou Yi.

Kalendernya, secara garis besar menggambarkan siklus hukum benda langit dan hubungannya dengan perubahan manusia. Dalam karya Arguelles, The Mayan Factor: Path Beyong Technology yang diterbitkan oleh Bear & Company pada 1973, disebutkan dalam penanggalan Maya tercatat bahwa sistim galaksi tata surya kita sedang mengalami ‘The Great Cycle’ (siklus besar) yang berjangka lima ribu dua ratus tahun lebih. Waktunya dari 3113 SM sampai 2012 M. Dalam siklus besar ini, tata surya dan bumi sedang bergerak melintasi sebuah sinar galaksi (Galatic Beam) yang berasal dari inti galaksi. Diameter sinar secara horizontal ini ialah 5125 tahun bumi. Dengan kata lain, kalau bumi melintasi sinar ini akan memakan waktu 5125 tahun lamanya.

Ahli dari Jerman, Ernst Forstemann selama 20 tahun berusaha mengurai misteri kalender Maya. Berdasarkan perhitungan kalender yang berakhir 13-0-0-0-0 diartikan sebagai 21-12-2012 untuk penanggalan modern.  Banyak spekulasi yang menyebutkan kalender itu tepat. Beberapa percaya bahwa akibat panas matahari suhu inti bumi akan meningkat dan meluas.  Hal itu akan menyebabkan ledakan gunung berapi, hingga menimbulkan gempa bumi dan perubahan medan magnet mengubah arsh kutub. Beberapa orang mengatakan bahwa laboratorium Large Hadron Collider di Swiss bisa menghasilkan lubang hitam, yang akan memakan planet kita dan menyebabkan kepunahan.  Sementara beberapa percaya bahwa planet kita mungkin akan bertabrakan dengan planet lain, seperti Nibiru atau Planet X. Semua ini bisa menyebabkan kepunahan manusia.

Masyarakat Maya adalah pengamat langit, kata Dr John M Jenkins, ahli astrophysicist dari San Francisco yang mempelajari budaya Maya dan akurasi astrologi mereka yang luar biasa. Setelah melakukan penelitian kalender kuno mereka, serta membandingkan dengan studi langit menghasilkan perkiraan sekitar Desember 2012. Kami menemukan apa yang kita percaya alasan masyarakat Maya memilih tanggal pasti itu, sebagai akhir dari kalender mereka.

Dr Jenkins menjelaskan,Titik balik matahari (Winter Solstice) jatuh pada tanggal tersebut, namun yang berbeda dari sebelumnya adalah Galactic Alignment. Bumi bergerak sangat lambat di porosnya dan mengubah posisi siang dan malam serta titik matahari sekitar 1 derajat setiap 71,5 tahun, sedangkan Galactic Alignment terjadi satu kali setiap 26 ribu tahun. Inilah yang mungkin ingin ditekankan masyarakat Maya soal akhir 2012 di kalender mereka, katanya.

Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total, orang Maya menyebutnya, penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization). Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sangat mendetail. Arguelles dalam bukunya itu menggunakan banyak sekali diagram-diagram untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian setiap tahap itu dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya.

Dari masa 20 tahun antara tahun 1992-2012 itu, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization, mereka menamakannya: The Earth Generetion Priod (Periode Regenerasi Bumi). Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu, bumi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi.

Pada 31 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia kali ini, dalam perhitungan kalender Maya. Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradaban baru total yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sekarang. Pada hari itu, tepatnya musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas bumi, bagaikan membuka sebuah “Pintu Langit” saja bagi umat manusia.

Dalam perhitungannya, bangsa Maya tidak menyinggung tentang apa penyebab peradaban kali ini berakhir. Ada sedikit yang kelihatannya jelas, bahwa berakhirnya ‘hari itu’ sama sekali bukan berarti malapetaka apa yang datang menghampiri, melainkan mengisyaratkan kepada seluruh umat manusia akan adanya transisi dalam kesadaran dan spiritual kosmis, selanjutnya masuk ke peradaban baru. Tahun 755 Masehi, seorang rahib Maya pernah meramal, setelah tahun 1991 kemudian, akan ada dua peristiwa penting terjadi pada manusia yaitu kebangkitan kesadaran, dan pemurnian bumi serta regenerasinya.

Mulai 1992, bumi memasuki apa yang oleh bangsa Maya disebut ‘Periode Regenerasi Bumi”. Pada periode ini, Bumi dimurnikan, termasuk juga hati manusia, (ini hampir mirip ramalan orang Indian Amerika-Utara terhadap orang sekarang ini), subtansi yang tidak baik akan disingkirkan, dan substansi yang baik dan benar akan dipertahankan, akhirnya selaras dengan galaksi (alam semesta), ini adalah singkapan misteri dari gerakan sistem galaksi kita yang diperlihatkan oleh bangsa Maya.

Dari titik pandang ilmu pengetahuan umat manusia sekarang, hal itu benar-benar tidak dapat dipercaya. Mungkin saja bangsa Maya sedang membicarakan tentang galaksi Bima Sakti (Milky Way), yang mana ilmu pengetahuan dan teknologi kita belum juga sampai ke solar sistim, seperti pepatah orang Tionghoa mengatakan “Serangan musim panas tidak dapat menjelaskan es di musim dingin”. Fenomena kosmik yang diperlihatkan oleh kalender Maya adalah benar-benar berharga dari suatu penyelidikan yang serius oleh umat manusia sekarang ini.

Kalender Maya
Kalender Maya merupakan sistem kalender yang disusun oleh sebuah peradaban yang dikenal dengan nama Maya. Kalender ini diciptakan pada masa Baktun ke-6 (sekitar tahun 747-353 SM). Puncak kejayaan peradaban Suku Maya terjadi sekitar tahun 250-900 M. Suku Maya menjadikan kalendernya sebagai acuan dan ukuran dalam menentukan hampir setiap kejadian yang mereka alami. Mereka juga memandang kalendernya sebagai bentuk visual terhadap perjalanan waktu yang menggambarkan bagaimana kehidupan itu berlangsung. Konon kalender maya ini dianggap sebagai kalender kenabian, karena dapat melihat gambaran masa lalu dan mampu menebak apa yang akan terjadi di masa depan.

Kalender Maya agak sedikit berbeda dengan kalender pada umumnya. Kalender maya memiliki julukan sebagai kalender bulan 13, hal ini didasarkan pada 13 periode bulan dimana dalam satu bulan terdapat 28 hari. Dalam kalender maya ini ada hari spesial yang mereka sebut “Hari keluar dari Waktu.” Dilihat dalam perhitungan kalender masehi, hari spesial ini biasanya jatuh tanggal 25 Juli. Hari ini diperingati dengan perayaan dan disebutpula hari perdamaian dunia.

Jenis-jenis Kalender Maya
Hingga saat ini setidaknya ada 20 sistem penanggalan Suku Maya dan 15 sistem telah disebarkan ke berbagai tempat untuk dipelajari, sementara 5 sistem lagi masih dirahasiakan oleh para pemangku adat Suku Maya. Ke-15 macam sistem kalender tersebut mencatat pergerakan matahari, bulan, planet-planet yang terlihat, masa panen, dan bahkan siklus kehidupan serangga. Penanggalan Suku Maya yang cukup terkenal adalah Kalender Tzolkin (Tzolk’in) yang berumur 260 hari dan Kalender Haab (Ha’ab) yang berumur 365 hari. Gabungan dari 2 penanggalan ini akan berakhir setelah 52 Haab atau sekitar 52 tahun Kalender Gregorian.

Selain itu ada Kalender Hitung Panjang (Long Count) yang berumur 13 Baktun (siklus) atau jika dihitung menurut Kalender Gregorian lebih dari 5.126 tahun, yaitu dimulai pada tanggal 11 Agustus 3114 Sebelum Masehi (Kalender Gregorian) atau 6 September 3113 Sebelum Masehi (Kalender Julian) hingga berakhir pada tanggal 21 Desember 2012 Masehi (Kalender Gregorian).  Sistem Perhitungan Panjang ini menggunakan basis perhitungan 20, sedangkan kalender modern saat ini menggunakan basis perhitungan 10. Adapun lama waktu 1 Baktun adalah 144.000 hari.

Perhitungan kalender
Tabel Perhitungan Panjang
Lama Hari Periode Masa
1 = 1 Kin -
20 = 20 Kin = 1 Uinal
360 = 18 Uinal = 1 Tun
7.200 = 20 Tun = 1 Katun
144.000 = 20 Katun = 1 Baktun
Sebagai contoh, untuk hari pertama berdasarkan sistem Perhitungan Panjang akan ditulis 0.0.0.0.1 dan pada hari ke-19 akan menjadi 0.0.0.0.19. Karena basis perhitungannya didasarkan pada angka 20, maka penulisan hari yang ke-20 menjadi 0.0.0.1.0. Untuk setahun perhitungan akan ditulis 0.0.1.0.0 dan 20 tahun menjadi 0.1.0.0.0, sedangkan untuk kisaran waktu 400 tahun akan ditulis menjadi 1.0.0.0.0 dan inilah lama 1 Baktun (siklus). Jika pada sistem kalender ini tertulis 2.10.12.7.1 maka hal ini melambangkan penanggalan untuk hari ke-1, bulan ke-7 dan tahun ke-1012.

Dalam astrologi Maya dijelaskan tentang perkembangan kelangsungan hidup manusia sekarang hingga nanti. Menurut kabar yang beredar, kalender maya meramalkan zaman keemasan, mulai tahun 2012, dimana ada perubahan drastis di seluruh dunia, baik itu segi sosial maupun politik.

Dalam astrologi Maya juga sedikt berbeda dengan 12 tanda-tanda seperti dalam zodiak maupun fengshui. Terdapat 20 ‘lambang’ yang juga disebut “kin”, yang menggabungkan dengan 13 lambang utama dan konon tidak kurang ada 260 kemungkinan kombinasi dari lambang-lambang tersebut.
Seperti halnya astrologi dalam kebudayaan lain, setiap lambang dan tanda di astrologi maya memiliki makna dan sifat yang konon mempengaruhi manusia. Tanda-tanda dari zodiak maya konon mampu memprediksi kekayaan dan bercerita tentang potensi yang ada dalam diri manusia, dan zodiak maya dapat membantu berhubungan dengan kemampuan yang terpendam dalam diri Anda.

Hingga saat ini setidaknya ada 20 sistem penanggalan Suku Maya dan 15 sistem telah disebarkan ke berbagai tempat untuk dipelajari. Sementara yang 5 sistem lagi masih dirahasiakan oleh para pemangku adat Suku Maya. Ke-15 macam sistem kalender tersebut mencatat pergerakan matahari, bulan, planet-planet yang terlihat, masa panen, dan bahkan siklus kehidupan serangga.
Penanggalan Suku Maya yang cukup terkenal adalah Kalender Tzolkin (Tzolk’in) yang berumur 260 hari dan Kalender Haab (Ha’ab) yang berumur 365 hari. Gabungan dari 2 penanggalan ini akan berakhir setelah 52 Haab atau sekitar 52 tahun Kalender Gregorian.

Selain itu ada Kalender Hitung Panjang (Long Count) yang berumur 13 Baktun (siklus) atau jika dihitung menurut Kalender Gregorian lebih dari 5.126 tahun, yaitu dimulai pada tanggal 11 Agustus 3114 Sebelum Masehi (Kalender Gregorian) atau 6 September 3113 Sebelum Masehi (Kalender Julian) hingga berakhir pada tanggal 21 Desember 2012 Masehi (Kalender Gregorian). Sistem Perhitungan panjang ini menggunakan basis perhitungan 20, sedangkan kalender modern saat ini menggunakan basis perhitungan 10. Adapun lama waktu 1 Baktun adalah 144.000 hari.

Berikut ini salah satu putaran dalam kalender Maya:
Putaran Dimulai Berakhir
I 12 Juli 18490 SM 20 november 13365 SM
II 21 November 13365 SM 1 April 8239 SM
III 2 April 8239 SM 11Agustus 3114 SM
IV 12 Agustus 3114 SM 21 Desember 2012 M
V 22 Desember 2012 M 3 Mei 7138 M
Salah satu contoh dari zodiak yang digunakan adalah dalam kalender Tzoklin. Semua hari dalam Kalender Tzolkin ini konon juga memilik arti dan makna yang berbeda-beda. Berikut ini adalah arti dan makna dimaksud:
1. IMIX : Buaya, bermakna bumi atau dunia
2. IK : Angin, bermakna nafas atau kehidupan yang berarti kekuatan
3. AKBAL : Malam atau kegelapan, bermakna saat-saat sulit atau di masa susah
4. KAN : Maize
5. CHICCHAN : Ular
6. CIMI : Kematian
7. MANIK : Rusa
8. LAMAT : Kelinci
9. MULUC : Air
10. OC : Anjing
11. CHUEN : Monyet
12. EB : Rumput atau titik
13. BEN : Tangkai
14. IX : Jaguar
15. MEN : Burung elang
16. CIB : Pemangsa
17. CABAN : Gempa bumi
18. ETZNAB : Pisau
19. CAUAC : Hujan atau badai
20. AHAU : Pangeran


sumber : wikipedia dan berbagai sumber lainnya
http://korananakindonesia.com/2011/06/24/misteri-kalender-bangsa-maya-dan-terjadinya-akhir-dunia/