Friday, April 25, 2014

Penemuan Tembok Lurus Misterius Dalam Laut Utara Papua

Penemuan Tembok Lurus Misterius Dalam Laut Utara Papua


Bagi bangsa Indonesia, Nuswantara (Nusantara) dikenal juga mencakup hingga ke tanah Irian Jaya (pulau Papua). Salah satu pulau terbesar di dunia ini banyak mengandung misteri yang belum terungkap. Ternyata di perairan utara dari salah satu pulau terbesar itu juga tersimpan suatu misteri yang menakjubkan!

Saat Bumi di zaman es ribuan tahun yang lalu, pulau Irian jauh lebih besar. Bagian selatannya masih menyambung dengan benua Australia.

Begitu juga di bagian pesisir utara pulau Papua, daratannya lebih luas dari yang sekarang. Daratannya masih jauh menghampar ke tengah laut beratus kilometer karena permukaan laut pada waktu itu masih lebih dangkal dibandingkan pada masa sekarang.

Permukaan laut yang masih dangkal atau masih rendah tersebut disebabkan karena wilayah hamparan es di kutub utara dan kutub selatan belum banyak mencair seperti sekarang.

Dilepas pantai bagian utara dari pulau besar ini diperkirakan terdapat struktur bangunan mirip beteng  (awam: benteng) yang panjangnya 110 km dan tingginya setinggi gunung: 1860 meter, dengan lebar 2700 meter!

Jika dilihat, struktur ini lebih mirip dinding  atau tembok. Dan hebatnya lagi tembok ini lurus memanjang secara sempurna sepanjang 110 kilometer!

Jika benar, jelas beteng seperti ini tidak mungkin dibuat oleh peradaban manusia kera ataupun manusia primitif, mengingat bangunan tertinggi di abad modern saat ini saja, tingginya baru sekitar 800 meter yaitu menara Dubai. Sedangkan bangunan ini sudah menjulang 1860 meter atau lebih dari 2 kali tingginya Dubai Tower!

Bangunan ini tidak mungkin dibangun oleh masyarakat yg hanya bersenjata sumpit, pedang, keris dan tombak, dan juga tak mungkin dibangun oleh masyarakat yg alat transportasinya sebatas keledai, kuda dan pedati.


http://indocropcircles.files.wordpress.com/2011/09/jayapura-walls-indonesia.jpg?w=640&h=174
Struktur itu berada dilaut lepas tak jauh dari kota terbesar dan juga ibukota Papua, Jayapura. Oleh karenanya untuk sementara ini struktur tersebut dinamai Jayapura Wall atau Tembok Jayapura.

http://indocropcircles.files.wordpress.com/2011/09/jayapura-wall1.jpg?w=640&h=367

E




- See more at: http://www.wartaberita.info/2013/03/penemuan-tembok-lurus-misterius-dalam.html#sthash.CTfIuI43.dpuf

Penemuan Tembok Lurus Misterius Dalam Laut Utara Papua


Bagi bangsa Indonesia, Nuswantara (Nusantara) dikenal juga mencakup hingga ke tanah Irian Jaya (pulau Papua). Salah satu pulau terbesar di dunia ini banyak mengandung misteri yang belum terungkap. Ternyata di perairan utara dari salah satu pulau terbesar itu juga tersimpan suatu misteri yang menakjubkan!


Saat Bumi di zaman es ribuan tahun yang lalu, pulau Irian jauh lebih besar. Bagian selatannya masih menyambung dengan benua Australia.
Begitu juga di bagian pesisir utara pulau Papua, daratannya lebih luas dari yang sekarang. Daratannya masih jauh menghampar ke tengah laut beratus kilometer karena permukaan laut pada waktu itu masih lebih dangkal dibandingkan pada masa sekarang.
Permukaan laut yang masih dangkal atau masih rendah tersebut disebabkan karena wilayah hamparan es di kutub utara dan kutub selatan belum banyak mencair seperti sekarang.
Dilepas pantai bagian utara dari pulau besar ini diperkirakan terdapat struktur bangunan mirip beteng  (awam: benteng) yang panjangnya 110 km dan tingginya setinggi gunung: 1860 meter, dengan lebar 2700 meter!
Jika dilihat, struktur ini lebih mirip dinding  atau tembok. Dan hebatnya lagi tembok ini lurus memanjang secara sempurna sepanjang 110 kilometer!
Jika benar, jelas beteng seperti ini tidak mungkin dibuat oleh peradaban manusia kera ataupun manusia primitif, mengingat bangunan tertinggi di abad modern saat ini saja, tingginya baru sekitar 800 meter yaitu menara Dubai. Sedangkan bangunan ini sudah menjulang 1860 meter atau lebih dari 2 kali tingginya Dubai Tower!
Bangunan ini tidak mungkin dibangun oleh masyarakat yg hanya bersenjata sumpit, pedang, keris dan tombak, dan juga tak mungkin dibangun oleh masyarakat yg alat transportasinya sebatas keledai, kuda dan pedati.

Struktur itu berada dilaut lepas tak jauh dari kota terbesar dan juga ibukota Papua, Jayapura. Oleh karenanya untuk sementara ini struktur tersebut dinamai Jayapura Wall atau Tembok Jayapura.
E


- See more at: http://www.wartaberita.info/2013/03/penemuan-tembok-lurus-misterius-dalam.html#sthash.CTfIuI43.dpuf

 

Misteri: Wow! Struktur Mirip “Tembok” Lurus di Dalam Laut Utara Papua



ENTAH MENGAPA, TIBA-TIBA “GOOGLE MAP” DAN   MENGHILANGKAN STRUKTUR TERSEBUT SEJAK JANUARI 2012 LALU

Bagi bangsa Indonesia, Nuswantara (Nusantara) dikenal juga mencakup hingga ke tanah Irian Jaya (pulau Papua). Salah satu pulau terbesar di dunia ini banyak mengandung misteri yang belum terungkap.

Ternyata di perairan utara dari salah satu pulau terbesar itu juga tersimpan suatu misteri yang menakjubkan!

Saat Bumi di zaman es ribuan tahun yang lalu, pulau Irian jauh lebih besar. Bagian selatannya masih menyambung dengan benua Australia.
http://gunungtoba2014.blogspot.com
Begitu juga di bagian pesisir utara pulau Papua, daratannya lebih luas dari yang sekarang. Daratannya masih jauh menghampar ke tengah laut beratus kilometer karena permukaan laut pada waktu itu masih lebih dangkal dibandingkan pada masa sekarang.

Permukaan laut yang masih dangkal atau masih rendah tersebut disebabkan karena wilayah hamparan es di kutub utara dan kutub selatan belum banyak mencair seperti sekarang.

Jayapura offshore walls dilihat dari dalam laut. (Courtesy: Google Earth)

Dilepas pantai bagian utara dari pulau besar ini diperkirakan terdapat struktur bangunan mirip “beteng” (awam: benteng) yang panjangnya 110 km dan tingginya setinggi gunung: 1860 meter, dengan lebar 2700 meter!

Jika dilihat, struktur ini lebih mirip “dinding” atau “tembok”. Dan hebatnya lagi tembok ini lurus memanjang secara sempurna sepanjang 110 kilometer!

Jika benar, jelas beteng seperti ini tidak mungkin dibuat oleh peradaban manusia kera ataupun manusia primitif, mengingat bangunan tertinggi di abad modern saat ini saja, tingginya baru sekitar 800 meter yaitu menara Dubai. Sedangkan bangunan ini sudah menjulang 1860 meter atau lebih dari 2 kali tingginya Dubai Tower!

Bangunan ini tidak mungkin dibangun oleh masyarakat yg hanya bersenjata sumpit, pedang, keris dan tombak, dan juga tak mungkin dibangun oleh masyarakat yg alat transportasinya sebatas keledai, kuda dan pedati.


Jayapura walls Indonesia, tinggi 1,86 km dan lebar 2,7 km (Courtesy: Google Earth)

Struktur itu berada dilaut lepas tak jauh dari kota terbesar dan juga ibukota Papua, Jayapura. Oleh karenanya untuk sementara ini struktur tersebut dinamai Jayapura Wall atau Tembok Jayapura.
Dengan menggunakan google map, koordinat beteng menakjubkan tersebut terlihat berada di samudera Pasifik, yaitu di bagian utara dari pulau Papua (Irian Jaya) pada 1°59’46.9”S dan 141°29’24.6239”E (lihat melalui satelit)


Bandingkan lebarnya Ibukota Irian, Jayapura (di kiri bawah) dengan panjangnya tembok raksasa ini.

Sekilas Tentang Papua
Papua adalah pulau terbesar kedua di dunia. Pada sekitar Tahun 200 M , ahli Geography bernama Ptolamy menyebutnya dengan nama LABADIOS. Pada akhir tahun 500 M, pengarang Tiongkok bernama Ghau Yu Kua memberi nama TUNGKI, dan pada akhir tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua dengan menggunakan nama JANGGI.

Tidore memberi nama untuk pulau ini dan penduduknya sebagai PAPA-UA yang sudah berubah dalam sebutan menjadi PAPUA. Pada tahun 1545, Inigo Ortiz de Retes memberi nama NUEVA GUINEE dan ada pelaut lain yang memberi nama ISLA DEL ORO yang artinya Pulau Emas. Robin Osborne dalam bukunya, Indonesias Secret War: The Guerilla Struggle in Irian Jaya (1985), menjuluki provinsi paling timur Indonesia ini sebagai surga yang hilang.

Tidak diketahui apakah pada peradaban kuno sebelum masehi di Papua telah terdapat kerajaan. Bisa jadi zaman dahulu telah terdapat peradaban maju di Papua. Pada sebuah konferensi tentang lampu jalan dan lalulintas tahun 1963 di Pretoria (Afrika Selatan), C.S. Downey mengemukakan tentang sebuah pemukiman terisolir di tengah hutan lebat Pegunungan Wilhelmina (Peg. Trikora) di Bagian Barat New Guinea (Papua) yang memiliki sistem penerangan maju.

Para pedagang yang dengan susah payah berhasil menembus masuk ke pemukiman ini menceritakan kengeriannya pada cahaya penerangan yang sangat terang benderang dari “beberapa bulan” yang ada di atas tiang-tiang di sana. Bola-bola lampu tersebut tampak secara aneh bersinar setelah matahari mulai terbenam dan terus menyala sepanjang malam setiap hari. Kita tidak tahu akan kebenaran kisah ini tapi jika benar itu merupakan hal yang luar biasa dan harus terus diselidiki.

Raja Ampat, Papua, Indonesia (pict: Natgeo)
Papua telah dikenal akan kekayaan alamnya sejak dulu. Pada abad ke-18 Masehi, para penguasa dari kerajaan Sriwijaya, mengirimkan persembahan kepada kerajaan China. Di dalam persembahan itu terdapat beberapa ekor burung Cendrawasih, yang dipercaya sebagai burung dari taman surga yang merupakan hewan asli dari Papua.

Dengan armadanya yang kuat Sriwijaya mengunjungi Maluku dan Papua untuk memperdagangkan rempah – rempah, wangi – wangian, mutiara dan bulu burung Cenderawasih. Pada zaman Kerajaan Majapahit sejumlah daerah di Papua sudah termasuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Pada abad XVI Pantai Utara sampai Barat daerah Kepala Burung sampai Namatota ( Kab.Fak-fak ) disebelah Selatan, serta pulau – pulau disekitarnya menjadi daerah kekuasaan Sultan Tidore.

Majapahit Empire
Tanah Papua sangat kaya. Tembaga dan Emas merupakan sumber daya alam yang sangat berlimpah yang terdapat di Papua. Papua terkenal dengan produksi emasnya yang terbesar di dunia dan berbagai tambang dan kekayaan alam yang begitu berlimpah.

Papua juga disebut-sebut sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Papua merupakan surga keanekaragaman hayati yang tersisa di bumi saat ini. Pada tahun 2006 diberitakan suatu tim survei yang terdiri dari penjelajah Amerika, Indonesia dan Australia mengadakan peninjauan di sebagian daerah pegunungan Foja Propinsi Papua Indonesia.

Di sana mereka menemukan suatu tempat ajaib yang mereka namakan “dunia yang hilang”,dan “Taman Firdaus di bumi”, dengan menyaksikan puluhan jenis burung, kupu-kupu, katak dan tumbuhan yang belum pernah tercatat dalam sejarah. Jika dikelola dengan baik, orang Papua pun bisa lebih makmur dengan kekayan alam yang melimpah tersebut.


Sumber : http://indocropcircles.wordpress.com



Peradaban Kuno di Papua:
http://www.bimbie.com/peradaban-kuno-di-papua.htm

1 comment:

  1. Bangunan itu adalah penjara yang dibangun oleh tentara JIN-nya nabi Sulaiman a.s untuk para JIN dan SETAN yang membangkang perintahnya, dan bangunan itu dinamai para ilmuan barat dengan Solomon Woll.

    ReplyDelete