Wednesday, April 30, 2014

Desa Kuno Indian Ditemukan di Lokasi Hotel Baru di Miami

Desa Kuno Indian Ditemukan di Lokasi Hotel Baru di Miami (1)

Penemuan situs Indian kuno di tengah kota Miami memicu pertikaian antara pemerhati sejarah dan pengembang.

suku indian,pemukiman kuno,indian seminoles,indian tequesta,penduduk asli amerika,suaka indian,miamiAlat yang dibuat dari pusat spiral cangkang kerang, ditemukan di situs desa Indian Tequesta. Foto: Joe Raedle, Getty Images
Ketika pembangunan senilai 600 juta dolar AS di pusat kota Miami mendekati tahap akhir, warga Miami sudah membayangkan mendapatkan hotel bertingkat 34 baru, bioskop dan restoran, di tanah kosong seluas dua hektare itu.

Namun di lokasi tersebut, Met Square, ditemukan situs arkeologi yang merupakan tengara. Perdebatan pun bergolak.

Situs itu merupakan peninggalan Indian Tequesta yang menghuni selatan Florida selama sekitar 2.000 tahun, dan membangun sebuah desa yang cukup besar 1.500 tahun yang lalu. Bentuk pemukiman ini sangat khas, ada lubang yang dibuat untuk menampatkan tiang kayu atau batu untuk membuat bangunan melingkar, digali langsung ke dalam batuan dasar batu kapur.

Satu-satunya tempat lain semacam ini telah ditemukan di Amerika Utara, kata Robert Carr, arkeolog yang memimpin penggalian. Lingkaran Miami, situs yang berjarak kurang dari 1 km jauhnya dari situs Indian Tequesta itu juga ditemukan pada 1998. Menghadapi gugatan para pemerhati sejarah, calon pengembang hotel di situs itu pun mundur dan menjualnya pada negara bagian.

Lingkaran Miami sekarang menjadi semacam tengara sejarah nasional dengan situs Met Square juga kemungkinan menjadi calon tengara. Pengembang MDM Development Group dan pemerhati sejarah bertikai tentang masa depan situs. Pertaruhan jutaan dolar melawan gapura langka dari masa lalu yang lenyap.

"Indian Tequesta adalah kelompok paling awal yang membangun desa-desa serta menetap di Florida tenggara," kata Jeff Ransom, arkeolog Miami, yang telah menyepakati kesimpulan Carr tentang situs tersebut.

Dengan ribuan postholes yang menyusun delapan bangunan melingkar, masing-masing berdiameter sekitar 12 meter, Carr memperkirakan bahwa sampai seribu orang pernah tinggal di desa kuno itu yang memanjang sekitar 1 km sepanjang tepi utara Sungai Miami, dekat pertemuan dengan Teluk Biscayne.

"Sangat tidak biasa untuk benar-benar memiliki rencana pelestarian pemukiman seperti itu," katanya. Dia juga telah menemukan sisa-sisa struktur seperti penampang bertingkat yang kemungkinan ruas jalan setapak.

Indian Tequesta sangat istimewa. Mereka tetap berkembang sampai 200 tahun setelah bertemu orang Barat.

suku indian,pemukiman kuno,indian seminoles,indian tequesta,penduduk asli amerika,suaka indianSeorang arkeolog bekerja di Miami, yang mungkin menjadi salah satu situs prasejarah yang paling penting di Amerika Serikat. Foto: Lynn Sladky, AP
Tidak seperti kebanyakan budaya yang tinggal menetap, Indian Tequesta tidak mempraktikkan hidup bertani. Karena iklim hangat sepanjang tahun, orang-orang Indian hidup dari hidangan sari laut dan makanan yang diolah dari tanaman liar yang langsung dipetik , menikmati tingkat kompleksitas sosial politik yang menjadi mungkin ketika Anda tidak bergerak sepanjang waktu.

"Itu jarang terjadi," kata Jeff Ransom. "Mereka memiliki tatanan sosial politik tanpa pertanian . Anda tidak melihat hal macam ini di bagian lain Amerika Serikat. "

Yang juga langka tentang Indian Tequesta, kata Ransom, "Mereka berkembang bahkan 200 tahun setelah kontak dengan orang Eropa. Mereka adalah salah satu kelompok penduduk asli Amerika yang pertama kali ditemukan Ponce de León ketika datang ke sini pada 1513. Catatan sejarah menunjukkan, dia menemui mereka di Teluk Biscayne. Jadi ini mungkin merupakan situs yang dilihatnya. "

Indian Tequesta pergi pada akhir abad ke-18. Penyakit orang-orang pertama Eropa yang datang ke sini seperti cacar merupakan sesuatu yang sangat berat. Para korban yang berhasil selamat pun meninggalkan Florida untuk selamanya ketika Inggris mengambil kendali dari Spanyol pada 1763.
"Mereka tidak mau diperbudak, karena itulah apa yang akan terjadi," kata Ransom. Diyakini mereka menetap di Kuba.

Indian Seminoles yang merupakan penduduk asli Florida telah mengakui Indian Tequesta sebagai nenek moyang, walau warisan paling pasti saat ini satu-satunya adalah situs arkeologi. Itulah mengapa, kata Carr, situs ini begitu penting.

"Sebagian besar pusat kota daerah telah dihancurkan oleh pembangunan," katanya. "Ini adalah lokasi terakhir situs yang selamat."

Apa yang terjadi selanjutnya tidak jelas. Pejabat bidang pelestarian negara bagian dan daerah ingin melihat rencana pembangunan Met Square direvisi, tetapi keputusan akhirnya berada pada kota Miami.

Pada bulan Februari 2014, Historic and Environmental Preservation Board Miami menolak usulan pengembang MDM untuk menghapus sebagian dari batuan dasar postholes (lubang yang dibuat untuk menempatkan tiang kayu atau batu) untuk pameran pengunjung melanjutkan pembangunan seperti yang direncanakan. Alasannya, itu cukup untuk melindungi situs bersejarah yang penting.
Pengembang MDM lewat pengacaranya telah mengajukan banding atas keputusan dewan untuk Komisi Kota.

(Glenn Hodges, Nat Geo News)
 http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/03/desa-kuno-indian-ditemukan-di-lokasi-hotel-baru-di-miami-2

 

No comments:

Post a Comment