Wednesday, April 30, 2014

Kompleks Piramida Mini Ditemukan di Sudan

Kompleks Piramida Mini Ditemukan di Sudan

Kompleks Piramida Mini Ditemukan di Sudan
Kompleks piramida kota kuno Meroe, tak jauh dari Sungai Nil yang melintasi Sudan. REUTERS/ Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Sudan - Sebanyak 35 piramida kecil bersama dengan kuburan telah ditemukan bergerombol di sebuah situs Sedeinga di Sudan. Piramida tersebut ditemukan antara tahun 2009 hingga 2012. Para peneliti terkejut melihat betapa padatnya piramida tersebut terkonsentrasi.

Kompleks piramida ini berumur 2.000 tahun ketika sebuah kerajaan bernama Kush berkembang di Sudan. Kush berbatasan dengan Mesir dan kekaisaran Romawi. Bangunan piramida tersebut nampaknya dipengaruhi oleh arsitektur penguburan Mesir.

"Kepadatan piramida sangat besar," kata peneliti Vincent Francigny yang bekerjasama dengan American Museum of Natural History di New York. Piramida terbesar yang mereka temukan memiliki lebar 7 meter dengan panjang 750 milimeter yang kemungkinan dibangun untuk pemakaman anak.

Puncak-puncak piramida tidak terpasang karena berlalunya waktu dan kehadiran rute kafilah unta yang mengakibatkan kerusakan pada bagian monumen itu. Francigny mengatakan bahwa puncak dihiasi dengan batu yang menggambarkan burung atau bunga matahari di atas bola matahari.

Bangunan kemudian berlanjut sampai akhirnya mereka kehabisan ruang untuk membangun piramida. "Mereka mencapai titik dimana begitu penuh dengan kuburan. Dan mereka harus menggunakan kembali piramida tua," katanya.

Diantara penemuan terdapat piramida yang dirancang dengan kubah bagian dalam dibangun dengan struktur melingkar. Lingkaran tersebut terhubung ke sudut piramida melalui bingkai yang bersilangan.

Hanya satu piramida yang dibangun dengan struktur ini. Dan masih menjadi misteri mengapa orang-orang Sedeinga menyukai desain tersebut. sebuah penemuan yang dibuat tahun 2012 dapat memberikan petunjuk. "Apa yang kami temukan tahun ini sangat menarik. Sebuah makam anak yang ditutupi oleh semacam lingkaran hampir lengkap dari batu bata," kata Francigny.

Kuburan-kuburan di samping piramida mungkin telah dijarah pada zaman kuno oleh para arkeolog saat mereka menggali. Peneliti masih menemukan sisa-sisa kerangka dan artefak.

Salah satu temuan baru yang paling menarik adalah meja korban. Nampaknya artefak ini untuk menggambarkan dewi Isis dan dewa berkepala serigala, Anubis. Selain itu juga ditemukan sebuah prasasti dalam bahasa Meroitic yang didedikasikan untuk seorang wanita bernama Aba-la. Mungkin ini nama panggilan untuk nenek.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID


http://www.tempo.co/read/news/2013/02/07/095459883/Kompleks-Piramida-Mini-Ditemukan-di-Sudan 



Kompleks Padat Piramida Ditemukan di Sudan

Selasa, 19 Februari 2013 | 13:08 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Situs arkeologis di Sudan bernama Sedeinga menyimpan kekayaan sejarah dari masa 2.000 tahun yang lalu. Situs tersebut memiliki sedikitnya 35 piramida kuno berukuran kecil.

Piramida-piramida itu ditemukan dalam kurun waktu 2009 sampai dengan 2012 oleh tim arkeolog yang tergabung dalam misi French Archaeological Mission to Sedeinga. Pada masa penggalian, para arkeolog terkejut melihat begitu padatnya piramida yang berada di situs tersebut.

Sebagai contoh, tahun 2011 tim menemukan 13 piramida yang dibangun pada area seluas 1.640 meter persegi atau hanya sedikit lebih besar daripada lapangan bola basket NBA.

Peneliti menduga, padatnya kompleks piramida itu disebabkan tingginya hasrat penduduk Kerajaan Kush (Kerajaan kuno di Sudan) untuk membangun piramida. Pembangunan piramida dipengaruhi oleh piramida Mesir. Pengaruh tersebut masuk setelah Kerajaan Kush membagi daerahnya dengan Mesir pada masa Kekaisaran Roma.

"Kepadatan piramida di Sedeinga sangat tinggi,” ujar Vincent Francigny, peneliti di American Museum of Natural History, New York, kepada Livescience, Rabu (6/2/2013) lalu.

"Sebab, selama ratusan tahun mereka terus membangun lebih, lebih, dan lebih banyak piramida. Dan, setelah berabad-abad, mereka mulai mengisi setiap ruang yang masih tersedia di pekuburan itu."

Pembangunan piramida terus berlangsung hingga pada satu titik dimana orang Kush kehabisan ruang untuk membangun piramida. Mereka menyadari bahwa ruang mulai penuh dan menggunakan lagi makam yang sudah dibangun sebelumnya untuk mengubur orang baru.

Peneliti mengungkapkan, ukuran piramida yang ditemukan sangat beragam. Piramida terbesar yang ditemukan berukuran hampir 7 meter. Sementara yang terkecil sepertinya digunakan untuk mengubur anak kecil, ukurannya hanya sebesar 76,2 cm

Pada saat ditemukan, puncak piramida sudah tak ada. Atap diduga rusak seiring waktu karena lokasi juga digunakan sebagai jalur iring-iringan unta.

Francigny menduga, puncak piramida mungkin dihiasi dengan batu yang bergambarkan burung atau bunga lotus di atas sebuah bola surya.

Francigny menjadi direktur penggalian dalam misi ke Sedeinga tersebut. Ia dan Claude Rilly, ketua tim peneliti, telah memublikasikan hasil temuan ini di edisi terbaru The Journal Sudan and Nubia.


Penulis: Fifi Dwi Pratiwi
Editor : yunan
Sumber:http://www.lintas.me/go/sains.kompas.com/komplek-berisi-35-piramid-kuno-ditemukan-di-sudan

No comments:

Post a Comment