Setelah kematian Symmes, salah seorang pengikutnya yang bernama
Jeremiah Reynolds, berhasil meyakinkan pemerintah Amerika untuk
melakukan ekspedisi ke Antartika pada tahun 1838.
Memang para penjelajah tidak menemukan lubang raksasa disana, namun
mereka menemukan bukti kalau Antartika bukan cuma sekedar wilayah es,
melainkan benua bumi yang ke-7.
Teori Hollow Earth kembali mendapat perhatian pada tahun 1846 karena
adanya penemuan bangkai utuh seekor Mammoth di Siberia. Dalam tubuh
mammoth itu ditemukan tanaman yang belum tercerna. Ini menunjukkan kalau
hewan ini mati dengan tiba-tiba ketika sedang makan. Beberapa orang
percaya kalau makhluk itu awalnya hidup di wilayah hangat di dalam
hollow earth. Lalu, tanpa sengaja tersesat keluar lewat lubang di kutub
utara. Ketika bertemu dengan wilayah dingin, hewan ini mati seketika.
Tentu saja, ini cuma teori yang tidak bisa dibuktikan. Tapi paling
tidak penemuan ini membuat antusiasme mengenai Hollow earth terus
berkembang hingga menarik perhatian Jules Verne, seorang penulis fiksi
sains.
http://gunungtoba2014.blogspot.com
Pada tahun 1864, ia menerbitkan buku berjudul Journey to the Center
of the Earth yang menceritakan mengenai sebuah lubang di Islandia yang
menuju ke dalam perut bumi.
Pada tahun 1869, teori Hollow earth mulai berkembang menjadi semakin mengada-ngada.
Tapi, setelah kejadian beberapa waktu yang lalu di Guatemala dalam
foto berikut ini, apakah ada teori baru tentang Hollow Earth ?
Sumber foto : http://www.opposingviews.com/i/is-giant-guatemala-city-sinkhole-proof-of-hollow-earth-theory
No comments:
Post a Comment