Friday, March 27, 2015

Temuan Terbaru Ilmuwan tentang Adam

Temuan Terbaru Ilmuwan tentang Adam
Penelitian gen menunjukkan Adam dan Hawa hidup di masa yang berbeda.
Jum'at, 27 Maret 2015 | 07:39 WIB
Oleh : Siti Sarifah Alia

Temuan Terbaru Ilmuwan tentang Adam
Ilustrasi (http://www.isains.com/)

VIVA.co.id - Manusia ternyata berevolusi lebih cepat dari dugaan sebelumnya. Ilmuwan mendapat kesimpulan ini setelah mereka menemukan cara untuk menunjukkan jika semua manusia yang hidup bisa melacak nenek moyangnya.

Nenek moyang manusia, menurut ilmuwan, tertuju pada satu pria yang hidup 250.000 tahun lalu. Penemuan ini disebut ilmuwan sebagai 'Adam genetik', yang ternyata hidup sekitar 100.000 tahun lalu, lebih cepat dari pemahaman kita sebelumnya.

"Ini artinya, kita telah berevolusi lebih cepat ketimbang dugaan sebelumnya. Studi kami juga menunjukkan jika nenek moyang kita itu hidup bersamaan dengan adanya 'Hawa Mitokondrial', dan hampir semua wanita memiliki DNA mitokondrial Hawa," ujar Kari Stefansson dari perusahaan penelitian kode genetik, deCODE, seperti dilansir The Guardian, Jumat 27 Maret 2015.

Genetik Adam dan Hawa dipercaya bukan satu-satunya manusia yang hidup di zaman itu. Mereka memang tidak pernah bertemu, namun penanggalan yang ditemukan ilmuwan dianggap lebih masuk akal. Jika populasi manusia di masa itu secara keseluruhan stabil, rata-rata satu pria hanya memiliki satu istri dan satu putra atau putri. Ini artinya, setiap manusia berjenis kelamin laki-laki berpotensi tinggi memiliki garis keturunan.
Dengan kata lain, keturunan dari setiap laki-laki, hanya memiliki kromosom Y yang diwariskan dari laki-laki lain. Hanya ada satu pria yang garis keturunannya tidak terputus sampai saat ini, itu adalah kromosom Y Adam.

Peneliti menentukan tanggal eksistensi Adam dengan membandingkan kromosom Y dari sekitar 753 pria Islandia, yang dikelompokkan menjadi 274 garis keturunan paternal. Para peneliti menggunakan 'jam molekular' berdasarkan jumlah mutasi DNA yang meningkat setiap generasi untuk menentukan umur Adam.

Studi yang dipublikasikan dalam Nature Genetik, menemukan fakta baru bahwa usia genetik Adam berlangsung antara 174.000 dan 321.000 tahun lalu. Genetik Hawa, yang dikatakan hidup bersama dengan Adam, muncul 200.000 tahun lalu. Sebelumnya, Adam diperkirakan hidup sekitar 50.000 tahun sampai 500.000 tahun lalu, yang mengestimasikan adanya ketidakcocokkan dengan penanggalan moyang Hawa. Menurut ilmuwan, bisa jadi perbedaan itu dikarenakan Adam melakukan poligami.

"Ini kami sebut sebagai pergeseran besar. Dua kelamin itu tidak bisa dipisahkan. Tidak masalah berapa banyak seorang istri memiliki anak, setengahnya pasti laki-laki dan setengah lainnya adalah perempuan," ujar Stefansson.

Menurut kolega Stefansson, Agnar Helgason, mengatakan jika penemuan ini bisa memperbaiki penanggalan dari banyak evolusi manusia yang terjadi, seperti migrasi pertama manusia keluar dari Afrika dan tiba di Eropa.

Sebelumnya, studi yang dilakukan University of Wisconsin juga menemukan jika manusia telah berevolusi lebih cepat dari sebelumnya. Dalam penelitian itu ditemukan jika 7 persen gen manusia masih membawa evolusi yang terjadi.


Sumber:

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/606596-temuan-terbaru-ilmuwan-tentang-adam

Riset: Ada DNA 'Alien' dalam Tubuh Manusia


Riset: Ada DNA 'Alien' dalam Tubuh Manusia

Riset: Ada DNA 'Alien' dalam Tubuh Manusia

Beberapa dari gen ini dipercaya terlibat proses metabolisme lipid.
Selasa, 17 Maret 2015 | 05:03 WIB
Oleh : Siti Sarifah Alia
Ilustrasi gen (iStock)


Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal akses terbuka Genome Biology yang fokus pada transfer gen horizontal (HGT). Pola transfer gen itu diyakni merupakan transfer gen antara organisme yang hidup dalam lingkungan yang sama.

"Ini merupakan studi pertama yang menunjukkan transfer gen horizontal (HGT) secara luas muncul pada hewan, termasuk manusia, yang menghidupkan puluhan hingga ratusan gen asing yang aktif," ujar penulis studi tersebut, Alastair Crisp dari University of Cambridge, seperti dikutipDaily Mail, Selasa 17 Maret 2015.

Menurut dia, meskipun jarang terjadi, tampaknya HGT memberikan kontribusi yang besar pada banyak evolusi hewan. Bahkan proses itu dipercaya masih berlangsung sampai sekarang sehingga dibutuhkan evaluasi ulang mengenai evolusi yang selama ini diyakini.

Resistansi terhadap antibiotik, yang terjadi sekarang ini, cukup menjelaskan betapa bakteri cukup cepat berevolusi, khususnya pada organisme sel tunggal. HGT dipercaya memiliki peran yang penting dalam evolusi beberapa binatang, termasuk cacing nematode yang berasal dari gen mikroorganisme dan tumbuhan, serta kumbang. Sayangnya, studi ini masih menjadi perdebatan yang panjang.

Para periset itu mempelajari gen dari 12 spesies Drosophila atau lalat buah, empat spesies cacing nematode, dan 10 spesies primata termasuk manusia. Mereka menghitung seberapa baik seluruh gen itu bersatu dengan gen yang sama pada spesies berbeda.

Sejumlah genom, termasuk gen kelompok darah ABO, dipastikan dimiliki oleh beberapa vertebrata melalui HGT. Dalam tubuh manusia, mereka memastikan, 17 gen yang sebelumnya dilaporkan berasal dari HGT. Mereka juga menemukan ada tambahan 128 gen asing dalam genom manusia yang belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Beberapa dari gen ini dipercaya terlibat dalam proses metabolisme lipid, termasuk memecah asam lemak dan membentuk formasi dari glycolipid. Sedangkan gen lainnya berperan dalam respon kekebalan tubuh, termasuk respon pada pernapasan, sinyal sel imun, dan respon antimikrobial. Sebagian gen lain masuk kategori metabolisme asam-amino, modifikasi protein, dan aktivitas antioksidan.

"Kami temukan bakteria dan protista merupakan kelas lain dalam mikroorganisme, dan merupakan donor paling umum yang ditemukan di hampir semua spesies dalam studi," kata Crisp.

Crisp dan tim juga mengaku telah menemukan HGT dari virus yang bertanggung jawab terhadap lebih dari 50 gen asing dalam primata. Beberapa gen diidentifikasi berasal dari jamur. 

Mayoritas HGT yang ditemukan pada primata diduga berasal dari jaman nenek moyang. Muncul di antara nenenk moyang Chordata dan neneng moyang primata.

Crisp menyadari jika studinya ini bisa jadi meremehkan kebenaran yang selama ini dipahami dalam teori HGT. Baik pada pada hewan atau HGT langsung atara organisme multisel yang kompleks, yang sudah dikenal sebagai pengelola hubungan parasit. (ren)


Sumber:
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/601951-riset--ada-dna--alien--dalam-tubuh-manusia

Peneliti: Atlantis Tidak Tenggelam dan Hanya Tersapu Tsunami

Peneliti: Atlantis Tidak Tenggelam dan Hanya Tersapu Tsunami

Kota Atlantis telah lama dipandang sebagai kota mitos yang adidaya, hilang selama lebih dari 2.000 tahun di bawah laut.
Banyak penjelajah telah melakukan perjalanan ke Kreta, Malta, Sisilia dan Santorini untuk mencari metropolis misterius Atlantis - yang dijelaskan dalam detail oleh filsuf Yunani Plato.

Tapi seorang ahli komputer yang satu ini telah menantang teori-teori tentang letak kota ini setelah ia mengklaim bahwa kota Atlantis yang hilang secara misterius tidak tenggelam ke dasar laut sama sekali, dan mengatakan bahwa ia telah melacaknya ke suatu daerah dimana sekarang masuk dalam wilayah Maroko.

Quote:

Seorang ahli komputer Jerman Michael Hubner mengatakan bahwa puing-puing kota Atlantis mungkin tidak terletak di bawah laut, melainkan di pesisir Maroko. Kota metropolis kuno tersebut dia katakan dihantam gelombang tsunami besar 2.000 tahun yang lalu, yang kemudian surut dan meninggalkan puing-puing kota.
"Atlantis sebenarnya dihantam oleh tsunami, yang kemudian surut dan meninggalkan puing-puing yang belum ditemukan, di dekat pantai Marrakesh." ujar Hubner.

Ahli komputer Jerman membentuk teorinya dengan menggunakan matematika untuk menghitung koordinat GPS yang tepat dari kota yang hilang tersebut.

Secara cermat Hubner mengumpulkan setiap detail yang dia dapat dari 'Timaeus' dan 'Critias' nya Plato yang menggambarkan Atlantis secara rinci dan memberikan total 51 petunjuk tentang kota misterius tersebut.

"Petunjuk-Petunjuk" itu termasuk bahwa Atlantis berada di dekat laut dan memiliki struktur seperti cincin sekitar pusatnya. Juga dikatakan bahwa kota itu terletak 3.100 mil dari Athena. Daerah ini meliputi Eropa, Afrika dan Timur Tengah.

Petunjuk lainnya adalah bahwa Atlantis tidak di Eropa kuno atau Asia dan memiliki gunung-gunung yang sangat tinggi dan besar, sesuai dengan Maroko yang memiliki Pegunungan Atlas. Dikatakan juga bahwa atlantis berada disebelah barat Mesir dan Tyrrhenia.

Menggunakan data rincian ini Hubner menempatkan pengukuran ke dalam program komputer dan menggunakan peta yang membagi wilayah tersebut menjadi 400 kotak. Hubner kemudian menemukan bahwa wilayah yang sesuai dengan petunjuk-petunjuk itu adalah dataran Souss Massa di Maroko, sekitar 100 km sebelah selatan dari Marrakesh. Dia kemudian mengambil koordinat GPS dan pergi kesna untuk melihatnya sendiri.


Quote:

Luar biasanya di wilayah terebut Hubner menemukan situs yang memiliki banyak keserupaan dengan Atlantis yang digambarkan 2.600 tahun yang lalu oleh Plato, yang dianggap sebagai salah satu pemikir Barat terbesar.
Situs yang ditemukan Hubner memiliki 51 kesamaan dengan petunjuk-petunjuk Plato termasuk dikelilingi oleh lingkaran-lingkaran konsentris

Situs ini berada di cekungan sebuah gurun hanya tujuh mil dari laut dan di tengahnya ada gundukan kecil, mirip dengan daerah yang tinggi di jantung kota kuno yang dijelaskan oleh Plato. Sekitarnya adalah dasar sungai kering yang melingkar, cocok dengan deskripsi Plato tentang kota yang dikelilingi oleh lingkaran konsentris, yang berganti-ganti antara darat dan laut.


Hubner menyimpulkan bahwa sangatlah tidak mungkin bahwa semua karakteristik Atlantis hadir di salah satu daerah di Maroko ini murni secara kebetulan.

Teori ini digambarkan sebagai 'yang paling meyakinkan di atas kertas' oleh Mark Adams dalam bukunya, "Meet me in Atlantis"

Adams menulis: "Pengukuran untuk diameter cincin terluar dan jarak ibukotanya dari Samudera Atlantik bervariasi hanya sekitar 10 persen dari angka Plato."

Penulis juga menemukan dukungan untuk ide Hubner yang mengatakan atlantis bukan tenggelam ke laut, tetapi dibanjiri oleh gelombang besar. Daerah di sekitar Souss Massa rentan terhadap gempa bumi, yang dapat menyebabkan tsunami dengan ukuran yang dibutuhkan untuk meratakan kota.


Hubner telah mengklaim bahwa ide Atlantis berada di bawah laut itu hanyalah contoh dari unsur-unsur nyata dari cerita yang telah hilang selama bertahun-tahun saat diceritakan kembali.

Juga Maroko secara historis belum diperiksa oleh arkeolog, menunjukkan banyak puing-puing yang belum ditemukan yang mungkin memegang kunci untuk kota yang hilang, bisa ada.

Hubner merumuskan teorinya pada tahun 2008. Sebelum meninggal pada 2013 ia bertemu Adams dan membawanya ke tempat yang dia temukan dari perhitungan.

Banyak teori-teori (tepatnya hipotesis) menempatkan Atlantis sebagai kota yang tenggelam di dasar laut.

Awal tahun ini orichalcum, bentuk logam, ditemukan di bawah laut di lepas pantai Sisilia dan diyakini berasal dari metropolis hilang. Sebanyak 39 ingot ditemukan di bangkai 2.600 tahun kapal kargo tua dianggap dari Yunani. 


sumber:
http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1894245



Sejarah dan Misteri Keberadaan Negeri Punt yang Kaya Akan Emas

Sejarah dan Misteri Keberadaan Negeri Punt yang Kaya Akan Emas

Catatan Mesir kuno sejak ribuan tahun telah berbicara tentang Negeri Punt (juga disebut Pwenet atau Pwene), sebuah negeri yang diyakini telah makmur antara 2450 SM hingga 1155 SM dan di mana orang Mesir mendapatkan emas, resin aromatik, blackwood Afrika, ebony, gading, binatang liar dan bahkan budak. Di kuil Athribis, yang dibangun atas perintah Ptolemaios XII, sebuah relief menunjukkan berbagai pohon yang tumbuh di Punt. Dan dari relief itu tampaknya Punt adalah daerah tropis yang indah, sangat berbeda dengan Mesir yang gurun. Namun, meskipun banyak ditemukan catatan dan relief-relief yang menunjukkan negeri surga ini, banyak pencarian dan penelitian telah gagal untuk menemukannya, sehingga beberapa orang bahkan mulai meragukan keberadaannya.


Pada Masa Dinasti ke-12, Punt diabadikan dalam literatur Mesir yang sangat populer "Kisah Pelaut yang Terdampar", di mana seorang pelaut Mesir mengaku bertemu dengan 'ular besar' yang menyebut dirinya sebagai 'Penguasa Punt' dan kemudian mengirimkan pelaut tersebut kembali ke Mesir dengan banyak emas, rempah-rempah dan hewan yang berharga:

Quote:
Tiba-tiba saya mendengar suara seperti guntur, yang saya pikir adalah bahwa gelombang laut. Pohon-pohon bergetar, dan bumi dipindahkan. Saya melihat bahwa ular mendekat ... [] ... tubuhnya seperti dilapisi dengan emas, dan warnanya seperti yang lazuli sejati .... [] ... Itu adalah pangeran dari negeri Punt ...
Sekitar tahun 1477 SM, Firaun Wanita Hatshepsut mendanai ekspedisi ke luar negeri yang misterius ke negeri Punt, yang digambarkan dalam relief di kuil Deir el-Bahri. Relief ini menunjukkan lima kapal, masing-masing berukuran sekitar 21 meter, membawa 210 orang kembali dari Ekspedisi dengan sarat muatan seperti emas, pohon-pohon dan binatang-binatang eksotis, seperti macan tutul, kera dan jerapah - semua spesies tersebut dapat ditemukan di benua Afrika. Di laut, relief menunjukkan berbagai jenis ikan yang diidentifikasi oleh para ahli zoologi bahwa beberapa dari mereka tinggal di sepanjang pantai Afrika, tetapi juga di sepanjang Semenanjung Arab.

Quote:

Gambar kapal ekspedisi ke Punt diambil dari relief Deir el-Bahri
Quote:

Relief ini menggambarkan pohon-pohon menyan dan myrrh di Punt
Sebuah (sisa-sisa) pohon di depan kuil Hatshepsut, yang dikatakan telah dibawa dari Punt oleh Ekspedisi Hatshepsut yang digambarkan di dinding kuil

Quote:

Sebuah pondok di Punt yang digambarkan relief kuil
Quote:

Ilustrasi pondok
Selama lebih dari satu abad, para arkeolog mempertanyakan kemampuan Mesir untuk melakukan pelayaran samudera, sehingga banyak yang percaya bahwa negeri Punt ditempuh dengan jalan darat dari Mesir. Namun, bukti muncul pada tahun 2011 menunjukkan bahwa orang Mesir kuno tidak hanya menguasai daratan ... mereka juga adalah penguasa lautan.

Bukti-bukti terkait dengan serangkaian penemuan luar biasa pada hamparan pantai Laut Merah yang membuktikan bahwa bangsa Mesir yang dikenal trampil membangun bangunan megah seperti piramid, juga ahli dalam membangun kapal.

Para arkeolog menggali sebuah laguna (yang telah kering), yang dikenal sebagai Mersa Gawasis, penggalian menemukan bekas-bekas sebuah pelabuhan kuno yang pernah meluncurkan kapal-kapal seperti pada masa Hatshepsut ke laut terbuka. Di dalam serangkaian gua buatan manusia, arkeolog menemukan kayu, tali-temali, jangkar batu kapur, dayung kemudi, buluh tikar, papan kayu aras, dan sisa-sisa kapal laut tertua yang pernah ditemukan, yang merupakankan bukti dari akar bahari Mesir dan petunjuk penting ke lokasi Punt. "Temuan baru ini menghapus semua keraguan bahwa orang Mesir mencapai Punt melalui laut," kata Egyptologist John Baines. "Orang-orang Mesir terbukti memiliki pengalaman berlayar di laut".

Bukti-bukti juga menunjukkan bahwa orang Mesir pergi ke Punt dengan menyusuri Sungai Nil menggunakan kapal, melalui Wadi Tumilat di Delta timur dan menuju ke Laut Merah. Ada bukti bahwa awak kapal Mesir akan membongkar perahu mereka, membawanya melalui darat, lalu membangunnya kembali untuk digunakan melayari laut untuk berdagang, kemudian membawa kapal mereka kembali ke darat, dan ke sungai Nil.

Namun geologi memberi kita petunjuk lain untuk menentukan lokasi Punt. Hadiah-hadiah yang dibawa kembali ke Mesir dari Punt diantaranya adalah hewan-hewan eksotis, seperti babon, seperti yang terlihat pada relief Deir el-Bahari. Pada tahun 2010, peneliti menganalisis sampel rambut dari mumi babon berusia 3.000 tahun (hewan peliharaan orang penting, seperti keluarga Firaun) yang ditemukan di makam Lembah Para Raja. Dengan membandingkan hasil sampel rambut kuno dengan sampel rambut hewan modern yang hidup di Eritrea, Ethiopia, Somalia, Yaman, Uganda dan Mozambik, para peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar kesamaan dapat ditemukan dengan hewan yang berasal dari Ethiopia timur dan Eritrea.

Quote:

Perkiraan lokasi dari Punt dan rute perjalanan utama darat dan laut
Jadi mungkinkah bahwa misteri akhirnya telah terselesaikan? Yah semua itu belum cukup. Banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan untuk menemukan lokasi yang tepat dengan bukti-bukti pendukung. Tapi satu hal yang tampaknya pasti adalah; Negeri Punt yang kini menjadi legenda dan cerita rakyat setelah Dinasti ke-18, bukan tempat mitos, tapi lokasi nyata yang masih menunggu untuk ditemukan.


sumber
http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1894987




Peneliti Temukan Cara Deteksi Kematian Manusia

Peneliti Temukan Cara Deteksi Kematian Manusia

Peneliti Temukan Cara Deteksi Kematian Manusia
Peneliti Temukan Cara Deteksi Kematian Manusia (Foto: ABC)
CALIFORNIA - Peneliti melakukan studi pada lebih dari 3.000 orang berusia 57 sampai 85 tahun. Ditemukan bahwa 39 persen dari total 3.000 orang yang gagal dalam pengujian indera penciuman, meninggal dalam waktu lima tahun.

Dilansir Abc, Kamis (2/10/2014), peneliti menguji partisipan dengan cara mengetes indera penciuman mereka untuk merasakan bau seperti ikan, jeruk, mawar, bahan kulit serta peppermint.

Ditemukan bahwa mereka yang gagal dalam pengujian indera penciuman tersebut meninggal dalam waktu lima tahun. Penelitian yang dilaporkan pada jurnal PLOS One ini mengungkap teknik yang digunakan sebagai prediktor dari meningkatnya risiko kematian.

Peneliti memiliki penilaian untuk tingkat keparahan indera penciuman. Untuk mereka yang mengalami gangguan penciuman menengah atau sedang, maka rata-rata risiko kematian dalam waktu lima tahun sebesar 19 persen.

Sementara untuk mereka yang masih memiliki indera penciuman normal sebesar 10 persen. "Dibandingkan seseorang dengan indera penciuman normal, seseorang dengan ketidakmampuan indera penciuman memiliki risiko tiga kali lebih besar meninggal dalam rentang lima tahun," kata peneliti Jayant Pinto di University of Chicago.

Menurut peneliti, indera penciuman bisa sebagai indikator bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Jayant Pinto merupakan ahli atau spesialis dalam bidang genetika dan pengobatan penyakit penciuman dan sinus.

(amr)

Sumber:
http://www.lintas.me/go/techno.okezone.com/peneliti-temukan-cara-deteksi-kematian-manusia

Manusia Purba Gunakan Batu Kuno untuk Berburu

Manusia Purba Gunakan Batu Kuno untuk Berburu

Manusia Purba Gunakan Batu Kuno untuk Berburu
alat batu yang digunakan oleh manusia purba (foto : Softpedia)
YERUSSALEM - Ilmuwan melakukan penelitian dan mengungkap fakta bahwa manusia purba mengonsumsi daging sama seperti manusia modern. Namun, daging yang dikonsumsi bukan seperti ayam, kambing dan lainnya, melainkan daging gajah.
Hal ini dilihat berdasarkan temuan alat-alat pra sejarah yang ditemukan oleh peneliti. Mereka menemukan alat batu kuno (diperkirakan untuk memotong atau berburu) berumur ribuan tahun pada sebuah tambang di Revadim Israel Selatan, yang dilekati dengan lemak gajah.
Para antropolog mengklaim bahwa sekira 500 ribu tahun lalu gajah-gajah dibantai oleh para manusia purba kemudian dimakan. Menurut ilmuwan, manusia purba menggunakan temuan peralatan batu kuno tersebut untuk memotong bangkai gajah.
“Ada tiga hal yang dapat diambil dari penemuan ini,” ucap seorang peneliti bernama Ran Barkai seperti dikutip Softpedia, Senin (23/3/2015).
Tiga hal tersebut, menurutnya, adalah pelajaran mengenai perluasan (perkembangan) otak manusia, pergeseran konsumsi daging, serta kemampuan untuk mengembangkan peralatan teknologi canggih untuk memenuhi tuntutan kebutuhan biologis baru.
(amr)

Sumber:
http://techno.okezone.com/read/2015/03/23/56/1123146/manusia-purba-gunakan-batu-kuno-untuk-berburu

Fosil Spesies Manusia Pertama Ditemukan di Ethiopia

Fosil Spesies Manusia Pertama Ditemukan di Ethiopia

Fosil Spesies Manusia Pertama Ditemukan di Ethiopia
Fosil Spesies Manusia Pertama Ditemukan di Ethiopia (Foto: Livescience)
CALIFORNIA - Spesies manusia pertama ditemukan di Ethiopia. Sebuah fragmen rahang kuno diyakini sebagai fosil manusia paling tua yang pernah ditemukan.
Dilansir Livescience, Jumat (6/3/2015), fosil tersebut menunjukkan keluarga manusia pertama yang diyakini sudah ada sejak 500 ribu tahun.Temuan tersebut juga bisa membawa informasi mengenai area di mana manusia pertama tinggal.
Menurut peneliti, meskipun manusia modern adalah satu-satunya keturunan manusia yang hidup saat ini, spesies manusia lainnya diduga pernah menjelajahi Bumi. Fosil tersebut kabarnya merupakan anggota dari genus Homo, seperti manusia modern saat ini.
Selama beberapa dekade, ilmuwan mencari Afrika untuk tanda-tanda manusia pertama. Ilmuwan percaya terjadi pergantian dari spesies Australopithecus yang menyerupai kera menjadi spesies Homo atau manusia awal.
Hingga saat ini, bukti fosil genus Homo dipercaya telah berusia 2,3 juta atau 2,4 juta tahun. Riset terbaru menemukan sebuah fosil manusia di Ethiopia sekira 2,8 juta tahun.
Ilmuwan mengungkap detail temuan mereka dalam dua makalah online di Journal Science. "Kini kami memiliki fosil Homo dari waktu saat ini, bukti fosil Homo paling awal yang pernah ditemukan," tutur salah satu pemimpin peneliti dan penulis studi, Brian Villmoare, yang merupakan paleoanthropologist di University of Nevada di Las Vegas.
(ahl)

Sumber:
http://techno.okezone.com/read/2015/03/06/56/1114637/fosil-spesies-manusia-pertama-ditemukan-di-ethiopia

Sunday, March 22, 2015

Penemuan Panah Berusia 2.200 Tahun Milik Kaisar China

Penemuan Panah Berusia 2.200 Tahun Milik Kaisar China

Penemuan Panah Berusia 2.200 Tahun Milik Kaisar China
Arkeolog menemukan panah milik kaisar China. (Foto: Daily Mail)
ARKEOLOG menemukan busur panah berusia 2.200 tahun di China. Beberapa ahli percaya panah ini bahkan lebih kuat ketimbang senapan modern. Selain itu, mereka juga menemukan Pasukan Terakota di tempat yang sama.
Menurut laporan People's Daily Online, Minggu (22/3/2015), panah tersebut ditemukan pada pekan ini. Senjata zaman dahulu itu bisa melepaskan anak panah sejauh 800 meter. Jaraknya sembilan kali lipat lapangan sepakbola.
Penemuan ini sangat menarik karena para ahli percaya busur panah memegang rahasia keberhasilan kaisar pertama China, Qin Shi Huang.
Busur anah itu ditemukan oleh arkeolog yang bekerja di pit salah satu objek wisata terkenal di dunia. Panah tersebut dimakamkan di samping salah satu patung Pasukan Terakota.
Ini merupakan pertama kali arkeolog menemukan senjata yang utuh. Sebelumnya, mereka menemukan lebih dari 10 busur panah yang sudah patah di tempat yang sama.
Busur panah tersebut memiliki panjang 1,5 meter dengan ketinggian antara 120–130 sentimeter. Hal ini yang membuat senjata tersebut bisa menjadi salah satu terkuat di era kaisar pertama China.
Menurut sejarah yang ada, busur tersebut menjadi salah satu kunci kemenangan Kaisar Qin Shi Huang selama perang.
(hmr)

Sumber:
http://news.okezone.com/read/2015/03/21/18/1122149/penemuan-panah-berusia-2-200-tahun-milik-kaisar-china

Monday, March 16, 2015

Ilmuwan Kontroversial: Batu Ini Bukti Manusia Sejatinya Alien

Ilmuwan Kontroversial: Batu Ini Bukti Manusia Sejatinya Alien

on 
alien130123c.jpg
Penjelajahan luar angkasa manusia hingga saat ini belum menemukan bukti sahih adanya kehidupan lain di luar Bumi. Baik di Bulan, maupun di Mars. Namun, seorang ilmuwan kontroversial asal Inggris mengklaim menemukan "bukti" keberadaan alien. Ia menemukannya justru di planet manusia. Wow!

Profesor Chandra Wickramasinghe, yang pernah menjadi pengajar di Cardiff University mengklaim menemukan bukti itu dari pecahan batu angkasa selebar 2 inci yang diyakini jatuh ke Bumi melalui hujan meteorit.

Ia mengklaim, batu angkasa itu memiliki kandungan fosil rumput laut mikroskopis, serupa dengan yang ditemukan di Bumi. 

"Temuan ini memperkuat bukti bahwa kehidupan sejatinya dimulai dari luar Bumi," kata ilmuwan, yang terkenal dengan teorinya, bahwa kehidupan di planet manusia berasal dari luar angkasa. "Kita semua adalah alien. Kita memiliki nenek moyang kosmis yang sama," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, Rabu (23/1/2013). 

Berdasarkan kajian timnya, batu tersebut berasal dari komet. "Batu itu terlihat sangat tidak biasa, dan memiliki struktur berpori, dengan kepadatan yang lebih rendah dari yang ditemukan di bumi." 

Klaim Wickramasinghe dituangkan dalam makalah yang dimuat situs Journal of Cosmology.

Ditertawakan Ilmuwan Lain

Meski yakin benar dengan temuan itu, pendapat Wickramasinghe ditentang sejumlah ilmuwan. Menggelikan, kata mereka. 

Ahli lain berpendapat, apa yang terlihat sebagai fosil ekstraterresterial adalah hasil dari kontaminasi dari unsur-unsur Bumi. 

Salah satunya, Monica Grady, pengajar Fakultas Sains dari Open University. "Ada inkonsistensi yang serius pada data yang ia sajikan dalam makalah," kata dia. "Yang utama, batu yang ia temukan belum terbukti bahwa benar itu adalah meteorit."

Namun, Wickramasinghe bergeming. "Menyebutnya sebagai menggelikan adalah reaksi wajar. Itu adalah pandangan tradisional. Lihat saja nanti setelah semua tes telah dilakukan, para pengkritik itu akan diam," kata pria asli Sri Lanka itu. 

Penelitian yang dilakukan Wickramasinghe menduga, diatom fosil mikroskopis (bentuk dasar alga) ditemukan dalam sampel meteorit, yang jatuh di Sri Lanka Desember tahun lalu.

Soal asal-usul yang diduga terkontaminasi, Wickramasinghe membantahnya. Menurut dia, fragmen meteorit yang masih berasap diambil oleh penduduk desa di Sri Lanka setelah lolos pembakaran atmosfer, membentuk bola api spektakuler. Sehingga tidak memungkinkan adanya kontaminasi unsur-unsur lain dari bumi. 

Juga diklaim, temuan ini menguatkan teori cometary panspermia -- para pencetusnya meyakini kehidupan bumi berasal dari komet dan asteroid -- yang jatuh 3,8 miiar tahun lalu ke Bumi.

Wickramasinghe juga mengklaim, kandungan batu itu mirip dengan mikroorganisme yang ditemukan di fosil dinosaurus dari masa 55 juta tahun lalu. 

Tak sampai di situ, Wickramasinghe juga percaya bahwa patogen, seperti virus SARS, berasal dari luar angkasa. (Ein)


Sumber:
http://news.liputan6.com/read/495195/ilmuwan-kontroversial-batu-ini-bukti-manusia-sejatinya-alien

Temukan bukti baru, ilmuwan makin yakin manusia keturunan 'alien'

Temukan bukti baru, ilmuwan makin yakin manusia keturunan 'alien'

Reporter : Bramy Biantoro | Sabtu, 14 Maret 2015 12:15

Temukan bukti baru, ilmuwan makin yakin manusia keturunan 'alien'
Manusia dan alien. ©2013 Merdeka.com
Merdeka.com - Asal usul manusia memang masih menjadi perdebatan. Beberapa orang yakin bila manusia berasal dari makhluk hidup lain, tetapi tidak sedikit yang percaya manusia lahir sebagai manusia. Nah, bagaimana bila ilmuwan menemukan bukti yang mengindikasikan manusia keturunan alien?
Menurut penelitian ilmuwan Universitas Cambridge, manusia ternyata mempunyai bagian DNA atau gen 'alien' yang tidak berasal nenek moyang manusia. Gen-gen alien yang berjumlah 145 buah itu lantas dikatakan berasal dari makhluk misterius dari masa lalu.
"Penelitian ini membuktikan bila transfer gen antar spesies dulu terjadi pada hewan, termasuk manusia. Penemuan ini bisa merubah total cara kita berpikir tentang proses evolusi," jelas Alastair Crisp, pimpinan penelitian dari Universitas Cambridge, Daily Mail (13/03).
Transfer gen diakui ilmuwan lebih rumit bila terjadi pada makhluk seperti manusia. Sehingga, diprediksi bila gen 'alien' itu didapat saat manusia masih belum berevolusi sempurna. Bahkan, bila mengikuti teori evolusi Charles Darwin, mungkin manusia masih berupa makhluk hidup sederhana saat gen itu diberikan oleh 'alien'.
Terlepas dari hal itu, gen-gen alien tadi berperan penting bagi tubuh manusia. Beberapa diketahui berfungsi mengatur metabolisme dan sistem kekebalan tubuh.
[bbo]

Sumber:
http://www.merdeka.com/teknologi/temukan-bukti-baru-ilmuwan-makin-yakin-manusia-keturunan-alien.html