Monday, June 2, 2014

Ini Kesimpulan Tim Peneliti Tentang Usia Situs Gunung Padang

Ini Kesimpulan Tim Peneliti Tentang Usia Situs Gunung Padang

May 14, 2014 



Jakarta – Situs Gunung Padang yang berada di Kabupaten Cianjur menarik perhatian arkeolog dari Bosnia Herzegovina, Semir Sam Osmanagich. Bahkan, Sam meyakini situs itu memiliki struktur piramida.

“Saya siap membantu menggalang dukungan untuk situs Gunung Padang. Minimal, saya akan membawa kesan-kesan saya terhadap situs ini dalam presentasi ilmiah saya di seluruh dunia,” kata Sam dalam diskusi tentang situs Gunung Padang di Auditorium Plaza Mandiri, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014).

Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang yang melakukan penelitian terhadap situs itu telah melakukan eskavasi atau pengupasan di berbagai sisi situs. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan artefak dalam rangka merekonstruksi sejarah Gunung Padang.

Kesimpulan sementara yang didapat oleh tim itu dari situs bangunan lapisan I adalah sama dengan atau lebih muda dari 2.500-3.600-an tahun yang lalu. Dengan catatan situs bangunan di permukaan ini bisa saja mengalami modifikasi dalam beberapa masa.

Kemudian untuk umur situs bangunan lapisan 2 berkisar antara 6.700 sampai 7.095 tahun yang lalu. Sementara, umur lapisan 3 diperkirakan harus lebih tua dari 9.880 tahun yang lalu. Umur yang lebih akurat belum bisa ditentukan karena kisarannya masih sangat besar yaitu antara 13.600 sampai 28.310 tahun yang lalu.

Tim juga belum bisa memastikan umur dari lapisan 4a dan 4b tetapi diduuga dibangun pada zaman sebelum lapisan 3. Hal ini diyakini karena adanya indikasi ketidakselarasan berupa zona pelapukan tinggi dan beda resistensi pada kedalaman sekitar 10 sampai 11 meter.


(dha/ndr)

Sumber:
http://bewara.co/read/2014/05/ini-kesimpulan-tim-peneliti-tentang-usia-situs-gunung-padang/



Arkeolog Bosnia Kagumi Situs Gunung Padang
Rabu, 14 Mei 2014, 07:07 WIB

Situs megalitikum di lereng Gunung Padang
Situs megalitikum di lereng Gunung Padang

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Arkeolog asal Bosnia Herzegovina, Semir Sam Osmanagich terpukau oleh situs Gunung Padang. Situs berbentuk punden berundak era kebudayaan megalitikum itu, kata dia, memiliki nilai ilmu pengetahuan yang sangat tinggi.

Selain itu, situs juga memperlihatkan potensi wisata yang besar. Karena itu Sam mendukung agar penelitian berbagai instansi di Gunung Padang terus dilanjutkan.

"Saya sangat kagum dengan situs ini. Keberadaan situs ini sangat penting bagi ilmu pengetahuan dalam dan luar negeri," kata Sam saat mengunjungi Gunung Padang, Selasa (13/5) siang.

Ia ditemani geolog asal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman, yang sebelumnya juga meneliti di situs Gunung Padang.

Sam membandingkan struktur bangunan situs Gunung Padang dengan penemuannya di Kota Visoko, Bosnia Herzegovina.

Dia mengklaim, kedua situs memiliki kemiripan. Di Visoko ada  beberapa bukit yang menurut hasil penelitian Sam, direkayasa oleh manusia sehingga berbentuk seperti piramida. Begitu juga di Gunung Padang.

Struktur piramida itu, ia jelaskan, adalah umumnya memiliki dasar persegi dan memiliki puncak yang mengerucut.

Selain itu, tubuh piramida bisa merupakan bukit alam yang kemudian oleh manusia dikerjakan dan dibentuk sedemikian rupa. Dalam penemuan Sam, situs piramida di Visoko memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas serta tanda-tanda bebatuan yang dimodifikasi manusia.

Sam akan berbicara dalam diskusi peradaban piramida pada Rabu (14/5) pagi pukul 09.00 WIB di aula Bank Mandiri. Ia akan membawakan presentasi mengenai fenomena kebudayaan piramida di seluruh dunia.

Bahwa piramida bukan cuma ditemukan di Mesir atau Amerika Selatan, tapi juga di Cina, Prancis, Bosnia, Sudan, Pulau Canary, Kamboja, dan negara-negara lain.
Reporter : Stevy Maradona
Redaktur : Hazliansyah

Sumber:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/05/14/n5jadq-arkeolog-bosnia-kagumi-situs-gunung-padang 



Rabu, 14/05/2014 12:42 WIB

Peneliti Bosnia Percaya Situs Gunung Padang Adalah Piramida

Dhani Irawan - detikNews
Jakarta - Misteri masih menyelimuti situs Gunung Padang yang berada di Kabupaten Cianjur. Seorang arkeolog asal Bosnia Herzegovina, Semir Sam Osmanagich meyakini jika situs megalitik itu bisa dimasukkan ke dalam kategori peradaban piramida.

"Struktur bangunan piramida semuanya sama. Situs Gunung Padang sangat penting keberadaannya bagi ilmu pengetahuan dalam dan luar negeri," kata Sam saat diskusi soal situs Gunung Padang, di Auditorium Plaza Bank Mandiri, Jl Gatot Subroto, Rabu (14/5/2014).

Menurut Sam, piramida adalah sebuah bangunan atau bukit yang dimodifikasi oleh manusia. Namun pertanyaan yang kemudian muncul adalah siapa yang membangun situs itu dan bagaimana.

Sam pun mengatakan pembangunan piramida mempertimbangkan hal mendasar seperti lingkungan, sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sam melanjutkan, para pembangun piramida adalah manusia jenius yang mampu memanipulasi alam dan memanfaatkan energi di sekitarnya.

Sebenarnya situs ini sudah diteliti sejak 1914. Kemudian yang terbaru adalah Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang yang melakukan penelitian independen pada tahun 2011 sampai 2013.

(dha/ndr)


Sumber:
http://news.detik.com/read/2014/05/14/124230/2582326/10/peneliti-bosnia-percaya-situs-gunung-padang-adalah-piramida

Kehidupan di Bumi Mungkin Berasal dari Mars

        Kehidupan di Bumi Mungkin Berasal dari Mars
Jumat, 30 Agustus 2013 | 12:05

Planet Mars. [NASA] Planet Mars. [NASA]


[FLORENCE] Kehidupan mungkin dimulai di Mars sebelum tiba di Bumi, demikian pernyataan seorang ilmuwan di sebuah konferensi sains.

Riset terbaru mendukung gagasan bahwa Planet Merah itu sebenarnya tempat yang lebih baik bagi mahluk biologis miliaran tahun silam dibandingkan dengan bumi saat itu.

Buktinya ada dalam pembentukan molekul kehidupan pertama. Rincian teori ini dipaparkan oleh Prof Steven Benner pada Goldschmidt Meeting di Florence, Italia.  

Para ilmuan sejak lama berusaha mengetahui bagaimana atom bisa membuat tiga komponen molekul penting pertama yang dibutuhkan organisme hidup yaitu RNA, DNA dan protein.  

Molekul yang membentuk materi genetik jauh lebih kompleks dibandingkan dengan kimia (karbon) organik "pra-biotik" primordial yang diduga muncul di bumi lebih dari tiga miliar tahun lalu dan RNA (ribonucleic acid) adalah yang pertama terbentuk.

Lebih Kering  

Namun, RNA membutuhkan mineral tertentu yang tidak ada di bumi tapi banyak terdapat di Mars, menurut Prof Benner dari Westheimer Institute of Science and Technology di Gainesville, AS.

Hal itu bisa mengindikasikan bahwa kehidupan berawal di Planet Merah sebelum pindah ke bumi melalui meteorit, tambahnya.  

Gagasan tersebut sebelumnya pernah dicetuskan ilmuwan lain tetapi mereka tidak bisa memberikan bukti dan ide Prof Benner memberikan aspek baru pada teori bahwa manusia sesungguhnya merupakan mahluk Mars.  

Mars diduga dulu memiliki lingkungan yang lebih kering dan hal itu merupakan faktor penting bagi terciptanya kehidupan.  

"Mars jauh lebih kering dari Bumi dan lebih teroksidasi. Semakin banyak bukti bahwa kita semua adalah mahluk Mars; bahwa kehidupan dimulai dari Mars dan datang ke Bumi melalui batu," kata dia.  

"Kita sangat beruntung karena bisa berakhir di sini, jika nenek moyang hipotetis kita tetap tinggal di Mars, mungkin tidak akan pernah ada cerita untuk dikisahkan." [BBC/L-8]


Sumber:
http://www.suarapembaruan.com/home/kehidupan-di-bumi-mungkin-berasal-dari-mars/40966

NASA Temukan Daerah Yang Pernah Dihuni Di Mars

     NASA Temukan Daerah Yang Pernah Dihuni Di Mars
Kamis, 14 Maret 2013 | 6:07

Teka-teki sampel debu Mars. [NASA] Teka-teki sampel debu Mars. [NASA]

[WASHINGTON] NASA mengumumkan telah menemukan daerah yang dulunya bisa dihuni di Planet Mars. Ini keberhasilan terbesar robot Mars "Curiosity".

Penemuan ini berkat sebuah sekop kecil penuh dengan debu batuan Mars. Mars yang dijuluki Planet Merah, dulunya memiliki kondisi yang dapat mendukung adanya kehidupan.

Demikian menurut badan antariksa Amerika Serikat (AS), NASA dalam laporannya baru-baru ini. Ini untuk pertama kalinya NASA menemukan lingkungan yang berpotensi mendukung kehidupan ditemukan di luar bumi.

Robot penjelajah Mars Curiosity menemukan zat kimia pendukung kehidupan pada sampel bebatuan. Hasil analisa laboratorium robot tersebut menunjukkan adanya jejak unsur oksigen, karbon, hidrogen, fosfor, nitrogen, dan sulfur.

Air di Mars


Air yang mengalir di kawasan perbukitan, dulu memiliki nilai keasaman yang relatif netral, jelas ilmuwan NASA Michael Meyer.

Pada lokasi dimana Rover mengebor Mars, dulunya bisa jadi merupakan sungai atau danau.

"Dulu airnya begitu jernih. Kalau air ini masih ada dan kita ada di dekatnya, kita bisa meminum air tersebut," tambah John Grotzinger, manajer NASA.

Kapan tepatnya masa di saat Mars bisa dihuni dan mendukung kehidupan dan bukti kebenaran analisa tersebut, sejauh ini masih belum jelas sepenuhnya.

"Apakah masanya bersamaan dengan waktu ketika bumi juga bisa dihuni, kami belum tahu. Kami masih harus terus menelitinya,” katanya.

Hasil penemuan "Curiosity" kini akan diperkuat dengan penelitian sampel tanah lebih lanjut. Robot penjelajah ini mendarat di Mars bulan Agustus tahun lalu, setelah melewati masa perjalanan di angkasa luar selama lebih dari delapan bulan. 



Sumber:
http://www.suarapembaruan.com/home/nasa-temukan-daerah-yang-pernah-dihuni-di-mars/32193

Piramida-Piramida di Dunia