Thursday, April 16, 2015

Piramida Berusia 4.600 Tahun Ditemukan di Mesir

Piramida Berusia 4.600 Tahun Ditemukan di Mesir

Lebih tua dari Piramida Giza yang dikenal manusia selama ini.
Selasa, 4 Februari 2014 | 11:33 WIB
Oleh : Muhammad Chandrataruna
Piramida Berusia 4.600 Tahun Ditemukan di Mesir
Piramida baru di Mesir berusia 4.600 tahun  (ibtimes.co.uk)

VIVAnews - Mesir memang negara sejuta sejarah. Baru-baru ini, sejumlah ilmuwan kembali menemukan piramida di negara beribu kota Kairo itu. Bahkan, usia piramida yang baru ditemukan ini jauh lebih tua dari 'Great Pyramid of Giza'—piramida yang selama ini dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia.

Piramida itu ditemukan oleh sekelompok arkeolog yang bekerja di dekat pemukiman kuno Edfu, Mesir Selatan. Setelah diteliti, bongkahan situs bersejarah itu diperkirakan berusia 4.600 tahun, lebih tua dibandingkan Piramida Agung Giza, setidaknya selisih beberapa dekade.

Piramida itu memiliki ketinggian 43 kaki (13 meter) yang diperkirakan salah satu dari tujuh "provinsi" yang dibangun di antara zaman Firaun Huni (2635-2610 SM) atau Snefru (2610-2590 SM), dilansir NBCnews, Selasa 4 Februari 2014.

Sayang piramid itu tidak lagi utuh. Seiring waktu, blok demi blok milik piramid itu digondol. Monumennya pun sudah lapuk, sehingga piramid itu hari ini hanya tersisa 16 kaki (lima meter).

Tersebar di seluruh Mesir tengah dan selatan, "piramida provinsi" biasanya terletak di dekat pemukiman utama, tidak memiliki ruang internal dan tidak dipakai untuk menyimpan jasad atau pemakaman, seperti halnya Piramida Agung Giza.

Enam dari tujuh piramida memiliki dimensi yang relatif sama, termasuk yang ditemukan di Edfu, yakni sekitar 60x61 kaki (18,4 x 18,6 meter).

Apa esensi dari ketujuh piramida masih menjadi sebuah misteri. Banyak ilmuwan beranggapan, ini dipakai sebagai monumen simbolis yang menegaskan kekuasaan raja di provinsi-provinsi Mesir selatan.

"Kesamaan satu piramida dan piramida lainnya benar-benar menakjubkan. Kami yakin ini direncanakan dengan tertata," ujar Gregory Marouard, research associate di University of Chicago Oriental Institute, yang juga memimpin penelitian piramida Edfu.

"Di sisi timur piramida baru ini, kami juga menemukan jejak-jejak instalasi tempat, di mana makanan persembahan (sesajen) dibuat. Ini bisa men jadi petunjuk awal untuk memahami apa tujuan mereka membangun piramida ini," jelas Gregory. (asp)



Hasil awal dari penggalian tersebut telah disampaikan Gregory dan tim arkeolognya pada sebuah simposium yang diselenggarakan di Toronto baru-baru ini oleh Society for the Study of Egyptian Antiquities.


Sumber:
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/478496-piramida-berusia-4-600-tahun-ditemukan-di-mesir

Por-Bajin - Situs Misterius di Tengah Danau

Por-Bajin - Situs Misterius di Tengah Danau

Sekilas pulau persegi panjang Por-Bajin terlihat seperti bekas benteng atau penjara, dengan struktur reguler dan bagian hancur. Tapi sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, bangunan apa yang 1300 tahun lalu dibangun di sebuah pulau persegi panjang yang terletak di sebuah danau di pedalaman Siberia.



Pendapat para sejarawan terpecah, tetapi beberapa ahli percaya bahwa daerah terpencil mungkin telah dibangun untuk menarik orang-orang, bukan memenjarakan mereka, dan menyarankan bahwa itu adalah istana musim panas, biara, atau sebuah observatorium astronomi.



Nama Por-Bajin diterjemahkan sebagai 'rumah tanah liat' dalam bahasa Tuvan, dan terletak di danau yang berada antara pegunungan Sayan dan Altai, sekitar 3,800km dari Moskow dekat perbatasan Mongolia.




Lokasi pertama kali ditemukan pada tahun 1891, dan tujuan dari situs masih belum dijelaskan lebih dari satu abad kemudian. Penelitian yang lebih mendalam terjadi pada tahun 2007 dengan arkeolog menemukan tablet-tablet tanah liat, gambar-gambar berwarna yang memudar pada dinding kapur, gerbang besar dan fragmen kayu terbakar.



Para ahli mengatakan pulau itu dibangun selama periode Uighur Khaganate (744-840 M), tetapi tidak jelas apa motif mereka membangun sebuah benteng dalam suatu tempat yang sunyi - karena jauh dari pemu****n besar dan jalur perdagangan.




Pemetaan Laser dari situs sebelum penggalian besar pertama pada tahun 2007 membantu para ahli membangun sebuah model 3D untuk melihat tampak seperti apa dahulu bangunan tersebut. Meskipun usianya yang lebih dari seribu tahun, beberapa bagian dari struktur terjaga dengan baik ketika arkeolog tiba untuk memeriksa situs seluas 3,5 hektar tersebut, dengan dinding terlihat jelas.












Dinding luar berdiri 10 meter dan lebar 12 meter membentuk bentuk persegi panjang. Sebuah gerbang utama ditemukan, mebgarah ke dalam dua halaman berturut-turut dihubungkan dengan pintu gerbang yang lain. Dinding di dalam lebih kecil, setinggi satu meter, membentuk garis bangunan, dengan bangunan besar di tengah situs. Beberapa dinding dan panel ditutupi dengan plester kapur dan dicat dengan garis-garis merah horizontal. Kompleks utama di halaman dalam memiliki struktur pusat dua bagian, satu di belakang yang lain dihubungkan oleh jalan beratap. Atap genting didukung oleh 36 kolom kayu yang berbasis pada batu.



Bahan bangunan, dan cara situs tersebut ditata, memberikan petunjuk bahwa situs dibangun dalam tradisi arsitektur khas Cina, kemungkinan besar pada paruh kedua abad ke delapan.




Yang lebih membingungkan daripada perdebatan mengapa ia diciptakan adalah pertanyaan mengapa bangunan atau situs ini ditinggalkan. Penelitian telah mencatat kurangnya sistem pemanas di pulau itu, padahal disamping cuaca Siberia yang keras, situs ini terletak pada ketinggian 7545 meter di atas permukaan laut.



Ini menunjukkan bahwa kompleks itu hanya digunakan untuk jangka waktu singkat, atau digunakan sebagai rumah musiman di musim panas. Beberapa ahli bahkan mengatakan bahwa iklim, atau kejadian alam lainnya di wilayah tersebut, membuat situs ini ditinggalkan di awal abad ke-9.



Arkeologi dan geomorfologi lapangan mengungkapkan setidaknya ada dua gempa bumi yang telah mempercepat proses alami kerusakan situs. Yang pertama tampaknya terjadi selama pembangunan 'benteng' di abad ke-8.



"Masih belum cukup jelas berapa lama bangunan selamat setelah ditinggalkannya situs di abad ke-9, namun beberapa waktu setelah ditinggalkan, ada bencana gempa bumi lain yang menyebabkan kebakaran dan runtuhnya dinding kandang selatan dan timur, dan menghancurkan sudut barat laut benteng. "




Sementara perdebatan tentang asal-usulnya, pasti akan terus berlanjut selama beberapa dekade, mereka yang telah melihat Por-Bajin semua setuju tentang keindahannya. Bahkan, dalam banyak hal Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan: "Saya telah ke banyak tempat, saya telah melihat banyak hal, tapi saya belum pernah melihat hal semacam ini," katanya, saat mengunjungi situs dengan Pangeran Albert dari Monaco pada tahun 2007.




sumber
http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1911292



Tuesday, April 7, 2015

Situs Gunung Padang, Indonesia Kuno yang Mencengangkan

Jum'at,  13 Maret 2015  −  10:22 WIB
Situs Gunung Padang, Indonesia Kuno yang Mencengangkan
istimewa

Tim dari Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) Minggu (8/3) kembali menemukan artefak berupa makam kuno di situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Penemuan artefak ini kembali menunjukkan keajaiban situs Gunung Padang yang disebut-sebut sebagai situs peradaban tertua di dunia.  

1.Situs Gunung Padang terletak di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar  

2.Gunung Padang merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara  

3.Peradaban di Situs Gunung Padang lebih tua dari peradaban Mesopotamia di Irak dan Pyramid Giza di Mesir, yang selama ini dipercaya sebagai peradaban tertua di dunia dengan usia antara 2.500 hingga 4.000 tahun Sebelum Masehi  

4.Berdasarkan penelitian, situs Gunung Padang diperkirakan berusia sekitar 13.000 tahun sebelum Masehi  

5.Luas situs Gunung Padang itu diperkirakan mencapai 10 kali luas Candi Borobudur di Jawa Tengah  

6.Luas bangunan purbakalanya sekitar 900 m2 dengan luas areal situs kurang lebih 25 Ha dengan tinggi 110 m  

7.Keberadaan situs ini peratama kali muncul dalam laporan Rapporten van de oudheid-kundigen Dienst (ROD), tahun 1914, selanjutnya dilaporkan ilmuwan Belanda NJ Krom tahun 1949.  

8.Pada tahun 1979 aparat terkait dalam hal pembinaan dan penelitian benda cagar budaya melakukan peninjauan ke lokasi situs  

9.Sejak saat itu upaya penelitian terhadap situs Gunung Padang mulai dilakukan baik dari sudut arkeologis, historis, geologis dan lainnya  

10.Penelitian terpadu mengenai Situs Gunung Padang dilakukan sejak November 2011  

11.Bentuk bangunan punden berundak situs Gunung Padang mencerminkan tradisi megalitik (mega berarti besar dan lithos artinya batu) seperti banyak dijumpai di beberapa daerah di Jawa Barat.  

12.Di dalam situs Gunung Padang konon terdapat sebuah ruangan besar yang disebut-sebut berusia sekitar 10.000 tahun sebelum Masehi  

13.Di kalangan masyarakat setempat, situs tersebut dipercaya sebagai bukti upaya Prabu Siliwangi membangun istana dalam semalam  

14.Punden berundak Gunung Padang dibangun dengan batuan vulkanik masif yang berbentuk persegi panjang. Bangunan pundek berundak situs Gunung Padang terdiri dari lima  

15.Balok-balok batu yang jumlahya sangat banyak itu tersebar hampir menutupi bagian puncak Gunung Padang  

16.Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di teras-teras itu dengan nama-nama berbau Islam. Misalnya meja Kiai Giling Pangancingan, Kursi Eyang Bonang, Jojodog atau tempat duduk Eyang Swasana, sandaran batu Syeh Suhaedin alias Syeh Abdul Rusman, tangga Eyang Syeh Marzuki, dan batu Syeh Abdul Fuko  

*Sejumlah Artefak Yang Ditemukan  
  1. Metal Kuno atau Logam
  2. Batu Piramida Tiga Sisi
  3. Tembikar Purba Mirip Pisau
  4. Semen Purba
  5. Batu The Rolling Stone” Gunung Padang
  6. Pecahan Keramik
  7. Koin Amulet Gunung Padang
  8. Artefak Mirip Kujang 

* Situs Gunung Padang Dan “Atlantis Yang Hilang”  

Berdasarkan usia situs Gunung Padang yang disebut-sebut sebagai peradaban tertua di dunia, muncul kontroversi bahwa Situs Gunung Padang sejatinya adalah “Kota Atlantis yang Hilang” seperti ditulis filsuf Yunani Plato.  

  1. Salah satu peneliti yang mengungkapkan hal itu adalah Stephen Oppenheimer, seorang ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris
  2. Perkiraan bahwa peradaban di bumi Nusantara sangat tua sebelumnya sudah mencuat sejak pertengahan 1990an
  3. Selama ini Atlantis lebih dikenal sebagai misteri yang menggoda para ilmuwan dan kaum spritualis untuk menelisik kembali peradaban maju manusia yang konon hilang ditelan bumi.
  4. Plato mencatat cerita soal benua hilang itu dalam dua karyanya, Timaeus dan Critias. Keduanya adalah karya terakhir Plato, yang ditulis pada 347 SM.
  5. Dalam bukunya berjudul Eden of the East: The Drowned Continent of Southeast Asia, Oppenheimer menyatakan bahwa peradaban Indonesia 10.000 SM sudah sangat maju
  6. Menurut Oppenheimer peradaban dunia berasal dari Indonesia. Menurutnya peradaban agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia
  7. Berdasarkan buku Plato, DR Danny Hilman Natawidjaja, membuat sebuah buku yang berjudul Plato Tidak Bohong, Atlantis Pernah Ada di Indonesia.
  8. Namun Oppenheimer tak berani mengklaim Indonesia kuno sebagai Atlantis, negeri super maju yang dikabarkan filsuf Yunani Plato pada 360 SM
  9. Senada dengan Hancock, Profesor Arysio Santos, seorang fisikawan nuklir dan ahli geologi asal Brasil dan arkeolog Indonesia Danny Hilman Natawidjaja, Ph.d meyakini Indonesia kuno adalah negeri Atlantis yang dimaksud Plato
  10. Salah seorang penulis Graham Hancock justru telah memberikan sebuah hipotesis yang menyebut Gunung Padang memegang bukti penting mengenai "Kota Atlantis yang Hilang".      

* Bangunan Piramida Di Dunia  

Situs Gunung Padang disebut-sebut merupakan bangunan punden berundak-undak berbentuk piramida. Selain di Mesir yang selama ini dikenal dengan Piramidanya, di seluruh dunia banyak ditemukan bangunan piramida  

Piramida Chongha Zanbil (Iran) 

Chogha Zanbil adalah suatu bangunan yang berada di daerah bernama Khuzestan, Iran. Diperkirakan bangunan ini dibangun pada tahun 1250 SM oleh raja Untash- Napirisha sebagai penghormatan kepada dewa Inshushinak 

Piramida Madghacen (Aljazair) 
Madghacen dibangun sebagai tempat persemayaman raja-raja bangsa Numidia atau Berber. Bangsa Numidia dipimpin oleh seorang raja bernama Madghis yang memerintah sekitar tahun 300 sampai 200 SM. 

Piramida Koh Ker (Kamboja) 

Koh Ker adalah salah satu kawasan situs Angkorian yang berada di utara Kamboja. Bangunan ini didirikan pada saat dinasti Khmer berkuasa sekitar tahun 928 dan digunakan sebagai sarana pemujaan Dewa Brahma, Shiwa dan Wisnu. 

Piramida Nubia (Sudan) 

Bangunan ini didirikan sebagai makam raja Napata dan ratu Meroe. Selain untuk persemayaman ratu dan raja, piramidapiramida ini juga dibangun sebagai kuburan para kesatria. 


Piramida Nsude (Nigeria) 


Bangunan-bangunan tersebut dibuat dari bahan dasar lumpur. Menurut Sites Google, piramida Nsude didirikan sebagai sarana penyembahan kepada dewa Ala. 

Piramida China 

Selain Mesir, China juga memiliki banyak piramida. Tercatat ada sekitar 38 piramida di China. Piramida pertama dibangun sejak dinasti Han berkuasa. 

Piramida Mesoamerica (Amerika Tengah) 

Mayoritas piramida Mesoamerica memiliki ciri khusus yaitu ada tangga untuk menuju ke atas dan ujungnya terpangkas. 

Piramida Mesir 

Piramida pertama yang dibangun di Mesir adalah piramida Djoser yang diperkirakan dibangun pada tahun 2630 SM sampai 2611 SM. Sedang piramida paling terkenal di Mesir adalah piramida di komplek Giza atau disebut juga Piramida Giza 

Piramida Cestius (Italia) 

Para ahli memperkirakan piramida ini dibangun pada tahun 18 SM sampai 12 SM sebagai kuburan Gaius Cestius. Dia adalah salah seorang dari empat agamawan terkenal di Roma, Italia.  

* Kekayaan Situs Prasejarah Nusantara  

Selain situs Gunung Padang, di Indonesia terdapat puluhan situs peninggalan masa prasejarah Nusantara  

  1. Situs Gua Putri, Baturaja, Sumatera Selatan
  2. Gua Babi Gunung Batu
  3. Buli, Desa Randu, Muara Uya, Tabalong, Kalsel
  4. Situs Cipari, Kuningan, Jabar
  5. Situs Goa Pawon, Bandung, Jabar
  6. Situs Cibedug, Banten
  7. Situs Pangguyang an, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat
  8. Situs Pasemah di Lampung
  9. Lembah Sangiran, Sragen, Jateng
  10. Situs Gunungpadang Cilacap, Jateng
  11. Situs Dusun Mbolu, Desa Ngepo, Tanggunggunung, Tulungagung, Jatim
  12. Situs Purbakala Wajak, Tulungagung, Jatim
  13. Liang Bua, Pulau Flores, NTT
  14. Situs Gua Perbukitan Sangkulirang, Kutai Timur
  15. Situs Gilimanuk, Jembrana Bali
  16. Situs Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali
  17. Situs Tutari, Kabupaten Jayapura, Papua
  18. Situs Gua-gua Biak, Papua Situs Lukisan tepi pantai di Raja Ampat, Papua Barat
  19. Gua Leang-leang, Sulawesi 

Sumber : www.cianjurkab.go.id & sumber diolah

(bbg)


http://www.koran-sindo.com/read/975954/149/situs-gunung-padang-indonesia-kuno-yang-mencengangkan-1426216909





Tak Jauh dari Gunung Padang Ada Temuan Struktur Batu Misterius di Pasir Pogor

Selasa, 07/04/2015 10:13 WIB

Tak Jauh dari Gunung Padang Ada Temuan Struktur Batu Misterius di Pasir Pogor

Nala Edwin - detikNews

Tak Jauh dari Gunung Padang Ada Temuan Struktur Batu Misterius di Pasir Pogorsitus Gunung Padang







Jakarta - Kawasan situs Gunung Padang, Cianjur menyimpan misteri yang masih perlu diungkap. Masih banyak temuan lain yang perlu digali. Seperti misalnya di kawasan perbukitan Pasir Pogor yang berada sekitar 2 Km di arah utara Gunung Padang. Ada temuan menarik di kawasan itu.

Menurut Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) Ali Akbra, Selasa (7/4/2015), sejumlah arkeolog bekerja sama dengan komunitas Bike to Work (b2w) pada 3-5 April lalu bersepeda ke bukit tersebut. Setelah bersepeda menanjak cukup terjal, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Bukit tersebut masih dipenuhi pepohonan dan semak ilalang. 

"Setelah dilakukan survei permukaan tanah secara seksama, berhasil disingkap beberapa struktur batu susunan masyarakat masa lampau. Susunan tersebut berupa terasering atau badan bangunan yang bentuknya mirip dengan yang terdapat di situs Gunung Padang. Ukuran bukit Pasir Pogor selintas lebih besar dibandingkan Gunung Padang. Namun, susunan batu di Pasir Pogor belum diketahui berapa besarnya karena sebagian besar masih tertutup tanah. Pasir Pogor disurvei karena pada saat persiapan Lacak Artefak ditemukan menhir atau batu tegak di puncak bukit tersebut," jelas dia.

Ali Akbar mengungkapkan, temuan itu semakin memperkuat pendapat bahwa situs Gunung Padang didukung dan dikelilingi oleh situs-situs lain. Beberapa bukit di sekitar Gunung Padang juga telah dilacak dan berhasil ditemukan sisa-sisa peninggalan masa silam di bukit-bukit tersebut.

"Temuan ini langsung dilaporkan kepada Pemerintah Daerah Jawa Barat supaya segera dilindungi dan dalam waktu dekat akan dipresentasikan secara lengkap. Rancangan penelitian lanjutan juga tengah disiapkan. Berbagai penemuan di sekitar situs Gunung Padang telah menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat Kawasan Gunung Padang yang terdiri atas gugusan atau kompeks situs-situs yang saling berkaitan," tegas dia.



(ndr/mad)

Sumber:
http://news.detik.com/read/2015/04/07/101303/2879835/10/tak-jauh-dari-gunung-padang-ada-temuan-struktur-batu-misterius-di-pasir-pogor