Monday, May 19, 2014

4. ADAKAH MAKHLUK LAIN DARI ANGKASA LUAR? CHARIOTS OF THE GODS (4)

MENCARI KOMUNIKASI LANGSUNG
Pukul 4 pagi pada suatu hari dalam bulan April tahun 1960, di suatu lembah sunyi di Virginia Barat, telah dimulai suatu eksperimen. Teleskop radio yang tingginya 85 kaki itu, yang terdapat di Green Bank sedang dicoba ditujukan ke bintang “tau ceti”, yang jauhnya dari bumi kita 11,8 tahun cahaya. Proyek ini dipimpin oleh Dr. Trank Drake, seorang astronom muda Amerika yang di kalangan ilmiawan termasyur sekali. Ia ingin menyetel teleskop radio itu ke arah pemancar-pemancar radio dari peradaban lain, agar dapat menangkap isyarat-isyarat dari intelegensia di ruang angkasa. Rentetan pertama dari esksperimen itu memakan waktu 150 jam. Sejarah dapat mencatat proyek Ozma, walaupun proyek itu gagal. Nama Ozma ialah nama puteri mahkota dalam dongeng dari negara Oz. Eksperimen itu dihentikan bukan karena adanya pendapat di kalangan para sarjana yang ikut serta dalam proyek itu bahwa di ruang angkasa tidak ada stasion radio, melainkan karena kala itu tidak terdapat alat-alat yang cukup peka untuk mencapai sasaran. Tetapi Ozma tidak akan merupakan satu-satunya eksperimen semacam itu. 

Bulan Juli 1969 di permukaan bulan telah ditempatkan instrumen-instrumen. Pada pendaratan-pendaratan berikutnya, oleh para astronot akan didirikan lebih banyak lagi stasion pemancar di sana. Para astronot ini akan mampu meneliti ruang-ruang, antar bintang mana yang baik dan bebas gangguan bagi isyarat-isyarat radio. Tetapi harus dipertanyakan, apakah pencarian isyarat-isyarat radio itu akan banyak membantu penyelidikan ruang angkasa? Apakah tidak lebih praktis kalau kita saja yang mengirim isyarat-isyarat radio ke ruang angkasa? Memang kita tidak dapat mengharapkan
adanya cendekiawan yang mengerti bahasa Rusia, Spanyol atau Inggris, yang menanti untuk kita hubungi di sana. Tetapi ada tiga cara untuk memperkenalkan kita kepada mereka; yakni dengan mengirim simbol-simbol matematika, mengirim pancaran sinar laser atau gambar-gambar yang paling mungkin berhasil. Untuk dapat mengirim simbol-simbol demikian, kita harus terlebih dahulu menemukan gelombang radio antar bimasakti yang mungkin dapat diterima di seluruh kosmos. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Frekwensi 1420 mega hertz akan dapat menghasilkan gelombang radio yang diperlukan, karena frekwensi itu ialah frekwensi radiasi dari hidrogen netral yang timbul dari benturan-benturan antara atom-atom hidrogen. Oleh karena hidrogen itu merupakan suatu unsur kimiawi, maka frekwensi radiasi ini pasti dikenal di seluruh alam semesta. Selain itu, 1420 megahertz adalah di luar skala gelombang-gelombang radio di bumi yang sudah berjubel itu. Kemungkinan adanya kesalahan dan gangguan-gangguan udara sangat di perkecil sampai batas minimum. Dengan cara ini pulsa-pulsa radio dapat dikirim ke ruang angkasa, dan jika di sana ada inteligensia yang tak dikenal, mereka akan dapat menangkap isyarat-isyarat itu dan mengenalinya. 

Dalam hubungan ini, dalam surat kabar Die Zeit terbitan tanggal 22 Desember 1967, terdapat suatu artikel yang menarik mengenai pendaratan manusia di bulan pada bulan Juli 1967. Artikel yang berjudul “Bulan Akan Ditembaki Dengan Kedipan-Kedipan Sinar”, berbunyi: “Jarak antara bumi dan bulan telah diketahui dengan ketelitian sampai ratusan yard terdekat,tetapi para astronom tidak puas hanya sampai di sana. Maka para astronot pada penerbangan pertama berikutnya akan membawa kaca cermin dan menempatkannya di permukaan satelit bulan itu. Kaca-kaca cermin yang bentuknya seperti sudut ruangan ini, terdiri dari tiga bidang pantul, letaknya tegak lurus terhadap satu sama lain. Tiap bidang akan dapat memantulkan setiap cahaya yang mengenainya kembali ke sumber asalnya”. “Kaca cermin ini akan ditembaki dari bumi dengan kedipan-kedipan cahaya laser. Tiap kedipan lamanya satu perseratus juta detik. Laser ini akan diperlengkapi dengan sebuah teleskop yang lubangnya berdiameter 150 meter. Cahaya yang
dipantulkan dari bulan akan ditangkap oleh teleskop ini dan diteruskan ke alat pencetak foto”. “Dengan demikian jarak antara bumi dan bulan dapat ditentukan seteliti sampai satu setengah meter. Jarak itu dapat dihitung dari kecepatan cahaya per detik dan waktu yang diperlukan oleh pancaran sinar laser untuk menempuh jarak itu pulang pergi”. Kebalikan dari hal tersebut di atas dapat juga masuk akal. 

Gelombang-gelombang radio telah lama sekali menjelajahi alam semesta. Jika hipotesa saya ini benar, apakah tidak masuk akal kalau ada intelegensia yang belum kita kenal yang mencoba memperkenalkan eksistensi mereka kepada kita dengan mengirim isyarat-isyarat radio? Sebagai contoh; energi radiasi dari CTA 102 tercatat dalam katalogi dari radio para astronom di Institut Teknologi California di bawah nomor 102 sekonyong-konyong meningkat dalam musim rontok tahun 1964. Para astronom Rusia memberitahukan ke seluruh dunia, bahwa mereka mungkin telah menerima isyarat-isyarat dari supersivilisasi jauh di luar bumi. 

Astronom Skolosnitski dalam ruang kuliah Institut Astrologi Sternberg di Moskwa tanggal 13 April 1965 berkata: “Pada akhir September dan pada awal Oktober 1964, energi radiasi dari CTA 102 mendadak meningkat, tetapi hanya sebentar saja, kemudian menurun kembali. Kami mencatatnya dan menanti. Menjelang akhir tahun, intensitas sumber energi itu meningkat lagi. Kenaikan intensitas itu mencapai puncaknya lagi persis 100 hari setelah puncak yang pertama” pimpinan astronom itu Profesor P.S. Shklovskii, menambahkan bahwa fluktuasi demikian dalam radiasi sangat luar biasa.

Sementara itu akhli astrofisika Belanda Maarten Schmidt telah dapat mengukur, bahwa CTA 102 letaknya pada jarak 10 milyar tahun cahaya dari bumi. Ini berarti bahwa jika isyarat radio itu berasal dari makhluk cerdas, maka isyarat tersebut telah dikirim 10 milyard tahun yang lalu. Tetapi menurut perhitungan penelitian zaman sekarang, pada 10 milyard tahun yang lalu planet kita belum ada. Realisasi ini dapat berarti “pukulan maut”
bagi usaha pencarian makhluk hidup lain di alam semesta. Tetapi kalau pencarian kehidupan di alam semesta ini tak berhasil, maka para ahli astrofisika di Amerika, di Rusia, di Jodrell Bank, Inggris, dan di Stochert dekat Bonn di Jerman, tidak akan tetap memusatkan penelitian mereka kepada apa yang dikenal sebagai bintang yang memancarkan gelombang radio dengan menggunakan antena raksasa. 

Bintang tetap epsilon eridiani dan tanceti jauhnya dari kita masing-masing 10,2 dan 11,8 tahun cahaya. Jadi gelombang-gelombang radio yang kita pancarkan ke arah “tetangga” kita itu akan membutuhkan waktu kira-kira 11 tahun perjalanan untuk mencapai mereka. Jawaban dari mereka baru akan kita terima 22 tahun kemudian. Komunikasi radio dengan
bintang-bintang yang letaknya jutaan tahun cahaya jauhnya dari kita tidaklah tepat untuk dihubungi dengan radio, karena waktunya terlalu lama. Apakah hanya gelombang radio itu satu-satunya cara teknis yang memungkinkan untuk mencapai tujuan kita? Sebagai contoh, kita dapat juga mengadakan kontak dengan mereka secara optis. Suatu pancaran laser yang kuat sekali yang diarahkan ke mars atau jupiter, suatu saat akan mencapai sasaran, asal saja di sana ada makhluk hidup. Kemungkinan lain yang kedengarannya agak fantastis ialah dengan mengerjakan areal tanah luas sedemikian rupa sehingga terdapat warna kontras menyolok yang sekaligus juga merupakan simbol-simbol geometris atau matematis yang dikenal jagat raya.
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Satu gagasan yang mungkin dianggap terlalu nekad, tetapi sepenuhnya dapat dilaksanakan ialah misalnya dengan membuat segitiga raksasa yang sama sisi, berisi 600 mil dan ditanami dengan kentang. Di dalamnya dibuat satu bundaran yang ditanami dengan gandum. Dengan cara ini tiap musim panas akan nampak suatu bundaran yang amat besar berwarna kuning, di dalam segitiga raksasa berwarna hijau. Dan secara kebetulan,
merupakan suatu eksperimen yang paling berguna dan produktif. Tetapi jika ada intelegensia tak dikenal yang sedang mencari seperti kita mencari mereka, pemberian warna pada lingkaran dan segitiga ini akan merupakan isyarat kepada mereka; bahwa semua ini bukanlah suatu keajaiban alam belaka. Ada juga orang yang mengusulkan supaya didirikan suatu deretan mercusuar yang memancarkan sinarnya secara vertikal.
Lautan cahaya yang dihasilkan oleh mercusuar itu harus diatur sedemikian rupa, sehingga merupakan atau berbentuk model dari suatu atom. Masih banyak lagi saran-saran yang didasarkan kepada dugaan bahwa nun-jauh di sana ada yang sedang mengamati bumi kita ini. Apakah kita telah salah menangani persoalan ini dengan cara-cara tersebut di atas?

Betapapun ragu dan tidak menyukainya kepada setiap kegaiban, mau tidak mau kita harus memperhatikan kejadian-kejadian fisik yang tak dapat dijelaskan; misalnya cara pemindahan alam pikiran antara otak-otak intelegensia suatu cara yang berdasar ilmiah luas, yang sampai sekarang belum dapat diterangkan. Di Fakultas Psikologi dari berbagai Universitas yang menonjol sekarang secara seksama dan dengan alat-alat ilmiah sedang diselidiki gejala-gejala alamiah yang selama ini belum dapat dijelaskan; seperti telepati, penglihatan dan pemindahan pikiran. Hantu, dongeng-dongeng tentang makhluk halus yang menyeramkan, serta sumber keajaiban yang meragukan atau diilhami oleh kefanatikan agama; semua disisihkan dan tidak masuk dalam penyelidikan itu. Dengan adanya penyelidikan ini, maka yang selama ini merupakan hal yang tabu sekarang telah mendapatkan banyak kemajuan. 

Bulan Agustus 1959, berakhirlah eksperimen kita dengan kapal selam Nountilees. Eksperimen itu tidak hanya mendemonstrasikan kemungkinan pemindahan pikiran, melainkan juga menunjukkan bahwa komunikasi mental antar benak dapat lebih kuat dari pada gelombang-gelombang radio. Dalam eksperimen, ribuan mil jauhnya dari “Pemancar Pikiran”, pada saat kapal selam Nountiless menyelam sampai beberapa ratus kaki di bawah permukaan laut, segala komunikasi radio terputus. Memang sekarangpun, gelombang-gelombang radio tak dapat menembus lapisan air sampai kedalaman demikian.
Tetapi di pihak lain, komunikasi mental antara tuan X dan tuan Y berfungsi seperti biasa. Setelah percobaan ilmiah itu terjadi, maka orang bertanya kepada dirinya sendiri kemampuan apa lagi yang akan dimiliki otak manusia itu. Mungkinkah manusia itu nantinya mampu membuat komunikasi mental lebih cepat dari cahaya?

Peristiwa Cayce, yang menambahkan bacaan ilmiah kepada lembaran sejarah umat manusia memberikan dorongan kepada gagasan demikian. Edgar Cayce, seorang anak petani sederhana dari Kentucky tidak mengetahui apa-apa tentang kemampuan fantastis yang tersembunyi dalam otaknya. Sekalipun ia telah meninggal dunia tanggal 5 Januari 1945, para dokter dan para akhli ilmu jiwa sekarang masih sibuk mengevaluasikan tingkah laku hidupnya. Walaupun ia bukan seorang dokter, persatuan dokter Amerika telah
mengizinkan Edgar untuk menyelenggarakan konsultasi. Edgar Cayce jatuh sakit ketika ia masih muda belia. Ia menderita kejang-kejang. Demam suhu tinggi menyebabkan badannya semakin lama semakin kurus. Ia jatuh pingsan lama sekali. Sementara para dokter tak berhasil menyadarkannya kembali, Edgar sekonyong-konyong berbicara keras dan jelas. Ia menerangkan mengapa ia jatuh sakit. Ia menyebut obat-obat yang ia perlukan, ia menyuruh agar dibuat obat oles dan menyuruh mengolesi tulang punggungnya dengan obat oles itu. Para dokter dan keluarga Edgar keheran-heranan, karena mereka sama sekali tidak mengetahui dari mana Edgar mendapat pengetahuan itu dan istilah-istilah kedokteran yang sebelumnya sama sekali asing baginya. 

Setelah diobati dengan obat-obat yang ia sebut, ia berangsur-angsur nyata sembuh. Kejadian itu menjadi pembicaraan negara bagian Kentucky. Oleh karena Edgar telah berbicara dalam keadaan tidak sadar, banyak orang mengira ia telah dihipnose untuk memancing cara-cara penyembuhan baginya. Tetapi bagi Edgar tidak mungkin jika harus membayar mahal untuk ini. Suatu saat seorang di antara teman-temannya, jatuh sakit. Dan baru kala itulah ia melisankan suatu resep yang tepat dengan menggunakan kata-kata Latin yang sebelumnya ia sendiri belum pernah mendengar atau melihatnya. Seminggu kemudian temannya itu sembuh kembali. Kalau kejadian pertama cepat dilupakan orang dan dianggap sebagai suatu sensasi kecil yang secara ilmiah tak perlu dianggap serius; maka kejadian kedua telah mengundang Persatuan Dokter Amerika untuk membentuk suatu komisi, yang ditugaskan membuat laporan tertulis secara mendetail bila ada lagi kejadian semacam itu. Dalam keadaan tidur, Cayce mengetahui hal-hal dan mempunyai kecakapan yang dalam keadaan normal hanya mungkin dia miliki kalau ia telah merundingkannya atau telah mendapat nasihat dari orang lain terlebih dahulu.

Pada suatu hari, Cayce “membuat resep” obat bagi seorang pasien yang sangat kaya. Obatnya tak bisa didapat di manapun. Orang yang sakit ini telah memasang iklan dalam koran-koran yang peredarannya luas, termasuk koran internasional. Seorang dokter muda dari Perancis menulis bahwa beberapa tahun yang lalu ayahnya pernah membuat obat itu, tetapi sekarang tidak membuatnya lagi. Komposisi obat itu identik dengan komposisi obat menurut resep dari Edgar Cayce itu. Kemudian “membuat resep” obat lagi, disertai alamat dari laboratorium yang membuat obat itu. Alamatnya sangat jauh. Suatu berita tilpon dari laboratorium itu, menyatakan bahwa obat itu sedang dibuat. Suatu rumus sedang dikerjakan, tetapi namanya belum diketahui bahkan sedang dicarikan, dan tidak terdapat di toko-toko kimia. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Dokter-dokter yang duduk dalam komisi itu satupun tidak ada yang percaya akan telepati. Mereka mengadakan pemeriksaan seobyektif dan sebijaksana mungkin. Hasil observasinya mereka periksa kembali. Mereka mengetahui bahwa Cayce selama hidupnya tak pernah melihat dan membaca buku tentang pengobatan. Orang berdatangan dari seluruh penjuru dunia untuk berkonsultasi dengan Cayce. Cayce setiap hari didampingi oleh para dokter dapat memberikan nasihat kepada dua orang pasien, tanpa memungut pembayaran. Diagnosanya maupun resep therapinya selalu tepat. Tetapi kalau ia sadarkan diri kembali, ia tidak ingat apa yang telah ia katakan dalam keadaan tidak sadar. 

Ketika para dokter dari komisi menanyakan dari mana ia mendapatkan diagnosa, Cayce menduga bahwa ia dapat mengadakan kontak dengan setiap otak yang diperlukan, dan mengumpulkan segala informasi yang diperlukan untuk membuat diagnosanya. Tetapi oleh karena otak pasien mengetahui benar kekurangan apa yang ada pada diri Cayce, maka segala sesuatunya mudah dipahami. Cayce menanya otak orang yang sakit itu, kemudian ia mencari otak di seluruh dunia yang bisa menerangkan kepadanya apa yang harus ia lakukan. Ia sendiri kata Cayce hanyalah sebagaian dari seluruh otak yang ada di dunia ini. Suatu pikiran yang mengherankan. Kalau dipindahkan ke dalam alam teknologi, mungkin seperti itulah keadaannya. 

Sebuah komputer raksasa di New York, mungkin telah diisi oleh segala data yang telah diketahui di bidang fisika. Dan jika komputer itu ditanyai oleh siapa saja dan dari mana saja datangnya pertanyaan, maka komputer itu akan memberikan jawabannya dalam waktu kurang dari satu detik. Komputer lain di Zurich, mungkin telah diisi dengan segala pengetahuan tentang kedokteran. Satu lagi di Moskow mungkin telah diisi dengan segala
macam fakta tentang biologi. Yang lainnya lagi di Kairo mungkin tak ada kekurangannya dalam hal astronomi. Singkatnya segala ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini disusun menurut cabangnya, mungkin telah disimpan dalam berbagai pemusatan. Komputer di Kairo yang dihubungkan melalui radio dengan komputer di Zurich, mungkin akan meneruskan pertanyaan ke Zurich misalnya tentang kesehatan atau kedokteran hanya
dalam waktu beberapa per seratus detik. Otak Edgar Cayce, pasti telah berfungsi dengan cara yang sama seperti hubungan antara komputer seperti telah diuraikan di atas. 

Sekarang saya berani mengajukan spekulasi. Apakah yang akan terjadi bila semua atau beberapa otak manusia yang sangat terlatih saja mempunyai bentuk-bentuk energi yang tak dikenal dan memiliki kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan semua makhluk hidup? Kita tidak banyak mengetahui tentang fungsi dan potensi dari otak manusia. Tetapi kita mengetahui bahwa hanya sepersepuluh dari kulit otak yang berfungsi dalam benak manusia yang sehat. Lalu sisanya yang sembilan persepuluh berbuat apa? Kenyataan bahwa orang yang tak dapat diobati dapat sembuh dari penyakitnya hanya oleh kemauan yang keras; sudah diketahui orang banyak dan telah dicatat secara ilmiah. Barang kali ada semacam “roda gigi” yang tidak kita ketahui, yang menggerakkan
sepersepuluh atau dua persepuluh lagi dari kulit otak sebagai tambahan. Andai kata ada satu bentuk terkuat dari energi yang bekerja dalam otak manusia, maka harus terdapat getaran mental di mana-mana secara bersamaan waktu. Jika ilmu pengetabuan berhasil memperlihatkan alam pikiran “liar” demikian, maka itu akan berarti bahwa semula intelegensia di alam semesta ini merupakan bagian dari satu struktur yang sama.

Izinkanlah saya memberikan sebuah contoh. Bila suatu pulsa listrik yang amat kuat dilepaskan di bagian mana saja dalam suatu tank yang pendek di mana terdapat berjuta- juta bakteri, maka pulsa itu akan terasa oleh tiap bakteri di segala tempat dalam tank itu. Sentakan arus listrik itu akan dirasakan di seluruh bagian tank pada waktu yang bersamaan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa contoh ini sangat tidak sempurna, karena listrik merupakan suatu bentuk energi yang dikenal dan tergantung pada kecepatan cahaya. Tetapi yang menjadi persoalan sekarang ialah suatu bentuk energi yang ada dan efektif di mana-mana pada waktu yang bersamaan. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Saya membayangkan suatu bentuk energi yang tidak dikenal apa namanya yang suatu waktu akan memberikan penjelasan apa yang tidak dapat dipahami. Untuk memberikan suatu kemungkinan dari khayalan yang luar biasa ini, saya akan mengutip laporan tentang suatu eksperimen yang dilakukan tanggal 29 dan 30 Mei tahun 1965. Baik sifat maupun ruang lingkup eksperimen itu betul-betul unik. Pada hari itu, 1.008 orang pada waktu yang bersamaan, ya, bahkan pada detik yang bersamaan; secara bersama-sama memusatkan perhatian mereka kepada gambar dan kalimat-kalimat dari sekelompok simbol, yang mereka “radiasikan” ke ruang angkasa dengan kekuatan yang terkonsentrasikan. Bukan hanya fakta eksperimen massal itu saja yang mengherankan, tetapi hasilnya pun demikian iuga. Tiada seorangpun di antara para peserta yang saling mengenal satu sama lain. Tempat tinggal mereka berjauhan. satu sama lainnya terpisah sampai ratusan mil. Namun 2,7 persen dari para peserta memberikan jawaban yang sama; mereka melihat suatu gambar yang sama, yaitu sebuah model atom. Oleh karena di antara “kelinci-kelinci percobaan” itu tak mungkin ada persekongkolan, maka hasil itu sangat mengejutkan; 2,7 persen dari para peserta telah melihat “gambaran mental” yang sama. Apakah itu telepathi? Apakah itu sulap? Apakah hanya kebetulan saja?

Memang keseluruhan pokok persoalannya merupakan persoalan khayalan ilmiah, tetapi eksperimen tadi diselenggarakan oleh para sarjana, dan benar-benar pernah terjadi. Jelas sekali bahwa kita ini masih belum mengetahui banyak. Hasil dari ekperimen yang dilakukan oleh sekelompok akhli fisika pada Universitas Princeton pun sama, tidak dapat dijelaskan. Ketika akhli itu menyelidiki pendisintegrasian Meson K yang tak bermuatan listrik, mereka mencapai suatu hasil yang menurut teori tidak mungkin, karena bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu fisika nuklir yang sudah lama diakui kebenarannya. 

Satu lagi contoh yang luar biasa. Menurut teori relativitas dari Einstein, masa dan energi hanyalah dua bentuk yang berbeda dari satu kejadian yang sama. (E=Mc2). Atau dalam kalimat yang sederhana, dapat dikatakan bahwa secara harafiah; masa dapat dihasilkan dari ketiadaan, dari kehampaan, atau kekosongan. Jika suatu pencaran energi yang kuat ditembakkan melalui inti atom yang tebal, maka pancaran energi itu akan lenyap ditelan
oleh lapangan listrik dari energi inti atom tadi, dan sebagai gantinya timbul elektron dan positron. Energi dalam bentuk suatu pancaran bertukar wujud menjadi masa dari dua macam elektron. Bagi orang awam proses itu memang sukar di fahami, tetapi kejadiannya memang persis demikian, tak kurang tak lebih. Kita tak usah malu kalau tak dapat memahami Einstein. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Seorang sarjana menyebut Einstein seorang yang memencilkan diri, karena ia hanya dapat menguraikan teorinya kepada 12 orang saja. Setelah kita berkelana ke bidang pemindahan pikiran dan fungsi otak manusia, mari kita kembali ke pokok pembicaraan kita semula. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa dalam bulan Nopember 1961, sebelas orang sarjana mengadakan rapat rahasia di National RadioAstronom Observatory di Green Bank, Virginia Barat Amerika Serikat. Dalam konperensi inipun yang menjadi pokok persoalan ialah eksistensi dari intelegensia di luar bumi. Para sarjana yang hadir dalam konperensi itu antara lain: Giuseppe Cocconi, Su Shu Huang, Philip Morrison, Frank Drake, Otto Struve dan Carl Sagan, maupun pemenang hadiah Nobel Melvin Colvin. 

Pada akhir konperensi, mereka bersama-sama menyusun rumus yang disebut Rumus Green Bank. Menurut rumus itu setiap saat dalam bimasakti kita saja terdapat 50.000.000 kebudayaan yang berbeda-beda. Mereka sedang mencoba mengadakan ‘ kontak dengan kita atau sedang menanti isyarat dari planet lain. Suku-suku dari Rumus Green Bank itu memperhitungkan segala aspek dalam persoalan pokok, tetapi di samping itu para sarjana menyediakan dua nilai kepada tiap suku. Satu nilai biasa yang dapat diterima menurut
keadaan ilmu pengetahuan kita sekarang dan satu nilai absolut minimum.

N =R+FpNeF1 FiFc,L

Dalam Rumus ini:
R+ = Jumlah rata-rata bintang baru tiap tahun yang menyerupai matahari kita.
Fp = Jumlah bintang di mana mungkin terdapat makhluk hidup.
Ne = Jumlah rata-rata planet yang mengorbit dalam etosfir sekitar mataharinya dan dengan
demikian mempunyai alasan bagi perkembangan kehidupan dengan syarat-syarat kehi dupan manusia.
F1 = Jumlah planet di mana kehidupan telah benar-benar berkembang, karena dimungkinkan oleh cara dalam
Ne di atas.
Fi = Jumlah planet yang dihuni oleh inteligensia-inteligensia dengan kemampuan mereka sendiri, untuk berbuat
sesuatu selama hidup matahari mereka (selama matahari mereka masih menjadi sumber kehidupan).
Fc= Jumlah planet yang dihuni oleh inteligensia yang sudah mempunyai kebudayaan tehnik yang sudah maju.
L = Umur kebudayaan, karena hanya kebudayaan yang dapat hidup lama yang dapat saling bertemu satu sama lain, asal jaraknya di ketahui. 

Jika kita mengambil angka-angka minimum yang mungkin bagi tiap suku dalam rumus itu kita akan mendapat nilai 40 bagi N. Tetapi jika kita ambil nilai maksimum yang mungkin ada, maka kita mendapat N= 50.000.000,- Dengan perkataan lain, dalam hal yang paling buruk, Rumus Green Bank itu memperhitungkan adanya empat puluh kelompok inteligensia dalam Bima Sakti kita yang sedang mencari hubungan dengan inteligensia kita. Kemungkinan yang paling nekad ialah 50.000.000. inteligensia diduga sedang menanti isyarat dari ruang angkasa. Semua perhitungan Green Bank tidak didasarkan kepada angka-angka astronomi sekarang, melainkan kepada banyaknya bintang dalam bima sakti kita sejak adanya bima sakti itu. Jika kita akui kebenaran rumus dari persekutuan otak ilmiah ini, berarti kita yakini pula bahwa di luar bumi kita ini ratusan ribu tahun yang lalu pernah ada peradaban yang teknologinya sudah lebih maju daripada yang telah kita capai sekarang. Suatu keyakinan yang mendukung teori yang pernah kita kemukakan bahwa bumi kita ini pernah mendapat kunjungan para “dewa” dari kosmos, ratusan ribu tahun yang lalu. 

Dr. Carl Sagan, seorang astrobiologis, memastikan bahwa berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik saja ada kemungkinan bahwa bumi ini pernah dikunjungi oleh wakil-wakil dari Peradaban luar bumi; sekurangkurangnya satu kali dalam sejarah hidupnya. Pemisalan dan pertimbangan ini mungkin mengandung khayalan dan angan-angan, tapi rumus Green Bank itu merupakan rumus matematika; jadi sudah jauh dari spekulasi belaka. Suatu cabang baru dalam ilmu pengetahuan yang disebut eksobiologi, sekarang sedang di proses dan dikembangkan. Suatu cabang ilmu yang baru biasanya tidak mudah untuk mendapat pengakuan. Demikian juga eksobiologi, kiranya akan lebih sukar lagi untuk diakui jika belum ada orang-orang yang dikenal kecendekiaannya yang mengabdikan diri pada pekerjaan penelitian di bidang ilmu itu; yakni penelitian
kehidupan di luar bumi dengan bebas. 

Bukti apa lagi yang dapat melebihi deretan nama-nama sarjana tersebut di bawah ini, yang turut menguraikan cabang ilmu baru itu? Dr. Freeman Quimby (Kepala dari Program eksobiologi NASA), Ira Blei (NASA), Joshua Lederberg (NASA) L.P. Smit (NASA), R.E. Kay (NASA), Richard Young (NASA) H.S. Brown (Institut Teknologi California) Edward Purcel (Profesor Fisika pada Universitas Hervad), R.N. Bracewells (Institut Astronomi Radio dari Stanford), Charkes Townes (Pemenang Hadiah Nobel, ilmu Fisika tahun 1964), P.S. Shklovski (Institut Stenberg, Moskwa) N.S. Kargashev (Institut Stenberg Moskwa) Sir Bernard Lovell (Jodrell Bank), Wernher von Braun, Hermann Oberth, Ernst Stuhlinger (guru Von Braun) Eugene Sanger, dan banyak lagi. Nama-nama ini, mewakili beribu-ribu eksobiologis sedunia. Para sarjana ini ingin mendobrak segala tabu, meruntuhkan segala dinding kelesuan yang sampai sekarang selalu memagari bidang penelitian yang dalam buku ini selalu kita pisahkan. Eksobiologi ini hadir dengan menghadapi segala macam
tantangan.Tetapi suatu waktu akan menjadi bidang penelitian yang paling menarik.
Tetapi bagaimana membuktikan adanya kehidupan di dalam kosmos sebelum ada seseorang yang pernah berkunjung ke sana? 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Statistik dan perhitungan-perhitungan menunjukkan bahwa kehidupan di luar bumi ini sangat mungkin adanya. Di ruang angkasa terdapat bukti dari adanya bakteri dan spora. Pancaran inteligensia yang tak dikenal telah lama dimulai, tetapi masih belum mencapai hasil yang dapat diukur, atau diperlihatkan,dan meyakinkan. Yang kita butuhkan sekarang ialah verifikasi dari teori-teori itu. Bukti dari permisalan-permisalan sekarang masih dicap sebagai utopi. Sekarang, NASA sudah siap dengan program penelitian yang ditujukan pada pencarian bukti tentang adanya kehidupan di dalam kosmos. Sekarang ada delapan macam penyelidikan yang unik dan rumit, yang masing-masing dimaksudkan untuk memperlihatkan bukti tentang adanya kehidupan pada planet-planet dalam tata surya kita. 

Penyelidikan-penyelidikan itu berupa: 
1. Optical Rotary Dispersion Profiles. 
2. The Multivator. 
3. The Vidicon Microscope.
4. The J-Band Life Ditector. 
5. The Radioisotope Biochemical Probe.
6. The Mass Spectrometer. 
7. The Wolf Trop. 
8. The Ultraviolet Spectrophotometer.

Di bawah ini beberapa petunjuk yang dapat memberikan sedikit keterangan tentang apa yang ada di balik nama-nama teknis penyelidikan itu. Petunjuk inipun bagi orang awam akan tambah membingungkan. Optical Rotary Dispersion Profiles ialah nama bagi penyelidikan di laboratorium dengan menggunakan lampu sorot pencari yang dapat berputar. Begitu lampu ini mendarat di atas suatu planet, langsung memancarkan cahaya
dan mencari molekul-molekul. Molekul adalah persyaratan bagi kehidupan. Satu di antara molekul-molekul ini ialah molekul DNS yang berbentuk spiral besar, yang terdiri dari campuran-campuran kimiawi yang tersusun berurutan yakni: nitrogen, gula, dan asam fosfor. Kalau pancaran sinar lampu sorot itu mengenai molekul; pancarannya akan terhenti, karena adenin basa nitrogen dalam campuran kimiawi dengan gula mempunyai
efek yang “secara optic aktif “. Karena kombinasi gula dalam molekul DNS itu “secara optic aktif”, maka untuk dapat segera mengirim isyarat ke bumi; pancaran sinar pencari itu hanya tinggal melawan kombinasi adenin gula saja. Isyarat-isyarat itu dikirim ke bumi dan akan menjadi bukti tentang adanya kehidupan di planet yang tidak dikenal itu. Multivator terdiri dari suatu alat penyelidikan yang beratnya hanya satu pon, yang dibawa oleh roket sebagai beban ringan saja, dan dilepaskan bila roket itu mendekati sebuah planet. Laboratorium mini ini, jika sudah ada pada posisinya yang tepat di atas planet akan melakukan sebanyak lima belas macam eksperimen dan mengirimkan hasilnya ke bumi.

Radio isotope Biochemical Probe adalah nama resminya. Nama samarannya ialah Gulliver. Alat ini harus dapat mengusahakan pendaratan empuk di atas suatu planet, dan setelah mendarat segera meluncurkan tiga utas tali yang dilumuri dengan perekat ke tiga arah berlainan. Panjangnya masing-masing 45 kaki. Setelah beberapa menit, tiap utas tali itu secara otomatis akan ditarik lagi masuk ke dalam alat penyelidik. Apa saja yang melekat pada tali itu; debu, jasad renik atau sejenis jasad biokimiawi, akan direndam dalam suatu cairan tertentu bersama tali tadi. Cairan ini selain mengandung jasad-jasad yang tadi melekat pada tali, akan dibubuhi pula dengan isotop karbon C 14 yang radioaktif. Secara logis organisme-organisme renik yang ada dalam cairan itu akan mengeluarkan dioksida karbon C02 melalui metabolismenya. Gas dioksida karbon dengan mudah dapat dipisah kan dari cairan itu, dan dimasukkan ke dalam alat pengukur radioaktivitas dari gas yang
mengandung C 14 itu dan mengirimkan hasil pengukurannya ke bumi. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Wolf Trap juga sebuah laboratorium mini, semula oleh penemunya disebut Bug Detector. Tetapi teman-temannya mengganti nama itu menurut nama atasan mereka yang bernama Wolf Vishniac. Alat inipun diharapkan dapat mendarat dengan empuk di atas sebuah planet. Begitu mendarat alat itu akan mengukurkan sebatang tabung hampa udara yang ujungnya sangat mudah pecah. Apabila tabung itu menyentuh tanah, ujungnya akan pecah, dan segala contoh tanah akan diisap ke dalam tabung itu. Alat ini juga mengandung berbagai media steril yang dapat menjamin pertumbuhan bagi tiap jenis bakteri dengan cepat. Perkembang-biakan bakteri itu akan membuat media cair itu
menjadi berembun, dan derajat keasamannya berubah. Kedua perubahan itu akan dapat di ukur dengan mudah. Intensitas embunnya diukur oleh pancaran sinar dan photosel, sedangkan perubahan keasamannya diukur oleh alat pengukur pH elektrik. Hasil dari kedua pengukuran inipun dapat memberikan kesimpulan tentang adanya kehidupan yang tidak kita kenal.

Jutaan dollar akan diperlukan untuk membiayai program NASA dan kerjasama untuk menyelidiki dan mencari bukti tentang adanya kehidupan di luar bumi kita ini. Penyelidikan biologis pertama akan dilakukan di planet Mars. Tak ayal lagi manusia akan mengikuti hasil beberapa laboratorium mini yang sedang merintis jalan itu. Para pejabat Senior NASA semuanya sepakat bahwa astronot pertama akan mendarat di planet rnars sekitar tanggal 23 September 1986. Penentuan tanggal secara pasti itu cukup beralasan. Tahun 1986 itu, merupakan tahun yang tidak banyak ativitas suryanya. Dr. Von Braun sependapat pula bahwa manusia akan dapat mendarat di planet mars sekitar tahun 1982. NASA tidak kekurangan sumber teknik, yang dibutuhkannya hanyalah bantuan keuangan dari Congress Amerika Serikat. Di samping segala kewajiban Amerika Serikat, sekarang ada dua penelan biaya yang besar; yakni perang Vietnam, dan program ruang angkasa ini. Kedua anggaran biaya ini merupakan beban paling berat bagi negara terkaya di dunia ini.
Rencana penerbangan ke mars memang ada. Kapal ruang angkasanya sudah dirancang; Sekarang hanya tinggal membuatnya. Model dari pesawat ruang angkasa itu sekarang sudah ada di atas meja tulis seseorang yang luar biasa di Hantsville, ialah Dr. Ernst Stuhlinger. Stuhlinger ini ialah Direktur dari Research Project Laboratory yang merupakan bagian dari George C Marshall Space Flight Centre di Huntsville, negara bagian Alabama. Stuhlinger membawahi lebih dari 100 orang pembantu dalam laboratoriumnya. Mereka sedang membuat berbagai eksperimen fisika bidang plasma, nuklir dan thermo. Mereka juga sibuk dengan penelitian dasar mengenai arah proyek di kemudian hari setelah Mars. 

Penelitian mesin roket elektrik bagi masa depan selamanya akan dihubungkan dengan nama Stuhlinger. Ia adalah perancang pesawat ruang angkasa yang akan menerbangkan manusia ke planet merah dalam abad kita ini. Dr. Stuhlinger dibawa ke Amerika Serikat oleh temannya Dr. Wernher Braun segeera setelah Perang Dunia II berakhir. Mereka berdua membuat roket bagi Angkatan Udara di Fort Bliss. Kemudian, setelah pecah
perang Korea, kedua orang perintis peroketan ini pindah ke Huntswille diikuti 162 rekan sebangsanya (Jerman) untuk menciptakan suatu proyek yang Amerika sendiripun yang sudah terbiasa pada segala sesuatu yang hebat-hebat belum pernah melihatnya sebelumnya. Pada waktu itu Huntsville hanyalah sebuah kota kecil yang sunyi di penghujung Pegunungan Appalacia. Dengan kedatangan akhli-akhli roket ini, kota kapas kecil itu berubah menjadi sebuah sirkus pabrik, Iandasan percobaan roket, laboratorium, pelabuhan udara raksasa, dan bangunan bangunan kantor beratap seng gelombang bermunculan hanya dalam beberapa tahun saja. Sekarang Huntsville berpendudu kl 50.000 orang. Kota kecil itu telah bangun dari tidurnya, dan penduduk telah menjadi penggemar ruang angkasa yang antusias.
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Ketika roket Redstone pertama menggelegar meluncur meninggalkan landasan percobaan nya, banyak penduduk kota itu yang panik dan berlarian masuk ke kamar di bawah tanah. Sekarang jika roket Saturn sedang dicoba dan guruhnya terdengar di seluruh kota bagaikan dunia ini akan kiamat dalam beberapa detik saja, tak ada seorang pun yang memperhatikannya.orang-orang Hunts wille selalu membawa tutup telinga, seperti orang orang London selalu membawa payungnya. Mereka menyebut kotanya “Kota Roket”, dan
apabila Congress tidak memberikan bantuan keuangan yang jumlahnya ratusan ribu bahkan bisa sampai jutaan dolar itu, mereka marah-marah dan mulai beragitasi. Mereka mempunyai alasan untuk merasa bangsa dengan orang-orang “Jerman” nya dan NASAnya itu karena Hunstville telah menjadi pusat NASA terbesar di seluruh dunia. 

Roket yang menjadi pokok pembicaraan di seluruh dunia, mulai dari jenis Redstone sampai ke roket raksasa Saturn V, dipikirkan dan dirancang di kota ini. Pada saat akan diluncurkannya tanki yang berisi 880.000 galon bahan bakar dengan roket raksasa yang beratnya hampir 3.000 ton dan dapat menghasilkan tenaga dorong sebesar 150.000 tenaga kuda; di kota Huntsville bekerja sekitar 7.000 orang dari berbagai bidang yang ada hubungannya dengan peroketan; akhli teknik, insinyur dan para sarjana lainnya, di bawah
pimpinan Von Braun; untuk mencapai tujuan yang besar, yakni menaklukkan ruang angkasa. 

Dalam tahun 1967 kira-kira 300.000 orang sarjana dari segala bidang bekerja pada Program Ruang Angkasa Amerika. Lebih dari 20.000 perusahaan industri mengerjakan pekerjaan penelitian terbesar dalam sejarah. Ketika saya berkunjung ke Huntsville, Dr. Pscherra seorang sarjana Australia mengatakan bahwa kelompok penelitian secara konstan harus mengembangkan bahan-bahan baru yang sebelumnya belum pernah dihasilkan di dunia ini. “Lihat ini” katanya sambil memperlihatkan sebuah silinder besar. Dari silinder itu terdengar bunyi dengung dan gemuruh. “Dalam silinder ini, kami sedang membuat suatu eksperimen pelumasan dalam ruang yang sama sekali hampa udara. Tahukah anda bahwa kami tak dapat menggunakan minyak pelumas yang sekarang telah dihasilkan di dunia? Minyak pelumas itu semuanya akan hilang daya lumasnya dalam ruang angkasa, Dengan minyak pelumas yang ada sekarang, motor listrik yang paling sederhanapun akan berhenti berfungsi hanya dalam tempo setengah jam setelah berada dalam ruang hampa
udara. Tak ada jalan lain bagi kami selain berusaha sendiri untuk menemukan bahan pelumas yang dapat berfungsi sempurna walaupun dalam ruang yang sama sekali hampa udara”. 

Dari ruang lain terdengar suara deruman dan lengkingan. Dua buah cotok raksasa yang ditancapkan kuat-kuat di lantai, sekarang mencoba menarik dan mencabik selembar logam yang tebalnya empat inci. “Srentetan percobaan lain yang ingin kami lepaskan” kata Pcherra “Tetapi pengalaman kami menunjukkan, bahwa logam campuran yang ada sekarang tak dapat menahan tekanan-tekanan dalam ruang angkasa. Oleh karena itu kami harus menemukan logam campuran yang memenuhi syarat. Itulah alasan dari pengujian
logam ini dan eksperimen- eksperimen yang mungkin dapat menghadapi segala keadaan di ruang angkasa. Juga harus kami kembangkan teknik baru dalam pengelasan karena sambungan-sambungan las itu nantinya akan kena hawa dingin dan panas, akan mengalami getaran, kekuatan daya tarik, dan tekanan. Karena itu kami harus menemukan batas- batas kekuatan sambungan las”.

Tuan rumah yang mengantar kami itu melihat pada jamnya. Dr. Pscherra melihat pada
jamnya. Tiap orang melihat pada jamnya masing-masing. Pegawai NASA tentu sudah tidak ada yang memperhatikan ini. Mula-mula seorang pengunjung tentu akan heran, mengapa demikian. Tetapi lama-kelamaan ia akan menjadi terbiasa, karena hal itu bagi pegawai NASA baik di Cape Kennedy, atau Houseton ataupun di Huntsville, sudah merupakan gerak isyarat baku. Mereka kelihatannya selalu akan menghitung detik-detik terakhir; empat tiga dua satu nol. Dengan kendaraan, berjalan kaki memasuki ruangan demi ruangan, gang demi gang, dan pintu; akhirnya setelah melalui banyak pengawas keamanan, saya sampai ke ruang kerja Tuan Pauli, yang juga berasal dari Eropa yang berbahasa Jerman. 

Ia sudah tiga belas tahun bekerja di NASA. Saya memakai helm putih dengan simbol NASA. Tuan Pauli membawa saya ke landasan percobaan roket Saturn V. Kata-kata “landasan percobaan” yang amat sederhana itu adalah beton raksasa yang beratnya beberapa ratus ton, tingginya beberapa lantai, mempunyai lift dan derek, dan dikelilingi oleh jalur-jalur
landai di mana terdapat instalasi-instalasi jaringan kabel listrik yang panjangnya bermil- mil dan membingungkan. Begitu peralatan itu di hidupkan, roket Saturn V menggelegar. Guruhnya terdengar sampai sejauh 12 mil dari tempat peluncuran. Selama percobaan berlangsung, landasan yang dipancangkan dalam beton dan batu karang itu dapat terangkat sarnpai setinggi tiga inci dari dasarnya. Untuk pendinginan, 333.000 galon air per detik dipompakan melalui suatu pintu air. Untuk keperluan pendinginan percobaan roket di atas landasan percobaan, NASA telah memasang pompa air dengan jumlah kapasitas yang cukup untuk air minum kota sebesar Manchester. Suatu percobaan saja akan memakan biaya pendinginan sebesar $14.000.000. Ruang angkasa itu memang tidak murah. Huntsvilles ialah salah satu dari sekian banyak pusat NASA. Kita perlu mencatat ini karena, pusat-pusat NASA itu mungkin nantinya dijadikan stasiun pemberangkatan bagi penerbangan ruang angkasa. 

Pusat lainnya adalah seperti yang tercantum di bawah ini: 
Pusat penelitian Angkatan Darat, MoffetField, California.
Pusat Penelitian Elektronik, Cambridge, Massachusetts. 
Pusat Penelitian Penerbangan, Edwards, California.
Pusat Penerbangan Ruang Angkasa Goddard, Greenbelt, Maryland. 
Laboratorium Propulsi, Pasadena, California. 
Pusat Ruang Angkasa John F. Kennedy, Florida. 
Pusat Penelitian Langley, Hampton, Virginia.
Pusat Penelitian Lewis, Cleveland Ohio. 
Pusat Pesawat Ruang Angkasa Berawak, Houston, Texas. Stasiun
Pengembangan Roket Nuklir, Jacoss Flats, Nevada. 
Kantor Operasi Peluncuran Pacific, Lompoc, California.
Stasiun Wallops, Wallops Island, Virginia. 
Kantor Operasi Bagian Barat, Santa Monica, California. 
Markas Besar NASA, Washington D.C. 
Industri pesawat ruang angkasa telah lama melampaui industri mobil yang merajai pasar. 

Pada tanggal 1 Juni 1967, 22.828 orang bekerja di Pusat Ruang Angkasa di Cape Kennedy.
Anggaran Belanja tahunan untuk stasiun ini saja dalam tahun 1967, besarnya $ 475.784.000. Apakah semua ini, disebabkan oleh adanya beberapa orang yang kegila-gilaan ingin terbang ke bulan? saya telah memberikan beberapa contoh yang meyakinkan tentang apa yang telah kita terima dari penelitian penerbangan ruang angkasa sekarang (yang semuanya hanya merupakan hasil sampingan), mulai dari barang-barang keperluan
sehari-hari sampai ke alat-alat kedokteran yang pelik rumit, yang dapat menyelamatkan jiwa orang tiap jam di seluruh dunia. Teknologi super, dalam masa perkembangannya betul-betul tidak merupakan momok.Teknologi super itu membawa umat manusia ke masa depan yang mulai mengadakan pembaharuan tiap hari dengan langkah yang cepat. 

Penulis sempat menanyakan kepada Wernher Von Braun, bagaimana pendapatnya tentang hipotesa yang dikemukakan dalam buku ini. “Dr. Von Braun, apakah anda menganggap
mungkin, bahwa kita akan menemukan kehidupan di planet lain dalam tata surya kita?”. “Saya kira mungkin, kita akan menemukan kehidupan yang lebih rendah tarafnya di planet
Mars”. “Apakah anda menganggap mungkin, bahwa kita bukanlah satu-satunya inteligensia yang ada di alam semesta ini ?” “Saya kira sangat mungkin, bahwa bukan hanya kehidupan nabati dan hewani saja yang ada dalam alam semesta yang tanpa batas ini, melainkan juga makhluk hidup yang berakal. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Penemuan kehidupan demikian itu memang merupakan tugas yang sangat menarik dan menyenangkan. Tetapi kalau mengingat jaraknya yang begitu jauh antara tata surya kita dan yang lain, dan jarak yang lebih jauh lagi antara bimasakti kita dan tata galaksi lainnya; maka diragukan, apakah kita akan berhasil membuktikan adanya bentuk kehidupan demikian atau mendapat hubungan langsung dengan mereka”. “Apakah masuk di akal bahwa di galaksi kita ada atau pernah ada inteligensia yang lebih tua, lebih maju budaya tekniknya ? “Sampai sekarang, kita belum mempunyai bukti atau indikasi, bahwa di galaksi kita ada atau pernah ada makhluk hidup yang lebih tua dan le bih maju dari kita sendiri. Tetapi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan statistik dan falsafah, saya yakin akan adanya makhluk hidup yang sudah maju itu. Tetapi harus saya tekankan, bahwa kita tidak mempunyai landasan ilmiah yang kuat bagi keyakinan itu”. “Apakah ada kemungkinan bahwa inteligensia yang lebih tua dari kita, pernah berkunjung ke bumi kita ini di masa yang telah silam?”. “Saya tidak akan menyangkal kemungkinan ini. Tetapi sejauh pengetahuan saya sebenarnya belum pernah ada suatu studi arkeologis pun yang pernah memberikan landasan spekulasi demikian”. “Sampai di sini, berakhirlah percakapan saya dengan “Bapak roket Saturn” itu. Saya tak dapat menceriterakan
kepadanya secara mendetail, tentang segala penemuan yang aneh-aneh; tentang hal-hal yang menggelikan, tentang buku-buku kuno yang mengandung teka-teki yang tak terpecahkan dan pertanyaan yang tak terhitung banyaknya dari penemuan-penemuan arkeologis; jika dilihat dengan kaca mata ruang angkasa. Tetapi Dr. Von Braun menanti pendokumentasian buku ini.

HARI ESOK
Dimanakah kita berada sekarang? Apakah pada suatu hari nanti manusia akan menguasai ruang angkasa? Apakah makhluk hidup dari daerah kosmos yang tak ada batasnya ini pernah ada yang berkunjung ke bumi, jauh di masa silam? Apakah ada inteligensia yang tak dikenal di suatu tempat di alam semesta ini yang sedang mencoba mencari hubungan dengan kita? Apakah zaman kita ini, dengan segala penemuannya yang membawa masa depan yang menggemparkan itu benar-benar mengerikan ? Apakah hasil penelitian yang hebat hemat itu harus dirahasiakan? Apakah ilmu kedokteran atau obat-obatan dan biologi akan mampu menghidupkan kembali mumi-mumi yang sudah membeku? Apakah manusia bumi akan dapat berkoloni atau bermukim di planet lain? Apakah mereka akan dapat bersahabat dengan penghuni planet itu? Apakah manusia akan menciptakan bumi kedua, ketiga dan keempat? Apakah suatu hari kelak, para dokter akhli bedah akan digantikan oleh robot-robot spesial? Apakah rumah sakit pada tahun 2.100 nanti akan menjadi penjual onderdil atau spareparts bagi orang-orang cacad? Apakah di masa mendatang yang dekat ini akan ada kemungkinan untuk memperpanjang umur manusia tanpa batas dengan; jantung, paru paru, ginjal dan lain-lain organ tubuh buatan? Apakah khayalan Huxlby tentang “Dunia baru yang berani” dengan keganasan dan kemustahilan yang menakutkan itu, akan menjadi kenyataan?

Ringkasan dari pertanyaan-pertanyaan demikian dengan mudah dapat dikumpulkan sampai setebal buku tilpon kota New York. Setiap hari selalu ada penemuan baru di suatu tempat di dunia ini. Setiap hari selalu timbul pertanyaan yang jawabnya “mustahil” Universitas Edinburgh, telah menerima hadiah pendahuluan sebesar $ 6.480.000 dari Nuffield Trust untuk pembuatan suatu komputer yang cerdik. Prototype dari komputer ini disuruh bercakap-cakap dengan seorang pasien. Setelah percakapan selesai, pasien itu tidak percaya bahwa ia telah bercakap-cakap dengan sebuah mesin komputer. Pencipta komputer itu -Dr. Donald Michie menyatakan bahwa mesin itu sudah mulai mengembangkan kehidupan orang.

Ilmu pengetahuan baru itu disebut “Futurologi”. Tujuannya ialah perencanaan,
penyelidikan dan pemahaman masa depan dengan menggunakan segala teknik dan cara-cara mental yang ada. Tanki-tanki otak alias pusat-pusat penelitian bermunculan di mana-mana di dunia ini. Arti dari semua itu ialah, biara-biara penuh sarjana masa sekarang yang sedang memikirkan hari esok. Di Amerika saja terdapat 164 buah pusat penelitian demikian. Mereka mendapat komisi dari pemerintah dan dari perusahaan-perusahaan industri berat. Pusat penelitian yang paling ternama ialah Rand Corporation di Santa Monica di California. Pusat penelitian itu didirikan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat dalam tahun 1945. Alasannya?

Para perwira tinggi ingin memiliki program penelitian sendiri mengenai peperangan antar benua. Sekarang di Gedung Pusat Penelitian yang berlantai dua itu bekerja 850 orang ilmiawan pilihan. Gagasan dan rencana pertama tentang petualangan umat manusia yang paling mustahil, diciptakan di pusat penelitian ini. Sudah sejak tahun 1946 para sarjana Rand menetapkan kegunaan militer dari kapal ruang angkasa. Ketika Rand mengembangkan program pengorbitan berbagai macam satelit buatan dalam tahun 1951, gagasan itu dianggap utopi. Sejak berfungsinya Rand, dari pusat penelitian ini, dunia telah menerima 3.000 buah laporan yang lengkap tentang phenomena yang sampai sekarang belum diobservasi. 
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Para sarjana Rand telah menerbitkan 110 buah buku lebih, yang mendahului kebudayaan dan peradaban kita secara tak terduga. Penjengukan ke dalam pekerjaan penelitian itu tak akan ada akhirnya. Pekerjaan serupa bagi masa depan sedang dilaksanakan pula dalam Institut Hudson di Harmon on Hundson, New York; Pusat Tempo bagi Studi lanjutan, kepunyaan General Electric di Santa Barbara, California; Institut kecil Arthur, di Cambridge, Massachusetts, dan Institut Battella di Columbus, Ohio. Pemerintah dan perusahaan-perusahaan tak dapat berbuat apa-apa mengenai masa depan tanpa para akhli pikir ini. Pemerintah harus membuat keputusan militernya jauh di muka. Perusahaan-perusahaan harus memperhitungkan investasinya puluhan tahun di muka. Futurologi harus merencanakan perkembangan ibu kota negeri seratus tahun atau lebih di muka. 

Diperlengkapi dengan pengetahuan masa sekarang, tidaklah sulit bagi futurologi untuk menafsirkan; katakanlah, perkembangan Mexico di masa limapuluh tahun mendatang. Dalam membuat ramalan demikian, setiap fakta yang masuk akal seperti teknologi
yang sudah ada sekarang, alat-alat komukasi dan transport, aliran-aliran politik, dan oposisi yang potensial di Mexico, harus turut diperhitungkan. Kalau ramalan ini sekarang mungkin dibuat, maka inteligensia yang belum dikenal itu mungkin telah membuat ramalan semacam ini 10.000 tahun yang lalu. 

Manusia selalu didorong oleh keinginan untuk meramalkan sesuatu yang jauh di muka dan untuk menyelidiki masa depan dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Tanpa penyelidikan masa depan ini, barangkali kita tak akan pernah mampu menyelesaikan keruwetan masa silam. Karena siapa tahu kalau- kalau petunjuk untuk menyelesaikan masa silam kita itu tidak terdapat di tempat sekitar penggalian-penggalian arkeologis, atau kalau-kalau petunjuk itu tidak terperhatikan ada di bawah telapak kaki kita, karena kita tidak mengetahui apa yang harus kita perbuat dengan itu. Itu satu-satunya alasan bagi saya, mengapa saya menyarankan suatu “Tahun arkeologis utopia”. Demikian pula alasannya, karena saya tak mampu mempercayai kebijaksanaan pola pemikiran kuno, maka saya tidak meminta siapa pun untuk “mempercayai” hipotesa saya. Namun demikian, saya mengharapkan dan berdoa, bahwa waktu segera akan matang untuk
menyerang teka-teki tentang masa silam tanpa prasangka, dengan memanfaatkan sepenuhnya segala teknologi yang sudah diperhalus. 

Bukanlah kesalahan kita, bila di alam semesta ini terdapat jutaan planet-planet lain. Bukan pula kesalahan kita, kalau patung To komai di Jepang yang sudah beribu-ribu tahun tuanya itu, mempunyai kancing-kancing modern dan lubang-lubang mata itik di helmnya. Bukan kesalahan kita, jika di Palaque terdapat relief batu. Bukan pula kesalahan kita, bila Laksamana Piri Reis tidak membakar peta-peta kunonya. Bukan pula kesalahan kita, kalau buku-buku dan tradisi-tradisi kuno dari sejarah manusia, memperlihatkan begitu banyak hal-hal yang menggelikan.Tetapi adalah mutlak kesalahan kita, apabila kita mengetahui semua itu, tetapi tidak memperhatikannya dan menolak untuk menganggapnya serius. 

Manusia menghadapi masa depan yang hebat, masa depan yang akan melebihi kehebatan masa silamnya. Kita membutuhkan penelitian ruang angkasa, penelitian masa depan, dan keberanian untuk menangani proyek-proyek yang sekarang kelihatannya mustahil. Misalnya, proyek penelitian bersama mengenai masa silam yang mendatangkan kesan-kesan berharga tentang masa mendatang. Kesan-kesan yang kemudian akan dibuktikan dan akan menerangi sejarah umat manusia demi keuntungan generasi-generasi penerus.

T A M A T


Sumber:
www.betaufo.org

No comments:

Post a Comment