Monday, May 19, 2014

3. ADAKAH MAKHLUK LAIN DARI ANGKASA LUAR? CHARIOTS OF THE GODS (3)

PULAU EASTER TANAH MANUSIA BURUNG
Pelaut pertama Eropa yang mendarat di pulau Easter pada awal abad kedelapanbelas hampir-hampir tidak dapat mempercayai penglihatannya sendiri. Di bagian dunia yang kecil ini, 2.350 mil dari pantai Chili, mereka melihat ratusan patung besar-besar tersebar di seluruh pulau. Gunung yang besar-besar diubah bentuknya, batu vulkanis yang bagaikan baja dipotong-potong bagaikan memotong mentega layaknya dan 10.000 ton batu karang besar-besar bertebaran di mana-mana. Ratusan patung besar di antaranya ada yang tingginya antara 33 sampai 66 kaki dan beratnya kurang lebih 50 ton, selamanya menatap muka para pengunjung masa sekarang, seolah-olah menantang, bagaikan robot yang sedang menanti untuk digerakkan lagi. Semua raksasa ini memakai topi, tetapi topi-topi inipun tidak banyak membantu menjelaskan dari mana asalnya patung-patung ini. Batu untuk topi-topi itu yang beratnya ada yang lebih dari sepuluh ton satu balok letaknya jauh dari bagian badannya. Di samping itu, topi tersebut harus dikerek ke atas setinggi masing-masing patung.

Ketika itu ditemukan juga lembaran-lembaran sejarah dari kayu bertuliskan huruf Mesir Kuno.Tetapi sekarang tidaklah mungkin untuk menemukan lebih dari fragmen-fragmen lembaran sejarah itu di semua musium di dunia ini. Dari yang masih ada itu tidak ada satupun yang sudah diterjemahkan. Menurut penyelidikan Thor Heyerdahl, raksasa-raksasa misterius ini berasal dari tiga zaman. Yang tersempurna dari tiga kebudayaan itu ialah yang tertua. Heyerdahl menetapkan sisa-sisa orang kayu yang ia temukan berasal dari tahun 400 sesudah masehi. Masih belum dapat dibuktikan sampai sekarang, apakah tempat-tempat perapian dan sisa-sisa tulang ada hubungannya dengan patung raksasa itu. Heyerdahl menemukan ratusan patung yang belum selesai di dekat tebing batu karang dan dekat pinggiran kawah. Ribuan perkakas terbuat dari batu, berserakan di mana-mana, seolah-oleh pekerjaan telah ditinggalkan secara mendadak.

Pulau Easter letaknya jauh dari benua manapun, atau dari peradaban apapun. Penduduk aslinya lebih mengenal bulan dan bintang-bintang dari pada penduduk negara mana pun. Di atas pulau kecil yang berbatu-batu vulkanis ini, tidak tumbuh sebatang pohonpun. Di sinipun sudah tentu keterangan bahwa batu-batu raksasa diangkut ke sana dengan jalan mendorongnya di atas kayu-kayu gelondongan tidak berlaku. Di samping itu, pulau Easter ini hampir tak mungkin dapat memberi makan penduduknya yang pada waktu itu ditaksir 2000 jiwa. Sekarang di pulau itu terdapat beberapa ratus orang penduduk. Impor sandang pangan untuk keperluan tukang-tukang batu di waktu itu hampir tak masuk akal. Kalau begitu siapa yang memotong batu untuk patung dan siapa yang memahatnya, mengukirnya, dan siapa yang mengangkutnya ke tempat sejauh bermil-mil tanpa gelondongan? Bagaimana menghiasnya, memolesnya, dan mendirikannya? Bagaimana cara
memasangkan topi yang didatangkan dari berbagai tempat itu? 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Karena kurangnya tenaga kerja di pulau Easter, maka sistem “holopis-kuntul baris” yang dipraktekkan di Mesir terhadap ratusan ribu tenaga kerja dalam pembangunan piramida, tak dapat kita bayangkan kemungkinannya. Bahkan 2000 orang yang bekerja siang dan malam pun, tak akan cukup untuk memahat patung-patung raksasa ini dari batu-batu vulkanis yang keras bagaikan baja ‘dengan perkakas yang sangat sederhana. Harus diingat pula bahwa sedikitnya sebagian dari penduduk harus mengolah tanah yang tandus itu, harus mencari ikan, harus menenun pakaian dan membuat tali. Jadi, patung-patung raksasa itu tak mungkin telah dibuat oleh 2000 orang penduduk pulau itu. Jumlah penduduk yang lebih besar dari itu, tak masuk akal di pulau Easter. 

Lalu siapa gerangan yang telah menyelesaikan pekerjaan itu? Dan bagaimana caranya? Dan mengapa patung-patung itu didirikan di sekitar pinggiran pulau?. Mengapa bukan di pedalamannya? Peribadatan apakah yang dilaksanakan orang dengan patung-patung itu? Sangat disayangkan, bahwa para pembawa kabar injil dari Eropa pun tak dapat membantu
menyingkap tabir kegelapan pulau itu. Mereka telah membakar lembaran sejarah yang bertuliskan huruf-huruf Mesir Kuno; mereka melarang peribadatan kuno, penyembahan patung-patung itu, dan menghapuskan segala jenis tradisi. Namun demikian, sebagai orang-orang soleh, mereka tak dapat melarang penduduk asli menyebut pulau itu “Tanah Manusia Burung”. Sekarang pun pulau itu disebut demikian. 

Dongeng rakyat yang diceriterakan dari mulut ke mulut turun-temurun, mengatakan bahwa di zaman purbakala, manusia bersayap mendarat dan menyalakan api di sana. Dongeng ini diperkuat oleh patung-patung makhluk terbang bermata besar dan menatap. Mau tak mau kita akan menghubung-hubungkan pulau Easter ini dengan Tiahuanaco. Di
Tiahuanaco seperti juga halnya di Easter terdapat patung raksasa batu yang stylenya sama. Baik di Tiahuanaco maupun di Easter, patung-patung itu berwajah angkuh tetapi sabar. Ketika Francisco Piqarro mewawancarai orang-orang Inca tentang Tiahuanaco dalam tahun 1532, mereka mengatakan, tiada seorangpun pernah melihat keamanan. Kota itu porak-poranda karena Tiahuanaco dibangun di waktu malam dalam sejarah umat manusia. 
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Pulau Easter dalam hikayat-hikayat disebut “pusat dari dunia”. Jarak antara Tiahuanaco dan pulau Easter ialah 3.125 mil. Bagaimana mungkin kebudayaan Tiahuanaco mengilhami kebudayaan pulau Easter atau sebaliknya? Barangkali mitologi pra-Inca dapat memberikan petunjuk-petunjuk. Menurut mitologi ini, dewa pencipta bernama Viracocha, adalah seorang dewa utama purbakala. Menurut hikayat, Viracocha menciptakan makhluk dunia ketika dunia ini belum mempunyai matahari masih gelap gulita. Ia mencipta dan memahat suatu ras raksasa dari batu, dan kare na raksasa-raksasa ini mengecewakan Viracocha, maka ditenggelamkannya semua raksasa itu ke dalam suatu air bah yang dalam. Kemudian ia terbitkan matahari dan bulan di atas Danau Titicaca, sehingga dunia menjadi terang benderang, ya, kemudian bacalah ini dengan teliti: Ia membentuk manusia dan binatang dari tanah liat di Tiahuanaco dan memberinya nyawa. Kemudian ia mengajar makhluk-makhluk hidup ciptaannya ini; bahasa, adat-istiadat, dan kesenian. Akhirnya ia terbangkan sebagian di antaranya ke berbagai benua, yang ia harapkan untuk dihuni oleh
makhluk- makhluk hidup itu. 

Setelah itu dewa Viracocha disertai dua orang pembantunya mengadakan kunjungan ke berbagai negara untuk mencek apakah instruksi-instruksinya dilaksanakan dan bagaimana hasilnya. Dengan menyamar sebagai orang tua, Viracocha berkelana di atas pegunungan Andes sepanjang pantai, di mana ia sering tidak disambut dengan baik. Suatu waktu di Cacha, ia demikian kecewa terhadap penyambutan dirinya sehingga ia marah dan membakar suatu tebing batu karang, dan tak lama kemudian membakar seluruh
negeri. Kemudian orang-orang yang tak mengenal rasa syukur memohon pengampunannya.Viracocha menerima dan memadamkan api itu hanya dengan satu gerak isyarat. Viracocha meneruskan perjalanannya,memberikan instruksi-instruksi,dan nase hat-nasehat. Sebagai hasil dari kunjungan dan instruksinya itu, banyak kuil yang didirikan baginya. Akhirnya di pantai profinsi Manta ia mengucapkan selamat tinggal dan menghilang dengan mengendarai gelombang-gelombang di atas samudra, tetapi bermaksud akan kembali lagi suatu waktu.

Para pemenang perang dari Spanyol, yang menaklukkan Amerika Tengah dan Selatan mendengar hikayat Viracocha itu di setiap daerah yang ditaklukkannya di mana sebelumnya mereka tak pernah mendengar ceritera tentang orang-orang kulit putih bertubuh raksasa yang datang dari suatu tempat di udara. Cukup mengherankan, mereka belajar mengenal suatu ras keturunan matahari yang mengajar segala jenis seni kepada umat manusia dan kemudian lenyap kembali. Dalam segala hikayat yang pernah didengar orang-orang Spanyol, ada kepastian bahwa putera-putera matahari ini akan datang kembali. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Sekalipun benua Amerika itu tempat kebudayaan purbakala, namun pengetahuan kita tentang Amerika hanya sampai 1000 tahun ke belakang. Bagi kita masih tetap merupakan suatu rahasia, mengapa pada tahun 3000 sebelum masehi orang-orang Inca menanam kapas di Peru, padahal mereka tidak mempunyai perkakas tenun dan tidak mengetahui
teknik bertenun. Orang Maya membuat jalan, tetapi tidak pernah menggunakan kendaraan beroda sekalipun mereka mengetahui bagaimana membuatnya. 

Kalung lima untai dari permata hijau yang fantastis itu, yang terdapat dalam piramida pusara dari Tikal di Guatemala itu pun merupakan sesuatu yang ajaib. Disebut ajaib karena permatanya berasal dari negeri Cina. Patung-patung dari Olmec pun luar biasa. Patung-patung yang kepalanya berhelm indah itu, hanya dapat dikagumi di tempat mana dia ditemukan; karena beratnya luar biasa, tak akan ada satu jembatan pun yang dapat menahannya dalam pengangkutan patung itu ke salah satu musium. Kita hanya dapat mengangkat monolit-monolit kecil yang beratnya hanya lima puluh ton atau kurang,
itupun harus dengan alat-alat angkat dan angkutan yang paling mutakhir. Alat-alat teknik yang kita miliki sekarang ini akan berantakan bila digunakan untuk mengangkat dan mengangkut muatan yang beratnya ratusan ton seperti patung-patung itu. Tetapi nenek-moyang kita dapat mengangkut dan mengukir batu-batu itu. Bagaimana ya? 

Malah nampaknya seolah-olah orang purbakala itu gemar sekali menyulap patung raksasa
itu melintasi bukit dan lembah. Orang-orang Mesir purbakala mengambil batu tugunya dari Aswan, para arsitek dari Stonehenge mengambil balok-balok batunya dari Wales dan Malborough, tukang batu dari pulau Easter mengambil batu untuk patung-patung raksasanya dari tambang galian yang jauh dari tempatnya sekarang. Tiada seorang pun sekarang mengetahui dari mana asalnya sebagian dari monolit-monolit di Tiahuanaco.
Nenek moyang kita itu tentunya orang-orang aneh. Mereka senang sekali membuat barang-barang yang bagi mereka sendiri sukar. Mereka selalu mendirikan patung di tempat-tempat yang paling sulit baginya. Apakah mereka menyukai kehidupan yang berat? 

Saya tidak percaya bahwa para artis dari masa silam kita pernah berbuat sebodoh itu. Sebenarnya mereka dapat dengan mudah mendirikan patung dan kuil-kuil itu di dekat
tambang galian batunya, jika tradisi kuno tidak mengharuskan mendirikannya di tempat yang patut untuk itu. Juga saya yakin bahwa benteng orang-orang Inca di Sacsakuaman yang dibangun di atas Cuqqo, tidak secara kebetulan, melainkan karena tradisi mereka menentukan bahwa tempat itu merupakan tempat suci. Saya juga yakin bahwa di tempat mana ditemukan bangunan monumen yang paling kuno, di sana akan terdapat peninggalan peninggalan paling menarik dan paling penting; belum terjamah, ada di bawah tanah; yakni peninggalan yang mungkin penting sekali bagi kelanjutan perkembangan dalam bidang penerbangan ruang angkasa masa kini. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Angkasawan-angkasawan yang tak dikenal itu pasti berpandangan lebih jauh daripada kita sekarang. Mereka yakin bahwa pada suatu waktu orang akan terbang menuju alam semesta atas inisitatifnya sendiri dan menggunakan kemahirannya sendiri. Adalah suatu fakta sejarah yang sudah diketahui umum, bahwa para cendekiawan kita selalu mencari orang-orang yang mempunyai perhatian yang sama, mencari rekan sesama cendekiawan di dalam kosmos. Pemancar-pemancar masa kini sudah mulai mengirimkan pulsa-pulsa radio pertama kepada cendekiawan yang belum kita kenal. Kita masih belum mengetahui kapan kita mendapat jawaban; sepuluh, limabelas atau serutus tahun lagi. Bahkan kita tidak
mengetahui ke bintang mana harus kita tujukan pesan kita itu, karena kita tidak mengetahui planet mana yang paling banyak menaruh perhatian kepada kita. Di manakah isyarat-isyarat kita itu akan diterima oleh cendekiawan yang serupa dengan manusia? 

Kita tidak tahu, namun demikian banyak hal yang memperkuat dugaan kita bahwa informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kita ada di bumi kita sendiri. Kita sedang berusaha sekuat tenaga untuk menetralisir daya gravitasi. Kita sedang membuat eksperimen dengan partikel-partikel elementer dan Antimatter. Apakah kita telah cukup banyak berbuat untuk menemukan data yang terpendam dalam bumi kita, sehingga kita akhirnya dapat menentukan tanah asal kita ? Kalau kita perhatikan segala sesuatu itu dengan sungguh-sungguh, banyak hal yang dulu sulit cocoknya dengan mosaik masa lampau kita itu; sekarang malah menjadi masuk akal. 

Bukan saja petunjuk-petunjuk yang relevan dalam naskah-naskah purbakala, melainkan juga “fakta-fakta kuat” yang terdapat di seluruh pelosok bumi membuka dirinya terhadap pandangan kritis. Akhirnya, kita mempunyai alasan untuk berpendapat demikian. Oleh karena itu, wawasan manusia itu akhirnya menyadari bahwa dasar kebenaran eksistensinya sampai sekarang dan segala perjuangannya untuk maju benar-benar harus belajar dari masa silam supaya ia dapat menyiapkan diri untuk mengadakan hubungan dengan eksistensi di ruang angkasa. Sekali hal itu terjadi, maka individualis yang paling cerdik dan paling tangguh harus mengerti bahwa segenap tugas umat manusia itu ialah menempati alam semesta, dan segenap tugas rokhaniah manusia terletak dalam pengabdian dari seluruh usahanya dan pengalaman praktisnya. Dengan demikian, janji para “dewa” bahwa damai di bumi dan bahwa jalan ke sorga terbuka, dapat menjadi kenyataan.

 Apabila wewenang kekuasaan dan intelek yang ada diabdikan kepada penyelidikan ruang angkasa, maka hasil-hasilnya akan membuat kemustahilan perang di bumi menjadi terang. Apabila semua ras, semua orang, semua bangsa bersatu dalam tugas supranasional, yakni untuk membuat perjalanan ke planet-planet yang jauh menjadi teknis yang dapat dilaksanakan, maka bumi ini dengan segala problema-problema mininya akan kembali ke dalam hubungannya yang benar dengan proses-proses kosmis. Para akhli ilmu gaib boleh mematikan lampu gaibnya, para alkemi boleh menghancurkan cawan-cawannya, perhimpunan-perhimpunan persaudaraan rahasia boleh mencopot topi-topinya.

Sekarang sudah tidak mungkin lagi untuk mengibuli orang-orang yang sudah bertahun- tahun dibohongi. Sekali alam semesta membuka pintunya, kita akan mendapat masa depan yang lebih baik. Saya mendasarkan alasan saya untuk meragukan interpretasi tentang masa silam kita yang jauh pada pengetahuan yang telah ada sekarang. Jika saya mengakui bahwa saya skeptis atau ragu-ragu, maka yang saya maksudkan dengan kata skeptis itu ialah seperti yang diartikan oleh Thomas Mawn dalam ceramahnya pada
tahun dua puluhan: “Hal yang positif tentang skeptis ialah, bahwa ia menganggap segala sesuatu mungkin !”.

KEGAIBAN AMERIKA SELATAN DAN KEANEHAN LAINNYA
Sekalipun telah saya tekankan bahwa bukanlah maksud saya untuk mempertanyakan sejarah umat manusia selama 2000 tahun terakhir, namun saya mengira bahwa dewa- dewa Yunani dan Romawi serta kebanyakan tokoh-tokoh lain dalam hikayat dan dongeng juga diliputi oleh suasana masa silam yang sangat jauh. Tradisi hidup di antara berbagai bangsa, karena adanya umat manusia, kebudayaan yang paling akhirpun juga memberikan tanda-tanda yang menunjuk ke masa silam yang jauh. Reruntuhan dalam hutan-hutan Guatemala dan Yukatan dapat di perbandingkan dengan bangunan-bangunan raksasa di Mesir.

Areal tanah di mana piramida Cholula berdiri 60 mil dari ibu kota Mexico sebelah Selatan, luasnya lebih besar dari pada areal tanah tempat berdirinya piramida Chops. Lapangan piramida di Teotikuacan, 25 mil di sebelah Utara Mexico City, meliputi areal seluas hampir 8 mil persegi, sedangkan bangunan-bangunannya diluruskan menurut garis bintang-bintang. Naskah tertua mengenai Teotikuacan menyatakan bahwa para dewa berkumpul di sini dan membentuk dewan perencana tentang manusia, bahkan sebelum homo sapiens ada.

Kalender orang-orang Maya kalender yang paling tepat di dunia demikian pula rumus Venus, yang telah disebut di depan sekarang telah dibuktikan bahwa semua bangunan purbakala di Chi chen Ptza, Tikal, Copan dan Palequa telah didirikan menurut kalender yang mengagumkan itu. Orang Maya mendirikan piramida bukan karena membutuhkannya. Mereka mendirikan kuil-kuil bukan karena membutuhkannya. Mereka mendirikan piramida dan kuil karena kalender mereka menetapkan bahwa sejumlah tertentu anak tangga dari sesuatu bangunan harus diselesaikan pembuatannya tiap 52 tahun sekali. Tiap batu ada hubungannya dengan kalender. Setiap bangunan yang telah selesai sesuai benar dengan syarat-syarat astronomis tertentu. Tetapi sesuatu yang mutlak tidak masuk akal telah terjadi kira-kira tahun 600 setelah masehi. 

Sekonyong-konyong tanpa alasan yang nyata seluruh penduduk meninggalkan kota-kota yang telah mereka bangun dengan susah payah; yang kaya akan kuil-kuil dan piramida yang artistik, taman-taman yang dihiasi dengan patung-patung dan stadion-stadion yang sangat mengesankan. Bangunan dan jalan lambat laun tertutup oleh hutan belukar, pertukangan batu bubar, segala sesuatu hanya tinggal reruntuhan dan padang-padang luas. Tak ada seorang pendudukpun yang kembali. 
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Mari kita misalkan saja perpindahan penduduk secara besar-besaran itu terjadi di Mesir. Rakyat di sana selama sekian generasi telah membangun kuil-kuil dan piramida, kota- kota, saluran-saluran air, dan jalan-jalan menurut janji dalam kalender. Patung-patung yang sangat bagus dipahat dengan susah payah dari batu dengan alat-alat yang primitif lalu dipasang pada bangunan-bangunan yang mentereng. Setelah pekerjaan yang memakan waktu jutaan tahun itu selesai, mereka tinggalkan begitu saja, lalu pindah ke utara daerah yang tandus. Perjalanan sejarah demikian itu agaknya kurang masuk di akal, karena dianggap gila. Semakin tidak dapat difahami suatu prosedur, semakin banyak hal yang samar-samar dan semakin banyak pula percobaan-percobaan untuk menginterpretasikan. 

Dugaan pertama yang dikemukakan ialah bahwa orang Maya itu diusir oleh orang-orang asing yang menyerbu negerinya. Tetapi siapa yang dapat mengalahkan orang Maya yang sedang ada di puncak kejayaan peradaban dan kebudayaannya? Tak pernah ditemukan tanda-tanda bekas adanya konfrontasi militer. Dugaan bahwa perpindahan itu disebabkan oleh perubahan iklim yang terlalu jauh, masih dapat dipertimbangkan.Tetapi untuk dugaan inipun tidak terdapat tanda-tanda yang dapat memperkuatnya. Jarak lurus yang ditempuh oleh orang-orang Maya dari negeri lamanya ke perbatasan negeri barunya hanya 220 mil saja. Suatu jarak yang tidak cukup jauh untuk menghindari malapetaka yang disebabkan oleh perubahan iklim. 

Keterangan bahwa orang-orang Maya pindah ke sana karena diamuk oleh wabah penyakit yang mengganas, harus pula diteliti secara serius. Selain itu kenyataan bahwa keterangan ini bukan satu-satunya yang diajukan, buktinyapun tidak dapat sama sekali. Apakah ada pertempuran di antara generasi-generasinya? Apakah kaum mudanya memberontak terhadap kaum tua ? Apakah ada perang saudara atau revolusi? Kalau kita pilih satu di antara kedua kemungkinan itu, maka yang menyingkirkan diri tentunya hanya yang kalah saja, sedangkan para pemenang dalam perang saudara atau revolusi itu tentunya akan tetap tinggal di negeri lama. 

Penyelidikan di tempat-tempat arkeologis, menunjukkan bahwa tidak seorang pun dari orang Maya yang tinggal menetap di tempat kediaman lamanya. Segenap penduduk sekonyong-konyong berimigrasi meninggalkan tempat-tempat suci mereka dan membiarkannya tak terurus menjadi hutan. Saya ingin sekali menambahkan satu nada kepada konser pendapat ini, yakni suatu teori yang pembuktiannya tidak akan lebih banyak dari pada interpretasi lainnya, tetapi tanpa mengingat adanya kemungkinan penjelasan lain. Saya memberanikan diri untuk menyampaikan suatu sumbangan yang berani tetapi dengan penuh keyakinan. Pada suatu waktu, jauh di masa silam para nenek moyang orang Maya dikunjungi oleh para “dewa” yang saya duga para angkasawan, atau wisatawan ruang angkasa. Misalkan saja bahwa para nenek moyang orang Amerika yang sudah berkebudayaan datang berimigrasi ke sana dari Timur purbakala. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Terhadap asumsi ini terdapat faktor-faktor yang memperkuatnya. Di negeri orang Maya terdapat tradisi suci yang ditaati dengan patuh, tentang astronomi, tentang metematika, dan tentang kalender. Para pendeta menjaga ketaatan setiap orang kepada tradisi, karena para “dewa” berjanji bahwa suatu waktu mereka akan datang kembali. Mereka menciptakan suatu agama baru yang agung, agama Kukulkan, yakni agama Ular Berbulu. Menurut tradisi kependetaan, para “dewa” akan datang kembali apabila bangunan-bangunan besar telah selesai dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam siklus kalender. Karena itu rakyat bergegas-gegas menyelesaikan kuil-kuil dan piramida sesuai dengan irama suci ini, karena tahun penyelesaian itu diduga akan merupakan tahun kegembiraan. Di saat itu dewa Kukulkan akan datang dari bintang-bintang untuk menguasai bangunan-bangunan, dan sejak saat itu hidup di antara umat manusia.

Pekerjaan telah selesai, tahun kedatangan para dewa diumumkan secara meluas, tetapi tidak terjadi apa-apa. Rakyat menyanyi, bersembahyang, dan menanti sepanjang tahun. Budak belian, permata, padi-padian dan minyak nabati dikurbankan, tetapi sia-sia. Sorga tetap bungkam dan bisu seribu bahasa. Tak ada kereta perang sorga datang; tak ada terdengar suara guruh maupun guntur. Tak ada terjadi apa-apa, sama sekali tidak ada apa-apa. Bayangkan betapa kekecewaan para pendeta dan rakyat bila kemungkinan di ataslah yang kita ambil sebagai hipotesa. Pekerjaan yang telah dikerjakan berabad-abad hanya sia-sia saja jadinya. Maka timbullah keragu-raguan; Apakah ada kekeliruan perhitungan dalam kalender? Apakah para “dewa” mendarat di tempat lain? Apakah mereka bersama-sama telah berbuat keliru? 

Saya kira tahun mistik orang-orang Maya itu, yakni permulaan kalender mereka terjadi tahun 3111 sebelum masehi. Bukti tentang ini terdapat dalam tulisan-tulisan orang Maya. Kalau kita terima ini sebagai bukti maka antara tanggal ini dan permulaan kebudayaan Mesir hanya akan terdapat gap beberapa ratus tahun saja. Abad atau zaman dongeng ini
agaknya asli, karena kalender Maya yang supercermat itu menyebutkan berulang-ulang. Kalau memang demikian, kalender dan perpindahan sesuatu bangsa secara besar-besaran itu, bukanlah satu-satunya hal yang membuat saya skeptis, karena penemuan-penemuan barupun mulai menampilkan keraguan. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Dalam tahun 1935, di Palenque telah ditemukan suatu relief yang barangkali melukiskan dewa Kukumatz yang di Yucatan disebut Kukulkan. Kalau kita perhatikan relief ini secara jujur dan tanpa prasangka, lukisan ini malah membuat kita lebih skeptis lagi. Relief itu melukiskan seorang manusia yang sedang membungkuk ke depan seperti pembalap motor. Sekarang tiap anak akan menyebut kendaraannya, rocket. Kendaraan itu berbentuk
kerucut ke depan, kemudian ujungnya berubah menjadi lekukan-lekukan yang beralur, menyerupai lubang pemasukan udara pada mesin jet, kemudian melebar ke belakang dan ekornya menyemburkan api.

Manusianya sendiri yang tampak seperti meringkuk itu dilukiskan seperti sedang menggerakkan alat-alat kontrol yang tak kita kenal, sedangkan tumit kakinya seperti menempel pada semacam pedal. Pakaiannya cocok; yakni celana pendek dengan ikat pinggang yang lebar, jacket dengan alat pembukanya yang modern pada leher dan pita- pita yang pas sekali pada lengan dan kaki. Kalau kita bandingkan dengan gambar-gambar
serupa yang telah kita ketahui, kita akan kaget karena dalam gambar ini tidak terdapat tutup kepala yang rumit itu. Yakni tutup kepala yang bergerigi, bertabung dan dengan sesuatu yang menyerupai antena. Angkasawan kita yang satu di antaranya ialah yang digambarkan ini, tidak hanya membungkuk ke depan dengan tegang, melainkan juga dengan mengamati aparat yang menggantung di depannya. Tempat duduk astronot yang ada di depan itu, dipisahkan dari bagian belakang kendaraan oleh penopang-penopang. Di bagian belakang terdapat kotak-kotak lingkaran, titik-titik dan spiral-spiral yang ditempatkan secara simetris. Apa yang kita ketahui dari relief ini ? Tidak ada apa-apa ? Apakah segala sesuatu yang telah dihubung-hubungkan dengan penerbangan ruang angkasa, hanya isapan jempol belaka? 

Kalau relief batu dari Palenque ini dikeluarkan dari rangkaian bukti-bukti, tentu harus diragukan integritas yang diberikan para sarjana atas penyelidikan penemuan-penemuan yang belum ada itu. Bagaimana pun juga orang yang sedang menganalisa benda nyata, ia tidak sedang melihat makhluk halus. Kalau kita lanjutkan pertanyaan kita maka kita dapat bertanya lebih lanjut: Mengapa orang-orang Maya itu mendirikan kota mula-mula di hutan-hutan di tepi sungai atau di pantai? Kota Tikal misalnya terletak 109 mil jarak lurus dari teluk Honduras, 161 mil ke sebelah barat laut dari Teluk Campeche, dan 236 mil jarak lurus ke sebelah utara dari Samudera Pasifik. Kenyataan bahwa orang-orang Maya banyak mengetahui tentang laut, terbukti dari banyaknya terdapat benda-benda yang dibuat dari karang, haremis dan kerang-kerang. Jadi mengapa lari ke hutan ? Mengapa mereka membuat waduk tempat menampung air kalau mereka dapat bermukim di dekat air? 

Di Tikal saja terdapat 13 kolam penampung air dengan kapasitas 214.504 yard kubik. Mengapa mereka itu mutlak harus hidup, membangun, dan bekerja di sini, bukan di tempat lain yang lebih “masuk akal ?”. Setelah bepergian jauh, orang-orang Maya yang kecewa ini mendirikan kerajaan baru di Utara. Dan sekali lagi di sinipun mereka mendirikan kota-kota, kuil, piramida, sesuai dengan peraturan yang terlebih dahulu ditetapkan dalam kalender. Sekedar untuk menunjukkan kecermatan dari kalender Maya, di bawah ini tercantum jangka waktu yang mereka pergunakan:
20 kins = 1 uninal atau 20 hari. 18 uninal = 1 tun atau 360 hari. 20 tun = 1 katun atau 7.200 hari.
20 katun = 1 baktun atau 144.000 hari.
20 baktun = 1 pictun atau 2.880.000 hari.
20 pictun = 1 calabtun atau 56.600.000 hari. 
20 calabtun=kinchiltun atau 1.152.000.000 hari 
20 kinchiltun = 1 tautun atau 23.040.000.000 hari.
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Anak tangga terbuat dari batu yang menjulang di atas hutan hijau itu, bukanlah satu-satu nya bangunan yang dibuat berdasarkan kalender tersebut. Observatorium pun banyak dibangun atas dasar kalender itu. Observatorium di Chichen merupakan bangunan bundar pertama dan tertua yang dibangun oleh orang-orang Maya. Bahkan sekarang pun setelah dipugar, bangunan itu masih berbentuk observatorium. Bangunan yang berbentuk lingkaran itu menjulang tinggi di atas hutan dengan tiga teras. Di tengah-tengahnya suatu tangga berbentuk spiral melilit ke atas menuju pos pengamatan yang paling tinggi. Di dalam kubahnya terdapat loket-loket dan lubang-lubang yang diarahkan kepada bintang-bintang, sehingga memberikan gambaran cakrawala yang sangat mengesankan di malam hari. Dinding lingkaran luarnya berlukiskan topeng-topeng dewa hujan dan gambaran seorang manusia bersayap. Memang diakui bahwa perhatian orang Maya kepada astronomi
bukanlah motivasi yang cukup bagi hipotesa kita mengenai hubungannya dengan cendekiawan di planet lain.

Banyaknya pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab sungguh membingungkan. Bagaimana orang-orang Maya mengetahui sesuatu tentang Uranas dan Neptune? Mengapa pos pengamat dalam observatorium di Chichen tidak diarahkan kepada bintang-bintang yang paling cemerlang? Apakah arti dari relief batu di Pelenque yang menggambarkan dewa sedang mengendarai rocket itu? Apa yang dimaksud oleh kalender Maya dengan perhitungan 400.000.000 tahun? Dari mana mereka mendapat pengetahuan yang diperlukan untuk menghitung tahun Surya dan tahun Venus sampai empat desimal? Siapakah yang memberikan pengetahuan pada mereka tentang astronomi yang tak dapat kita fahami itu? Apakah setiap fakta merupakan produk yang kebetulan dari intelek orang Maya atau apakah semua fakta menyembunyikan pesan revolusioner bagi masa depan yang masih jauh, dilihat dari segi waktu mereka?

Kalau fakta-fakta itu kita saring seperti memisahkan beras dari sekam, maka kita akan melihat bahwa masih terdapat banyak inkosistensi dan hal-hal yang menggelikan yang harus dijernihkan oleh penelitian untuk memecahkan setidak-tidaknya beberapa persoalan dari yang begitu banyak itu. Karena itu penelitian zaman sekarang tidak boleh merasa puas bila dihadapkan pada apa yang di sebut “kemustahilan “. Saya masih mempunyai ceritera yang agak mengerikan, yakni cerita tentang sumur keramat di Chichen Ptza. Dari
lumpurnya yang berbau busuk itu, Eduard Herbert Thomson berhasil mengangkat permata, benda-benda hasil seni dan juga tulang kerangka anak-anak remaja. Ditarik dari risalah-risalah kuno, Diegode Landa menyatakan bahwa di musim kering panjang, para pendeta biasanya berziarah ke sumur itu untuk meredakan kemurkaan dewa hujan dengan jalan melemparkan anak-anak remaja pria maupun perempuan ke dalam sumur sambil mengadakan upacara khidmat. Penemuan Thomson itu membenarkan pernyataan De Landa. Suatu ceritera yang amat mengerikan, suatu ceritera yang juga mengangkat lebih banyak lagi pertanyaan dari dasar sumur itu. Bagaimana timbulnya lubang air ini? Mengapa sumur itu disebut sumur keramat? Mengapa justru hanya sumur ini yang disebut keramat, padahal di sana banyak sumur-sumur seperti itu? 
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Sumur yang mirip dengan sumur di Chichen itu juga ada tersembunyi di hutan, hanya 76 yard dari observatorium Maya. Sumur ini berukuran sama dengan sumur “sebenarnya”. Di dalamnya banyak ular dan kelabang berbisa, dan serangga-serangga yang suka menyengat. Pada dindingnya tumbuh tetumbuhan dengan lebatnya seperti di hutan itu sendiri. Kedua sumur ini hampir sama dalam segala halnya. Baik dalamnya, airnya, mau pun bentuk sumurnya sama. Warna airnya sama-sama berubah-ubah dari hijau ke coklat dan merah darah. Tak diragukan lagi bahwa kedua sumur itu sama tua dan mungkin penyebab terjadinya pun sama, yakni karena benturan dari batu-batu meteor. Sementara itu, para sarjana kontemporer, hanya berbicara tentang sumur keramat di Chichen Ptza. Sumur kedua yang begitu serupa dalam segala hal, tidak cocok dengan teori-teori mereka,
walaupun kedua sumur itu letaknya sama jauh dari puncak piramida terbesar yang disebut Castello, yakni hanya 984 yard. 

Piramida ini milik dewa Kukulkan Ular Berbulu itu. Ular itu merupakan simbol hampir semua bangunan di Maya. Memang mengherankan, bila rakyat yang lingkungannya penuh dengan flora yang subur dan menjadi-jadi, dapat melupakan motif-motif bunga atau tumbuhan itu dalam lukisan-lukisan maupun relief batu yang diciptakannya. Ular yang menjijikkan itu akan kita temui di mana-mana. Sudah sejak zaman dahulu kala ular itu melata di atas debu dan kotoran tanah. Mengapa orang membayangkannya sebagai dapat
terbang? Ular telah dikutuk supaya merayap, karena melambangkan kejahatan; demikian anggapan orang purbakala. Tetapi bagaimana makhluk yang menjijikkan ini sampai dipuja sebagai dewa dan dianggap bisa terbang segala? 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Menurut orang Maya, ular dapat terbang. Dewa Kukulkan barangkali sesuai dengan dewa
Questzalcoatl yang datang belakangan. Apa yang dikatakan oleh dongeng orang Maya tentang Questzalcoatl ini? Ia datang dari negeri asing, negeri matahari terbit, ia berjenggot dan memakai jubah putih. Ia mengajarkan segala ilmu pengetahuan; seni, adat istiadat, dan hukum yang adil. Dikatakan bahwa di bawah pimpinannya jagung berbuah sebesar manusia, kapas masih di pohon sudah berwarna. Setelah missinya selesai, Quetzalcoatl pulang ke laut; mengajarkan ajaran-ajarannya dalam perjalanan, lalu naik kapal di tengah lautan. Kapal itu membawanya ke bintang fajar. Perlu saya tambahkan di sini sekalipun sangat membingungkan bahwa Quetzalcoatl pun menjanjikan akan datang kembali. Tentu saja tidak akan kekurangan keterangan mengenai wajah orang tua yang budiman ini. Ia juga dihubung-hubungkan dengan semacam tugas keagamaan, karena orang berjenggot amat jarang kalau tidak boleh dikatakan tak ada duanya di garis lintang
ini. Bahkan ada suatu anggapan yang berani sekali bahwa Quetzalcoatl itu tak lain dari Isa sebelum nabi lsa. Ini tidak meyakinkan saya. 

Setiap orang dari zaman purbakala yang datang ke Maya, pasti akan melihat kereta roda untuk mengangkut orang dan barang. Dalam hal ini sudah tentu salah satu tindakan pertama dari seorang guru, seorang dewa seperti Quetzalcoatl ini, yang juga seorang pembawa missi, seorang kadi, seorang dokter, seorang penasehat dalam banyak aspek praktis dari kehidupan; ialah mengajarkan kepada orang orang Maya bagaimana menggunakan gerobak ini, tetapi kenyataannya orang Maya tak pernah menggunakannya.
Mari kita lengkapi kesimpang-siuran intelektuil ini dengan suatu ringkasan tentang keaneh-anehan di masa silam yang samar-samar itu. 

Pada tahun 1900 para penyelam pencari Spons Yunani menemukan rongsokan kapal di dasar laut di lepas pantai Antkythera, yang bermuatan patung-patung yang terbuat dari pualam dan perunggu. Harta karun berupa karya seni patung ini, diangkat dan diselidiki. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kapal ini pasti tenggelam di sekitar zaman nabi Isa. Setelah barang-barang rampasan itu dipilih, ternyata di antaranya terdapat suatu bongkah yang tak menentu bentuknya dan terbukti jauh lebih penting dari pada patung-patung lainnya. Setelah diteliti lebih cermat, para akhli menemukan suatu lembaran perunggu yang memuat tulisan-tulisan kuno, lingkaran-lingkaran, dan gambar-gambar roda gigi, di dalam bongkah itu. Para akhli itu segera mengetahui bahwa tulisan-tulisan itu ada hubungannya dengan astronomi. Setelah bagian-bagian lainnya dibersihkan, tampaklah suatu konstruksi aneh; yakni suatu mesin biasa dengan jarum-jarum yang dapat digerakkan, skala-skala rumit, piringan-piringan dan pelat-pelat logam, yang ada tulisannya. 

Mesin itu setelah bagian-bagiannya disusun kembali ternyata mempunyai lebih dari 20 roda-roda kecil, semacam roda diferensial, dan suatu roda kereta. Pada satu sisi terdapat suatu poros yang kalau diputar dapat memutarkan seluruh piringan dengan kecepatan berputar yang berbeda- beda. Jarum-jarum terlindung oleh tutup dari perunggu yang di atasnya ada tulisan-tulisan panjang. Apakah dalam hal “mesin dari Antkythera “ ini ada keraguan bahwa mekanik presisi telah digunakan pula di zaman purbakala? Selain itu, mesin ini begitu rumit sehingga dapat diduga bahwa mesin tersebut bukan yang pertama kali dibuat. Profesor Solla Price, menerangkan bahwa mesin itu mungkin sejenis mesin hitung khusus untuk menghitung gerak bulan, matahari, dan mungkin planet-planet lain. Tahun pembuatannya yang disebut tahun 82 sebelum masehi tidaklah penting. Yang penting ialah mencari jawaban atas pertanyaan, siapakah yang membuat model pertama dari mesin planetarium mini ini? 

Kaisar Frederik II dari Hohenstanfen, diduga telah membawa pulang sebuah tenda yang paling aneh dari Timur, ketika ia kembali dari perjalanan perang salib dalam tahun 1299. Di dalam tenda itu berdiri sebuah motor jam. Kita dapat melihat gerak bintang-bintang melalui celah atau lubang atap tenda yang berbentuk kubah. Sekali lagi suatu planetarium di zaman kuno. Kita dapat membenarkan zaman adanya benda itu, karena kita mengetahui bahwa pengetahuan mekanik yang diperlukan, memang sudah ada di zaman itu. Dugaan bahwa sebelumnya telah ada pula planetarium, kita tolak, karena di zaman Yesus Kristus belum ada konsepsi langit dengan bintang-bintang tetap dilihat dari bumi yang berputar. Bahkan akhli-akhli astronomi Cina dan Arab yang berpengetahuan luas pun tak dapat menolong kita untuk mengenal fakta yang tak dapat difahami ini, dan memang tak dapat disangkal bahwa Galileo Galilei baru dilahirkan 1.500 tahun kemudian. 

Jika anda pergi ke Athena jangan sampai tidak melihat “mesin” dari Antkythera ini, yang dapat dilihat di musium Arkeologi Nasional. Tentang planetarium tenda Frederik II, kita hanya mempunyai laporan tertulis. Berikut ini beberapa hal lagi yang aneh-aneh yang diwariskan kepada kita dari zaman purbakala. Suatu sketsa tentang binatang yang 10.000 tahun yang lalu mungkin tak pernah ada di Amerika Selatan, yakni unta dan singa; digambarkan terdapat di atas batu karang di dataran tinggi padang pasir Marcahuasi 12.500 kaki di atas permukaan laut. 
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Di Turkestan para insinyur menemukan benda-benda berbentuk setengah bulat terbuat dari beling atau tembikar. Asal-usul serta keperluannya, tak dapat diterangkan oleh para arkeologi. Di lembah kematian di Gurun Pasir Nevada, terdapat reruntuhan sebuah kota purbakala yang diduga telah dihancurkan oleh malapetaka yang dahsyat. Bahkan sekarang pun masih terlihat bekas-bekas batu yang meleleh. Panasnya letusan gunung berapi tak mungkin cukup untuk melebur batu karang. Selain dari itu, panas letusan itu pasti terlebih dahulu menghanguskan bangunan-bangunan. Sekarang hanya sinar laser yang mampu menghasilkan panas yang diperlukan untuk itu. Sungguh aneh, tak selembar rumputpun dapat tumbuh di sini. 

Hadjat El Gulblle, yang berarti Batu dari Selatan, di Lebanon beratnya lebih dari 2.000.000 pon. Batu-batu itu dihias, tetapi tangan manusia tak mungkin pernah menggeser atau memindahkannya ke sana. Di Australia, di Peru, di Italia Pegunungan, terdapat gambar-gambar artistik pada permukaan batu karang di tempat-tempat yang mustahil bisa dicapai oleh manusia. Naskah tertulis pada piagam-piagam yang terbuat dari emas ditemukan di Ur, Chaldea, menunjukkan bahwa ada “dewa” yang menyerupai manusia yang datang dari langit, yang menghadiahkan piagam-piagam itu kepada para pendeta.

Di Australia, Perancis, India, Lebanon, Afrika Selatan dan Chili, terdapat “batu” hitam aneh yang banyak mengandung aluminium dan berylium. Penelitian terakhir menyimpulkan bahwa batu-batu ini pasti telah pernah terkena oleh bom bardemen radio aktif dan radiasi panas yang tinggi sekali di masa silam yang jauh. Lembaran sejarah bertulisan kuno di Sumeria menunjukkan bintang-bintang tetap dengan planet-planetnya.

Di Rusia para arkeologis menemukan relief dari kapal angkasa yang terdiri dari sepuluh bola yang disesuaikan dalam satu barisan yang berbentuk siku-siku, dan kedua sisinya didukung oleh pilar-pilar besar. Bola-bola itu tersusun di atas pilar-pilar tadi. Dari penemuan-penemuan lain di Rusia, juga terdapat suatu patung kecil yang terbuat dari perunggu. Patung itu menggambarkan satu makhluk jenis manusia yang berpakaian tebal, yang lehernya bersambung rapat sekali dengan helm. Sepatu dan sarung tangannya pun tersambung demikian ketat dengan pakaian seragam itu. 
   http://gunungtoba2014.blogspot.com
Dalam Musium Britania, pengunjung dapat membaca hari-hari terjadinya gerhana bulan yang telah terjadi maupun yang akan datang pada lembaran sejarah Babylonia. Di Kunming, ibu kota propinsi Yunan di Cina, ditemukan pahatan atau ukiran-ukiran yang menggambarkan suatu mesin berbalut silinder dan menyerupai roket yang sedang meluncur ke udara. Pahatan itu terdapat pada piramida yang sekonyong-konyong muncul dari dasar Danau Kunming ketika terjadi gempa bumi hebat. Bagaimana menjelaskan teka-teki ini dan lain-lainnya? Kalau orang mencoba menolak tradisi lama seluruhnya dan
menyatakan sebagai palsu, menggelikan, tak mempunyai arti apa-apa, dan tidak relevan; itu hanyalah untuk mengelak dari issue itu sendiri. Sama-sama tidak berasalan pula; jika semua yang telah dikatakan dan dilakukan itu dianggap tidak cermat, tetapi kemudian menggunakannya lagi apabila kebetulan ada yang cocok dengan maksud seseorang. Saya kira kelakuan mencegah orang yang mau melihat dan mendengar fakta atau hipotesa, hanya karena mengkhawatirkan bahwa kesimpulan baru itu akan menarik para pendukung pola pemikiran yang sudah terkenal, adalah suatu perbuatan pengecut. 

Pemberian ilham terjadi tiap jam dan tiap hari di seluruh dunia. Alat-alat komunikasi modern terus menyebarkan penemuan-penemuan ke seluruh dunia. Para sarjana dari segala bidang harus minta keterangan tentang suatu laporan mengenai masa silam, dengan antuasiasme dan kreatifitas yang sama seperti yang mereka curahkan pada penyelidikan kontemporer. Petualangan penemuan masa silam itu telah menyelesaikan tahap pertama nya. Sekarang petualangan kedua yang mengasyikkan mengenai sejarah umat manusia dimulai dengan perjalanan manusia ke dalam kosmos.

PENGALAMAN BUMI DALAM RUANG ANGKASA
Pertanyaan, apakah penerbangan ruang angkasa mempunyai arti bagi manusia, masih belum lenyap dari forum diskusi. Ketiadaan arti, baik sebagian maupun keseluruhan dari penyelidikan mungkin telah dibuktikan oleh penetapan picik; dengan maksud supaya manusia jangan dulu mengutak-atik alam semesta kalau di bumi sendiri masih terdapat banyak persoalan yang belum terpecahkan. Karena saya sama sekali tidak ingin memasuki bidang ilmiah di mana masih banyak perbedaan pendapat yang tidak difahami oleh orang- orang awam, maka saya hanya akan mengemukakan alasan-alasan yang nyata dan benar saja untuk menjelaskan bahwa penyelidikan ruang angkasa mutlak perlu. 

Sudah sejak dahulu kala, keingintahuan dan kehausan akan ilmu pengetahuan selalu mendorong manusia untuk terus-menerus mengadakan penyelidikan “Mengapa itu terjadi?” dan “Bagaimana itu terjadi?”, adalah merupakan pertanyaan-pertanyaan yang selalu menjadi cambuk bagi pengembangan dan kemajuan. Taraf penghidupan kita sekarang adalah hasil dari keresahan yang ditimbulkan oleh kedua pertanyaan itu. Alat-alat transport modern yang nyaman telah menyingkirkan segala kesulitan perjalanan yang dahulu harus dialami nenek moyang kita. Pekerjaan kasar yang dulu harus dikerjakan dengan tangan, sudah banyak yang dikerjakan dengan mesin. Sumber-sumber energi baru, preparat-preparat kimiawi lemari es, berbagai alat rumah tangga dan lain-lain, telah membebaskan kita dari pekerjaan-pekerjaan yang dulu hanya bisa dikerjakan dengan tangan. Ilmu pengetahuan telah menjadi teman yang menguntungkan bagi manusia, bukan teman yang durhaka. Bahkan pengetahuan mutakhir yang mengerikan itu yakni bom atom akan sangat bermanfaat bagi manusia. 

Sekarang banyak sekali ilmu pengetahuan yang cepat mencapai tujuannya. Dahulu photography membutuhkan waktu 112 tahun untuk dapat menghasilkan gambar yang cerah seperti sekarang. Tilpon baru siap untuk dipergunakan setelah 56 tahun. Radio memerlukan penyelidikan ilmiah selama 35 tahun, untuk mencapai taraf penerimaan yang
sempurna. Tetapi penyempurnaan radar hanya membutuhkan waktu 15 tahun. Tahap- tahap penemuan dan pengembangan yang membuka zaman baru, semakin lama semakin pendek. Televisi hitam putih sudah dapat memperlihatkan gambar di layarnya setelah diadakan penelitian 12 tahun, sedangkan pemanfaatan tenaga nuklir dalam bom atom hanya membutuhkan waktu 6 tahun. Semua ini merupakan contoh-contoh dari kemajuan teknik selama 50 tahun terakhir. Hebat dan bahkan sedikit mengerikan! 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Perkembangan akan terus semakin cepat mencapai tujuannya. Dalam waktu seratus tahun mendatang, sebagian besar dari impian manusia akan menjadi kenyataan. Manusia dalam menempuh perjalanan hidupnya selalu menghadapi perlawanan dan peringatan. Tanpa menghiraukan pepatah kuno yang mengatakan bahwa air tempat hidup ikan dan udara tempat hidup burung, manusia akan menaklukkan kawasan-kawasan yang mungkin bukan
tersedia baginya. Manusia terbang dengan melawan apa yang disebut hukum alam. Ia hidup berbulan-bulan di bawah permukaan air dalam kapal-kapal selam bertenaga nuklir. Sayap dan insang yang oleh pencipta manusia sendiri tak pernah dibuatkan, telah dibuat sendiri oleh manusia dengan segala kecerdasannya. 

Ketika Charles Linbergh memulai penerbangan dongengnya yang bertujuan ke Paris, jelas sekali bahwa sebenarnya ia tidak begitu perlu pergi ke Paris. Ia hanya ingin menunjukkan bahwa manusia mampu terbang sendirian pergi ke Paris. Ia hanya ingin menunjukkan bahwa manusia mampu terbang sendirian menyeberangi samudera Atlantik dengan aman. Tujuan pertama dari penerbangan ruang angkasa luar ialah bulan. Tetapi yang diinginkan oleh proyek baru ilmiah dan teknik ialah membuktikan bahwa manusia juga mampu
menguasai ruang angkasa. Jadi, untuk apa penerbangan ruang angkasa itu? Hanya dalam beberapa ratus tahun lagi bumi kita ini sudah akan kelebihan penduduk. Menurut perhitungan statistik, jumlah penduduk dunia dalam tahun 2050 sudah akan menjadi 87 milyard orang berarti 335 orang tiap kilometer persegi. Berat juga memikirkannya. Obat penenang berupa teori-teori tentang bahan pangan dari laut atau mendirikan kota-kota di
bawah permukaan laut, akan terbukti tidak cukup ampuh untuk dapat mengimbangi ledakan penduduk yang lebih cepat dari pada dugaan para pendukung teori itu. 

Sekretaris Jenderal PBB U Than menaksir jumlah anak-anak di India yang terancam mati kelaparan ada sekitar 2.000.000 orang. Ini cocok dengan pendapat Dr. Herman Mohler dari Zurich, bahwa kelaparan sedang mencekam dunia. Telah terbukti, bahwa produksi pangan sedunia tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk, sekalipun teknik dan pemupukan secara besar-besaran sudah diterapkan. Untung ada bahan-bahan kotrasepsi kimiawi yang dapat menghambat kelahiran. Tetapi apa gunanya semua itu kalau kaum wanita tidak mau menggunakannya? Produksi pangan hanya akan seimbang dengan kenaikan jumlah penduduk, jika ada kemungkinan untuk menekan angka kelahiran menjadi separoh dalam tempo sepuluh tahun mendatang yakni sampai tahun 1980.

Sayang sekali saya tidak begitu percaya kepada cara pemecahan yang rasionil ini, karena “nada perintang” berupa prasangka buruk yang seolah-olah berdasarkan norma agama tidak dapat ditembus secepat datangnya malapetaka yang mungkin ditimbulkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak terkendalikan. Apakah dengan membiarkan jutaan orang mati kelaparan dari tahun ke tahun, lebih manusiawi dan lebih berdasarkan ketuhanan dari pada menahan kelahiran makhluk-makhluk lemah? Namun sekalipun misalnya suatu waktu pembatasan kelahiran berhasil dengan baik, sekalipun areal-areal pertanian diperluas dan panenan dilipatgandakan dengan cara yang sampai sekarang belum diketahui entah bagaimana, sekalipun perikanan menghasilkan lebih banyak pangan, sekali pun ladang-ladang rumput laut di dasar samudera menghasilkan lebih banyak pangan bergizi tinggi; misalnya semua itu dan lain-lain hal dapat terjadi, itu hanya
akan menangguhkan atau mengulur waktu datangnya malapetaka kira-kira seratus tahun lagi. 

Saya yakin, bahwa suatu waktu manusia akan bermukim di planet mars dan akan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan setempat seperti yang mungkin dilakukan oleh orang- orang Eskimo kalau mereka dipindahkan ke Mesir. Planet-planet yang dicapai oleh kapal- kapal ruang angkasa raksasa akan ditempati oleh cucu-cucu kita. Mereka akan berkoloni di sana, persis seperti Amerika dan Australia yang dulu pernah dikolonisasikan. Itu sebabnya maka kita harus benar-benar menekankan penyelidikan ruang angkasa itu. Kita harus mewariskan kesempatan hidup kepada anak cucu kita. Setiap generasi yang melalaikan tugas ini berarti menjerumuskan seluruh umat manusia pada kematian karena kelaparan pada suatu waktu di masa mendatang. Sekarang, masalah penyelidikan abstrak yang hanya merupakan kepentingan para sarjana saja, bukan zamannya lagi. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Perkenankanlah saya memberikan kesan kepada siapa saja yang tidak merasa bertanggung jawab atas masa depan umat manusia, bahkan hasil dari penyelidikan ruang angkasa telah menghindarkan bumi dari perang dunia ketiga. Bukankah rasa takut akan kehancuran total dari dunia telah berhasil mencegah negara-negara besar untuk menyelesaikan pertikaian mereka dengan perang secara besar-besaran? Sekarang tak perlu seorang pun dari tentara Rusia mendarat di Amerika untuk menyulap Amerika Serikat menjadi padang pasir. Sebaliknya tak perlu seorang pun dari tentara Amerika Serikat harus mati di tanah Rusia disebabkan oleh radio aktifitas tanah yang terkena serangan bom atom. Barangkali menggelikan kedengarannya, kalau dikatakan bahwa peluru kendali antar benualah yang pertama menjamin adanya perdamaian relatif. Kadang-kadang orang berpendapat bahwa uang bermilyar-milyar dollar lebih baik dipakai membantu negara-negara yang belum berkembang dari pada dipakai untuk membiayai penyelidikan ruang angkasa. Anggapan
ini tidak benar. Negara-negara industri dalam membantu negara-negara terbelakang, bukan semata-mata sebagai derma atau sumbangan cuma-cuma atau karena alasan-alasan politik. Mereka juga ingin membuka pasar-pasar baru bagi hasil industrinya. Dilihat dari segi jangka panjang bantuan yang dibutuhkan negara-negara yang belum berkembang, maka tujuan pemberian bantuan itu sendiri tidak relevan. 

Di India terdapat kira-kira 1,6 milyar tikus yang masing-masing memakan 10 pon pangan setiap tahunnya. Tetapi negara tidak berani membasmi orang India yang beriman wajib melindungi tikus. India juga memiliki 80.000.000 lembu biasa, bukan sapi perah. Sapi-sapi itu tak boleh pula dijadikan hewan penarik kereta, dan tak boleh dipotong. Bagi negara terbelakang yang kemajuannya terhalang oleh banyak tabu dan hukum akan dibutuhkan waktu beberapa generasi untuk menyingkirkan takhyul, kebiasaan-kebiasaan dan upacara yang sebenarnya membahayakan kehidupan. Dalam hal ini, alat-alat komunikasi zaman penerbangan ruang angkasa seperti; surat kabar, radio dan televisi juga menolong kemajuan dan meringankan beban. Dunia semakin menjadi sempit. Kita dapat lebih saling mengenal satu sama lain dan dapat belajar lebih banyak dari orang lain. Tetapi untuk sampai kepada kesadaran bahwa batas-batas antar bangsa-bangsa sudah ada di masa lampau, tentu diperlukan penerbangan ruang angkasa. Peningkatan teknologi akan menyebarluaskan kesadaran bahwa betapa kecilnya arti dari manusia dan benua di tengah-tengah alam semesta ini, dan akan menjadi pendorong serta perangsang terbentuknya kerja sama dalam penyelidikan ruang angkasa. 

Di setiap zaman, umat manusia membutuhkan suatu kata pemberi semangat supaya mampu muncul di atas segala permasalahan dan dapat sampai kepada kenyataan yang tampaknya seolah-olah mustahil dapat dicapai. Suatu faktor besar yang memberikan argumentasi penting bagi penyelidikan ruang angkasa dalam zaman industri ialah timbulnya cabang-cabang industri baru, di mana ratusan ribu buruh yang kehilangan pekerjaan karena adanya otomatisasi bisa mendapat sumber penghidupan. Industri ruang angkasa telah mengalahkan industri-industri mobil dan baja, dan sebagai pemimpin di pasar. Lebih dari 4.000 macam barang, eksistensinya disebabkan oleh adanya penyelidikan ruang angkasa. Barang-barang itu sebenarnya merupakan hasil sampingan dari penyelidikan untuk tujuan-tujuan yang lebih penting. Barang-barang hasil sampingan ini
sekarang sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa ada yang menanyakan dari mana asalnya. Mesin hitung elektronik, pemancar mini, pesawat penerima mini, transistor dalam radio dan televisi; semuanya ditemukan karena adanya penyelidikan. Demikian juga wajan penggoreng yang di dalamnya demikian licinnya, sehingga makanan tidak melekat. Instrumen-instrumen presisi dalam pesawat terbang, sistem pengawasan daratan yang otomatis, kemudi-kemudi otomatis dan komputer-komputer yang berterbangan begitu cepat; semuanya merupakan bagian dari penyelidikan ruang angkasa yang amat sulit, bagian dari program pengembangan yang juga mempunyai efek pada kehidupan sehari-hari. 

Barang atau hal-hal yang tidak difahami oleh orang awam banyak sekali jumlahnya, seperti proses pengelasan, proses pelumasan dalam ruang yang sama sekali hampa udara, sel-sel photo elektris dan sumber-sumber energi mini yang dapat dipakai untuk menempuh jarak yang tak terhingga jauhnya. Biaya yang diperoleh dari pajak, yang dimasukkan ke dalam biaya penyelidikan ruang angkasa, mengalir kembali dengan derasnya kepada para pembayar pajak yaitu berupa investasi besar. Bangsa-bangsa yang tidak berpartisipasi sedikit pun dalam penyelidikan ruang angkasa, akan digenangi oleh revolusi teknik. 

Sebutan-sebutan atau nama-nama seperti Telstar, Echo, Relay, Trios, Mariner, Ranger dan Syncom, adalah merupakan papan penunjuk arah pada jalan yang ditempuh penelitian yang sangat menarik itu. Sumber-sumber energi di bumi suatu waktu akan habis, Program
penerbangan ruang angkasa pun suatu waktu akan menjadi vital, karena kita memerlukan zat-zat nuklir dari planet mars atau planet lain untuk penerangan kota dan untuk pemanasan rumah-rumah di musim dingin. Oleh karena sekarang pusat-pusat tenaga atom itu sudah merupakan sumber energi termurah, maka masa produksi industri akan tergantung kepada pusat-pusat tenaga ini apabila sumber energi bumi sudah habis.
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Setiap hari kita akan dibanjiri hasil-hasil penelitian. Maka penerusan ilmu pengetahuan dari ayah kepada anak yang dilakukan secara santai itu akan berakhir. Montir radio yang memperbaiki pesawat radio dengan peralatan yang serba tombol pijit, harus banyak mengetahui tentang teknologi transistor dan tentang gambargambar sirkuit yang rumit, yang biasanya dicetak pada lembaran-lembaran plastik itu. Tidak lama lagi ia akan harus menggunakan kemampuan komponen mikroelektris. Apa yang telah diajarkan kepada magang harus segera diisi dengan pengetahuan baru. Kalau seorang akhli di zaman nenek moyang kita benar-benar menguasai suatu keakhlian selama masa kehidupannya, pengetahuannya tidak bertambah; para akhli zaman sekarang dan masa mendatang harus terus-menerus menambah pengetahuannya dengan hal-hal yang baru. Apa yang ada dan baik sekarang, esok hari sudah menjadi usang. 

Walaupun umur matahari itu jutaan tahun, namun pada suatu waktu pasti akan padam juga. Dan bila saat itu tiba, malapetaka akan segera tiba sebelum ada negarawan sinting yang menggerakkan alat-alat penghancur bumi. Suatu peristiwa kosmis yang tak terduga dan tak terperhitungkan, dapat mendatangkan keruntuhan total bagi bumi. Belum ada orang yang sudah memikirkan kemungkinan itu. Mungkin inilah salah satu alasan bagi orang yang ikhlas untuk mencari kehidupan akhirat atau kehidupan nirwana dalam salah satu dari sekian banyak agama dan kepercayaan.

Menurut pendapat saya penelitian ruang angkasa bukan hasil pilihan bebas manusia, melainkan suatu kewajiban batin yang harus diikutinya, manakala ia meneliti proses masa depannya dalam alam semesta. Persis sebagaimana telah saya nyatakan dalam hipotesa, bahwa kita pernah menerima kunjungan tamu dari ruang angkasa, saya juga berasumsi bahwa kita ini bukanlah satu-satunya intelegensia yang ada dalam kosmos . Ya, bahkan saya menduga bahwa dalam alam semesta ini ada yang lebih tua dan lebih maju dari
kita. Jika sekarang saya nyatakan pula bahwa semua intelegensia sedang melaksanakan penelitian ruang angkasa menurut prakarsa masing-masing, maka sejenak, saya ini betul-betul sudah memasuki dunia khayal alamiah, padahal saya menyadari sepenuhnya bahwa ini berarti sama dengan memasukkan kepala saya ke dalam sarang tawon. “Piring Terbang” telah kelihatan di sana-sini, sekurang-kurangnya sudah sejak duapuluh tahun yang lalu. 

Dalam buku-buku tentang piring terbang benda-benda itu disebut UFO, singkatan dari Unidentified Flying Objects yang berarti benda-benda asing yang beterbangan. Tetapi sebelum saya membicarakan UFO yang misterius dan mengasyikkan ini, saya ingin menyebut suatu argumentasi penting yang digunakan orang tentang ruang angkasa.
Argumentasi itu mengatakan bahwa penelitian ruang angkasa itu tidak menguntungkan. Tak ada satu negara betapapun kayanya, yang sanggup menyediakan uang untuk membiayainya tanpa mengambil risiko kebangkrutan nasional. Memang penelitian itu sendiri tak pernah menguntungkan. Hasil yang menguntungkan hanyalah investasi. Dan pada tahap sekarang, tidaklah layak mengharapkan keuntungan dan amortisasi dari
penelitian ruang angkasa ini. Di samping itu, belum pernah dibuat suatu neraca mengenai penerimaan 4.000 macam hasil sampingan dari penelitian ruang angkasa. 

Saya sendiri sama sekali tidak mempunyai keraguan, bahwa penelitian ruang angkasa pasti akan memberikan keuntungan yang tak pernah diberikan oleh penelitian lainnya, yang manapun juga. Kalau penelitian ruang angkasa ini telah mencapai tujuannya, ia bukan hanya akan menguntungkan, melainkan juga akan menyelamatkan umat manusia dari keruntuhan dalam arti kata yang sebenarnya. Secara kebetulan, serentetan satelit-satelit Comsat sudah menyuarakan rencana-rencana komersil. Pada bulan Nopember 1967, sebuah majalah Jerman “Der Stern” menulis “Kebanyakan mesin kedokteran buatan Arnerika, yang dapat menyelamatkan jiwa itu adalah merupakan hasil evaluasi sistematis
dari hasil penelitian atom, penerbangan ruang angkasa, dan teknologi militer. Barang-barang itu merupakan hasil kerja sama baru antara raja-raja industri dan rumah sakit di Amerika, yang hampir setiap hari menyebabkan dunia pengobatan mencapai keberhasilan”. “Jadi Locheed Company yang membuat pesawat tempur Star Fighter, dan Mayo Clinik yang terkenal itu, bekerja sama untuk mengembangkan sistem perawatan baru berdasarkan teknik-teknik komputer. 

Para perancang perusahaan penerbangan North American Aviation sesuai dengan anjuran dari para akhli kedokteran bekerja dengan ‘Sabuk emphysema’ yang dibuat untuk memudahkan pernafasan para pasien yang mendapat gangguan paru-paru. Para pejabat ruang angkasa dari Nasa telah menciptakan suatu alat yang sebenarnya dirancang untuk mengukur kekuatan benturan batu-batu meteor micro pada badan kapal ruang angkasa, tetapi dapat juga digunakan untuk mencatat kekejangan otot halus dalam penyakit syaraf”. “Hasil sarnpingan lain dari teknologi komputer Amerika yang dapat menyelamatkan jiwa, ialah ‘mesin denyut jantung’. Sekarang lebih dari 2.000 orang Jerman hidup dengan bantuan mesin demikian, yang dipasang dalam rongga dadanya. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Mesin itu berupa generator mini yang digerakkan oleh batu batre, dan dipasang di balik kulit. Para dokter memasang hubungan antara mesin ini dan telinga kanan dari jantung melalui rongga atas pembuluh balik. Dengan demikian jantung dapat dirangsang untuk berdenyut secara teratur oleh denyutan-denyutan arus listrik lemah. Apabila batre ‘mesin jantung’ ini habis setelah tiga tahun harus diganti dengan yang baru melalui operasi kecil. Mesin ajaib ini sekarang telah disempurnakan oleh perusahaan listrik, General Electric. Tahun yang lalu perusahaan ini membuat model baru yang disebut twospeed model. Apabila si pemakai alat ini ingin bermain tenis, atau ingin lari mengejar waktu pemberangkatan kereta api, ia hanya tinggal menggerak-gerakkan sebatang magnit batangan bagian tubuhnya yang di dalamnya dipasang mission itu. Dengan demikian jantungnya akan berdenyut lebih cepat”. Demikian tulis Majalah itu. 

Itu merupakan dua contoh yang lebih rumit, dari hasil sampingan penelitian ruang angkasa. Masih adakah orang yang sanggup mengatakan bahwa penelitian itu tak ada faedahnya? Dengan judul “Perangsang dari Roket Bulan” surat kabar “Die Zut” terbitan bulan Nopember 1967, memuat laporan sebagai berikut: “Konstruksi kendaraan ruang angkasa yang dibuat khas untuk pendaratan empuk di atas permukaan bulan, telah banyak menarik sepintas perhatian dari para pembuat mobil. Mereka ingin mengetahui bagaimana konstruksi itu tahan terhadap keadaan benturan yang dapat menghancurkan kendaraan itu sendiri. Karena sekalipun tidak mungkin untuk membuat kendaraan bermotor yang dapat menyelamatkan penumpangnya terhadap segala jenis tubrukan, namun konstruksi yang digunakan dalam penerbangan ruang angkasa itu dapat mengurangi risiko kehancuran manakala terjadi tubrukan atau benturan. 

Lembaran-lembaran logam yang disebut ‘sarang lebah’ yang sekarang semakin banyak dipergunakan dalam pembuatan pesawat terbang modern, dapat meningkatkan daya tarik tanpa menambah beratnya. Lembaran-lembaran logam semacam itu telah dicoba pula dalam pembuatan mobil. Alas mobil penjelajah daratan yang sekarang dalam eksperimen, dibuat dari lembaran ‘sarang lebah’ itu.”. Setiap orang yang mengetahui keadaan penelitian ruang angkasa sekarang serta daya dorongnya yang berkembang terus, tentu tidak sanggup lagi mengatakan “Bagaimanapun tak akan mungkin mengadakan penerbangan antar bintang atau antar planet”. Generasi penerus kita akan melihat kemustahilan ini menjadi kenyataan. Kelak, orang akan membuat kapal-kapal ruang angkasa raksasa dengan mesin bertenaga raksasa pula, seperti yang telah dibuktikan oleh Rusia ketika dalam tahun 1967 mereka berhasil menggabungkan dua kapal ruang angkasa tak berawak mejadi satu di ruang stratosfir. 

Suatu bagian dari penelitian ruang angkasa sekarang sudah bekerja dengan menggunakan layar pelindung seperti pelangi listrik, yang dibentangkan di depan kapsul dengan maksud untuk mencegah atau mengelakkan benturan partikel-partikel. Sekelompok sarjana fisika kenamaan, sekarang sedang berusaha menemukan apa yang dikenal dengan nama “tachyon”, yaitu partikel yang baru ada dalam teori, yang diduga dapat bergerak lebih cepat dari cahaya dan batas kecepatan terendahnya ialah kecepatan cahaya. Para sarjana yakin bahwa tachyon rnemang ada. Sekarang hanyalah tinggal membuktikan eksistensinya secara ilmiah. Pembuktiannya telah dilakukan dalam pembuktian neutrinos dan anti matter. Akhirnya saya ingin bertanya kepada mereka yang menentang penerbangan ruang angkasa: Apakah anda benar-benar percaya bahwa beberapa ribu orang terpandai dari zaman kita ini telah menghambur-hamburkan waktu dan tenaga mereka hanya untuk mencapai tujuan-tujuan utopis atau yang tak berarti?
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Izinkahlah saya menyelesaikan persoalan UFO, dengan tegas dengan mengabaikan resiko bahwa hal tersebut tidak mendapat tanggapan serius. Jika tidak ada tanggapan serius, saya masih dapat menghibur diri dengan keyakinan, bahwa orang terkemuka beserta saya.
UFO telah dilihat orang di mana-mana; di Amerika, di Philipina, di Jerman Barat dan di tempat-tempat lain. Mari kita misalkan saja bahwa 98 persen dari orang-orang yang mengaku telah melihat UFO, sebenarnya hanya melihat bola petir atau balon cuaca, atau pembentukan awan aneh, atau pesawat udara jenis baru yang tak dikenal atau bahkan mungkin akibat-akibat ganjil dari cahaya dan bayangan di kala senja. Tak diragukan lagi,
kebanyakan orang telah menjadi korban penyakit jiwa. Mereka mengaku telah melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada di tempat yang dilihatnya. Dan sudah tentu banyak juga para pencari berita yang ingin memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri, dari hasil observasi orang-orang yang dianggap benar itu. Mereka membuat judul artikel koran dengan huruf besar-besar bagi para pembaca yang pandir. 

Kalau dari sekian banyak orang yang mengaku telah melihat UFO itu kita pisahkan orang- orang sintingnya, pendustanya, orang-orang sakit jiwanya dan para penjual sensasinya; maka sisanya yang berupa para pengamat yang waras otaknya, dapat dihitung dengan jari tangan. Dalam jumlah itu termasuk juga mereka yang tugasnya memang mengenali peristiwa-peristiwa di langit. Seorang ibu rumah tangga mungkin membuat kesalahan serupa dengan kesalahan yang dibuat oleh seorang petani di Wild West. Tetapi jika seorang penerbang yang sudah banyak berpengalaman mengatakan telah melihat UFO, sukar sekali untuk mencap dirinya sebagai pembual besar, karena penerbang berpengalaman mengetahui benar apa yang disebut; bola petir, bayangan, dan balon cuaca. Sebab reaksinya terhadap penglihatan-penglihatan semacam ini, dan juga daya tangkapnya yang jitu, selalu diuji secara teratur. Beberapa jam sebelum dan selama terbang ia dilarang minum-minuman keras. Dan seorang penerbang dari perusahaan penerbangan sangat kecil kemungkinannya berdusta, kalau ia tidak ingin kehilangan jabatannya yang empuk dan bergaji besar itu. Namun demikian, kalau yang berbicara itu bukan seorang saja, melainkan sekelompok penerbang yang di dalarnnya termasuk juga penerbang angkatan udara, maka mau tidak mau kita harus mendengarkan ceritera mereka itu. 

Saya sendiri tidak mengetahui apa UFO itu. Saya tidak mengatakan bahwa UFO itu telah dibuktikan memang benar ada, bahwa benda-benda terbang itu berasal dari intelegensia tak dikenal; sekalipun kemungkinannya besar sekali. Sayang sekali, selama perjalanan keliling saya tak pernah melihat UFO dengan mata kepala sendiri. Tetapi saya dapat mengajukan risalah yang masuk akal dan telah disahkan kebenarannya, seperti berikut: “Tanggal 5 Peberuari 1965, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengumumkan bahwa bagian Khusus Urusan UFO telah ditugaskan untuk menyelidiki kebenaran laporan yang dibuat oleh dua orang operator radarnya. Kedua orang operator ini pada tanggal 29
Pebruari 1965 dengan radarnya telah menangkap dua buah UFO di lapangan udara Angkatan Laut di Maryland. Benda-benda tak dikenal itu terbang mendekati lapangan udara dari arah Selatan dengan kecepatan 4.350 mil perjam. Tiga puluh mil di atas lapangan udara tesebut, benda-benda itu membelok dengan tajam sekali dan menghilang dari layar radar. 

Pada tanggal 3 Mei 1964, beberapa orang di Canberra Australia dan beberapa meteorologi melihat benda besar bercahaya terbang menyeberangi cakrawala pagi ke jurusan Timur Laut. Dalam wawancara dengan utusan-utusan dari Nasa, para saksi mata kepala sendiri itu menerangkan bagaimana benda itu jungkir balik di angkasa dan bagaimana sejumlah benda yang lebih kecil menyerbu benda besar itu. Benda-benda kecil itu mengeluarkan cahaya merah yang menyilaukan kemudian menghilang, sedangkan “benda” yang besar menghilang ke jurusan Barat Laut. Salah seorang meteorologis itu berkata: “Sebelum ini saya selalu mencemoohkan ceritera-ceritera tentang UFO. Tetapi sekarang saya tidak tahu apa yang harus saya katakan tentang itu”.

Tanggal 23 Nopember 1953, sebuah benda terbang tak dikenal tertangkap oleh radar di Lapangan Udara Militer di Michigan. Letnan Udara R. Wilson yang ketika itu kebetulan sedang berlatih dengan pesawat tempur jet F-86 diizinkan untuk mengejar “benda” itu. Para awak radar, dengan radarnya mengikuti Wilson mengejar benda tak dikenal itu sejauh 160 mil. Pada layar radar tampak bahwa kedua benda terbang sekonyongkonyong
menjadi satu. Panggilan-panggilan dengan radio kepada Wilson tidak dijawab. Daerah tempat terjadinya peristiwa yang tak dapat difahami itu, selama beberapa hari berikutnya dibom oleh pasukan penyelidik; dan daerah dekat Lake Superior, diperiksa karena terdapat bekas oli berceceran. Tetapi mereka tidak menemukan apa-apa. Jejak letnan penerbang Wilson beserta pesawat terbangnya tak ditemukan. 

Pada tanggal 13 September 1965 di pagi buta, sersan polisi Eugine Bertrand bertemu dengan wanita yang sedang duduk di belakang kemudi mobilnya di suatu by pass Exetee, New Hampshire. Wanita itu tidak mau melanjutkan perjalanannya, karena ia telah dikejar-kejar oleh benda terbang besar sekali berwarna merah menyilaukan sejauh sepuluh mil sampai Route 101; kemudian benda itu menghilang ke dalam hutan. Mula- mula sersan polisi yang sudah berumur dan agak berkepala dingin itu menganggap wanita itu sinting. Kemudian ia mendengar laporan yang serupa dari patroli lain melalui radio mobilnya. Temannya Gene Toland yang ada di Markas Besar memanggil dia supaya lekas kembali, karena di Markas Besar pun ada seorang pemuda yang menceriterakan hal yang serupa dengan ceritera wanita itu. Si pemuda itu sedang mencari perlindungan karena merasa dikejar-kejar oleh benda bercahaya merah yang menyilaukan. 
 http://gunungtoba2014.blogspot.com
Setengah segan pemuda itu beserta Bertrand berangkat mengendarai mobil patroli dengan keyakinan bahwa ceritera yang lucu itu merupakan keterangan yang masuk akal. Mereka menyelidiki daerah itu selama dua jam, kemudian pulang. Dalam perjalanan pulang mereka melewati sebidang tegalan, di mana terdapat enam ekor kuda. Keenam ekor kuda itu sekonyong-konyong bersama-sama berebutan ke luar dari tegalan itu. Pada saat yang hampir bersamaan, tegalan itu dan sekitarnya bermandikan cahaya merah menyala. “Itu lihat itu” seru seorang polisi muda. Ya, sebuah benda merah menyala-nyala yang bergerak pelan- pelan dan tanpa bersuara menuju mereka, mengapung di atas pohon-pohon. Bertrand menilpon temannya Toland, memberitahukan bahwa baru saja ia telah melihat benda terkutuk itu dengan mata kepala sendiri. Sekarang pertanian dekat jalan itu dan
bukit di dekatnya pun bermandikan cahaya merah menyala-nyala. Mobil patroli kedua berhenti dekat mereka. ‘Sialan” ucap Dave. “Aku mendengar kau dengan Toland saling meneriaki lewat radio. Kukira kalian gila. Tetapi coba, lihatlah itu!”. Berkenaan dengan peristiwa itu, lima puluh orang saksi mata yang dianggap dapat dipercaya telah diperiksa kemudian. Di antara yang diperiksa itu terdapat meteorologis, dan anggota Pengawal
Pantai. Dengan perkataan lain orang-orang yang tak mungkin tidak dapat membedakan balon cuaca dengan helikopter, atau suatu satelit yang jatuh dengan lampu navigasi dari sebuah kapal udara. Laporan itu hanya berisi kenyataan-kenyataan yang telah terjadi, tetapi tidak mengandung keterangan tentang benda terbang yang tak dikenal itu. 

Tanggal 5 Mei 1967 wali kota Marliens di Cote-d’oz, Monsieur Malliotte, menemukan lubang aneh di ladang semanggi yang letaknya 680 yard dari jalan. Ia menemukan pula sebuah lingkaran bergaris tengah 15,5 kaki, dalamnya satu kaki. Dari lingkaran ini, jaluran-jaluran sedalam 4 inci menjalur ke luar. Lingkaran dan jalur-jalur itu memberikan kesan seolah-olah suatu kisi logam yang amat berat telah ditekankan dari atas ke dalam tanah. Pada ujung jalur-jalur itu terdapat lubang-lubang sedalam satu kaki dua inci, seperti bekas di tekan oleh “kaki” di atas kisi itu. Suatu ciri atau bekas yang sangat mengherankan ialah debu berwarna putih kejingga-jinggaan, yang mengendap di dalam jalur-jalur dan lubang-lubang itu. Saya sendiri telah melihat tempat dekat Miliens ini. Makhluk halus atau hantu tak mungkin meninggalkan bekasbekas seperti itu. Apa yang akan kita perbuat dengan laporan ini? yang diperbuat orang bahkan oleh perhimpunan kebatinan tentang apa yang pernah mereka lihat biasanya suka mematahkan semangat kita. Apa yang mereka perbuat, hanya mengaburkan pandangan kita atas kenyataan, dan menghalangi para sarjana yang serius menangani phenomena yang telah diuji kebenarannya, karena mereka takut pernyataannya itu akan membodohi dirinya sendiri. 

Tanggal 6 Nopember 1967, dalam acara televisi Jerman berjudul “Serbuan dari Kosmos?” seorang kapten dari pesawat udara perusahaan penerbangan Luftansa, menceriterakan suatu kejadian, di mana dia beserta empat orang awak kapal melihatnya dengan mata kepala sendiri. Pada tanggal 15 Pebruari 1967, kira-kira sepuluh atau lima belas menit sebelum mendarat di San Fransisco, mereka melihat suatu benda terbang bergaris tengah kira-kira 33 kaki dekat pesawat terbang mereka. Benda itu bercahaya menyilaukan dan terbang beberapa saat di samping pesawat mereka. Mereka mengkhabarkan apa yang
mereka lihat itu kepada Universitas Colorado. Universitas ini karena tidak mendapat penjelasan lebih lanjut mengira bahwa benda terbang itu merupakan bagian dari roket yang telah diluncurkan sebelumnya, yang sedang jatuh ke bumi. Kapten pilot itu menjelaskan bahwa ia yang telah mempunyai pengalaman terbang lebih dari sejuta mil beserta rekan-rekannya, tidak dapat percaya bahwa benda sebesar itu, yang sedang jatuh
bebas ke bumi, dapat diam di udara selama lebih dari seperempat jam dan terbang berdampingan dengan pesawat terbangnya sendiri. Apalagi benda terbang tak dikenal itu dapat dilihat orang dari permukaan bumi selama hampir tiga perempat jam. Pilot Jerman ini sudah tentu bukan pengkhayal. 

Pada tanggal 21 dan 23 Nopember 1967, muncul dua buah laporan Die Suddentsche Zei tune. Munich. Beograd, koresponden dari Amerika melaporkan: “Beberapa UFO telah terlihat di atas beberapa daerah di Eropa sebelah Tenggara. Pada suatu akhir pekan, seorang astronom amatir telah memotret tiga buah dari benda-benda langit yang cemerlang ini. Sementara para akhli mengemukakan pendapatnya tentang potret ini dalam surat-surat kabar Yugoslavia, laporan tentang UFO lebih banyak lagi telah dilihat di daerah pegunungan Montenegro, di mana benda-benda itu diduga telah menimbulkan kebakaran hutan. Laporan-laporan ini datang terutama dari kampung Ivangrad di mana penduduknya bersumpah bahwa selama beberapa hari, tiap malam mereka melihat benda-benda langit yang diterangi dengan sangat menyilaukan. Para pejabat pemerintahan setempat membenarkan bahwa di daerahnya telah sering terjadi kebakaran hutan, tetapi sebegitu jauh belum diketahui apa yang menyebabkan”. 

UPI melaporkan: “Sebuah UFO telah muncul di atas ibu kota Bulgaria, Sofia. Menurut laporan dari kantor berita Bulgaria BTA, UFO itu dapat di lihat dengan mata telanjang. BTA melaporkan bahwa benda terbang itu lebih besar dari bundaran matahari dan kemudian berubah bentuk menjadi trapeze. Benda terbang itu diduga telah memancarkan sinar yang amat kuat. Benda itu telah pula terlihat oleh teropong bintang di Sofia. Dari hasil kerja sama antara Institut Hidrologi dan Institut Meteorologi Bulgaria dikatakan bahwa benda terbang itu bergerak dengan kekuatannya sendiri. Benda itu terbang kira- kira 18 mil di atas permukaan bumi”. 

Orang menghalangi jalan menuju penelitian serius, dengan ketololan. Ada kelompok “orang perantara” yang mengakui selalu berhubungan dengan makhluk-makhluk alam luar. Ada pula orang-orang yang mengembangkan gagasan-gagasan keagamaan, yang hanya dikarang-karang saja dari phenomena yang sampai sekarang tidak jelas. Atau membuat suatu falsafah hidup yang bengis dari phenomena itu, atau mengaku telah menerima perintah dari awak UFO untuk menyelamatkan umat manusia. 
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Pada International World Congress dari para penyelidik UFO, di musim gugur tahun 1967, Profesor Hermann Oberth, yang dikenal sebagai “Bapak dari penerbangan ruang angkasa” dan guru dari Wernher Von Braun, mengatakan bahwa “UFU-UFO itu masih merupakan persoalan ekstra ilmiah, tetapi UFO-UFO itu barang kali merupakan kapal ruang angkasa yang berasal dari dunia tak dikenal”. Selanjutnya beliau mengatakan: “Jelaslah bahwa
makhluk yang menjadi awak dan menerbangkannya telah maju dalam segalanya sebagai mana mestinya, kita dapat belajar banyak dari mereka”. Oberth, yang telah meramalkan perkembangan roket di bumi dengan tepat; menduga bahwa di planet lain dalam tata surya kita, terdapat prasyarat-prasyarat bagi generasi-generasi spontan. Obert, selaku sarjana penelitian meminta supaya para sarjana lain yang serius pun turut menangani
persoalan-persoalan yang mula-mula mungkin merupakan fantastis ini. “Para sarjana itu biasanya bagaikan angsa yang kekenyangan, yang tidak mau makan apa-apa lagi. Mereka menolak gagasan-gagasan baru, dan menyebutnya sebagai omong kosong”. 

Tanggal 17 Nopember 1967, dengan judul “Gagasan-gagasan Kedua” surat kabar Die Zeit mengatakan: “Bertahun-tahun orang Rusia menertawakan orang Barat seperti yang sakit
jiwa mengenai piring terbang. Belum lama berselang Pravda memuat sangkalan resmi, bahwa kendaraankendaraan langit yang ganjil itu pernah ada. Sekarang Jenderal Angkatan Udara Anatolyi Stolyakov telah ditunjuk sebagai direktur dari suatu komite yang tugasnya meneliti laporan-laporan mengenai UFO. Berhubungan dengan ini, surat kabar London Times, menulis: “Apakah UFO itu hasil dari pengkhayalan bersama, ataukah berasal dari para pengunjung dari planet Venus, atau harus diartikan sebagai wahyu ketuhanan; harus ada penjelasan, sebab andai kata UFO itu tak ada, orang-orang Rusia tentu tidak akan
membentuk komite Pencari Keterangan”. 

Kejadian yang paling menggemparkan dan paling membingungkan sehubungan dengan phenomena tentang benda dari alam semesta, terjadi pada pukul 7.17 pagi tanggal 30
Juli 1908,di Taiga, Siberia. Sebuah bola api bagaikan ditembakkan melintasi cakrawala dan menghilang di padang rumput. Para penumpang kereta api Transs-Siberia melihat benda yang menyala-nyala bergerak dari Selatan ke Utara. Suatu halilintar yang diikuti dengan ledakan menggoncang kereta api. Kebanyakkan stasion seismograph di dunia mencatat ledakan ini sebagai getaran bumi yang cukup kuat. Di Irkutsk, 550 mil dari
pusat gempa jarum seismograph tetap bergetar hampir selama satu jam. Suara ledakannya terdengar sampai sejauh radius 612 mil. Ratusan rusa kutub telah mati terbunuh oleh ledakan itu. Suku-suku pengembara banyak yang terpental ke udara bersama tenda-tendanya. 

Sebelum tahun 1912, Profesor Kulik mulai mengumpulkan laporan-laporan dari para saksi mata. Akhirnya ia berhasil pula mengumpulkan uang untuk mengadakan ekspedisi ilmiah ke daerah Taiga yang jarang penduduknya ini. Ketika ekspedisi itu sampai di daerah berbatu-batu Tunguska, mereka yakin benar bahwa mereka akan menemukan kawah raksasa yang disebabkan oleh batu meteor. Tetapi keyakinan mereka itu ternyata salah. Mereka melihat pohon-pohon yang patah bagian atasnya sampai sejauh 37 mil dari pusat ledakan. Semakin dekat mereka ke titik kritis, tanahnya semakin tandus. Pohon-pohon di sana tampak seperti tiang-tiang telegraph tanpa apa-apa. Di sekitar pusatnya bahkan pohon-pohon terbesar pun telah patah dan terlempar ke luar daerah lingkungan itu. Akhirnya mereka menemukan bekas-bekas kebakaran hebat. Semakin jauh ke Utara ekspedisi itu semakin yakin bahwa di sana telah terjadi ledakan dahsyat. Ketika mereka melewati lubang-lubang dari berbagai ukuran di atas tanah yang berpaya-paya, mereka menduga bahwa lubang itu disebabkan oleh benturan batu-batu meteor. Mereka menggali dan membor tanah yang berpaya-paya itu, tetapi mereka tidak menentukan sedikit pun sisa-sisa dari sepotong besi atau sepotong nekel, atau sebongkah batu. Dua tahun kemudian pencarian diteruskan lagi dengan menggunakan bor-bor yang lebih besar dan alat-alat teknik yang lebih baik. Mereka membor sampai sedalam 118 kaki, tetapi tetap tidak menemukan bekas meteor atau batu-batu serupa. 
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Pada tahun 1961 dan 1963, Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Sovyet mengirim dua ekspedisi lagi ke Tunguska. Ekspedisi tahun 1963 dipimpin oleh akhli geofisika-Solotov. Kelompok para sarjana yang diperlengkapi dengan alat-alat teknik paling modern ini, sampai kepada kesimpulan bahwa ledakan di Tunguska Siberia itu pasti merupakan ledakan nuklir. Jenis ledakan dapat ditentukan jika beberapa urutan besarnya kekuatan yang menyebabkan ledakan itu diketahui. Satu di antara urutan besarnya kekuatan ledakan Tunguska itu diketahui dari besarnya energi radiasi yang dipancarkan. Di Talga ekspedisi itu menemukan beberapa pohon, 11 mil jauhnya dari pusat ledakan. Pohon pohon itu telah
terkena radiasi lalu terbakar pada saat terjadinya ledakan itu. Pohon hidup hanya dapat terbakar apabila banyaknya panas yang diradiasikan tiap cm2 mencapai 70 sampai 100 kalori. Dan memang kilatan ledakan itu demikian terangnya, sehingga sampai sejauh 124 mil dari pusat gempa, cahayanya masih memantulkan bayangan kedua. Dari data ini para sarjana memperhitungkan besarnya energi yang diradiasikan oleh ledakan itu sekitar
2,8 x 1028 erg. (erg “banyaknya tenaga kerja”). Seekor kumbang yang beratnya satu gram, akan harus mengeluarkan tenaga kerja satu erg untuk memanjat dinding setinggi satu cm. 

Ekspedisi itu menemukan cabang dan ranting pohon yang sudah jadi arang sampai setinggi sebelas mil. Dari fakta ini mereka berkesimpulan bahwa di tempat itu telah terjadi pemanasan yang amat tinggi dan mendadak. Ini adalah akibat dari suatu ledakan, bukan suatu kebakaran hutan. Pohon yang jadi arang ini hanya ditemukan di tempat mana tidak terdapat bayangan yang menghalangi difusi kilatan cahaya. Jelas dan pasti bahwa di sana pernah terjadi suatu radiasi. Keseluruhan dari efek ini, memerlukan tenaga 10 pangkat 28 erg. untuk dapat menimbulkan kehancuran yang amat luas itu. Energi sebesar ini, sama kuatnya dengan kekuatan perusak dari bom atom seberat 10 megaton atau 100.000.000.000.000.000.000.000 erg. Penyelidikan-penyelidikan memastikan bahwa di tempat itu pernah terjadi ledakan nuklir. Kepastian itu menghapus keterangan-keterangan yang berbau dongeng seperti tubrukan komet atau batu meteor yang jatuh ke bumi. Bagaimana bunyi keterangan mengenai ini di tahun 1908? 

Surat kabar di Leningrad Svesda,terbitan bulan Maret 1964, mengemukakan suatu teori bahwa makhluk cerdas dari sebuah planet dalam konstelasi Cygnus telah mencoba untuk mendapat kontak dengan bumi kita. Para penulis Genrich Altov dan Valentina Shuraleva mengatakan bahwa tubrukan di Taiga, Siberia itu merupakan jawaban terhadap ledakan
yang disebabkan oleh meletusnya gunung Krakatau di Samudra Indonesia dalam tahun 1883; di mana letusan itu telah memancarkan gelombang-gelombang radio alam semesta. Makhluk bintang yang jauh dari bumi itu keliru, mereka mengira bahwa gelombang-gelombang itu berasal dari ruang angkasa. Karena itu, mereka mengarahkan sinar laser ke bumi. Sinar laser itu terlalu kuat, sehingga ketika sinar laser itu menyentuh atmosfir dunia jauh di atas Siberia, sinar itu berubah ujud menjadi benda padat. 

Saya akui, bahwa saya tak dapat menerima keterangan demikian, karena terlalu jauh jangkauannya sehingga sukar masuk di benak kita. Saya juga tidak dapat menerima teori yang mencari keterangannya dalam tubrukan anti zat. Sekalipun saya percaya bahwa jauh di alam kosmos mungkin ada unsur-unsur yang di sebut anti zat, namun di Tunguska tidak mungkin akan terdapat bekas-bekasnya, apalagi sisa-sisanya; karena apabila anti zat itu beradu dengan zat padat, kedua zat itu akan terurai dan lenyap kedua-duanya. Selain dari itu, kemungkinan bagi anti zat untuk mencapai bumi tanpa bertubrukan dengan zat lain di tengah perjalanan, sangat kecil. Saya lebih suka menyokong pendapat yang menduga bahwa ledakan nuklir itu disebabkan oleh meledaknya persediaan tenaga nuklir dari kapal ruang angkasa yang tak di kenal. Fantastis? Ya, memang! Tetapi apakah ini harus berarti, bahwa hal itu tidak mungkin? Tidak sedikit terdapat buku mengenai batu meteor Tunguska itu.
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Ada fakta lain yang ingin saya tekankan. Radio aktivitas di sekitar pusat ledakan di Taiga itu intensitasnya atau kekuatannya dua kali kekuatan di tempat lain. Sekarang pun demikian keadaannya. Penelitian cermat pada pohon-pohon dan gelang tahunannya, menunjukkan bahwa sejak tahun 1908 radio aktivitas itu meningkat. Sebelum ada bukti ilmiah yang pasti tepat dan meninggalkan tentang kejadian itu tak seorang pun berhak
mengeluarkan keterangan keterangan tanpa alasan yang kuat untuk dapat dipercaya. Pengetahuan kita tentang planet-planet dalam tata surya kita, agak lengkap kiranya. Mars adalah satu-satunya planet di mana diduga mungkin terdapat “kehidupan” dalam arti kata menurut pengertian kita. Itupun dalam jumlah yang amat terbatas. 

Manusia telah menentukan batas-batas secara teoritis terhadap kehidupan dalam arti seperti di atas. Batas lni disebut ecosphere. Dalam tata surya kita, hanya venus, bumi dan mars yang ada dalam batas-batas ekosfir. Walaupun demikian, kita hendaknya tidak lupa bahwa penentuan ecos phere itu didasarkan kepada gambaran kita tentang kehidupan; dan bahwa kehidupan yang belum kita kenal, sama sekali tidak perlu terikat kepada dasar pikiran kita. Mariner II telah sampai pada jarak 21.000 mil dari Venus. Menurut informasi yang dipancarkan dari Mariner II itu, Venus dapat dicoret dari daftar planet-planet di mana mungkin ada kehidupan. Mariner II itu melaporkan pula bahwa suhu permukaan Venus, siang maupun malam panasnya 420 C. Suhu demikian itu, berarti di sana tidak ada air, melainkan hanya ada kolam-kolam berisi logam cair, Maka punahlah anggapan orang, bahwa Venus itu saudara kembar bumi, sekalipun persenyawaan hidrogen karbon yang ada
dapat digunakan sebagai tempat pembiakan bagi segala jenis bakteri. 

Belum lama berselang, para sarjana menyatakan bahwa kehidupan di planet mars tidaklah mungkin ada. Pada suatu hari belakangan ini, pernyataan itu berubah menjadi “hanya sedikit kemungkinannya”. Setelah Mariner IV berhasil mengadakan pengintaian di atas mars, sekalipun agak segan, kita harus mengetahui bahwa kemungkinan adanya kehidupan di mars bukanlah mustahil. Bahkan sangat mungkin pula, bahwa tetangga kita mars itu pernah mempunyai kebudayaan sendiri jutaan tahun yang lalu, tetapi tak pernah ada yang diceriterakannya. Bagaimanapun juga bulan mars yang disebut phobos perlu mendapat perhatian khusus. 

Mars mempunyai dua buah bulan yakni “phobos” dan “deimos”. Kedua nama itu adalah dari bahasa Yunani yang dalam bahasa Indonesia berarti: “ketakutan” dan “teror”. Kedua bulan itu sudah dikenal orang jauh sebelum seorang astronom Amerika yang bernama Asoph Hall menemukannya dalam tahun 1877. Jauh sebelumnya, sekitar tahun 1610, Johannes Kepler menduga, bahwa mars diikuti oleh dua buah satelit alamiah. Schyrl, seorang biarawan Capucine mengaku telah melihat bulan Mars itu beberapa tahun sebelumnya. Namun mungkin ia keliru melihat, karena bulan mars yang kecil-kecil itu tak mungkin dapat dilihat dengan alat-alat optik pada zamannya. Kedua bulan itu dilukiskan
dengan indah sekali oleh Jonathan Swift dalam bukunya berjudul Perjalanan ke Laputa dan Jepang. Buku ini merupakan jilid ke III dari perjalanan Guliver Jonathan. 

Swift tidak hanya melukiskan kedua bulan mars itu melainkan juga memberikan ukuran-ukuran serta orbitnya. Di bawah ini adalah kutipan dari bab 3 nya: “Para astronom Laputan melewatkan sebagian besar dari masa hidupnya untuk mengamati benda-benda langit, yang dilakukannya dengan menggunakan teropong-teropong yang jauh lebih baik dari pada teropong kita. Sekalipun teleskop mereka yang terbesar tak ada yang lebih dari tiga kaki, tetapi teropong mereka itu mempunyai daya membesarkan lebih tinggi dari teropong kita yang panjangnya seratus yard; dan dengan sendirinya, bintang-bintang
dapat mereka lihat lebih jelas. Hal-hal yang menguntungkan ini, memungkinkan mereka untuk memperluas penemuan-penemuan mereka lebih jauh dari pada para astronom Eropa. Ini terbukti dari daftar bintang-bintang yang mereka buat Daftarnya membuat sepuluh ribu bintang tetap, sedang daftar terluas di Eropa hanya meliputi tidak lebih dari sepertiganya. 
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Besar kemungkinannya bahwa mereka telah menemukan bintang-bintang yang lebih kecil, atau satelit-satelit yang beredar mengitari mars. Di antaranya tiga buah yang beredar pada lingkaran dalam dan lima buah pada lingkaran luar. Yang ada pada lingkaran dalam berputar pada sumbunya dalam 10 jam, sedangkan yang ada dalam lingkaran luar berputar pada sumbunya dalam 21 l/2 jam; sehingga kwadrat dari waktu perputarannya dalam perbandingan yang sama mendekati pangkat tiga dari jarak antara satelit-satelit itu dengan titik tengah dari mars; yang membuktikan bahwa satelit-satelit itu diatur oleh hukum gravitasi yang sama, yang mengatur benda-benda langit lainnya”. Bagaimana Swift dapat menceriterakan satelit-satelit mars, padahal benda-benda langit baru ditemukan 150 tahun kemudian? Tak dapat disangsikan bahwa sebelum Swift, satelit-satelit itu telah diduga oleh beberapa astronom. Tetapi duga-dugaan biasanya tidak sampai mendekati data yang tepat. Kita tidak mengetahui dari mana Swift mendapat pengetahuannya itu. 

Satelit-satelit itu sebenarnya merupakan bulan-bulan terkecil dan terganjil dari tata surya kita. Satelit-satelit itu beredar hampir berbentuk lingkaran bundar di atas ekuator Mars. Jika satelitsatelit itu dapat memantulkan cahaya yang sama banyaknya dengan cahaya yang dipantulkan oleh bulan kita, maka phobos harus bergaris tengah sepuluh mil dan deimos 5 mil. Tetapi jika satelit-satelit itu merupakan bulan buatan, dan memantulkan lebih banyak lagi cahaya, maka diameternya akan lebih kecil lagi. Satelit satelit itu merupakan bulan-bulan yang dikenal dalam tata surya kita, yang waktu beredarnya mengelilingi planet induknya paling pendek dibanding dengan waktu perputaran pada sumbunya. Dibanding dengan perputaran mars pada sumbunya phobos dapat beredar mengelilingi Mars dua kali dalam satu hari mars, sedang deimos hanya lebih cepat sedikit dari pada perputarannya sendiri pada sumbunya. Ketika posisi bumi terhadap Mars sangat baik dalam tahun 1862, orang dengan susah payah mencari satelit-satelit mars itu, dan baru berhasil 15 tahun kemudian.

Teori tentang planetoid, timbul karena beberapa astronom menduga bahwa bulan-bulan mars itu merupakan pecahan-pecahan benda langit yang ditarik oleh Mars. Tetapi teori itu tak mampu menerangkan mengapa satelit itu kedua-duanya dapat berputar pada sumbunya, pada bidang ekuator yang sama. Kalau hanya satu yang berputar, dapat dikatakan karena kebetulan. Tetapi kalau dua-duanya berputar, itu bukan karena
kebetulan. Karena itu akhirnya timbul teori modern tentang satelit. 

Seorang astronom Amerika kenamaan Carl Sagan, dalam bukunya berjudul “Kehidupan Intelegensi dalam Alam Semesta” yang diterbitkan pada tahun 1966 menduga bahwa phobos merupakan satelit buatan. Setelah mengadakan pengukuran dan perhitungan-perhitungan, Sagan sampai pada kesimpulan bahwa di dalam phobos itu pasti kosong. Bulan kosong tidak  mungkin alamiah, melainkan buatan. Dalam kenyataannya, memang kejanggalan-kejanggalan orbit phobos sama sekali tidak sebanding dengan masanya. Orbit demikian lebih sesuai dengan orbit benda kosong.

Shklovskii, Direktur Departemen Astronom Radio dari Institut Astrologi Sternberg di Moskow membuat pernyataan serupa, setelah ia melihat bahwa dalam gerak phobos dapat dipastikan ada percepatan yang luar biasa. Percepatan ini identik dengan percepatan yang telah kita lakukan terhadap gerak dari satelit-satelit buatan kita sendiri. Sekarang orang memperhatikan teori Sagan dan Shklovski yang fantastis ini dengan serius. Sekarang sedang direncanakan untuk penyelidikan lebih lanjut terhadap planet mars dan sekaligus
juga untuk menentukan posisi bulan-bulannya. Orang Rusia sudah beberapa tahun terlebih dahulu mengamati bulan-bulan mars dari berbagai ovservatorium. Jika anggapan yang diperkuat pula oleh para akhli Timur dan Barat bahwa di planet mars pernah ada peradaban yang telah maju itu benar, maka akan timbul pertanyaan; mengapa peradaban itu sekarang tidak ada? Apakah para intelegensia dari mars itu harus mencari lingkungan
lain? Apakah mereka itu terpaksa mencari tempat tinggal lain karena oksigen tempat tinggal mereka semakin lama semakin habis? Apakah hancurnya peradaban mereka karena di landa malapetaka kosmis? Dan pertanyaan terakhir; Apakah ada beberapa orang di antara penduduknya selamat, lalu mengungsi ke Planet lain yang berdekatan? 
  http://gunungtoba2014.blogspot.com
Imanuel Nelikovsky dalarn bukunya berjudul “Dunia-dunia bertubrukan” yang diterbitkan
tahun 1950, dan yang banyak diperbincangkan dalam kalangan para ilmiawan menerangkan, bahwa sebuah komet raksasa telah menabrak planet mars. Dari tabrakan ini terjadilah planet venus sebagai pecahan mars yang terpental. Teorinya ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa permukaan venus mempunyai suhu yang begitu tinggi, berawan yang mengandung persenyawaan hidrokarbon, dan berotasi tidak teratur. Evaluasi data
yang diterima dari Mariner II memperkuat teori Nelikovsky ini. 

Venus adalah satu-satunya planet yang arah perputaran pada sumbunya terbalik, yakni tidak searah dengan perputaran dari planet-planet; merkurius, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus pada sumbunya masing masing. Tetapi kalau malapetaka kosmos merupakan alasan yang paling mungkin dari hancurnya peradaban di planet mars, maka hal ini akan merupakan bahan bagi teori saya; bahwa bumi kita ini di zaman purba pernah menerima kunjungan dari ruang angkasa. Maka tesis yang mengatakan bahwa sekelompok raksasa dari mars barangkali lari ke bumi untuk menemukan kebudayaan baru dari homosapiens dengan jalan mengembangbiakkan makhluk-makhluk setengah intelegensia yang hidup di bumi, menjadi kemungkinan yang spekulatif. Oleh karena daya gravitasi di bumi maka  dapat diperkirakan bahwa tubuh orang-orang mars akan lebih besar dan lebih berat dari pada orang-orang bumi. Kalau saja ada sesuatu dalam argumentasi ini yang memperkuat bahwa pernah ada raksasa yang datang dari bintang-bintang; yang mampu memindahkan batu besar, dan yang mengajar orang-orang di bumi tentang seni yang belum dikenalnya, dan yang akhirnya punah; maka tak pernah kita ketahui sedikitpun tentang hal itu, seperti halnya sekarang tentang banyak hal. Saya yakin bahwa masalah orang dan intelegensia yang tak di kenal ini akan tetap mau jadi acara dalam penelitian, sampai setiap teka teki yang seharusnya dapat dipecahkan itu terjawab semuanya.


Sumber:
www.betaufo.org

No comments:

Post a Comment