Arca Domas, situs megalitikum, Prasasti Ciaruteun
Di Kabupaten Bogor ini saya menemukan beberapa objek wisata, tapi saya lebih senang menyebutnya dengan objek sejarah. Objek sejarah yang saya maksud adalah Prasasti Ciaruteun dan Arca Domas, sementara itu untuk kuliner pilihan saya jatuh kepada restoran saung bambu. Bagi para traveler dengan budget minim, rasanya kawasan kabupaten bogor wajib dilirik karena memiliki tingkat harga jauh dibawah kawasan tajur-puncak yang merupakan kawasan orang-orang yang uangnya berlebih.
Objek sejarah situs Ciaruteun terletak di wilayah desa ciampea sekitar 30 menit dari Kota Bogor. Situs ini berbentuk batu dengan tulisan dan jejak telapak kaki purnawarman. Agak jauh dari kota, kawasan ini bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau mencarter angkot karena letaknya agak jauh dari jalan raya.
Situs ini di jaga oleh seorang kuncen, dan bila beruntung kuncen ini akan menceritakan keseluruhan sejarah kerajaan Tarumanagara sampai kerajaan Majapahit. Ketika saya mengunjungi situs ini, ada hal menarik dari Aki kuncen(sudah tua , jadi saya memanggil “aki”), Aki kuncen ini memiliki indra keenam yang dapat membaca pikiran saya ketika disana. Situs ini sangat menarik untuk dikunjungi, karena selain wawasan bertambah, lingkungan disekitar objek sejarah pun masih khas pedesaan. Sungai , gunung, dan kebun singkong merupakan pemandangan yang akan dinikmati diperjalanan ke situs ini.
Perlu diketahui ketika saya berkunjung kesini, saya memberikan tips sebesar 20 ribu(tidak wajib) untuk aki kuncen ini. Dengan berkunjung ke situs atau prasasti ini selain kita merefreshkan otak kita dengan pemandangan alamnya, kita pun mendapat pengetahuan sejarah baru di situs ini.
Selanjutnya di wilayah Cinangneng sebelum desa Ciampea terdapat situs purbakala Arca Domas. Terletak di kaki gunung, dan bisa dicapai dengan berjalan kaki satu jam dari desa terakhir yang dilewati, saya juga menitipkan kendaraan saya disini dengan membayar 5000 ke warung terdekat. Saya sarankan bila ingin berkunjung ke Arca Domas pagi atau siang hari, karena berada di kaki gunung, penerangan di sekitaran arca masih temaram, dan juga sebaiknya membawa bekal makanan karena tidak ada penjual makanan ataupun warung/penduduk sekitar. Berjalan-jalan ke arca domas sangatlah seru, karena sepanjang perjalanan kita berjalan disisi sawah dan hutan, banyak tupai berseliweran, sementara di sisi lainnya terdapat hamparan sawah dengan latar belakang gunung. Bila ingin beristirahat, banyak pepohonan yang bisa dipakai untuk berteduh, sambil menikmati pemandangan yang sangat indah. Ketika anda melihat perbukitan yang dikelilingi pohon pinus, artinya anda sudah sampai di lokasi arca domas.
Pada saat saya sampai di gerbang, terlihat anak tangga yang siap untuk didaki. Berhati –hati di kawasan anak tangga ini, karena tangga nya cukup terjal. Arca ini merupakan peninggalan masa megalitikum, arca berbentuk makam-makam dan di sini saya masih melihat sarang elang, bahkan saya menemukan burung elang mirip Elang Jawa, sayang sekali saya tidak mengambil gambarnya. Objek sejarah ini merupakan bukti bahwa Indonesia merupakan daerah peradaban sejak zaman purbakala, karena di sekitaran arca ini banyak ditemukan batu-batu bekas peninggalan upacara animism-dinamisme zaman purbakala. Pemandangan di sekitar arca ini mirip dengan hutan ketika anda menonton film Twillight pada scene Edward Cullenmengajak Bella Swan terbang ke dalam hutan pinus. Masuk ke dalam arca tidak di pungut bayaran alias gratis. Arca ini merupakan bukti bahwa peradaban kita telah lebih dulu ada dibanding peradaban bangsa lain, kira nya sebagai bangsa Indonesia kita bangga atas fakta ini.
Masih di kawasan yang sama, terdapat puncak tertinggi lain dari wilayah Bogor, tepatnya daerah ampere, kecamatan cibereum desa petir, orang daerah ini menyebutnya dengan bukit Ampera. Jalan masuknya adalah melalui gang di depan SMP 1 Dramaga. Perjalanan menuju lokasi membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dari jalan raya. Tidak ada petunjuk jalan, namun bisa bertanya kepada warga ataupun warung sekitar. Restoran saung bamboo terletak sebelah kanan jalan, pemandangan di saung ini tidak kalah bagus dengan puncak pass. Makanan andalan disini adalah bebek goreng, rasanya maknyus. Waktu saya menyantap bebek gorengnya memiliki tektur agak basah, dengan saus sambal ulek yang khas, menambah nikmat saat dingin, ditemani secangkir the hangat akan menambah kenikmatannya. Harga makanannya tidak begitu mahal, anda cukup mergogoh kocek Rp 15.000 untuk makan bebek goreng ini. Menu lain yang menjadi andalan adalah nasi liwet.
Restoran Saung Bambu
Tidak jauh dari restoran saung bamboo ada kedai yang menjual cemilan-cemilan, diantaranya surabi duren, sebelum lokasi kedai ini terdapat penjual keripik talas pedas, yang menurut saya keripiknya sangat enak dan murah. Setelah mencicipi surabi duren dan menyantap bebek goreng, jangan lupa foto-foto disini, objek pemadangannya lumayan “ngena” untuk yang memiliki hobi fotografi landscape. Walaupun perjalanannya ke wilayah ini agak jauh, tapi akan terbayar dengan keindahan panoramic yang kita lihat saat kita telah mencapai daerah ini. Saran saya bagi yang ingin berjalan-jalan ke daerah ini menggunakan angkutan umum dianjurkan siang hari , karena setelah matahari terbenam tidak ada angkutan di daerah ini. Bila membutuhkan petunjuk arah ke desa ini, anda bisa mengklik http://goo.gl/maps/NyNo.
Sumber:
http://forum.jalan2.com/topic/4645-bogor-trips-arca-domas-situs-megalitikum-prasasti-ciaruteun/
No comments:
Post a Comment