Sunday, May 4, 2014

FOTO: Piramida di Gunung Padang Cilacap?

FOTO: Piramida di Gunung Padang Cilacap?

VIVAnews mendatangi langsung lokasi situs Gunung Padang di Cilacap.

ddd
Senin, 28 Mei 2012, 16:14Arfi Bambani Amri, Robbi (Cilacap-Banyumas)
Teknik kuncian di situs Gunung Padang, Cilacap
Teknik kuncian di situs GunungPadang, Cilacap(VIVAnews/Robbi)
VIVAnews - Situs di Gunung Padang, Desa Salebu, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, juga berbentuk bebatuan yang tersusun mendekati bentuk piramida. Namun sayangnya, separuh situs ini sudah rusak berat oleh akibat alamiah atau pun ulah manusia.

Hizi Firmansah, seorang aktivis pemerhati situs ini, hingga saat ini, belum ada upaya konservasi terhadap situs bebatuan ini. Kepada VIVAnews, Minggu 27 Mei 2012, Hizi menyebutkan terahir tahun 2008 bentuk dari situs ini masih sangat terlihat bagus, namun saat ini kondisinya telah banyak yang rusak.

Kerusakan terparah terlihat pada bagian tangga, selain tertutup semak belukar, bagian ini juga sudah tidak terlihat bentuk aslinya karena telah longsor. Selain itu, sebagian bebatuan yang panjang juga beberapa sudah patah dan di sekitar lokasi tidak terlihat patahan bebatuan tersebut.

Meski begitu, kata Hizi, dibandingkan dengan situs serupa yang ditemukan di Gunung Padang Cianjur, susunan bebatuan Desa Salebu, Cilacap, ini meski sebagian tertutup tanah, terlihat menjulang seperti piramida. Terlihat sejumlah bebatuan tersusun dalam bentuk kuncian yang mengindikasikan rekayasa oleh tangan-tangan manusia.

Untuk melihat sistem kuncian batu ini, saksikan gambar-gambarnya di sini.
Situs megalitikum ini menampilkan struktur balok-balok batu segi empat, segi lima dan segi enam yang rebah ke arah timur. Panjang rata-rata balok batu ini tiga sampai empat meter, tersusun sampai ketinggian 30 meter, lebar 15 meter dan panjang 20 meter. Di sisi sebelah barat terdapat sebuah makam yang menurut warga sekitar adalah pembuat situs dan konon masih trah keturunan Kerajaan Padjajaran.

Di sebelah kiri dan kanan situs ini terdapat masing-masing gua. Juru kunci situs, Suganda, menyebut, gua sebelah kanan mengeluarkan wangi harum, sementara yang di sebelah kiri berbau amis. Gua-gua ini menjadi sasaran pertapa atau peziarah belakangan ini ramai berkunjung. (umi)


© VIVA.co.id
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/317917-foto--piramida-di-cilacap-

Perhutani Hibah Lahan Gunung Padang Cilacap

Tanahnya masih dimiliki Perhutani, namun warga disilakan mengelola lahan lokasi situs itu

ddd
Senin, 28 Mei 2012, 12:22Arfi Bambani Amri, Robbi (Cilacap-Banyumas)
Situs Gunung Padang Cilacap
Situs GunungPadang Cilacap(Robby/ VIVAnews)
VIVAnews - Untuk melindungi situs bebatuan yang berbentuk piramida di kawasan Gunung Padang, Desa Salebu, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Perhutani mengalokasikan 7 hektare lahan untuk melindungi kawasan itu.

Menurut Suratman, Asisten Perhutani Wilayah Kecamatan Majenang, Perhutani menetapkan kawasan itu sebagai hutan lindung terbatas. Status kawasan tersebut masih dimiliki oleh Perhutani namun pengelolaannya sepenuhnya diserahkan kepada warga masyarakat.

Sementara itu, juru kunci Gunung Padang, Suganda, menyatakan, sejak Perhutani menyerahkan pengelolaan kawasan hutan di sekitar situs untuk dikelola oleh warga, kawasan tersebut kini ditumbuhi semak belukar karena tidak terawat. Sebagian warga memanfaatkan lahan di tepian untuk menanam berbagai macam tanaman.

Meski telah mendapat hak pengelolaan kawasan hutan yang ada di sekitar situs, namun warga yang tinggal di kawasan situs tidak dapat berbuat banyak. Selama ini upaya yang dilakukan warga hanya sebatas menjaga kawasan situs agar tidak dijamah oleh masyarakat luas yang berakibat pada kerusakan situs yang semakin parah.

Situs megalitikum ini menampilkan struktur balok-balok batu segi empat, segi lima dan segi enam yang rebah ke arah timur.

Panjang rata-rata balok batu ini tiga sampai empat meter, tersusun sampai ketinggian 30 meter, lebar 15 meter dan panjang 20 meter. Di sisi sebelah barat terdapat sebuah makam yang menurut warga sekitar adalah pembuat situs dan konon masih trah keturunan Kerajaan Padjajaran.

Di sebelah kiri dan kanan situs ini terdapat masing-masing gua. Juru kunci situs, Suganda, menyebut, gua sebelah kanan mengeluarkan wangi harum, sementara yang di sebelah kiri berbau amis. Gua-gua ini menjadi sasaran pertapa atau peziarah belakangan ini ramai berkunjung. (umi)


© VIVA.co.id
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/317724-perhutani-hibah-lahan-gunung-padang-cilacap

No comments:

Post a Comment