Ada Hieroglif di Balik Pintu Misterius Piramida Giza
Robot penjelajah yang dikirim ke dalam Piramida Giza menemukan hieroglif di belakang pintu misterius. Simbol-simbol itu diharapkan memberikan informasi mengenai tujuan pembuatan ruangan di dalam piramida.
Gambar-gambar yang dikirim robot menunjukkan hieroglif ditulis dengan cat berwarna merah. "Kami yakin kalau dapat diterjemahkan, hieroglif ini akan dapat membantu para ahli mengetahui alasan pembuatan ruangan," kata Rob Richardson, desainer robot penjelajah yang digunakan pada studi.
Piramida Giza, yang dibangun untuk Firaun Khufu, merupakan piramida terbesar dari keluarga tiga piramida di Giza. Menurut rumor, Piramida Giza memiliki jalan tersembunyi menuju ruang rahasia.
Di dalam piramida tersebut, terdapat empat ruangan sempit. Dua ruangan memanjang dari bagian atas menuju ke luar. Dua ruangan lain lebih rendah posisinya, satu di bagian utara, lainnya di selatan. Salah satu ruangan di bawah menghilang ke dalam struktru piramida. Keempat ruangan tersebut, sejak ditemukan pada tahun 1872, sudah menjadi teka-teki bagi peneliti.
Ruangan-ruangan tersebut diyakini sebagai bagian dari ritual--sebagai jalan bagi jiwa firaun yang sudah meninggal. Tahun 1993, peneliti Jerman Rudolf Gantenbrink mengirim robot ke dalam ruangan selatan. Setelah memanjat sekitar 65 meter dari pusat piramida, robot berhenti di depan sebuah pintu misterius yang dikunci dengan dua lempeng tembaga. Pintu yang sama juga ditemukan di ruang utara.
Robot dari proyek terakhir, Proyek Djedi, bsia masuk lebih dalam. Robot mampu memanjat tembok sambil membawa kamera seperti ular kecil yang dapat melihat ke sudut-sudut. Kamera tersebut cukup kecil untuk masuk ke dalam lubang kecil di pintu batu di ruangan selatan, membuat peneliti dapat melihat isi ruangan.
"Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab," kata Richardson. "Kenapa ada tulisan di situ? Apa arti tulisan itu?"
Robot Djedi diharapkan bisa mengungkap lebih banyak dalam beberapa bulan ke depan. Setelah menyelidiki dinding-dinding ruangan dari kemungkinan ada pintu lain, "Kemudian kami akan menyelidiki ruangan sebelah utara," kata Richardson. (Sumber: Discovery News)
Gambar-gambar yang dikirim robot menunjukkan hieroglif ditulis dengan cat berwarna merah. "Kami yakin kalau dapat diterjemahkan, hieroglif ini akan dapat membantu para ahli mengetahui alasan pembuatan ruangan," kata Rob Richardson, desainer robot penjelajah yang digunakan pada studi.
Piramida Giza, yang dibangun untuk Firaun Khufu, merupakan piramida terbesar dari keluarga tiga piramida di Giza. Menurut rumor, Piramida Giza memiliki jalan tersembunyi menuju ruang rahasia.
Di dalam piramida tersebut, terdapat empat ruangan sempit. Dua ruangan memanjang dari bagian atas menuju ke luar. Dua ruangan lain lebih rendah posisinya, satu di bagian utara, lainnya di selatan. Salah satu ruangan di bawah menghilang ke dalam struktru piramida. Keempat ruangan tersebut, sejak ditemukan pada tahun 1872, sudah menjadi teka-teki bagi peneliti.
Ruangan-ruangan tersebut diyakini sebagai bagian dari ritual--sebagai jalan bagi jiwa firaun yang sudah meninggal. Tahun 1993, peneliti Jerman Rudolf Gantenbrink mengirim robot ke dalam ruangan selatan. Setelah memanjat sekitar 65 meter dari pusat piramida, robot berhenti di depan sebuah pintu misterius yang dikunci dengan dua lempeng tembaga. Pintu yang sama juga ditemukan di ruang utara.
Robot dari proyek terakhir, Proyek Djedi, bsia masuk lebih dalam. Robot mampu memanjat tembok sambil membawa kamera seperti ular kecil yang dapat melihat ke sudut-sudut. Kamera tersebut cukup kecil untuk masuk ke dalam lubang kecil di pintu batu di ruangan selatan, membuat peneliti dapat melihat isi ruangan.
"Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab," kata Richardson. "Kenapa ada tulisan di situ? Apa arti tulisan itu?"
Robot Djedi diharapkan bisa mengungkap lebih banyak dalam beberapa bulan ke depan. Setelah menyelidiki dinding-dinding ruangan dari kemungkinan ada pintu lain, "Kemudian kami akan menyelidiki ruangan sebelah utara," kata Richardson. (Sumber: Discovery News)
Sumber:
http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/05/ada-hieroglif-di-balik-pintu-misterius-piramida-giza
No comments:
Post a Comment