Batu "Piramida" di
Mars Mirip dengan Batuan Bumi
Batu yang diberi nama "Jake Matijevic"
ditemukan di Kawah Gale, Mars.
ddd
Jum'at, 12 Oktober 2012, 17:49 Elin Yunita Kristanti
(NASA/JPL-Caltech/MSSS)
VIVAnews -
Sebuah kendaraan penjelajah (rover)
bernama Curiosity kini sedang menjalani tugas mulia, menggantikan manusia untuk
mengeksplorasi planet tetangga dekat Bumi, Mars.
Tak hanya menjelajah planet merah dan mengambil foto-fotonya, pada September lalu, Curiosity melakukan kontak pertama dengan batuan Mars yang berbentuk unik, mirip piramida.
Setelah diteliti oleh Curiosity, batu yang diberi nama "Jake Matijevic", untuk mengenang anggota misi yang meninggal Agustus lalu, ternyata tak seperti batuan Mars yang pernah dijumpai sebelumnya. Yang mengejutkan, ia justru mirip dengan batuan di Bumi.
Jenis batuan tersebut yang pertama ditemukan di Mars membantu memperluas pemahaman para ilmuwan tentang bagaimana batuan beku terbentuk.
Batu berbentuk piramidal itu memiliki tinggi 40 centimeter itu ditemui di tempat pendaratan di Curiosity di Mars, Kawah Gale.
Batu Jake kini digunakan sebagai target kalibrasi Curiosity untuk menguji coba 10 instrumen sainsnya. "Itu adalah batu dengan ukuran bagus pertama yang kami temukan di tengah perjalanan," kata Roger Wiens, peneliti utama instrumen Chemistry and Camera (ChemCam) Curiosity dari Los Alamos National Laboratory.
Akhir September lalu, Curiosity menggunakan ChemCam dan Alpha Particle X-ray Spectrometer (APXS, menguak komposisi kimia batu Jake.
Apa yang ditemukan mengejutkan.
"Spektrum yang kami lihat tak seperti yang dikira," kata investigator Ralf Gellert dariUniversity of Guelph, Kanada. "Tipe baru batuan yang ditemukan di Mars, yang tidak dilihat rover sebelumnya, Spirit dan Opportunity."
Batu Jake tampaknya memiliki konsentrasi elemen sodium, aluminum, dan potassium lebih tinggi. Sementara konsentrasi mahnesium, besi, dan nikel yang lebih rendah dari batuan beku lainnya yang dipelajari di Mars.
Jenis ini secara kimiawi, meski jarang terlihat, adalah jenis yang telah dipelajari dengan baik di Bumi, misalnya spesimen yang ditemukan di pulau-pulau samudra seperti Hawaii dan di tempat lain.
Di Hawaii misalnya, batuan tersebut berasal dari lelehan batuan di dalam gunung berapi yang ke luar dalam bentuk magma, yang kemudian kembali membeku dan mengkristal. Namun, para peneliti tidak mau buru-buru menyimpulkan batuan di Mars juga terbentuk dengan cara yang sama.
Curiosity, tokoh utama Mars Science Laboratory Mission yang bernilai US$2,5 miliar didaratkan ke planet merah untuk mempelajari apakah Mars mampu menopang kehidupan. Sumber: SPACE.com
Tak hanya menjelajah planet merah dan mengambil foto-fotonya, pada September lalu, Curiosity melakukan kontak pertama dengan batuan Mars yang berbentuk unik, mirip piramida.
Setelah diteliti oleh Curiosity, batu yang diberi nama "Jake Matijevic", untuk mengenang anggota misi yang meninggal Agustus lalu, ternyata tak seperti batuan Mars yang pernah dijumpai sebelumnya. Yang mengejutkan, ia justru mirip dengan batuan di Bumi.
Jenis batuan tersebut yang pertama ditemukan di Mars membantu memperluas pemahaman para ilmuwan tentang bagaimana batuan beku terbentuk.
Batu berbentuk piramidal itu memiliki tinggi 40 centimeter itu ditemui di tempat pendaratan di Curiosity di Mars, Kawah Gale.
Batu Jake kini digunakan sebagai target kalibrasi Curiosity untuk menguji coba 10 instrumen sainsnya. "Itu adalah batu dengan ukuran bagus pertama yang kami temukan di tengah perjalanan," kata Roger Wiens, peneliti utama instrumen Chemistry and Camera (ChemCam) Curiosity dari Los Alamos National Laboratory.
Akhir September lalu, Curiosity menggunakan ChemCam dan Alpha Particle X-ray Spectrometer (APXS, menguak komposisi kimia batu Jake.
Apa yang ditemukan mengejutkan.
"Spektrum yang kami lihat tak seperti yang dikira," kata investigator Ralf Gellert dariUniversity of Guelph, Kanada. "Tipe baru batuan yang ditemukan di Mars, yang tidak dilihat rover sebelumnya, Spirit dan Opportunity."
Batu Jake tampaknya memiliki konsentrasi elemen sodium, aluminum, dan potassium lebih tinggi. Sementara konsentrasi mahnesium, besi, dan nikel yang lebih rendah dari batuan beku lainnya yang dipelajari di Mars.
Jenis ini secara kimiawi, meski jarang terlihat, adalah jenis yang telah dipelajari dengan baik di Bumi, misalnya spesimen yang ditemukan di pulau-pulau samudra seperti Hawaii dan di tempat lain.
Di Hawaii misalnya, batuan tersebut berasal dari lelehan batuan di dalam gunung berapi yang ke luar dalam bentuk magma, yang kemudian kembali membeku dan mengkristal. Namun, para peneliti tidak mau buru-buru menyimpulkan batuan di Mars juga terbentuk dengan cara yang sama.
Curiosity, tokoh utama Mars Science Laboratory Mission yang bernilai US$2,5 miliar didaratkan ke planet merah untuk mempelajari apakah Mars mampu menopang kehidupan. Sumber: SPACE.com
© VIVA.co.id
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/358914-batu--piramida--di-mars-mirip-dengan-batuan-bumi
Tapi benarkah ada seekor kadal di Mars? Setidaknya demikian menurut Scott C. Waring, seorang blogger yang menjalankan laman UFO Sightings Daily (www.ufosightingsdaily.com).
"Makhluk aneh ditemukan di Mars," kata Waring dalam pernyataan di situsnya, Rabu, 29 Mei 2013. Waring adalah pendukung teori keberadaan makhluk asing atau alien dan pencinta UFO (unidentified flying object).
Ia memperoleh informasi awal tentang penampakan kadal itu dari seorang blogger ilmiah dari Jepang. Blogger yang tidak disebutkan namanya itu mengirimkan hasil pengamatan tajamnya ke laman UFO Sightings Daily.
Yang agak mengejutkan dari temuan ini adalah munculnya klaim yang telah menyebabkan timbulnya sejumlah teori konspirasi. Entah benar atau tidak, teori itu menyebutkanBadan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang menanam kehidupan di Mars untuk pengujian ilmiah.
Makhluk yang dikenali sebagai kadal--terkadang dikira tikus--itu muncul dalam foto yang dirilis oleh NASA pada bulan Maret lalu. Foto tersebut diambil oleh kamera Curiosity, wahana antariksa milik NASA yang sedang menjelajahi Mars.
Waring mengundang pembaca untuk mengirim komentar dan menyuarakan pendapat mereka tentang teori yang masuk akal ihwal keberadaan kadal itu.
"Minimnya air di Mars bisa saja memunculkan hewan padang pasir," tulis Waring dalam situsnya, seperti dikutip Dailymail. "Atau bisa saja NASA menempatkan hewan dari ruangcyogenic kecil di dalam Curiosity untuk uji coba di Mars?"
The San Francisco Chronicle segera menyambar tulisan itu dan berkomentar bahwa dalam fotonya, NASA menyebutkan obyek mirip kadal itu sebenarnya hanyalah sebuah batu. Sedangkan foto yang muncul di situs Waring memperlihatkan obyek itu memiliki kepala, kaki, dan ekor sehingga mirip kadal. Entah siapa yang benar, Waring atau NASA...
Curiosity mendarat di Mars pada 6 Agustus 2012. Wahana beroda enam itu telah menghabiskan sembilan bulan untuk menyelidiki dan menganalisa lanskap dan geologi planet merah.
Wahana seharga US$ 2,5 miliar itu dikirim ke Mars untuk menilai apakah planet seperti Bumi ini memiliki atau pernah memiliki bahan-bahan kimia dan lingkungan yang cocok untuk kehidupan mikroba.
DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI
RABU, 29 MEI 2013 | 19:12 WIB
Ada Seekor Kadal di Mars?
Penampakan yang diduga kadal di planet Mars. Metro.co.uk
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah potret mengejutkan datang dari Mars. Gambar itu menunjukkan penampakan seekor kadal berwarna cokelat dengan pose meliuk di sebuah dataran luas.Foto ini seakan membuktikan keberadaan makhluk hidup di planet merah itu.
Tapi benarkah ada seekor kadal di Mars? Setidaknya demikian menurut Scott C. Waring, seorang blogger yang menjalankan laman UFO Sightings Daily (www.ufosightingsdaily.com).
"Makhluk aneh ditemukan di Mars," kata Waring dalam pernyataan di situsnya, Rabu, 29 Mei 2013. Waring adalah pendukung teori keberadaan makhluk asing atau alien dan pencinta UFO (unidentified flying object).
Ia memperoleh informasi awal tentang penampakan kadal itu dari seorang blogger ilmiah dari Jepang. Blogger yang tidak disebutkan namanya itu mengirimkan hasil pengamatan tajamnya ke laman UFO Sightings Daily.
Yang agak mengejutkan dari temuan ini adalah munculnya klaim yang telah menyebabkan timbulnya sejumlah teori konspirasi. Entah benar atau tidak, teori itu menyebutkanBadan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang menanam kehidupan di Mars untuk pengujian ilmiah.
Makhluk yang dikenali sebagai kadal--terkadang dikira tikus--itu muncul dalam foto yang dirilis oleh NASA pada bulan Maret lalu. Foto tersebut diambil oleh kamera Curiosity, wahana antariksa milik NASA yang sedang menjelajahi Mars.
Waring mengundang pembaca untuk mengirim komentar dan menyuarakan pendapat mereka tentang teori yang masuk akal ihwal keberadaan kadal itu.
"Minimnya air di Mars bisa saja memunculkan hewan padang pasir," tulis Waring dalam situsnya, seperti dikutip Dailymail. "Atau bisa saja NASA menempatkan hewan dari ruangcyogenic kecil di dalam Curiosity untuk uji coba di Mars?"
The San Francisco Chronicle segera menyambar tulisan itu dan berkomentar bahwa dalam fotonya, NASA menyebutkan obyek mirip kadal itu sebenarnya hanyalah sebuah batu. Sedangkan foto yang muncul di situs Waring memperlihatkan obyek itu memiliki kepala, kaki, dan ekor sehingga mirip kadal. Entah siapa yang benar, Waring atau NASA...
Curiosity mendarat di Mars pada 6 Agustus 2012. Wahana beroda enam itu telah menghabiskan sembilan bulan untuk menyelidiki dan menganalisa lanskap dan geologi planet merah.
Wahana seharga US$ 2,5 miliar itu dikirim ke Mars untuk menilai apakah planet seperti Bumi ini memiliki atau pernah memiliki bahan-bahan kimia dan lingkungan yang cocok untuk kehidupan mikroba.
DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/29/061484276/Ada-Seekor-Kadal-di-Mars
No comments:
Post a Comment