Pusat Peradaban Atlantis yang Hilang Ada di Laut Jawa?
2 Desember, 2015 - 08:29
BANDUNG,(PRLM).- Dhani Irwanto, peneliti dan penulis buku Atlantis "The Lost City is in Java Sea" menemukan 60 kecocokan dengan apa yang diungkapkan oleh Plato dalam bukunya yang berbahasa Yunani tentang Atlantis, sebuah negeri perdaban.
"Ada 60 kecocokan dengan apa yang diungkapkan oleh Plato dengan hasil riset yang saya lakukan, dan diyakini pusat peradaban Atlantis kini berada di dasar laut yang tertutup terumbu karang dekat Pulau Bawean di Laut Jawa," kata Dhani pada acara Geosharing 2016 "The Ancient Mystery" yang digelar di Lawang Wangi, Lembang Kabupaten Bandung Barat, Selasa (1/12/2015).
"Selama lima tahun melakukan riset terkait Atlantis, berdasarkan buku Plato. Dan hasilnya memang menunjukkan ada 60 kecocokan apa yang dikatakan Plato pada bukunya dengan titik lokasi riset ini. Pusat peradaban Atlantis terletak perairan Laut Jawa," katanya.
Acara ini dihadiri sejumlah peneliti, pakar dan pemerhati arkeologi dan geologi yang dari berbagai perguruan tinggi di Kota Bandung. Pada diskusi yang digelar di kawasan Bandung Utara itu juga dihadiri oleh pakar arkeologi dari Kanada Carmen B. Selain itu juga hadir sejumlah peneliti dari luar negeri, termasuk mereka yang peduli terhadap penelitian situs Gunung Padang Kabupaten Cianjur.
Menurut pakar hydropower dan dam hydrolic jebolan Teknik Sipil UGM itu beberapa kecocokan yang paling dekat adalah dari dataran dan saluran air yang di obyek risetnya. Dataran menunjukan ciri pusat perdaban itu menunjukkan jarak ke pegunungan, kemudian adanya suku-suku bangsa, danau dan sungai sama dengan yang digambarkan oleh Plato.
Kemudian adanya saluran detil, saluran utama yang mengelilingi dataran, alur sungai, arahnya. Setelah diukur dengan hydrolika sama persis seperti yang ditulis Plato. Disebutkan pula adanya tiga batuan berwarna hitam, putih dan hitam juga digambarkan, serta disebutkan adanya sumber air panas di sana.
"Semuanya menunjukkan ada kecocokan. Saya yakini Atlantis ada sebuah peradaban. Bicara Atlantis maka disana ada negara, provinsi, kota, selat dan laut serta bangsa. Pada 11.600 tahun lalu Atlantis sebuah peradaban besar, dan itu menunjukan bahwa kita adalah bangsa yang besar," kata Dhani Irwanto yang juga pimpinan Indonesia Hydrology Consultan itu.
Lebih lanjut, Dhani menyebutkan pengungkapan teori Atlantis yang dirilisnya dalam buku Atlantis: The Lost City is in Java Sea itu mengungkapkan beberapa hasil riset yang mengungkap tulisan dari pemikir besar di Eropa itu. Selama lima tahun, ia melakukan riset secara detail, dengan referensi utama dari tulisan Plato. Ia menyebutkan tulisan dalam huruf dan bahasa Yunani itu menjadi tahapan yang paling sulit untuk menterjemahkan bagian yang menyebut Atlantis.
"Pendapat Plato itu berbahasa Yunani, selain itu untuk bagian itu telah ada banyak terjemahan dan penafsiran sehingga saya harus melakukan penterjemahan yang detail. Jangan sampai kebesaran peradaban Atlantis ikut hilang," katanya.
Sementara itu arkeolog Kanada, Carmen B memaparkan tentang hasil riset piramida di Mesir. Ia merupakan salah seorang arkeolog yang banyak berkecipung dalam riset piramida di Mesir, termasuk juga mengangkat beberapa misteri terkait peninggalan peradaban yang masuk salah satu keajaiban dunia itu. Hadir juga peneliti LIPI Danny Hilman yang memaparkan situs megalitik Gunung Padang. (Nuryani/A-147)***
Sumber:
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2015/12/02/352111/pusat-peradaban-atlantis-yang-hilang-ada-di-laut-jawa
No comments:
Post a Comment