Ditemukan Peninggalan Zaman Neolitikum di Papua
Tim ekskavasi menemukan dua fragmen kapak lonjong, sisa-sisa makanan seperti tulang hewan dan ikan,
JAYAPURA - Tim peneliti dan eskavasi dari Balai Arkeologi (Bakar) Jayapura di Bukit atau Gunung Srobu Kelurahan Abepantai, Kota Jayapura, Papua menemukan arang sisa pembakaran yang diduga periode Neolitikum dan Megalitikum.
"Tim peneliti dan eskavasi yang tediri dari tujuh orang menemukan arang bekas pembakaran sedalam 70-100 centimeter dari permukaan tanah di Gunung Srobu," kata Ketua Tim Eskavasi Balar Jayapura, Erlin NI Djami kepada Antara, Jumat.
Dengan arang itu, pihaknya bisa melakukan penanggalian dengan menggunakan karbon dating C14 untuk mengetahui secara pasti berbagai penemuan periode Neolitikum dan Megalitikum di Gunung Srobu.
"Penemuan arang ini akan kami bandingkan dengan situs Yomokho di Sentani Kabupaten Jayapura yang merupakan penemuan benda prasejarah zaman 2.500 tahun yang lalu atau 500 SM," katanya.
Erlin menambahkan, dalam penelitian dan eskavasi beberapa hari terakhir, pihaknya menemukan dua fragmen kapak lonjong, sisa-sisa makanan seperti tulang hewan dan ikan, alat serpih, alat mencari ikan dari kerang dan fragmen gerabah bermotif.
Sementara hasil survei ditemukan batu dakon, batu penumbuk, serpih bilah, oker, dan lantai bekas rumah. "Hari ini merupakan hari terakhir tim melakukan penelitian dan eskavasi, rencananya kami akan naik ke puncak Gunung Srobu untuk survei apa saja yang ada di sana," katanya.
Karena, kata Erlin, penelitian dan eskvasi yang dilakukan oleh pihaknya. Berada di muka Gunung Srobu dengan ketinggian 240 meter di atas permukaan laut.
"Kalau ke puncak Gubung Srobu ketinggian sekitar 600 - 700 di atas permukaan laut. Informasi dari warga, di sana pernah dijadikan tempat persembunyian tentara Jepang atau juga tentara Sekutu, dan ada peninggalan benda-benda Perang Dunia Ke-II," katanya.
Erlin menambahkan hasil survei, penelitian dan eskavasi yang ditemukan itu akan dibuat laporan finalnya kemudian distribusikan ke instansi terkait seperti ke Dinas Pariwisata Kota Jayapura dan Papua.
"Serta ke Distrik Abepura yang bertujuan untuk memberikan bahan laporan. Dengan harapan jika nanti ada pihak lain lakukan penelitian hal itu bisa digunakan sebagai bahan masukan atau juga laporan itu bisa diteruskan kepada warga masyarakat setempat agar menjaga dan melestarikan Gunung Srobu," katanya.
Balar Jayapura menemukan pemukiman zaman neolitikum dan megalitikum seluas 15.000 meter per segi di Bukit Srobu, diantara Kelurahan Abepantai dan Kampung Enggros, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.
Sumber : Antara"Tim peneliti dan eskavasi yang tediri dari tujuh orang menemukan arang bekas pembakaran sedalam 70-100 centimeter dari permukaan tanah di Gunung Srobu," kata Ketua Tim Eskavasi Balar Jayapura, Erlin NI Djami kepada Antara, Jumat.
Dengan arang itu, pihaknya bisa melakukan penanggalian dengan menggunakan karbon dating C14 untuk mengetahui secara pasti berbagai penemuan periode Neolitikum dan Megalitikum di Gunung Srobu.
"Penemuan arang ini akan kami bandingkan dengan situs Yomokho di Sentani Kabupaten Jayapura yang merupakan penemuan benda prasejarah zaman 2.500 tahun yang lalu atau 500 SM," katanya.
Erlin menambahkan, dalam penelitian dan eskavasi beberapa hari terakhir, pihaknya menemukan dua fragmen kapak lonjong, sisa-sisa makanan seperti tulang hewan dan ikan, alat serpih, alat mencari ikan dari kerang dan fragmen gerabah bermotif.
Sementara hasil survei ditemukan batu dakon, batu penumbuk, serpih bilah, oker, dan lantai bekas rumah. "Hari ini merupakan hari terakhir tim melakukan penelitian dan eskavasi, rencananya kami akan naik ke puncak Gunung Srobu untuk survei apa saja yang ada di sana," katanya.
Karena, kata Erlin, penelitian dan eskvasi yang dilakukan oleh pihaknya. Berada di muka Gunung Srobu dengan ketinggian 240 meter di atas permukaan laut.
"Kalau ke puncak Gubung Srobu ketinggian sekitar 600 - 700 di atas permukaan laut. Informasi dari warga, di sana pernah dijadikan tempat persembunyian tentara Jepang atau juga tentara Sekutu, dan ada peninggalan benda-benda Perang Dunia Ke-II," katanya.
Erlin menambahkan hasil survei, penelitian dan eskavasi yang ditemukan itu akan dibuat laporan finalnya kemudian distribusikan ke instansi terkait seperti ke Dinas Pariwisata Kota Jayapura dan Papua.
"Serta ke Distrik Abepura yang bertujuan untuk memberikan bahan laporan. Dengan harapan jika nanti ada pihak lain lakukan penelitian hal itu bisa digunakan sebagai bahan masukan atau juga laporan itu bisa diteruskan kepada warga masyarakat setempat agar menjaga dan melestarikan Gunung Srobu," katanya.
Balar Jayapura menemukan pemukiman zaman neolitikum dan megalitikum seluas 15.000 meter per segi di Bukit Srobu, diantara Kelurahan Abepantai dan Kampung Enggros, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua.
http://sinarharapan.co/news/read/140523040/Ditemukan-Peninggalan-Zaman-Neolitikum-di-Papua
No comments:
Post a Comment