Wednesday, May 14, 2014
Pesona Gunung Dua Saudara
Pesona Gunung Dua Saudara
KETIKA memasuki wilayah Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), tampak pemandangan alam yang sangat mencolok dipandang mata, Gunung Api Dua Saudara seakan menjadi 'pelindung' Kota Bitung yang juga dijuluki kota industri.
Gunung Api Dua Saudara dengan ketinggian sekitar 1.700 meter dari permukaan laut ini, posisinya tampak berada di belakang Kota Bitung, sehingga membuat daya tarik tersendiri bagi para wisatawan saat menginjakkan kakinya di wilayah Kota Bitung.
Disebut Gunung Api Dua Saudara karena dari bentuknya terlihat jelas kondisi alamnya tidak terpisah, seperti kembar. Tinggi maupun bentuknya tampak sama. Oleh sebab itu, keberadaan kawasan hutan di Gunung Dua Saudara ini dilindungi pemerintah.
Karena kemolekannya, kawasan Gunung Dua Saudara ini sering menjadi salah satu tujuan wisata terisitimewa para wisatawan mancanegara. Apalagi, bagi mereka yang suka melakukan penelitian tentang lingkungan hidup.
Kenapa? Di kawasan Gunung Dua Saudara ini terdapat sejumlah tumbuh-tumbuhan langka, begitu juga dengan satwanya. Namun, untuk berkunjung ke lokasi ini para wisatawan memerlukan pemandu yang sudah kenal dekat dengan wilayah pegunungan ini.
Soalnya, selain harus meminta izin dari pemerintah setempat karena masuk dalam kawasan yang dilindungi, para pelancong bisa kehilangan arah saat berada di kawasan Gunung Dua Saudara. Bukan karena ada keangkeran, melainkan kondisi hutan yang masih relatif tergolong lebat.
Ini pasti akan membingungkan pengunjung, apalagi bila cuaca hujan diselimuti kabut awan. Makanya, bagi para pengunjung, biasanya disarankan memasuki wilayah Gunung Dua Saudara ketika cuacanya baik, tidak hujan.
Gunung Dua Saudara ini boleh dikata merupakan 'napas kehidupan' warga Kota Bitung. Sebab, selain memberikan income pada sektor pariwisata, juga dari aspek lingkungan hidup memberikan berkat karena menjaga terjadinya erosi.
Makanya, tidak heran jika pemerintah setempat memberikan larangan dan menjatuhkan sanksi hukum kepada para masyarakat bila melakukan penebangan pohon semena-mena.
Selain Gunung Dua Saudara, bila berkunjung di Kota Bitung tidak lengkap kalau belum melihat objek wisata panorama alam bahari, Kungkungan Bay Resort. Objek wisata ini memang boleh dibilang belum terlalu dikenal dekat oleh khalayak wisatawan domestik maupun mancanegara, karena jaraknya 70 km dari Kota Manado cukup menyita waktu pengunjung.
Tepatnya lokasi ini berada di sebelah timur Kota Bitung, persis di tepi pantai, dan umumnya para pelancong yang ditemui di lokasi ini turis asing.
Keindahan panorama alam Kungkungan Bay Resort mempunyai ciri khas tersendiri. Taman lautnya indah serta menyimpan berbagai jenis ikan. Tanpa menyelam pun para pelancong pasti kagum melihat kelompok ikan pada air laut yang begitu bening.
Berbagai jenis spesies ikan yang hidup pada alam objek wisata yang diapit dua teluk ini seakan dipelihara oleh pemilik Kungkungan Bay Resort dalam satu kolam yang begitu besar. Kendati, ikan-ikan hias tersebut hidup bebas di lautan terbuka.
Ketika pengunjung melempar makanan roti misalnya, seakan ada yang memberikan komando, ikan yang hidup di sekitar berebutan datang. Keindahan lainnya, setiap beberapa saat jenis ikan yang datang secara berkelompok tampak selalu bergantian jenis, dan seolah-olah ada yang memberikan arahan.
Objek wisata ini tampak terawat terus karena pemerintah setempat mengeluarkan aturan tentang larangan melakukan kegiatan memancing ikan di lokasi ini. "Pernah nelayan yang tidak tahu lalu datang memancing ikan di kawasan Kungkungan ini, langsung dikenai sanksi hukum. Tempat ini dilindungi," kata seorang petugas.
Tak jauh dari Kungkungan Bay Resort, terdapat juga Pantai Pasir Putih Waturiri, berada di Pulau Lembeh. Namun, untuk mencapai lokasi ini para pelancong harus menggunakan perahu motor laut dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari daratan.
Wisata alam lainnya di Kota Bitung juga terdapat Hutan Lindung Tangkoko yang hidup berbagai jenis binatang langka, seperti tarsius, buaya, ular, burung-burung, dan binatang lainnya.
Lain lagi dengan wisata di Pulau Lembeh sekitar 1 mil dari Pelabuhan Bitung. Di lokasi ini selain wisata pantai, penyelam dapat menikmati koral hidup yang tak kalah menariknya dengan Taman Laut Bunaken.
Seperti di kawasan perairan Walenekoko, Batu Kapal, Monumen Trikora, Bentang Resort, Sulut Guest Diving, Lembeh Resort, Teluk Walenekoko, Aerprang.
Khusus di wilayah periaran Batu Kapal, untuk mencapai lokasi pengunjung harus menyelam ke laut dengan ke dalaman sekitar 30 hingga 40 meter. Pada kedalaman itu terdapat berbagai jenis kekayaan laut.
Bahkan, pemandangan bawah laut menarik yaitu rangka kapal yang karam sejak zaman kolonial Belanda yang sudah ditumbuhi karang yang begitu indah berbentuk gua bawah laut.
Sumber:
https://groups.yahoo.com/neo/groups/nature_trekker/conversations/topics/4654
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment