Thursday, August 28, 2014

Asal Mula Kehidupan: Kesaksian Stanley Miller & Fred Hoyle, 50 Tahun Setelah Eksperimen Terkenal



Asal Mula Kehidupan: Kesaksian Stanley Miller & Fred Hoyle, 50 Tahun Setelah Eksperimen Terkenal


Oleh: Awang Harun Satyana
AsalMula

Setiap yang pernah belajar biologi di sekolah menengah tentu tahu eksperimen terkenal Stanley Miller tentang asalmula kehidupan. Stanley Miller saat melakukan eksperimennya itu adalah mahasiswa Ph.D berumur 23 tahun di University of Chicago, di bawah bimbingan Harold Urey, ahli biokimia terkenal.
Stanley Miller pada tahun 1952-1953 melakukan sebuah eksperimen sangat terkenal dan sangat penting yang disebut “Stanley‐Urey experiment”. Dalam eksperimen tersebut, sejumlah asam amino (bahan dasar protein, sel kehidupan) dihasilkan dari reaksi antara air, metana, amoniak dan hidrogen dengan bantuan arus listrik. Eksperimen menyimpulkan: senyawa organik dapat dibentuk oleh proses fisika dari zat anorganik. Atmosfer purba Bumi mengandung sejumlah zat yang menjadi dasar pembentuk zat kehidupan dengan bantuan petir.
Implikasi eksperimen ini, dan saat itu banyak dianut para ilmuwan, terutama yang atheis, adalah: kehidupan tidak memerlukan campur tangan TUHAN sebab asam-amino bisa terbentuk dengan cara alamiah. Tetapi, apakah kehidupan itu hanya seluruhnya tentang “asam amino”?
Lima puluh tahun kemudian, Stanley Miller mengaku kepada majalah ilmiah terkenal Scientific American, “problem asal mula kehidupan telah terbukti jauh lebih sulit daripada yang saya, dan kebanyakan orang, bayangkan” (Stanley Miller, 1993, kepada Scientific American). Maka kehidupan adalah tindakan intelektual yang disengaja.
Sir Fred Hoyle (1915-2001), astronom Inggris, juga menambahkan. “Problem besar dalam biologi, bukan sekadar fakta yang agak mentah bahwa sebuah protein terdiri atas suatu rantai asam amino yang saling berkaitan dengan cara tertentu, tetapi bahwa susunan asam-asam amino secara eksplisit memberi rantai tersebut sifat‐sifat yang luar biasa. Jika asam amino berkaitan secara acak, akan terbentuk luar biasa banyaknya susunan yang tidak berguna dalam memenuhi fungsi sebuah sel hidup, lebih daripada jumlah atom di semua galaksi yang tampak melalui teleskop‐teleskop yang paling besar. Sebaliknya daripada menerima kemungkinan yang sangat kecil bahwa kehidupan muncul melalui kekuatan alam yang membabi buta, tampaknya lebih baik mengandaikan bahwa asal mula merupakan tindakan intelektual yang disengaja.”
Meskipun Stanley Miller dan Sir Fred Hoyle tidak terus terang menyebutkan siapa yang menyebabkan tindakan intelektual yang disengaja itu, orang percaya akan mengakui bahwa TUHAN-lah yang menyebabkannya.

Sumber:
https://www.facebook.com/pages/awang-harun-satyana/113420562083951

No comments:

Post a Comment