Tuesday, August 26, 2014

Alien Sering Sambangi Indonesia

Alien Sering Sambangi Indonesia
Headline
UFO di Gunung Agung - BETA UFO
Oleh: Budi Winoto
Teknologi - Selasa, 23 Desember 2008 | 20:44 WIB
Share on emailShare on googleShare on facebookShare on twitterMore Sharing Services

INILAH.COM, Jakarta Tak hanya di luar negeri, kemunculan benda aneh di angkasa makin banyak dilaporkan oleh masyarakat. Penerbang TNI AU juga pernah mengejar UFO dari Pameungpeuk hingga Lampung. Apakah UFO dan alien benar-benar ada? 

UFO atau Unidentified Flying Object sering diartikan sebagai benda terbang tak dikenal. Penyelidik UFO senior Indonesia Marsekal Muda TNI (purn) J Salatun menggunakan istilah BETA atau Benda Terbang Aneh untuk benda seperti itu.
Salah satu komunitas pemerhati UFO di Indonesia yang paling intens adalah BETA-UFO. Komunitas ini pernah mendapat laporan penampakan benda aneh di laut yang sangat besar dan kemudian melesat ke angkasa di selat Malaka. Kejadian serupa juga pernah terlihat di selat Sagawin. 

Direktur Beta UFO Nur Agustinus mengatakan pihaknya tidak hanya menerima laporan, tapi juga melakukan penyelidikan di lapangan. Seperti dengan penemuan batu unik setelah peristiwa penampakan UFO di Kupang, tim BETA-UFO yang ada di wilayah itu langsung melakukan penyelidikan. 

Beberapa orang juga pernah melapor pernah diculik alien. Salah satunya Gatot Tri R yang kesaksiannya didokumentasikan dalam rekaman video bahkan bisa diakses juga di http://www.youtube.com/watch?v=4l8Ae0xua-Y. BETA-UFO juga mendokumentasikan kesaksian itu di situs www.betaufo.org.

Mengenai keraguan fenomena UFO tidak bisa dijelaskan secara ilmiah, disanggah keras Nur Agustinus. "Apa maksudnya tidak bisa dijelaskan secara ilmiah? UFO pernah dikejar penerbang TNI-AU dari Pameungpeuk hingga Lampung. Itu dicatat laporannya oleh Marsekal Muda (Purn) J Salatun," katanya, baru-baru ini.
Ia menambahkan, bukti lainnya pernah terjadi penampakkan di Pulau Alor pada 1959. Makhluk dari UFO meresahkan warga setempat, dan kata Agustinus sempat dikejar bahkan ditembaki polisi. 

"Kepala polisinya bernama Alwi Alnadad. Banyak kasus lain yang ditunjang dengan bukti foto, termasuk kesaksian orang yang tak diragukan integritasnya," tandasnya.
Agustinus tidak menampik, banyak ilmuwan yang tidak mempercayai adanya UFO. Sikap BETA-UFO menyerahkan pada masing-masing individu, apakah percaya atau skeptis.
Tapi kata Agustinus, ilmuwan yang mempercayai UFO juga ada. John E Mack PhD, pakar psikiatri dari Harvard University, melakukan penelitian khusus kasus penculikan oleh alien. Demikian juga pakar astronomi J Allen Hynek, menjadi penasihat khusus Angkatan Udara Amerika Serikat untuk masalah UFO. 

Penampakan benda terbang aneh di Indonesia, semakin banyak terjadi. Semua bisa dilihat di betaufo.org. Laporan UFO masuk dari Basung Sumatera Barat, Pondok Kelapa dan Rawamangun di Jakarta Timur, Kudus, Lamongan, hingga Kupang NTT.
Penggunaan istilah piring terbang pertama kali digunakan pilot Kenneth Arnold yang melihat sembilan obyek terbang aneh dalam suatu formasi di atas gunung Rainier, pegunungan Cascade, Washington. Peristiwa itu terjadi 24 Juni 1947. 

Sejak saat itu, masalah UFO banyak dibicarakan orang. Tanggal 27 November 1978 merupakan saat bersejarah bagi masalah UFO. Pada hari itu UFO dibicarakan di dalam Komite Politik Khusus dari Majelis Umum PBB dalam sidangnya yang ke-33.
Agustinus menyayangkan penyelidikan UFO di Indonesia kini menurun. Pada periode 70-an hingga 80-an cukup bagus, namun berhenti setelah ketua Lapan tidak lagi dijabat oleh J Salatun. 

Selain BETA-UFO masih banyak komunitas di Indonesia yang menyelidiki UFO. SUFOI (Studi UFO Indonesia) didirikan J Salatun, beralamatkan di Kotak Pos 76 Tebet Jakarta Selatan. Banyak melakukan pendataan dan penelitian mengenai fenomena UFO di Indonesia.
OMEGA (Organisasi Masyarakat Eksplorasi Gejala Antariksa) dibentuk Nur Agustinus semasa SMP di 1979 di Surabaya. Bertujuan meneliti UFO juga melakukan eksperimen peluncuran roket. 

SCUFOS didirikan Hary Iswanto pada 10 April 1995. Scientific Forum for UFO Studies, disingkat dengan SCUFOS, awal berdirinya didasari untuk menggali lebih dalam UFO berserta permasalahannya dari sudut scientific.
Ufosiana membahas mengenai penampakan UFO di Indonesia, asal-usul mereka, serta kemungkinan keterkaitan dengan budaya atau legenda masyarakat. Grup ini khusus 
membahas serba-serbi keberadaan UFO, piring terbang dan fenomena misterius terkait di Indonesia. 

Juga Grey Race Foundation didirikan dan dikelola Fan Fan F Darmawan, berbasis di Bandung. Acara rutinnya berupa temu darat dan open-house terhadap khalayak umum, terutama dari kalangan remaja dan pelajar.
IUFOH (Indonesia UFO Hunter) didirikan Hasraldi, seorang pengacara, yang bertujuan membentuk komunitas bukan hanya peduli pada fenomena UFO tetapi berkeinginan membentuk tim peneliti langsung yang terjun di lapangan.
Ada juga UFO-IC atau UFO Indonesian Community dibentuk oleh Michael Gumelar dalam bentuk sebuah mailing list di yahoogroups pada 25 Januari 2007. [E1]


Sumber:
http://teknologi.inilah.com/read/detail/70959/alien-sering-sambangi-indonesia#.U_1QYcWSxVE

No comments:

Post a Comment