Bukti Manusia Raksasa Pernah Menguasai Amerika
Dalam buku 'The Ancient Giants Who Ruled America: The Missing Skeletons
and the Great Smithsonian Cover-Up' menceritakan artikel surat kabar dan
foto, sumber orang pertama, catatan sejarah, dan laporan lapangan
diilustrasikan selama kurun waktu 400 tahun.
Mata spesies raksasa yang punah, tulang mengisi gundukan Amerika, telah
menatap pada Niagara, seperti yang kita lakukan sekarang. (Abraham Lincoln,
1848)
Richard J Dewhurst mengungkapkan bahwa Amerika Utara pernah
diperintah oleh ras manusia raksasa, dan Smithsonian telah merahasiakan bukti
fisik selama hampir 150 tahun. Sementara itu, dia juga menceritakan bahwa suku
Indian di Amerika mencegah penelitian gundukan, meskipun mengakui bahwa mereka
tidak membangunnya. Dewhurst adalah pemenang Emmy Award kategori penulis HBO
dokumenter 'Dear America: Letters Home from Vietnam'. Dia menulis dan
mengedit History Channel, Arts & Entertainment Channel, PBS, Fox Television
dan Fox Films, ABC News, TNT, Paramount Pictures, serta Miami Herald.
Bukti Fosil Manusia Raksasa Sejak 10,000
Tahun Lalu
Tak hanya kisah peradaban
Olmec yang diselimuti patung-patung raksasa,
gundukan di Virginia Barat merupakan kunci dalam memahami kisah nyata manusia raksasa yang pernah memerintah wilayah Amerika. Tidak hanya situs
gundukan Virginia Barat di Charleston, Wheeling dan Moundsville, beberapa
ukuran paling signifikan telah ditemukan di Amerika Serikat. Pada tahun 1883,
Smithsonian mengirim tim arkeolog ke gundukan South Charleston yang dipimpin
oleh Colonel Morris untuk melakukan penggalian ekstensif pada 50
gundukan.
Laporan penggalian menjelaskan bahwa tim peneliti menemukan berbagai bukti
keberadaan ras
manusia raksasa, tinggi tubuh lebih ari ukuran manusia normal dan
dihiasi enam gelang tembaga berat di setiap pergelangan tangan, dan pada bahu
ditemukan tiga lempeng mika berukuran besar. Di gundukan lain, para penggali
juga menemukan sebuah lingkaran dengan sepuluh kerangka raksasa dan kubah bawah
tanah. Berbagai tembaga dan ornamen mika, barang-barang religius, pipa dan
ujung tombak juga ditemukan disatu lokasi.
Di kedalaman sembilan meter, kerangka raksasa lain ditemukan pada sisa-sisa
kulit kayu dan peti mati. Dalam laporan temuan, raksasa ini memiliki tengkorak
dari jenis terkompresi (Flat Head). Kerangka menunjukkan karakteristik 'kepala
kerucut' mirip dengan yang ditemukan di Amerika Selatan dan Mesir. Sementara
penggalian diwilayah lain, arkeolog menemukan kelompok ras raksasa dengan
formasi tengkorak tidak biasa berbentuk dahi rendah dan miring kembali secara
bertahap. Sedangkan bagian belakang kepala sangat menonjol, jauh berbeda dengan
tengkorak manusia saat ini.
Didekat penggalian tersebut telah ditemukan dinding sepanjang delapan mil
dan kuil di puncak bukit. Pencarian fosil diteruskan hingga menyusuri Sungai
Cheat pada tahun 1774, mereka menemukan pemukim yang mereka sebut The Giant
Town, disana ditemukan berbagai kerangka manusia raksasa yang tingginya paling
signifikan, tengkorak pria setinggi 8 kaki.
Sisa-sisa manusia raksasa kuno telah ditemukan di seluruh New York dan New
England, setidaknya berasal dari tahun 9000 SM. Laporan penelitian Syracuse
Herald American tahun 1983, antropolog dari Buffalo Museum of Science
menyebutkan telah ditemukan 1400 artefak yang digali dari sebuah situs Phoenix
Hill. Laporan sejarah tertulis 'A History of Livingston County, New York' yang
diterbitkan pada tahun 1824, bahwa pada tahun 1811 sebuah gundukan Indian di
Mount Morris telah digali dan ditemukan medali kasar, pipa dan fosil raksasa
berukuran besar, tulang rahang yang besar.
Tahun 1871, laporan surat kabar Cayuga NY melaporkan bahwa 200 kerangka
telah ditemukan direruntuhan gundukan tepi Grand River. Kerangka ini dalam
keadaan sempurna dan fosil itu bertubuh raksasa, beberapa diantaranya berukuran
sembilan meter, sangat sedikit yang kurang dari tujuh meter. Kota yang hilang
juga ditemukan disebuah peternakan Dunville NY, berkaitan dengan dua ton arang
dan berbagai alat yang menunjukkan bahwa situs tersebut merupakan sebuah
'workshop pandai besi'. Selain itu ditemukan kapak, tomahawk, manik-manik dan
pipa rokok berukiran kepala anjing, tengkorak raksasa juga ditemukan dari
ukuran yang sangat besar hingga dua kali ukuran manusia normal dengan berbagai
bentuk.
Penemuan di Ohio mungkin paling banyak dan paling tidak biasa, fosil
raksasa berukuran 8 hingga 10 kaki. Ada juga temuan tablet Cincinnati
bertuliskan Hieroglif, tekstil yang menyerupai orang-orang Assyria dan Babilonia.
Fosil tengkorak telah diperiksa oleh seorang ahli bedah dan membuktikan, bahwa
telah terjadi operasi otak dimana teknologinya lebih unggul daripada saat ini,
serta bukti metalurgi, tempa, terak, besi dan bahkan gergaji.
Pada tahun 1888, sebuah kelompok militer Logan Grey dipimpin oleh AM Jones
sedang latihan militer di sebuah pulau kecil di Eagle Lake dekat Warsaw,
Indiana. Dibawah batu datar, mereka menemukan sebuah lubang mengarah ke pintu
masuk sebuah gua rahasia yang panjangnya dua puluh lima meter, lebarnya sepuluh
hasta dan delapan meter. Di dalamnya terdapat kerangka raksasa yang dimakamkan
tepat disamping sungai, mereka menyebutnya kolam suci.
Pada tahun 1889, dekat Kewanna ditemukan batu berdiri dan di bawahnya
terdapat fosil raksasa. Sementara di Whitlock, raksasa lainnya juga ditemukan
terkubur berkelompok dalam posisi duduk. Dalam laporan berjudul 'A History of
Jennings County Indiana' yang diterbitkan pada tahun 1885, disebutkan bahwa
pada tahun 1881 kerangka setinggi sembilan kaki ditemukan digundukan lokal,
bersama dengan tubuh seorang anak berambut pirang. Pada tahun 1912 sebuah
rahang sangat besar ditemukan, ciri-ciri unik memiliki baris gigi ganda.
Situs Cahokia terletak di pertemuan utama sungai Mississippi, Missouri dan
Illinois, tepatnya berada diseberang Sungai Mississippi (saat ini St Louis).
Puncaknya terdiri dari 120 gundukan utama, gundukan biarawan merupakan yang
terbesar berukuran 100 meter dengan dasar asli berkisar 1000 kaki. Pengukuran
hingga ke dasar menunjukkan adanya kemiripan dengan Stonehenge dan
Teotihuacan.
Selama penggalian gundukan pemakaman selatan Monks Mound, arkeolog
menemukan fosil seorang pria dimakamkan yang ditempat tidur dihiasi lebih dari
20,000 manik-manik kerang yang tersusun dalam bentuk elang, dengan kepala
burung muncul dibawah dan disamping kepalanya, sayap dan ekor bawah berada di
lengan dan kakinya. Arkeolog juga menemukan lebih dari 250 kerangka lain,
sejarawan meyakini bahwa hampir 62 persen merupakan korban berdasarkan
tanda-tanda eksekusi ritual dan metode penguburan.
Pada tahun 1930, Don Dickson menemukan situs pemakan Neolitik terbesar
didunia. Berada 90 km sebelah selatan Peoria di persimpangan Sungai Illinois.
Bersama dengan University of Chicago, Dickson menggali 248 kerangka, situs ini
diperkirakan memiliki lebih dari 3000 pemakaman, banyak perawakannya yang tidak
biasa dan berukuran raksasa. Situs ini disebut Dickson Mounds Museum, mampu
menarik perhatian 75,000 pengunjung per-tahun dimana mereka bisa melihat
kerangka secara langsung. Pada tahun 1990, suku Indian setempat menyatakan
bahwa situs ditutup dan fosil kembali dimakamkan dipemakaman suku mereka,
meskipun tidak ada hubungan genetik antara fosil dan Indian setempat.
Laporan dari Oakland Tribune pada tahun 1926 tentang penemuan sebuah kota
sepanjang enam mil di Nevada, menyebutkan adanya reruntuhan dalam garis
berkelanjutan sepanjang enam mil dan lebarnya sekitar setengah mil. Garis-garis
besar rumah batu terlihat jelas.
Pada tahun 1911, William Altmann asisten kurator Golden Gate Memorial
Museum telah menemukan kerangka, gerabah, dan artefak di Port Costa, termasuk
kerangka raksasa lebih dari tujuh meter. Kemudian pada tahun yang sama, Altmann
melaporkan menemukan kerangka raksasa disebuah pulau Santa Barbara Channel.
Pada tahun 1934, The Bakersfield California melaporkan bahwa Smithsonian
dibawah arahan Dr WT Strong dan WM Walker menemukan 564 kerangka dan 4000
artefak dari serangkaian gundukan situs dekat Taft, California.
Peneliti di Winnsboro LA terlibat dalam sebuah proyek drainase, dia menemukan
fosil ras raksasa setinggi dua belas meter. Tengkorak dalam keadaan sempurna
dan beberapa tulang rahang cukup besar. Di Alabama, 400 kerangka yang digali di
Moundville oleh Alabama Museum of Natural History memperkirakan bahwa beberapa
kerangka hidup sejak tahun 3000 SM dengan spesimen terbesar tingginya 7 kaki 6
inchi.
Indian Mandan, Suku Misterius Keturunan
Manusia Raksasa?
Suku indian Mandan umumnya ditemukan di North Dakota sejak kontak pertama
mereka dengan penjelajah Perancis pada tahun 1738. Suku indian Mandan bermata
biru, pirang ataupun berambut merah, menjadi sumber spekulasi mengenai
asal-usul mereka diduga dari Eropa. Pada tahun 1796, indian Mandan dikunjungi
penjelajah Welsh John Evans, berharap untuk menemukan bukti bahwa bahasa mereka
berisi kata-kata Welsh. Evans telah tiba di St Louis dua tahun sebelumnya dan
setelah dipenjara selama satu tahun, dia dipekerjakan pemerintah Spanyol
memimpin sebuah ekspedisi untuk memetakan Missouri bagian atas.
Evans menghabiskan musim dingin tahun 1796-1797 dengan suku indian Mandan,
tetapi tidak menemukan bukti adanya pengaruh Welsh. Pada bulan Juli 1797, dia
menulis kepada Dr Samuel Jones, setelah menjelajahi dan memetakan Missurie
sepanjang 1800 mil dan komunikasi dengan Indian disisi Samudera Pasifik 35-49
derajat Latitude, dia menyatakan bahwa tidak ada orang seperti 'Welsh Indian'.
Pada tahun 1804, Lewis dan Clark juga menghabiskan waktu mengunjungi suku
Mandan dimana mereka bertemu Sacagawea yang kemudian membantu mereka sebagai
pemandu dan penerjemah.
Sebuah gua disisi selatan Sungai Cumberland, ditemukan ruang rahasia seluas
25 meter persegi dan menunjukkan tanda-tanda peralatan mesin karena berisi batu
pemotong, serta kerangka raksasa berambut pirang besar. Dalam pemakaman lain
puncak bukit di dekatnya, manik-manik gading yang diukir ditemukan dengan
kualitas terbaik. Kemudian pada tahun 1833, artis barat George Catlin juga
yakin adanya akar Eropa pada suku Mandan, kehidupan suku menggunakan cat
mewarnai desa dan upacara keagamaan.
Meskipun arkeolog tradisional menolak mentah warisan Eropa pada suku
misterius ini, tidak ada yang pasti termasuk pengujian Haplogroup X yang pernah
dilakukan pada salah satu anggota suku yang masih hidup dan test darah ilmiah,
dan semua teori tentang asal-usul mereka murni berdasarkan Takhayul, pengujian
akademis dan opini tidak ada yang benar.
Kerajaan Manusia Raksasa Kuno Penghasil
Tembaga Terbesar Dunia
Rekonstruksi sejarah gundukan di Amerika, ditemukan tempat yang penting
terletak di Danau Superior. Peristiwa vulkanik telah memutar batuan dasar
bantalan tembaga ke atas garis air, sehingga memungkinkan semua sulfur menguap
ke udara terbuka. Tembaga yang ditemukan di Isle Royal paling murni didunia.
Seluruh wilayah yang terbuka ditemukan lubang tambang kuno dan parit panjangnya
hingga 20 meter.
Pengujian penanggalan karbon pada artefak tembaga menunjukkan bahwa artefak
berusia 5700 tahun, sedangkan penggalian terbuka lainnya diseluruh wilayah jauh
lebih tua berkisar 8000 hingga 10,000 tahun. Perkiraan paling konservatif
selama periode 10,000 tahun, lebih dari 500,000 ton tembaga telah diambil dari
tambang.
Laporan temuan berjudul 'Prehistoric Copper Mining in the Lake Superior
Region' yang diterbitkan pada tahun 1961, dimana Drier dan Du Temple
diperkirakan lebih dari 1,5 miliar pon tembaga telah ditambang dari wilayah
tersebut. Karena peneliti tradisional menolak untuk menganalisis tembaga, belum
ada yang mampu menjelaskan untuk apa semua tembaga ini. Peneliti telah
menentukan kegiatan penambangan terus menerus dimulai pada tahun 8000 SM dan kemudian
berakhir sekitar tahun 1500 SM, waktu yang sama dengan ledakan gunung berapi
Thera, Santorini (Crete).
Batu bergambar kapal perdagangan Crete telah ditemukan didaerah penggalian,
sebuah bukti koneksi antara Crete dan Amerika Utara sejak awal sejarah. Selain
itu, peneliti membuktikan bahwa kegiatan penambangan tembaga dilanjutkan lagi
sekitar tahun 900 M, sesuai dengan bukti terkait kehadiran Viking.
Arkeolog telah menemukan bukti kegiatan budaya maju dan pertambangan
setidaknya 9000 SM di situs Oconto dan Osceola. Artefak tembaga termasuk
tombak, panah-poin, pisau, adzes, gouges, tekstil dilengkapi manik-manik dan
bahkan seruling tulang yang masih bisa dimainkan. Pada tahun 1794, juga
dilaporkan bahwa sebuah tungku kuno ditemukan begitu pula sebatang besi, serta
pengeras alat tembaga. Kemudian antara tahun 2002 dan 2010, sebuah dapur
peleburan tembaga ditemukan dengan tempa dan metode untuk pengerasan tembaga,
termasuk contoh pelat tembaga sangat canggih.
Tambang mika di North Carolina merupakan situs sumber daya alam yang paling
signifikan di Amerika Utara. Di seluruh Amerika Serikat dan Meksiko, banyak
ditemukan gundukan kuburan mengungkapkan perhiasan mika, ornamen dan dekorasi,
sebagian besar yang dapat dihubungkan dengan tambang mika diperkirakan telah
ada sejak zaman pra-sejarah kuno. Temuan lain termasuk contoh tembikar dan
tembaga dari budaya Caddo meliputi Utara Texas, Oklahoma, Louisiana, dan
Arkansas. Kemudian juga ditemukan papan tulis berukir ditemukan di Minnesota
serta potongan tembaga identik dengan yang baru-baru ini ditemukan di
Cahokia.
Penggalian digundukan Chillicothe, artefak burung logam berlubang telah
ditemukan, selain temuan pipa berukir juga ditemukan artefak bebek yang menaiki
ikan. Di lokasi gundukan yang sama, puluhan kerangka yang ditemukan memakai
masker tembaga. Situs itu juga terdapat fosil pada kedalaman 14 meter, kerangka
besar ditemukan terbungkus dalam baju besi tembaga. Penggalian pada tahun 1889
di Southern Ohio, ditemukan fosil manusia raksasa terkubur dengan tulang macan, dan fosil lainnya terkubur dengan 147 tulang
dan manik-manik kerang Conch dan Pyrula kerang yang mungkin diimpor dari
Samudera Atlantik.
Pada tahun 1920-an, pulau Catalina yang dimiliki oleh Wrigley yang
mempekerjakan Prof Ralph Glidden melakukan serangkaian penggalian di pulau
dengan arahan Museum Catalina. Glidden dan timnya menemukan 3781 kerangka ras
manusia raksasa berambut pirang. Yang tertinggi diyakini merupakan seorang raja
dengan tinggi tubuh 9 kaki dan tinggi rata-rata kerangka lainnya sekitar 7
kaki. Selain itu juga ditemukan sisa-sisa kuil megalitik seperti Stonehenge.
Uji penggalan radio karbon mengungkapkan beberapa kerangka yang digali berusia
7000 tahun.
Berbagai penggalian resmi sebelumnya di situs tak tertutup telah ditemukan
ratusan kerangka raksasa di alam terbuka. Sayangnya, semua bukti menghilang
dari catatan sejarah. Selama lebih dari 50 tahun bukti yang berkaitan dengan
penemuan tersebut dibantah keras oleh University of California dan Smithsonian,
tetapi pada tahun 2011 akhirnya mengakui bahwa bukti penemuan tersebut telah
dirahasiakan dan akses terbatas.
Referensi
The Ancient Giants Who Ruled America: The Missing Skeletons and the Great
Smithsonian Cover-Up, by Richard Dewhurst, publish Desember 2013.
The giants seize Freya by Arthur Rackham 1910, A pair of Mandan men in a
print by Karl Bodmer 19th century, images courtesy of Wikimedia Commons.
No comments:
Post a Comment