Monday, September 1, 2014

Arkeolog: Pelaut Jawa Pengaruhi Peradaban Jepang

Arkeolog: Pelaut Jawa Pengaruhi Peradaban Jepang

Arkeolog: Pelaut Jawa Pengaruhi Peradaban Jepang
Petani berjalan di ladang persawahan yang di dipasangi pagar plastik di kawasan Sambirejo, Plupuh, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (8/8). ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
TEMPO.COMagelang - Arkeolog Universitas Gadjah Mada, Daud Aris Tanudirjo mengatakan pelaut dari kawasan Austronesia, khususnya dari Jawa di masa lampau menyebar hingga ke Jepang dan memempengaruhi peradaban NegeriMatahari Terbit ini.

Austronesia merujuk pada peradaban maritim wilayah nusantara. "Pelaut Austronesia membantu peradaban penduduk Jepang sehingga menghasilkan peradaban tinggi," kata Daud dalam seminar membahas Kemampuan Maritim Nusantara, Sabtu, 19 Oktober 2013. Ini merupakan rangkaian acara Borudur Writers and Cultural Festival di HotelManohara, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 17-20 Oktober 2013.

Daud merujuk pada buku Ann Kumar berjudul Globalizing the Prehistory of Japan: Language, Gene, and Civilization menggambarkan bukti hubungan nusantara dengan munculnya peradaban Jepang. Ann Kumar, kata Daud mendapat gambaran yang utuh tentang hubungan peradaban Jepang dan Jawa.

Pelaut Austronesia mengenalkan tradisi bertanam padi di sawah, metalurgi, dan tenun, senjata, anyaman, dan piring sebagai unsur budaya baru. Ada juga pranata kerajaan, kekerabatan, dan keagamaan.

Daud menyebutkan peradaban Austronesia mendorong perubahan budaya di Jepang, yakni budaya Jomon pada 10.000-2.500 tahun lalu menjadi Budaya Yayoi pada 2.500 tahun lalu. Budaya Yayoi menjadi peletak dasar budaya Jepang yang berkembang hingga saatini.

Budaya ini adalah hasil pengaruh budaya pelaut Austronesia dari Jawa yang berlayar hingga wilayah Kyushu. " Data pertanian padi, gigi, tengkorak, bahasa, dan genetika dirangkai seperti puzzle," kata Daud yang lulusan Australian National University Australia.

Temuan Kumar, kata Daud yang membuat tesis tentang Island in Betweeb, Prehistory of Northeastern Indonesian Archipelago menguatkan hipotesis tentang pelaut Austronesia yang mencapai Jepang. Misalnya Oppenheimer dalam buku berjudul Eden in the East.

Buku itu membahas pengaruh pelaut Austronesia terhadap peradaban Jawa. Namun, temuan itu menurut Daud harus dikuatkan dengan banyak bukti.

SHINTA MAHARAN

Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/19/079522981/Arkeolog-Pelaut-Jawa-Pengaruhi-Peradaban-Jepang

No comments:

Post a Comment