Pusat Yunani Kuno dengan Peradaban Tertua dan Kehidupan Kuno/ Ancient Greek central to Oldest Civilization and Ancient Life FOR JUNIOR HIGH SCHOOL HISTORY
(Sumber: Suparman.2003.IPS Sejarah. Surakarta:Tiga
Serangkai.)
Yunani Kuno terletak di Eropa bagian selatan di sekitar Laut
Tengah. Wilayahnya terdiri atas dua bagian, yaitu Yunani Kuno yang terletak di
Semenanjung Balkan dan Yunani Kuno yang terletak di kepulauan di Laut Aegeia.
Di sebelah utara, Yunani Kuno berbatasan dengan Macedonia. Tanahnya
bergunung-gunung tidak subur, pantainya berupa teluk-teluk yang menjorok jauh
ke daratan sehingga cocok untuk pelabuhan. Laut bagian timur terdiri atas
ratusan pulau kecil (Kepulauan Aegeia) yang berhubungan dengan Pantai Asia
Barat (Turki). Kepulauan ini berfungsi sebgai jembatan alam.
Iklimnya subtropics dengan musm panas yang lama dan kering, sedangkan musin dinginnya sejuk, singkat dan banyak hujan. Daerah lereng pegunungan menghasilkan anggur, sedangkan di lembah-lembah yang rendah menghasilkan gandum. Karena tanahnya yang kurang subur, penduduknya lebih mengandalkan hidupnya dari kegiatan di laut dan berdagang. Apalagi wilayah Yunani Kuno yang merupakan kepulauan sehingga kehidupan penduduk banyak bertumpu pada sumber daya laut. Mereka menguasai pelayaran di Laut Tengah dan membentuk kolono di berbagai pulau sambil mengembangkan kebudayaan Yunani. Dengan cara tersebut kebudayaan Yunani menyebar ke mana-mana.
Iklimnya subtropics dengan musm panas yang lama dan kering, sedangkan musin dinginnya sejuk, singkat dan banyak hujan. Daerah lereng pegunungan menghasilkan anggur, sedangkan di lembah-lembah yang rendah menghasilkan gandum. Karena tanahnya yang kurang subur, penduduknya lebih mengandalkan hidupnya dari kegiatan di laut dan berdagang. Apalagi wilayah Yunani Kuno yang merupakan kepulauan sehingga kehidupan penduduk banyak bertumpu pada sumber daya laut. Mereka menguasai pelayaran di Laut Tengah dan membentuk kolono di berbagai pulau sambil mengembangkan kebudayaan Yunani. Dengan cara tersebut kebudayaan Yunani menyebar ke mana-mana.
(A) Sejarah
Asal Bangsa Yunani Kuno. Pada tahun 3000 SM di Laut Aegeia telah berkembang
kebudayaan Minoa atau kebudayaan Pulau Kreta. Kebudayaan tersebut dikembangkan
atas dasar kekuatan maritime (laut). Kebudayaan Minoa mempunyai nilai tinggi.
Banyak peninggalan kebudayaan dari Pulau Kreta, seperti Istana Raja Menos yang
dibangun pada tahun 1600 SM, tempat pemandian, barang keramik, dan patung.
Selain kebudayaan Minoa di Semenanjung Balkan Selatan juga telah berkembang
kebudayaan Mekene. Pada tahun 1500 SM bangsa Mekene menyerang dan menghancurkan
kebudayaan Pulau Kreta serta meniru kebudayaannya. Di antara hasil kebudayaan
yang terkenal adalah sebagai berikut: pertama, Gerbang Singa dari Mekene;
kedua, Istana Mekene yang memiliki 60 kamar; ketiga, Thalos, yaitu kuburan yang
berbentuk sarang lebah; sekitar tahun 2000-800 SM di Yunani Kuno telah
berdatangan bangsa pengembara (nomad) dari rumpun Indo-Erupa (Indo-Jerman,
Arya, Armenia dan Media). Mereka berasal dari daerah padang rumput sekitar Laut
Kaspia. Bangsa tersebut juga disebut bangsa Hellas (Hellen). Antara penduduk
Pulau Kreta dan bangsa Mekene dengan bangsa pendatang tersebut hidup bersama,
tetapi bangsa asli terdesak. Mereka diwajibkan bekerja kasar dan dijadikan
budak. Percampuran antara bangsa asli dan bangsa pendatang itulah yang menjadi
nenek moyang bangsa Yunani Kuno. Karena alamnya yang kurang baik, bangsa Yunani
menyebar lagi ke daerah-daerah sekitar Pulau Sicilia, Italia, Perancis,
Kepulauan Ageiea, dan Afrika Utara. Di perantauan mereka membentuk
koloni-koloni baru seperti Cryton dan Sybaris (di Italia Selatan), Ephesus,
Nitetus, dan Lydia (Asia Kecil) dan Syracus (di Pulau Sicilia). Daerah koloni
ini akhirnya berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan yang
penting di Laut Tengah. Mereka kemudian membentuk Negara-negara kecil yang
berpusat di kota-kota yang diberi benteng. Di dalam benteng itu segala bentuk
kehidupan diatur secara rapi seperti layaknya suatu Negara. Negara kecil
seperti itu diseut polis atau Negara kota. Pada waktu itu, terdapat banyak
sekali polis yang masing-masing terpisah dan berdiri sendiri-sendiri. Di antara
polis-polis itu sering terjadi peperangan untuk memperluas wilayah dan
pengaruhnya. Polis yang menang akan menjadi polis besar dan membawahi polis
kecil lainnya. Polis-polis itu, misalnya Athena, Sparta, Thebe Coronthia dan
Argos. Banyak polis yang berdiri sendiri sulit untuk disatukan dan itulah yang
menjadi cirri khas masyarakat Yunani Kuno. Dalam polis, masyarakat terdiri atas
dua golongan besar, yaitu golongan orang merdeka dan golongan budak.
(Peta Yunani Kuno)
(1) Golongan
Orang Merdeka. Golongan orang merdeka, yaitu golongan masyarakat yang terdiri
atas para pejabat kerajaan, prajurit, pedagang dan pengusaha. Mereka hanya
berjumlah kurang lebih 12% dari seluruh penduduk Yunani Kuno yang terdiri atas
penduduk asing dan orang asing. Pedagang yang berjasa bagi Negara Yunani Kuno
dapat menjadi warga Negara utama.
(2) Golongan
budak. Jumlah golongan budak kurang lebih 80% yang umumnya bukan orang Yunani
Kuno asli. Mereka adalah para tawanan perang atau kaum fakir miskin.
Perdagangan budak pun berlaku di mana-mana dan itu sah. Nasib budak sepenuhnya
bergantung pada majikannya. Para budak inilah yang mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan kasar.
Timbulnya masyarakat kota (polis) yang terpisah-pisah ini
karena adanya latar belakang tertentu, yaitu bangsa Yunani Kuno itu terdiri
atas tiga golongan besar asal-usul masyarakat. Pertama Bangsa Doria, tinggal di
Jazirah Peloponesus, ibu kotanya Sparta; kedua, bangsa Ionia, tinggal di
Jazirah Attica, ibu kotanya Athena; ketiga, bangsa Aeolia, tinggal di Yunani
Utara, ibu kotanya Olympia dan Delphi; walaupun saling bermusuhan, mereka tetap
mengakui bahwa dirinya berasal dari nenek moyang yang sama, yaitu Hellen.
Karena itu, mereka menyebut dirinya sebagai bangsa Hellen dan menyebut
negerinya dengan nama Hellas dan nantinya akan memunculkan kebudayaan
Hellenisme.
(B) Perkembangan
Bangsa Yunani Kuno. Pada awal abad ke-7 SM sampai dengan abad ke-6 SM Yunanu
Kono terpecah-pecah dalam beberapa polis. Polis tersebut saling bersaing dan
berebut kekuasaan. Dalam persaingan antarpolis tersebut, polis Sparta dan
Athena yang akhirnya mendominasi sejarah Yunani.
(1) Polis
Sparta. Polis Sparta terletak di Jazirah Peloponesus bagian selatan. Sparta
merupakan Negara militer yang ketat, apalagi setelah terjadi pemberontakan di
wilayahnya pada abad ke-7 SM. Lycurgus seorang tokoh Sparta mengadakan pembaruan
perundang-undangan yang menyangkut masalah pemerintahan, militer dan semua
perikehidupan warga Sparta secara ketat. Hal itu menjadikan Sparta menjadi
Negara militer yang kuat. Setiap warga Sparta dikenai wajib militer pada usia
20 tahun. Para pemuda sehat harus mengikuti kegiatan olahraga dan keprajuritan
yang berat serta mulai dibiasakan dengan cara-cara hidup yang keras. Pendidikan
jasmani lebih diutamakan sedangkan ilmu pengetahuan, sastra dan seni diabaikan.
Masyarakat harus hidup sederhana dan tidak boleh menyimpan kekayaan. Harta
perorangan dianggap berbahaya. Sparta telah membangun kekuatan militernya yang
tanggu guna menghadapi bangsa Athena dan bangsa asing dari luar Yunani Kuno.
Akibatnya, dalam perang Poloponnesia (431-404 SM) Sparta berhasil mengalahkan
Athena. Namun, peeprangan itu melemahkan Yunani yang akhirnya dapat ditaklukan
oleh Philippus dari Macedonia pada tahun 338 SM. Kepala pemerintahan Sparta
dipegang oleh dua orang raja secara turun-temurun yang memiliki kekuasaan tidak
terbatas. Raja berkedudukan sebagai kepala pemerintahan, panglima perang dan
pemimpin agama. Pelaksanaan pemerintah tertinggi dipercayakan kepada suatu
dewan yang terdiri atas lima orang Ephor (Dewan Menteri). Segala keputusan
harus dicapai dengan kata sepakat. Untuk menyalurkan pendapat rakyat, dibentuk
Dewan Kaum Tua (gerousia) yang beranggotakan 28 orang dan terdiri atas
orang-orang yang telah berusia 60 tahun ke atas. Tugasnya mempersiapkan
perundang-undangan yang akan diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Anggota
perwakilan Rakyat terdiri atas semua warga kota dan bersidang setipa bulan
purnama. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat dapat diveto oleh Dewan Kaum Tua.
Masyarakat Sparta terbagi atas dua golongan. Golongan pertama adalah bangsa
Doria yang merupakan warga Negara penuh. Golongan kedua adalah bangsa taklukan
yang tidak mempunyai hak apa-apa. Sebagian rakyat Sparta hidup dari pertanian.
Tanah pertanian itu dikerjakan oleh para budak, sedangkan golongan militer
hidup enak di asrama. Bergitulah sifat pemerintah arisratis militer yang
dijalankan oleh Sparta. Susunan pemerintah polis terdiri atas: pertama, Raja
(Kepala pemerintahan); kedua, Dewan Rakyat (eklesia); ketiga, Dewan Hakim
Tinggi (ephoria); keempat, Dewan Orang-orang Tua (gerousia);
(2) Polis
Athena terletak di Semenanjung Attica. Athena hampir dalam segala hal berbeda
dengan Sparta. Kehidupan masyarakat di Athena lebih demokratis dan hak
perorangan dijamin oleh Negara. Rakyat Athena lebih menaruh perhatian terhadap
seni, olahraga, ilmu pengetahuan, filsafat, serta kemerdekaan berpikir dan
berpendapat menjadi sikap hidup yang kuat. Karena faktor tersebut, Athena
tumbuh menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan sehingga melahirkan filsuf
besar, seperti Socrates (400 SM), Plato dan Aristoteles (300 SM).
(a) Kehidupan
Sosial Ekonomi. Masyarakat Athena lebih heterogen dan terbagi dalam kelas-kelas
social yang nyata. Kelas atas terdiri atas kaum bangsawan, pejabat Negara,
panglima perang dan prajurit. Kalangan atas hidupnya cukup mewah. Kelas
menengah terdiri atas para pengusaha, pedagang dan pelaut. Perekonomian
kelompok ini cukup baik. Sementara itu, kelas bawah terdiri atas petani,
perajin, buruh kasar dan budak, penghidupan mereka cukup berat dengan nasib
yang tidak menentu. Athena telah tumbuh menjadi pusat perdagangan dan pelayaran
terbesar di Laut Tengah yang berpengaruh di wilayah itu dan Asia Kecil. Barang
yang diperdagangkan berupa anggur, gandum, minyak zaitun, kayu, logam, besi,
tembaga, emas, perak, kerajinan tembikar dan para budak belian.
(b) System
pemerintah. Semula bentuk pemerintahan Athena adalah aristokratis. Kekuasaan
hanya dipegang oleh kaum bangsawan saja. Berkat perjuangan yang gigih dari
lapisan bawah, bentuk pemerintah Athena akhirnya berubah menjadi demokrasi.
Solon dianggap berjasa dalam meletakkan dasar-dasar pemerintahan demokrasi itu
(tahun 600 SM). Bentuk susunan pemerintah polis Athena adalah sebagai berikut:
pertama, kepala pemerintah dipegang oleh sembilang orang Archon (Dewan Menteri)
yang setiap tahun diganti. Setiap Archon memimpin satu bidang tertentu sesuai
kemampuan masing-masing; kedua, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Dewan
Perwakilan Rakyat atau Boule yang anggotanya terdiri atas orang-orang merdeka
(bukan Helot). Dewan ini bertugas mengangkat Archon, meminta pertanggungjawaban
para Archon dan menindak Archon yang berbuat kesalahan; ketiga, bidang
pertahanan dan keamanan dipegang oleh sepuluh orang ahli siasat perang yang
menguasai angkatan darat dan angkatan laut. Dalam keadaan perang, para panglima
ini lebih berkuasa daripada para Archon; keempat, bidang peradilan dipegang
oleh Mahkamah Agung yang disebut Aeropagos dan dibantu oleh Heliaca (peradilan
rendah). Anggota Aeropagos ini ada yang merangkap sebagai anggota Boule dan
pernah menjadi Archon. Seorang pejabat Negara dapat diganti bahkan diasingkan
oleh rakyat. Hal ini dilakukan karena pejabat itu dinilai terlalu otoriter dan
dianggap membahayakan kelangsungan Negara demokrasi tersebut. Cara yang
ditempuh adalah mengumpulkan seluruh penduduk yang sudah punya hak pilih pada
waktu yang sudah ditentukan. Mereka diminta menuliskan pada pecahan periuk
(ostracon) nama seorang pejabat yang dinilai terlalu otoriter. Apabila nama
pejabat yang ditulis itu mencapai 20% maka pejabat itu diganti. System seperti
itu dinamakan ostracism dari kata ostracon.
(C) Athena
Menjadi Pusat Kekuasaan dan Pemimpin Bangsa Yunani Kuno. Pada tahun 492-448 SM,
Bangsa Yunani Kuno berkali-kali terlibat perang dengan Persia. Meskipun
demikian, dengan susuah payah bangsa Yunani Kuno akhirnya dapat mengalahkan
Persia. Pasukan Persia yang besar dan kuat dapat diusir dari negeri itu. Pada
saat perang menghadapi Persia seluruh bangsa Yunani Kuno bersatu untuk
mempertahankan kemerdekaan. Akan tetapi, setelah perang selesai bangsa Yunani
Kuno kembali terpecah antara Sparta dan Athena sehingga kembali terjadi
persaingan dan pertentangan. Kemenangan Yunani Kuno terhadap Persia menjadi
Athena Sombong. Athena merasa paling berjasa dalam perang tersebut karena
mempunyai armada laut yang besar dan kuat. Oleh karena itu, Athena menganggap
semua polis sebagai taklukannya. Bila melanggar ketentuan Athena maka polis
tersebut akan diserang. Dengan begitu Athena merasa berkuasa di seluruh Yunani
Kuno. Masa kejayaan berlangsung pada tahun 460-429 SM di bawah pemerintahan Pericles.
Pericles adalah seorang kaisar yang cakap, patriotic, dan jujur. Athena menjadi
cermin kehidupan dan kebanggaan bagi seluruh Yunani Kuno. Pada masa itu banyak
dibangun gedung megah dan indah yang dihiasi dengan patung dewa bangsa Yunani
Kuno. Misalnya gedung di Acropolis. Hampir seluruh Yunani Kuno (kecuali Sparta)
berada dalam pengaruh kekuasaan Athena. Mereka diharuskan membayar upeti.
Perdagangan dan pelayaran meliputi seluruh pantai di Laut Tengah. Pada zaman
Pericles, pengaruh rakyat terhadap jalannya pemerintahan tampak semakin besar,
antara lain sebagai berikut: pertama, Hak pilih lebih diperluas sampai pada
kalangan bawah; kedua, undang-undang yang akan diberlakukan harus dibahas
terlebih dahulu; ketiga, parlemen harus mengadakan sidang setiap bulan;
(D) Kepercayaan
Bangsa Yunani Kuno, penduduk Yunani Kuno memuja banyak dewa atau bersifat
politeisme. Dewa itu dianggap seperti manusia dan mempnyai sifat seperti
manusia juga, tetapi lebih besar, lebih indah dan tidak mati. Para dewa itu
bersemayam di bukut Olympus di bawah pimpinan Dewa Zeus. Dewa yang dipuja oleh
bangsa Yunani, antara lain sebagai berikut:
Ø
Dewa Zeus adalah pemimpin para dewa;
Ø
Dewa Apollo (putera Zeus) adalah Dewa Ilmu dan
Kesusasteraan;
Ø
Dewa Hera adalah permaisuri Zeus;
Ø
Dewa Phalas Athena (putera Zeus) adalah Dewa
Kesenian, Filsafat dan Pelindung Kota;
Ø
Dewa Poseidon adalah Dewa Laut;
Ø
Dewa Ares adalah Dewa Perang;
Ø
Dewa Hermes adalah Dewa Perdagangan;
Ø
Dewa Aphrodite adalah Dewa Percintaan;
Untuk menghormati dan memuja Dewa Zeus setiap empat tahun
sekali sejak 776 SM diadakan pesta olahraga dan seni di Bukit Olympia. Di situ
diadakan perlombaan berbagai cabang olahraga. Peserta pesta olahraga dan seni
itu berasal dari seluruh wilayah Yunani Kuno, baik itu penduduk yang ada di
dalam negeri maupun penduduk Yunani Kuno yang berada di luar negeri. Setiap
atlet harus sportif dan berkelakuan baik. Setiap kecurangan dalam pertandingan
akan diberi hukuman yang berat. Perlombaan dan malam hiburan tersebut ternyata
membawa pengaruh positif. Bangsa Yunani Kuno dari berbagai daerah dapat saling
bertemu dan saling mengenal sehingga terjadilah pergaulan yang akrab. Dengan
begitu, mereka tetap merasa satu keluarga besar, yaitu bangsa Yunani Kuno.
Pesta olahraga yang semula berasal dari Yunani Kuno sekarang berkembang menjadi
pesta olahraga dunia yang dikenal dengan nama Olimpiade.
(E) Kebudayaan
Yunani Kuno
(1) Jaman
Homerus. Pada tahun 1000-800 SM di Yunani Kuno telah berkembang kebudayaan yang
maju terutama di bidang seni sastra. Tokoh seni sastra dan pujangga Yunani Kuno
yang terkenal pada saat itu adalah Homerus. Karena kebesaran karya Homerus maka
zaman itu dinamakan zaman Homerus. Karyanya sangat terkenal adalah Illias dan
Odysseus. Illyas adalah syair yang menceritakan perang orang-orang Troia. Dalam
perang tersebut orang Yunani Kuno menggunakan siasat Kuda Troia dan dapat
mencapai kemenangan. Hasil karya Homerus yang lain, yaitu Odysseus (Ullysses)
adalah syair yang menceritakan pengembaraan Odysseus setelah Troia jatuh.
(2) Jaman
Kejayaan Athena. Kebudayaan Yunani Kuno mengalami perkembangan yang sangat
pesat pada masa kejayaan Athena di bawah pemerintahan Pericles (460-429 SM). DI
antara kebudayaan yang terkenal adalah sebagai berkut:
(a) Di
bidang Kesenian dan Aristektur
Ø
Kuil Parthenon di Bukit Akropolis yang merupakan
hasil seni seorang arsitek terkenal yang bernama Iktinus. Kuil itu berfungsi
untuk memuja Dewa Phalas Athena.
Ø
Patung dari gading dan emas karya Phidias;
Ø
Patung pelempar cakram karya Miron;
Ø
Naskah drama berisi cerita komedi, cerita
menyedihkan, atau cerita tragedy karya Aristophanes, Aeschylus, dan Sophocles.
(b) Di
Bindang Filsafat. Ilmu filsafa muncul karena adanya iklim segar dalam berpikir
bebas. Para filsu Yunani yang sangat terkenal adalah sebagai berikut:
i) Socrates
(469-399 SM). Socrates mengajak orang Athena untuk bersoal jawab tentang
kehidupan dan mengajak berpikir bebas dan jujur. Ia juga mengajarkan perlunya
manusia mempunyai rasa kemanusiaan terhhadap sesama makhluk hidup, sopan
santun, adil, kebajikan, dan kesalehan. Socrates juga mengajarkan pentingnya
manusia berpikir induktif, yaitu mengambil simpulan dari beberapa kenyataan.
Karena buah pikirannya itu. Socrates dituduh tidak mengakui para dewa bangsa
Yunani Kuno dan menyesatkan rakyat sehingga ia dihukum mati.
ii) Plato
(427-347 SM). Plato murid Socrates yang cerdas dan rajin menulis karya sastra
dan ilmu politik. Ia berpendapat, sebaiknya Negara itu dipimpin oleh orang
cerdik, pandai, arif dan bijaksana.
iii) Aristoteles
(384-322 SM). Aristoteles mengajarkan cara berpikir yang benar (logis) dan
sistematis. Oleh karena itu, Aristoteles dijuluki Bapak Ilmu Logika.
(c) Di
bidang Ilmu Pengetahuan
i) Di
bidang astronomi dan geografi, bangsa Yunani telah mengetahui bahwa bumi itu
bulat dan berputar pada porosnya. Mereka juga telah mengenal bintang-bintang
dan pergantian musim;
ii) Herodotus
dan Thucydides adalah seorang ahli sejarah yang sangat terkenal. Heredotus
disebut Bapak Ilmu Sejarah.
iii) Pytagoras
adalah ahli dalam ilmu bangun yang menemukan Dalil Pytagoras, yaitu jumlah kuadrat
dari kedua sisi siku-siku (segitiga siku-siku) sama dengan kuadrat sisi
miringnya. Ia hidup sekitar tahun 750-500 SM.
iv) Hipocrates
dikenal sebagai pelopor ilmu kesehatan. Ia telah menguraikan penyebab
terjadinya penyakit dan cara mengobatinya dalam bukunya APhorismen dan
Prognose.
v) Archimedes,
Thales dan Democritus adalah ahli dalam bidang pengetahuan alam. Thales
dianggap sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan Alam.
Sumber:
http://geoenviron.blogspot.com/2012/08/pusat-yunani-kuno-dengan-peradaban.html
No comments:
Post a Comment