`Teori Konspirasi` Piramida Giza: Dibangun Alien-Orang Atlantis?
20 Feb 2014
Piramida Besar Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga
piramida yang ada di Nekropolis Giza. Dibangun selama 20 tahun dan
diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM. Merupakan
satu-satunya bangunan Tujuh Keajaiban Dunia.
Dunia Kuno yang
masih tersisa hingga saat ini. Namun, kontroversi masih melingkupi
pembangunannya. Piramida Giza terus menerus menjadi fokus teori
konspirasi -- di mana sejumlah orang berpendapat bahwa tak mungkin
manusia yang membangun struktur raksasa dengan presisi sesempurna itu di
masa teknologi belum berkembang.
Ada
lagi yang menghubung-hubungkannya pengaturan kompleks Piramida Giza
dengan rasi gugus bintang Orion -- yang identik dengan Osiris. Pun
dengan spekulasi keberadaan ruangan di bawah Sphinx (Hall off Records)
-- yang diyakini sebuah perpustakaan mistis yang menyimpan gulungan
papirus berisi rahasia Mesir dan sejarah Atlantis yang Hilang.
Dengan
dalih untuk membuktikan teori alternatif tersebut, dua pria Jerman,
Dominique Goerlitz dan Stefan Erdmann, mengunjungi Piramida Mesir pada
April 2013 lalu. Di tengah kondisi pariwisata Mesir yang menurun drastis
akibat kerusuhan sosial dan politik. Para operator tur, bahkan lembaga
pemerintah, kerap nekat melanggar aturan demi orang asing yang bersedia
membayar mahal.
Bersama seorang pembuat film asal Jerman, mereka
masuk ke bagian dalam Piramida Agung Giza yang tak boleh diakses publik
-- hanya sedikit arkeolog dan ahli Mesir yang dibolehkan.
Di
sana, mereka dilaporkan mengambil sejumlah item dari piramida, termasuk
sampel cartouche -- mirip plakat nama dari batu berbentuk oval yang
mengidentifikasikan Firaun Khufu atau Cheops.
Kini mereka
diperkarakan atas tuduhan vandalisme. Goerlitz dan Erdmann, yang bukan
arkeolog, juga diduga menyelundupkan artefak keluar Mesir. Melanggar UU
barang antik yang ketat pemberlakuannya.
Selain 3 warga Jerman, 6
warga Mesir juga ditahan dalam kasus tersebut -- termasuk penjaga dan
inspektur Kementerian Barang Antik Mesir yang mengizinkan mereka masuk
ke dalam piramida.
Pemerintah Jerman mengutuk apa yang dilakukan
3 warganya. Menegaskan bahwa apa yang mereka lakukan tak ada kaitannya
dengan Institut Arkeologi Jerman.
Teori Konspirasi
Dominique
Goerlitz dan Stefan Erdmann mengakui tindakan mereka. Bahkan, merekam
tindakan yang dikategorikan merusak situs arkeologi dalam foto dan
video.
Namun, keduanya berdalih, tujuan mereka mulia: untuk
membuktikan "alternatif sejarah", teori konspirasi mereka, bahwa
piramida itu tidak dibangun oleh orang Mesir kuno .
Goerlitz dan
Erdmann yakin, cartouche yang mengidentifikasi Khufu sebagai pencipta
Piramida Agung di Giza adalah palsu. Mereka berniat melakukan analisis
sampel cartouche, membuktikan bahwa prasasti nama itu tak setua piramida
itu sendiri. Intinya, mereka menduga, Firaun Khufu mengklaim piramida
yang telah dibangun ribuan tahun sebelumnya -- oleh orang-orang dari
kota legendaris Atlantis -- sebagai idenya.
Mereka juga
menuding, para arkeolog sengaja menutupi atau mengabaikan bukti yang
mengarahkan bahwa piramida itu berasal dari era pra-Mesir, sebelum
Mesir.
Teori-teori konspirasi Goerlitz dan Erdmann tidak muncul
dalam ruang hampa. Pendapat itu sebelumnya dipopulerkan sejumlah orang,
termasuk oleh penulis buku laris Erich von Daniken dalam karyanya "Chariots of the Gods?" yang kali pertama dipublikasikan pada 1968.
Sejumlah
penulis juga mengklaim, pembangun Piramida Agung Giza bukan Bangsa
Mesir Kuno melainkan makhluk ekstrateresterial atau penduduk Atlantis.
"Penghinaan..."
Jadi
siapa yang membangun piramida Mesir? Teori liar Goerlitz dan Erdmann
tentang orang Atlantis, bisa dipatahkan dengan fakta bahwa eksistensi
kota yang konon berperadaban maju itu belum terbukti nyata. Tak ada
bukti sahih.
Atlantis kali pertama dideskripsikan dalam dua
dialog Plato -- "Timaeus" dan "Critias" yang ditulis sekitar tahun 330
Sebelum Masehi. Atlantis yang didiskusikan oleh Plato tidak merujuk pada
sebuah kekaisaran kuno.
Selain itu, ada bukti nyata bahwa Bangsa Mesir kuno lah yang membangun Piramida Giza.
Ken Feder, dosen arkeologi dan antropologi Central Connecticut State University, sekaligus penulis "Frauds, Myths, and Mysteries: Science and Pseudoscience in Archaeology" punya bukti soal itu.
"Bangsa Mesir kuno lah yang membangun piramida," kata Feder kepada LiveScience.
"Kontras dengan pendapat mereka yang percaya fantasi -- bahwa
keterampilan teknologi yang diperlukan untuk membangun piramida tidak
dikuasai orang-orang Mesir kuno. Kenyataannya, Piramida Agung Giza
adalah puncak dari proses evolusi yang panjang multigenerasi.
Para
arkeolog menemukan sejumlah bukti kegagalan membangun piramida. "Usaha
awal membangun sebuah bangunan piramid geometris menghasilkan piramida
gagal yang kolaps," kata Feder. "Upaya lain menghasilkan retakan yang
muncul di bagian bawah piramida, karena lereng terlalu curam, atau salah
satu sudut piramida diposisikan dasar berpasir yang rapuh," kata dia.
Bukti
lain soal Piramida Giza, jelas dia, para pekerja kadang-kadang
menorehkan tanggal di balok batu pembentuk piramida. "Juga ada satu
bagian dari graffiti dalam ruang di Piramida Besar yang mengandung
kalimat., "Kami melakukannya dengan kebanggaan demi Firaun Agung
Khnum-Khuf (nama lain Firaun Khufu)," tambah dia.
Feder
mengatakan, sejatinya tak ada kontroversi terkait siapa yang membangun
piramida. Siapa pun yang tertangkap karena mencoba untuk menulis ulang
sejarah, melalui pencurian atau akal-akalan, tidak sedang melakukan
penelitian arkeologi.
"Mereka melanggar hukum dan menghina kerja
keras dari ribuan pekerja dan buruh yang menghasilkan salah satu
keajaiban dunia kuno," kata Feder. (Ein/Riz)
Sumber:
http://news.liputan6.com/read/831897/teori-konspirasi-piramida-giza-dibangun-alien-orang-atlantis
No comments:
Post a Comment