Ternyata, Hal Ini yang Membuat Ilmuwan Sukhoi Tertarik Gunung Padang
Laporan: Ade Mulyana
RMOL. Ilmuwan nano material dari Rusia, Viktor Larsin, sudah beberapa kali menyatakan keinginan ikut dalam penelitian Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat.
Viktor Larsin purnawirawan Tentara Rusia yang kini bekerja di Irkut Coporation, perusahaan holding pembuat mesin Sukhoi. Viktor mengatakan, selain dirinya Irkut dan Sukhoi pun tertarik dengan penelitian yang diinisiasi Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB).
Selain karena struktur bangunan yang diduga tertimbun di bawah situs megalitikum Gunung Padang sangat besar, disebutkan ada hal lain yang membuat Viktor, Irkut dan Sukhoi tertarik.
“Selain struktur yang fenomena, pihak Shukoi secara spesifik menyatakan tertarik dengan anomali elektromagnetik di bawah permukaan Gunung Padang,” ujar SKP BSB Andi Arief.
“Hipotesa mereka, anomali elektronik itu adalah hal yang luar biasa,” sambung Andi.
Pihak Sukhoi menyatakan dapat menerima alasan Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) untuk melanjutkan penelitian tanpa keterlibatan pihak asing.
“Ini sesuai pesan dan amanat Presiden SBY saat paparan tahun 2011 dan saat berkunjung ke Gunung Padang. Sikap ini juga pernah disampaikan Mendikbud M Nuh,” sambung Andi.
Disebut Andi Arief, Rusia bukan satu-satunya negara asing yang ingin bergabung dalam penelitian Gunung Padang. Permintaan serupa juga pernah disampaikan peneliti dari Jepang, Israel, Jerman, Amerika, Peru, Meksiko, dan India.
“Mereka memahami sikap kita, sambil berharap pada saatnya bisa bergabung dalam riset di sini,” ujarnya lagi. [dem]
Viktor Larsin purnawirawan Tentara Rusia yang kini bekerja di Irkut Coporation, perusahaan holding pembuat mesin Sukhoi. Viktor mengatakan, selain dirinya Irkut dan Sukhoi pun tertarik dengan penelitian yang diinisiasi Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB).
Selain karena struktur bangunan yang diduga tertimbun di bawah situs megalitikum Gunung Padang sangat besar, disebutkan ada hal lain yang membuat Viktor, Irkut dan Sukhoi tertarik.
“Selain struktur yang fenomena, pihak Shukoi secara spesifik menyatakan tertarik dengan anomali elektromagnetik di bawah permukaan Gunung Padang,” ujar SKP BSB Andi Arief.
“Hipotesa mereka, anomali elektronik itu adalah hal yang luar biasa,” sambung Andi.
Pihak Sukhoi menyatakan dapat menerima alasan Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) untuk melanjutkan penelitian tanpa keterlibatan pihak asing.
“Ini sesuai pesan dan amanat Presiden SBY saat paparan tahun 2011 dan saat berkunjung ke Gunung Padang. Sikap ini juga pernah disampaikan Mendikbud M Nuh,” sambung Andi.
Disebut Andi Arief, Rusia bukan satu-satunya negara asing yang ingin bergabung dalam penelitian Gunung Padang. Permintaan serupa juga pernah disampaikan peneliti dari Jepang, Israel, Jerman, Amerika, Peru, Meksiko, dan India.
“Mereka memahami sikap kita, sambil berharap pada saatnya bisa bergabung dalam riset di sini,” ujarnya lagi. [dem]
Sabtu, 06 September 2014 , 00:37:00 WIB
Sukhoi Tawarkan Kerjasama Riset Gunung Padang
RMOL. Pejabat senior Irkut Corporation yang juga dikenal sebagai ahli nano material, Viktor Larsin, menyampaikan ketertarikannya pada penelitian yang dilakukan di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.
Ketertarikan itu disampaikan Viktor hari Rabu lalu (3/9). Purnawirawan Tentara Rusia itu menghubungi Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) Yanno Nonohitui.
Ini bukan kali pertama Viktor dan perusahannya yang merupakan holding pembuat mesin pesawat Sukhoi menyampaikan ketertarikan mereka pada riset Gunung Padang.
Menurut SKP BSB Andi Arief, pihak Viktor sudah berkali-kali menawarkan penelitian bersama di Gunung Padang.
“Dia (Viktor Larsin) menyampaikan selamat atas kemajuan riset Gunung Padang hingga proses eskavasi yang tengah berlangsung. Dia mengikuti perkembangan penelitian Gunung Padang termasuk dilibatkannya TNI,” ujar Andi Arief.
Dalam keterangannya, Viktor Larsin juga mengatakan bahwa Irkut Coperation dan Sukhoi memiliki ketertarikan yang sama terhadap riset yang diinisiasi Andi Arief itu.
“Shukoi selanjutnya masih menawarkan kerjasama riset dengan memberi dukungan peralatan penginderaan paling mutakhir yang dibuat oleh Irkut dan Shukoi,” sambung Andi.
Juga disebutkan bahwa Viktor Larsin dan Perwakilan Sukhoi Asia Tenggara Elena Balakini, dan CEO Sukhoi Igor Ozar skan berkunjung ke Indonesia antara tanggal 3 hingga 6 November mendatang.
Dalam kesempatan itu mereka berkeinginan menggelar diskusi dengan tim peneliti.
“Untuk permintaan berdiskusi ini tentu TTRM menerima. sementara untuk joint research masih belum diperlukan karena kami masih bisa meneliti Gunung Padang,” demikian Andi Arief.[dem]
Sumber:
http://m.rmol.co/news.php?id=170839
No comments:
Post a Comment