Kamis, 21/10/2010 15:50 WIB
Indonesia Benua yang Hilang
Manusia Kenal Padi Disebut dari Asia Tenggara, Bukan China
Jakarta - Selama ini, para ilmuwan menilai kebudayaan di Asia Tenggara masuk dari China, termasuk menanam padi. Namun seorang ilmuwan asal Oxford membaliknya. Bagaimana kalau justru dunia mengenal padi dari kawasan Indonesia dan sekitarnya?
Hal ini diungkapkan Stephen Oppenheimer, seorang peneliti dari Universitas Oxford, Inggris, yang menulis buku Eden in the East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara. Menurut dia selama ini ilmuwan menerima teori kalau bangsa Austronesia menyebar dari China, ke Taiwan, lalu Filipina baru ke Indonesia dan terus ke Polinesia.
Kebudayaan yang menonjol adalah makan pinang, menanam padi dan membuat tembikar. Nah, soal menanam padi ini yang menjadi perhatian Oppenheimer. Dia mengutip penemuan seorang arkeolog Thailand yang menemukan butir beras berhubungan dengan artefak tembikar di Gua Sakai, Thailand. Umurnya ditaksir 9.000 tahun lalu.
Oppenheimer pun menduga budaya tanam padi justru datang dari Asia Tenggara dan menyebar ke Cina. Sebabnya, situs arkeologi di China terkait penanaman padi ada di tepi sungai Yangtze sekitar 7.000 tahun silam, atau lebih muda sekitar 2.000 tahun.
Oppenheimer mengelaborasi pendapat sejumlah ilmuwan lain dihubungkan dengan temuan arkeologi berupa beras di dalam tembikar. Dia berpendapat masuk akal kalau masyarakat Asia Tenggara lebih mudah membudidayakan padi dari pada orang China, karena berada di iklim tropis.
Peneliti yang juga pakar genetika ini pun mencoba membuat simulasi tersebarnya budaya tanam padi. Situs tertua untuk bukti pertanian berumur 5.150 tahun di Gua Sireh, Serawak, Malaysia. Lalu bergeser ke Ulu Leang di Sulawesi Selatan 5.100 tahun lalu.
Dari sini budaya pertanian bergerak dua arah. Ada yang ke utara yaitu ke gua Rabel di Luzon, Filipina, 4.850 tahun lalu. Ada juga yang bergerak ke selatan, yaitu ke Uai Bobo di Timor Leste 4.100 tahun lalu.
Lantas, bagaimana menjelaskan orang Asia Tenggara menyebarkan budaya tanam padi ke India? Oppenheimer mengaitkannya dengan kenaikan air laut pada akhir Zaman Es, 8.500 tahun lalu. Saat itu, daratan antara Sumatera dan Malaysia berubah menjadi Selat Malaka.
Lewat jalur laut, tersebarlah padi dari kawasan Sumatera dan semenanjung Malaysia ke India. Masyarakat India pun mulai menanam padi sekitar 5.000 tahun silam.
Anda boleh setuju ataupun tidak. Namun jika Anda tertarik mengetahui lebih jauh, buku Eden In The East ini akan segera diterbitkan di Indonesia lewat penerbit Ufuk Press, akhir Oktober ini.
(fay/nrl)
Sumber:
http://news.detik.com/read/2010/10/21/155012/1471451/10/manusia-kenal-padi-disebut-dari-asia-tenggara-bukan-china?nd771104bcj
No comments:
Post a Comment