Jakarta - Fenomena kemunculan UFO, alien dan makhluk luar
angkasa lainnya selalu menarik diangkat ke layar lebar. Beberapa orang memang
masih meragukan keberadaannya, tapi sebuah penelitian menemukan bahwa kode
genetik dari makhluk-makhluk ini tertanam dalam DNA manusia.
Adalah 2 orang ilmuwan di Kazakhstan yang mencetuskan teori keberadaan kode genetik dari alien tersebut, yaitu fisikawan bernama Vladimir I. shCherbak al-Farabi Kazakh dari National University of Kazakhstan dan astrobiologis Maxim A. Makukov dari Institut Astrophysical Fesenkvo.
Dalam laporan yang dimuat Discovery.com, kedua peneliti ini menjelaskan bahwa peradaban alien yang lebih maju ribuan tahun menaburkan 'benih' di galaksi kita. Menggunakan sinyal tertentu, alien ini menemukan jalan ke Bumi lalu menanamkan kode genetiknya kepada manusia.
Penelitian shCherbak dan Makukov ini didanai oleh Departemen Pendidikan dan Sains Republik Kazakhstan. Laporannya yang berjudul 'The 'Wow! signal' of the terrestrial genetic code' dimuat dalam jurnal Icarus. Kedua peneliti ini menyebutnya dengan konsep 'biologi SETI'.
SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) sendiri merupakan penggunaan teleskop radio dan teknologi pengolahan sinyal untuk mencari kehidupan asing di luar angkasa. Kedua peneliti ini mendasarkan penelitiannya pada sinyal radio yang terdeteksi ilmuwan SETI pada tahun 1977.
"DNA genom sudah digunakan di Bumi untuk menyimpan informasi non-biologis. Meskipun kapasitasnya lebih kecil, tetapi lebih kebal terhadap kebisingan kode genetik. Kode ini mungkin tetap tidak berubah selama rentang waktu kosmologis. Pada kenyataannya, itu adalah konstruk yang paling tahan lama yang dikenal. Oleh karena itu, ini merupakan tempat penyimpanan sinyal makhluk cerdas yang sangat handal," tulis kedua peneliti ini dalam laporannya.
Seperti dilansir Huffington Post, Kamis (11/4/2013), Makukov dan shCherbak berpendapat bahwa kehidupan di seluruh galaksi tidak berkembang dari proses yang acak, namun ada campur tangan dari makhluk luar angkasa.
Untuk membuktikan teori ini, para ilmuwan harus menemukan pola dalam DNA yang tidak terbentuk secara alami. Kedua peneliti menyebutnya dengan Kode Terestrial. Kode ini harus menampilkan kriteria yang menyeluruh dan cocok dengan serangkaian pola bahasa simbolik.
Terlepas dari kebenaran teori ini, Shcherbak dan Makukov sebenarnya bukanlah yang pertama kalinya melontarkan ide ini. Teori mengenai kemungkinan adanya campur tangan alien sudah ada sejak tahun 1970-an. Bahkan ada beberapa upaya untuk menemukan semacam kode atau pesan dalam DNA manusia.
Adalah 2 orang ilmuwan di Kazakhstan yang mencetuskan teori keberadaan kode genetik dari alien tersebut, yaitu fisikawan bernama Vladimir I. shCherbak al-Farabi Kazakh dari National University of Kazakhstan dan astrobiologis Maxim A. Makukov dari Institut Astrophysical Fesenkvo.
Dalam laporan yang dimuat Discovery.com, kedua peneliti ini menjelaskan bahwa peradaban alien yang lebih maju ribuan tahun menaburkan 'benih' di galaksi kita. Menggunakan sinyal tertentu, alien ini menemukan jalan ke Bumi lalu menanamkan kode genetiknya kepada manusia.
Penelitian shCherbak dan Makukov ini didanai oleh Departemen Pendidikan dan Sains Republik Kazakhstan. Laporannya yang berjudul 'The 'Wow! signal' of the terrestrial genetic code' dimuat dalam jurnal Icarus. Kedua peneliti ini menyebutnya dengan konsep 'biologi SETI'.
SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) sendiri merupakan penggunaan teleskop radio dan teknologi pengolahan sinyal untuk mencari kehidupan asing di luar angkasa. Kedua peneliti ini mendasarkan penelitiannya pada sinyal radio yang terdeteksi ilmuwan SETI pada tahun 1977.
"DNA genom sudah digunakan di Bumi untuk menyimpan informasi non-biologis. Meskipun kapasitasnya lebih kecil, tetapi lebih kebal terhadap kebisingan kode genetik. Kode ini mungkin tetap tidak berubah selama rentang waktu kosmologis. Pada kenyataannya, itu adalah konstruk yang paling tahan lama yang dikenal. Oleh karena itu, ini merupakan tempat penyimpanan sinyal makhluk cerdas yang sangat handal," tulis kedua peneliti ini dalam laporannya.
Seperti dilansir Huffington Post, Kamis (11/4/2013), Makukov dan shCherbak berpendapat bahwa kehidupan di seluruh galaksi tidak berkembang dari proses yang acak, namun ada campur tangan dari makhluk luar angkasa.
Untuk membuktikan teori ini, para ilmuwan harus menemukan pola dalam DNA yang tidak terbentuk secara alami. Kedua peneliti menyebutnya dengan Kode Terestrial. Kode ini harus menampilkan kriteria yang menyeluruh dan cocok dengan serangkaian pola bahasa simbolik.
Terlepas dari kebenaran teori ini, Shcherbak dan Makukov sebenarnya bukanlah yang pertama kalinya melontarkan ide ini. Teori mengenai kemungkinan adanya campur tangan alien sudah ada sejak tahun 1970-an. Bahkan ada beberapa upaya untuk menemukan semacam kode atau pesan dalam DNA manusia.
Sumber:
http://www.lintas.me/go/bacablogtekno.blogspot.com/dna-manusia-menyimpan-kode-genetik-ribuan-tahun-lalu-dari-alien
No comments:
Post a Comment