Thursday, May 29, 2014

Jejak Kehidupan Purba di Merabu

Jejak Kehidupan Purba di Merabu

Jejak Kehidupan Purba di Merabu

KELAY-Masyarakat luas mungkin belum banyak mengenal kampung Merabu. Salah satu kampung di pedalaman Kecamatan Kelay ini memendam berbagai sejarah bukti kehidupan manusia purba ribuan pada tahun silam. Bukti kehidupan purba itu bisa dilihat di Gua Bloyat, yaitu adanya telapak tangan manusia purba dan berbagai lukisan dinding lainnya yang berupa lukisan daun dan hewan. Untuk mencapai Gua Bloyat tersebut memang masih relatif sulit, memerlukan waktu dan tenaga yang ekstra. Agar bisa sampai ke gua ini, kita harus berjalan kaki dengan menempuh perjalanan sekitar 2 – 3  jam dari kampung Merabu, menyusuri jalan setapak yang becek, penuh dengan ilalang yang tajam dan berduri, menembus rapatnya pohon-pohon, serta harus mendaki gunung yang terjal untuk mendapatkan pemandangan yang memesona di atas gua. Namun perjalanan yang penuh rintangan itu akan lunas dengan keindahan alam setempat, tidak saja karena alasan dari sisi petualangannya tetapi memang sebanding dengan kesempatan berharga melihat dari dekat bukti sejarah adanya peradaban manusia purba yang pernah ada di Merabu. Menariknya, ternyata kawasan hutan di Gua Bloyat dan Gua Abu ini menjadi habitat orangutan juga. Tepat di mulut Gua Bloyat ditemukan 3 buah sarang orangutan yang tampak belum lama ditinggalkan penghuninya.

Dari keterangan warga setempat, Gua Bloyat ini pernah diteliti dari Balai Arkeologi Banjarmasin serta 4 orang peneliti Prancis yang dilakukan selama selama 12 hari.

Para peneliti berupaya membersihkan berbagai fosil-fosil yang rata-ratanya berukuran 50 cm x 100  cm. Berbagai batu-batuan, tulang hewan buruan, tengkorak manusia, dan berbagai sisa  makanan mereka temukan yang nantinya akan dianalisa guna memberikan informasi usia manusia purba, pola kehidupan dalam mempertahankan hidup yang dapat dilihat dari peralatan meramu makanan dan pola konsumsi, dan juga dapat memberikan informasi gambaran kehidupan manusia purba di masa silam dan hubungannya dengan manusia purba di Kutai Timur, Sangkulirang serta berapa lokasi lain di pulau Kalimantan pada umumnya.

Goa Bloyat dan gua-gua sekitarnya, tidak saja layak untuk dikembangkan menjadi salah satu tempat penelitian arkeologi potensial, tetapi juga menjadi salah satu warisan budaya yang potensial, aset warisan budaya yang dapat menarik minat wisatawan dan masyarakat untuk berwisata alam dan budaya purbakala. Walaupun pernah diliput oleh salah satu media dari Prancis, namun keberadaan Gua Bloyat, Gua Abu dan lain-lain dengan potensinya yang luar biasa ini perlu lebih diperkenalkan tidak saja bagi masyarakat di Kabupaten Berau, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia dan dunia pada umumnya. Oleh sebab itu, kerjasama semua pihak menjadi kunci Gua Bloyat dan gua-gua sekitarnya di Merabu menjadi rangkaian perlindungan bentang alam warisan budaya potensial di Kabupaten Berau. (**)


Sumber: http://kabarpelita.com/?p=387



Selasa, 21 Januari 2014

Manusia Purba dari Gua Bloyot

 Manusia Purba dari Gua Bloyot
Gua berbentuk lorong selebar sekitar meter dan panjang meter itu lengang Gua Bloyot nama gua itu saat ini hanya dihuni sekelompok kelelawar Namun di masa lampau gua di Kampung Merabu Kabupaten Berau Kalimantan Timur ini pernah ditinggali manusia Bukti manusia pra-sejarah pernah tinggal di gua itu tersimpan dalam sejumlah lukisan di dinding gua yang berwarna putih kekuningan Cetakan telapak tangan berjumlah itu memiliki ukuran beragam tangan anak-anak pria dewasa dan.


Sumber: http://koran.tempo.co/konten/2014/01/21/332761/Manusia-Purba-dari-Gua-Bloyot
 

No comments:

Post a Comment