Friday, May 2, 2014

Cara Membuktikan Piramida di Gunung Lalakon

Cara Membuktikan Piramida di Gunung Lalakon

Slamet Riyanto August 12, 2011 0

Jakarta – Butuh waktu dan dana yang tidak sedikit untuk membuktikan adanya fenomena piramida di Gunung Lalakon, Bandung, Jawa Barat. Berbagai tahapan harus ditempuh, mulai dari proses pendeteksian hingga penggalian.Peneliti LIPI Danny Hilman Natawidjaja menjelaskan, pembuktian piramida bisa dilakukan dengan metoda pencarian benda purbakala, seperti candi atau artefak lainnya. Sebagai langkah awal, tentu saja uji deteksi benda tersebut harus dilakukan.

“Biasanya deteksi itu bisa pakai cara geo fisika, geo radar, atau geo listrik,” kata Danny saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/7/2011).

Doktor lulusan California Institute of Technology ini mengaku pernah sekali melakukan uji geo listrik di Gunung Lalakon, Bandung, Jawa Barat, pada bulan Februari 2011. Awalnya, di lokasi tersebut, Danny dan mahasiswa S2 ITB meneliti tentang kegempaan di gunung tersebut.

Namun, tiba-tiba ada sekelompok orang dari Yayasan Turangga Seta yang meminta bantuan pada Danny untuk meneliti kemungkinan adanya piramida di gunung tersebut. Hasilnya, sempat ditemukan ada struktur bebatuan tidak alamiah di struktur geologi di bawah permukaan. Sayangnya, ketika diuji kembali, itu tidak terbukti.

“Ya itulah, belum apa-apa sudah dipublish, jadi heboh. Setelah ribut-ribut itu, saya tidak tertarik untuk menindaklanjuti, isunya sudah macam-macam,” keluh Danny.
Lebih lanjut, pria asal Subang ini menambahkan, penelitian geo listrik di Gunung Lalakon masih terlalu dini. Belum bisa diambil kesimpulan apa pun dari riset tersebut.

“Geo listrik berdasarkan sifat penghantar listrik. Dari bentuknya, misalnya ada candi, di bawah permukaan. Sifat listriknya candi dan tanah kan beda, nanti terlihat,” katanya.

Penelitian lanjutan dibutuhkan, seperti menggunakan geo radar untuk mendeteksi pencitraan di bawah permukaan. Alat ini biasa digunakan untuk eksplorasi geologi dan bangunan. “Bisa juga dipakai untuk nyari minyak,” imbuhnya.

Selain itu, Danny juga menyarankan pencarian dilakukan dengan citra satelit. Dari tampilan itu, bisa terlihat bentukan alam yang mencurigakan.

“Kita cari yang tidak alamiah. Yang kira-kira man made. Bisa juga citra lens, fotografi dan proses alam untuk melihat suatu bentukan yang tidak alamiah,” sambungnya.
“Pokoknya ini memerlukan waktu yang lumayan lama dan tidak mudah,” tegasnya.(mad/asy)

Detik.com
Rabu, 27/07/2011
» Kontak : Danny Hilman Natawidjaja

No comments:

Post a Comment