Temuan baru arkeologi di Kutub Selatan |
2011-10-18 10:43:53 CRI |
Ilmuwan Institut Penelitian Antartika Argentina, Doktor Marcelo Regro menyatakan, sebuah tim ekspedisi yang terdiri dari ilmuwan Argentina dan Swedia bulan Februari lalu menemukan sebuah fosil tulang rahang ikan paus purba di Pulau Malanbio, fosil yang terbesar di antaranya sepanjang 60 sentimeter, pada fosil itu terdapat gigi yang tajam. Setelah diteliti dengan saksama, para ilmuwan memastikan itu adalah fosil ikan paus purba 49 juta tahun silam. Panjang ikan paus antara 4 dan 6 meter. Doktor Regro menyatakan, ini adalah fosil ikan paus paling tua yang pernah ditemukan sejauh ini. Fosil ikan paus yang ditemukan sebelumnya kira-kira bersejarah 38 juta tahun. Penemuan tersebut telah membuat para arkeolog mempunyai persepsi baru mengenai evolusi ikan paus. Cikal bakal ikan paus adalah binatang menyusui berkaki empat kira-kira 55 juta tahun silam yang hidup di kawasan Asia Selatan, antara lain Pakistan. Penemuan fosil ikan paus purba kali ini menunjukkan bahwa evolusi binatang tersebut berjalan sangat cepat. Sampai 49 juta tahun lalu, binatang tersebut sudah memiliki hampir semua ciri ikan paus dan sudah menyesuaikan diri sepenuhnya dengan kehidupan di laut. Dari hasil ekspedisi dan penggalian yang dilakukan arkeolog ditemukan bahwa benua Antartika 50 juta tahun silam adalah benua yang sesuai untuk ditinggali, dan sangat cocok bagi tumbuh-tumbuhan, suhu air maksimal mencapai 20 derajat Celsius. Malam dalam lapisan geologi dimana ditemukan ikan paus purba juga ditemukan fosil-fosil ikan hiu, penguin, penyu laut dan binatang purba lainnya. Dalam lapisan geologi 34 juta tahun silam, tim ekspedisi menemukan fosil penguin raksasa yang tingginya mencapai 1,5 sampai 1,6 meter. Sumber: http://indonesian.cri.cn/201/2011/10/18/1s122088.htm |
Thursday, May 22, 2014
Temuan baru arkeologi di Kutub Selatan
Labels:
1. Hollow Earth
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment