Thursday, May 22, 2014

Dua Tahun Terdampar di Kutub Selatan

Dua Tahun Terdampar di Kutub Selatan

Kamis, 5 Juli 2012
Dikenal sebagai ahli ekspedisi Antarktika, pada tahun 1914 Sir Ernest Shackleton mengalami musibah yang hampir membawa kematian bagi dirinya dan kru yang menyertainya. Kapal ekspedisinya karam di Antarktika karena membentur bongkahan es di kutub selatan. Tak ada cara lain selain harus melanjutkan perjalanan agar bisa bertahan hidup.

Tentu saja bahan makanan pun cepat habis apalagi rombongan ini terdiri dari 22 orang. Untuk bisa bertahan hidup mereka memakan daging anjing laut atau binatang kutub lain yang bisa ditemuinya. Selain itu perjalanan mereka di lapisan es tidaklah sebentar. Mereka sempat singgah di beberapa pulau di kutub utara itu, namun tak juga menemukan pertolongan. Mereka pun harus berpetualang tanpa arah selama dua tahun di atas lapisan es.

Banyak yang menduga mereka sudah meninggal karena ganasnya cuaca kutub utara dan hidup tanpa bekal. Namun pada 30 Agustus 1916 mereka berhasil ditemukan tim penyelamat dan seluruh kru Shackleton pun selamat. "Kami telah melihat Tuhan dalam kemegahan-Nya, mendengar teks yang menjadikannya alam. Kami telah menderita, kelaparan, dan menang, kami

Optimisme adalah keberanian yang sebenarnya.
Setelah kejadian itu ia sempat kembali ke Antarktika pada tahun 1921 sebelum meninggal karena serangan jantung di South Georgia pada usia 47 tahun, sebelum sampai ke kutub selatan yang akan dieksplorasinya. Meskipun begitu dunia mengenalnya sebagai seorang pahlawan. Ia sukses memimpin kru menyelamatkan diri dari bencana di Antarktika tanpa satupun anggota tim yang meninggal.

Apa pelajaran yang bisa diambil darinya sebagai pemimpin? "Optimisme adalah keberanian yang sebenarnya," katanya. "Kita kerap harus menyembunyikan tak hanya kebenaran, tetapi perasaan tentang kebenaran itu. Bahkan ketika kita tahu kita tengah menghadapi kematian, kita tak boleh mengatakannya," paparnya. Itulah pelajaran kepemimpinannya agar semua krunya tetap optimis.


Sumber:
http://www.andriewongso.com/articles/details/5430/Dua-Tahun-Terdampar-di-Kutub-Selatan

No comments:

Post a Comment