Kitab Henokh (Enoch) Mengungkap Misteri Peradaban Kuno yang Hilang (Lemuria)
Kitab Henokh (Enoch) mengungkap misteri peradaban kuno yang hilang
(Lemuria), peradaban pertama yang maju dengan ilmu pengetahuan dari
‘surga’?
Potongan Buku Henokh atau sebagian sejarawan menyebutnya kitab Henokh
yang ditemukan akhirnya sedikit demi sedikit bisa menjawab keberadaan
benua yang hilang, peradaban Lemuria yang menjadi wilayah maju dan
sombong hingga Tuhan harus menenggelamkannya kedalam Samudera Pasifik.
‘Fallen Angels and the Origins of Evil‘ karya
Elizabeth Clare, setidaknya menjelaskan secara rinci tentang asal usul
Benua Lemuria, Atlantis, dan Dunia Bawah dengan menerjemahkan Kitab
Henokh dan Alkitab yang ada saat ini.
Ada juga sumber lain yang diperoleh dari seorang penulis Arab di abad
pertengahan, Al Masoudi. Mungkin, artikel kali ini terdengar seperti
sebuah ‘keyakinan’ tapi nantinya lebih mendekati ‘mitos’ yang terdengar
seperti ‘kenyataan’.
Kitab Henokh, Kunci Misteri Peradaban Awa lAhli Alkitab dan beberapa
arkeolog menganggap kisah Henokh (Enoch) berada di Timur Tengah, ada
kemungkinan Henokh ( ataupun Idris ) hidup di peradaban kuno Lemuria
ataupun Atlantis.
Henokh adalah generasi ke-7 keturunan Adam, hidup di Taman Eden yang
terletak di Lemuria (Mu) Samudera Pasifik (dan Nusantara ?). Benua
Lemuria yang menghilang 250.000 tahun lalu akibat ledakan gas di bawah
benua. Pada tahun 2004, beberapa studi ilmiah independen telah
mengkonfirmasi ledakan ini. Salah satu ilmuwan benar-benar mengatakan
ada ledakan saat ini. Yang lainnya mengatakan ada bencana lain yang
didasarkan adanya penurunan oksigen dalam jumlah besar di planet bumi.
Henokh diperkirakan lebih dekat dengan generasi Nabi Nuh yang mungkin
menempatkan dirinya di wilayah yang sama dengan Nuh. Secara umum diakui
oleh para ilmuwan dan mereka yang akrab dengan sejarah esoterik bumi,
bahwa banjir terjadi sekitar 12.000 tahun yang lalu. Banyak yang percaya
bahtera itu mendarat di timur tengah, tapi bukan berarti bahwa Atlantis
dekat dengan Mediterrenean.
Sebagian arkeolog menempatkan Atlantis dekat dengan Yunani tetapi tidak
semua, mereka yang tidak dibatasi ortodoksi seperti John Anthony West,
Robert Shoch, Graham Hancock, Robert Bauval, Michael Cremo dan ilmuwan
lain yang mengetahui bahwa sejarah Mesir kuno dan legenda Atlantis
sangat jauh berbeda.
Plato menulis bahwa benua Atlantis berada di luar Pilar Hercules,
ilmuwan masih belum memberikan gambaran peradaban kuno yang mampu
membangun piramida Mesir dengan batu dan saat ini manusia tidak sanggup
membangunnya. Selama ini, Gereja Katolik menolak Plato dan mendukung
Aristoteles karena Plato lebih bersifat mistis. Mistisisme menyiratkan
bahwa individu memiliki kemampuan untuk memasuki arus Ilahiyah atau
memiliki hubungan langsung dengan Tuhan. Hal ini tentu saja dianggap
‘laknat’ oleh Gereja Katolik yang takut tergerus kekuasaan dan
otoritasnya.
Dalam penerjemahan secara Islami, naskah Aristoteles yang diterjemahkan
Roger Bacon perlahan mulai terungkap. Tapi polemik dan perbedaan
pendapat terjadi, Roger Bacon adalah seorang alkemis yang dianggap
mistik dan hal itu lebih selaras dengan filosofis Plato.
Literatur esoteris dan metafisik selama lebih dari 120 tahun terakhir
menyatakan bahwa Atlantis berada di tengah Samudra Atlantik. A Dweller on Two Planets (1, 2) karya Phylos, adalah buku yang menceritakan tentang Atlantis dan diterbitkan sekitar waktu yang sama.
Edgar Cayce tidak hanya menggambarkan Atlantis tapi juga mengatakan bukti akan ditemukan sekitar Bimini.
Tradisi esoterik lainnya seperti ‘The Bridge to Freedom and The Summit Lighthouse‘ telah
memberikan gambaran yang dimulai dari tradisi-tradisi yang tersisa.
Taylor Caldwell diusia 12 tahun menulis tentang legenda peradaban kuno
di benua Atlantik dalam buku ‘The Romance of Atlantis’. Dalam
bukunya menyatakan tentang kejatuhan dan penurunan moral serta
spiritual. Pada puncaknya mengalami bencana banjir besar seperti yang
diceritakah cucu Henokh (Nuh) dalam Alkitab.
KETURUNAN ADAM MENDIRIKAN PERADABAN LEMURIA
Berkembangnya manusia di Bumi melalui beberapa tahap yang akhirnya
mendirikan peradaban kuno yang dibentuk anak-anak Adam. Keturunan Adam
sebagian besar sejarahnya hampir tidak bisa ditelusuri. Bumi tenggelam
hingga ke level paling rendah dan ketika itu kesadaran spiritual padam.
Adam dan Hawa hidup di muka bumi dengan berbagai perkembangan yang
kurang maju. Ketika Cain (Qabil) membunuh Habel (keturunan Adam yang
saling membunuh), dia diusir untuk mencari istri dari keturunan lain,
Cain pergi ke daratan Lemuria untuk menemukan pasangan.Adam dan Hawa
bukan makhluk pertama di Bumi, mereka memiliki tetangga meskipun jauh.
Misteri yang melahirkan keturunan Cain dan berkembang di Lemuria,
keturunan yang kehilangan moral dan spritual hingga Tuhan memberikan
bencana besar.
Beberapa sejarawan memiliki anggapan berbeda dalam konsep penerjemahan
Adam dan Hawa sebagai manusia yang pertama kali diciptakan Tuhan. Adam
lebih berkaitan dengan Roh yang pertama kali diciptakan, kemudian mereka
ditemani oleh banyak ‘pasangan’ yang juga hidup di planet bumi.
Logikanya, ketika Cain diusir dari lingkaran Adam, bagaimana dia bisa
mendapatkan pasangan? Yang menjadi pertanyaan, apakah fisik pasangannya
sama seperti Hawa?
KITAB HENOKH MENCERITAKAN KEHANCURAN LEMURIA DAN ATLANTIS
Kitab Henokh memiliki banyak misteri yang bisa mengungkap keberadaan
peradaban kuno Lemuria dan Atlantis. Berikut beberapa isi kitab Henokh
yang diterjemahkan Elizabeth Clare.
Kitab Henokh berbicara tentang alam yang tidak jelas di mana sejarah dan
mitologi saling tumpang tindih, serta huruf-huruf rahasia tak terduga
tentang pengetahuan kuno. Ketika para malaikat surgawi dan pemimpin
mereka bernama Samyaza mengembangkan nafsu tak terpuaskan atas ‘anak
perempuan dari manusia’ di bumi dan keinginan tak tertahankan untuk
melahirkan anak dengan wanita-wanita ini. Samyaza takut untuk turun
sendiri, maka dia meyakinkan 200 malaikat yang disebut ‘Penjaga’ untuk
menemaninya dalam misi kenikmatan. Kemudian para malaikat mengambil
sumpah dan terikat diri melalui ‘kutukan bersama’. Para malaikat turun
dan mengambil istri di antara anak perempuan manusia. Mereka mengajarkan
sihir kepada wanita, mantra, dan ramalan versi rahasia surga.
Para wanita itu mengandung anak dari para malaikat, raksasa-raksasa
jahat. Raksasa yang melahap semua makanan manusia di bumi, mereka
membunuh dan memakan burung, reptil, dan ikan. Tidak ada yang sakral,
tak lama kemudian Homo Sapiens menjadi hidangan mewah (7:1-15). Azazyel
menciptakan perlengkapan tidak wajar untuk istrinya seperti riasan mata
dan gelang mewah untuk meningkatkan daya tarik seks. Sedangkan untuk
pria, Azazyel mengajarkan mereka ‘setiap jenis kejahatan’ termasuk
sarana untuk membuat pedang, pisau, perisai, pakaian perang dan semua
peralatan perang (8:1-9).
Ketika manusia di bumi berseru menentang kekejaman ditimpakan pada
mereka, Surga mendengar permohonan manusia. Para malaikat perkasa
Mikail, Jibril, Raphael (Israfil), Suryal, dan Uriel banding atas nama
manusia di hadapan Yang Mahatinggi, Raja segala raja (9:1-14). Tuhan
memerintahkan Raphael untuk mengikat tangan dan kaki Azazyel. Jibril
dikirim untuk menghancurkan anak-anak hasil perzinahan, keturunan dari
para Penjaga. Mikail kemudian mengikat Samyaza dan keturunannya yang
jahat selama 70 generasi di dunia bawah (bumi), bahkan sampai hari
penghakiman. Dan Tuhan mengirimkan Banjir Besar untuk melenyapkan
raksasa jahat, anak-anak dari para Penjaga.
Disini dijelaskan bahwa peradaban Lemuria dan Atlantis yang diyakini
pengikut NAZI dan segala bentuk organisasi Rosicrucian, mereka meyakini
Taman Eden di benua yang hilang, meyakini dunia bawah (yang diceritakan
sebagai tempat ‘pengurungan’ Samyaza), adalah bangsa yang menginginkan
pemusnahan masal terhadap manusia sebagai pembalasan ‘nenek moyang’
mereka yang terbuang.Tapi penerjemahan naskah ini masih menjadi misteri,
bagaimana mungkin kitab Henokh bisa menjelaskan tentang Banjir Besar,
sementara bencana itu terjadi di masa Nabi Nuh? Dalam Alkitab, Henokh
ataupun Idris diangkat ke langit dan mungkin saja Kitab Henokh ditulis
kembali sesudah bencana banjir besar.
PERADABAN MAJU, ASAL USUL PEMBANGUNAN PIRAMIDA MESIR
Dalam narasi yang ditemukan, Henokh (Idris) melihat visi masa depan
tentang zaman nabi Nuh. Seorang penulis Arab dari abad ke-10 AD bernama
Al Masoudi menulis sebuah catatan sejarah berjudul ‘Fields of Gold-Mines Of Gems‘. Di dalamnya, Masoudi menceritakan kisah Raja Saurid Ibnu Salhouk, seorang penguasa Mesir yang hidup 300 tahun sebelum banjir.
Saat bumi itu sedikit lebih muda, Saurid Ibnu Salhouk, tidurnya
terus-menerus terganggu oleh mimpi buruk yang mengerikan. Dia melihat
bahwa ‘seluruh bumi diserahkan’ beserta penghuninya. Dia melihat pria
dan wanita jatuh di atas mereka dan ‘bintang jatuh ke bawah dengan suara
mengerikan’. Akibatnya ‘mengambil’ semua manusia yang hidup di masa
itu. Setelah satu malam lebih mimpi itu terus berlanjut, ia memanggil
para imam yang datang dari semua provinsi di Mesir kuno. Tidak kurang
dari 130 imam berdiri di depannya, salah satu pemimpin mereka
mempelajari dan mencoba menafsirkan mimpi itu.
Masing-masing imam berkonsultasi dengan mempelajari ketinggian bintang
di angkasa. Mereka mengatakan kepada raja bahwa mimpi buruknya
mengisyaratkan bahwa banjir besar akan menutupi bumi. Kemudian api besar
akan datang dari arah konstelasi bintang Leo. Mereka meyakinkan bahwa
setelah bencana ini ‘dunia akan kembali ke awal’.“Apakah akan datang ke
negara kami” tanya raja, dan mereka menjawab dengan jujur. “Ya, dan itu
akan menghancurkannya?”Setelah menerima nasib masa depan kerajaannya,
Saurid memutuskan untuk membangun tiga piramida Mesir yang menakjubkan
serta lemari besi yang sangat kuat. Semua itu harus diisi dengan
‘pengetahuan tentang ilmu rahasia’ termasuk semua ilmu astronomi,
matematika dan geometri yang telah mereka pelajari. Semua pengetahuan
ini akan tetap tersembunyi, dan suatu hari akan datang seseorang yang
membuka tempat-tempat rahasia itu.
Tulisan Al Masoudi masih menjadi misteri, apakah Idris (Henokh) menjadi
pemimpin para imam yang meramalkan kehancuran bumi? Etimologi
menyebutkan bahwa Idris seorang yang pintar, penemu tulisan dan alat
tulis, dan ahli astronomi (perbintangan). Dia juga pernah disebut
sebagai Singa dari segala singa karena keberanian dan kegagahannya.
Masih banyak rahasia Buku Henokh yang belum terselesaikan,
misteri-misteri peradaban kuno mungkin akan terjawab melalui naskah kuno
dan alkitab yang ada saat ini. Di lain waktu, kita akan membahas
masalah makhluk asing atau alien yang diyakini (juga disinggung dalam
kitab Henokh) muncul di zaman nabi Idris, apakah Henokh berhasil dalam
rekayasa genetik?
PIRAMID BERASAL DARI NUSANTARA?
Sebelum saya meneruskan topik di atas saya ingin menyampaikan kekesalan
saya terhadap beberapa pihak terutama Kerajaan, Universiti-Universiti
tempatan, ahli-ahli sejarah dan yang penting ahli-ahli arkeologi di
Malaysia.
Apakah yang dilakukan oleh ahli-ahli arkeologi di Malaysia? Mengapa
perkembangan kajian mereka begitu lembab berbanding dengan rakan se
bidang mereka di negara- negara jiran?
Saya pernah bertanya soalan ini dengan Professor saya dahulu, beliau
menjawab bahawa ini semua kerana kurangnya support dari kerajaan
Malaysia. Sampai bila mereka hendak duduk menggali di tempat yang sama?
Balik-balik lembah Bujang sahaja yang digali cari sedangkan banyak lagi
tapak-tapak lain yang tidak kurang hebatnya ada di seluruh hutan
belantara Negara ini.
Jika mereka masih berada di bawah tempurung dan sentiasa mengharapkan
bantuan kerajaan dalam segala hal saya rasa rahsia-rahasia besar
ketamadunan Melayu di semenanjung ini takkan terbongkar dalam masa 50
tahun lagi. Kemanakah semangat mereka? Selama ini tesis-tesis yang saya
baca di rak-rak tesis di universiti juga amat mengecewakan. Kebanyakan
tesis hanya membincangkan tentang manik-manik serta artifak-artifak
porselin dan tidak adanya penemuan agung seperti di negara jiran. Apakah
nasib bidang arkeologi di negara kita agaknya?
http://youtu.be/DRFvRhjMUWs/Temuan-di-Gunung-Lalakon-Diduga-Arca-Ganesha
Alasan demi alasan mereka berikan. Tiada bujet, susah, tiada alat,
memerlukan masa, tiada kepakaran dan sebagainya. Jika ini berterusan
maka bidang arkeologi akan terkubur. Nak mujurlah ada penemuan penting
di sungai batu sebelum ini , kalau tidak tak siapa didunia ini tahu
bahawa Malaysia juga ada tapak arkeologi.
Berbalik kepada topik kita, sebenarnya sudah ada kajian yang dibuat oleh
para arkeologis barat dan dari negara jiran sendiri yang menunjukkan
bahawa budaya piramid sebenarnya berasal dari Nusantara. Lebih tepat
lagi ianya dikaitkan dengan sebuah benua yang telah tenggelam iaitu
Sundaland.
Sudah lama sebenarnya saintis-saintis barat mengeluarkan teori mereka
mengenai Sundaland dan kebanyakan teori ini memang benar. Namun demikian
sebahagian besar ahli-ahli arkeologi, geologi dan Sejarah aliran
perdana masih meraguinya kerana menurut mereka ini semua pseudoscience
dan arkeologi terlarang. Seperti yang kita tahu sebenarnya banyak
penemuan arkelologis yang terpaksa dirahsiakan oleh kerajaan-kerajaan
tertentu kerana ia bercanggah dengan teori-teori ilmuan perdana.
Namun yang benar tetap akan tersingkap walau bagaimana carapun kita
menutupnya bak kata orang Melayu bangkai gajah kalau ditutup akan berbau
juga.Di negara jiran kita Indonesia beberapa Ahli arkeologi dan geologi
ternama mereka sedang giat untuk membuktikan bahawa sememangnya tanah
Nusantara ini wujud sebuah ketamadunan purba yang tinggi teknologinya.
Salah satu teknologi tamadun purba ini adalah pembinaan piramid.
Professor Robert Schoch dalam kajian beliau ada menyatakan bahawa
sebenarnya ilmu pembinaan piramid bukanlah asli dari Mesir tetapi
sebaliknya milik bangsa yang lebih tua yang berasal dari timur di sebuah
benua yang telah tenggelam.
Menurut beliau lagi Sundaland yang tenggelam lebih kurang 70000 tahun
yang lalu telah memperlihatkan penghijrahan satu kaum yang maju yang
membawa ilmu pembinaan piramid ke serata dunia termasuklah Mesir.Kajian
yang dibuat beliau bukan sahaja menyetuh tentang bukti-bukti arkeologi
tetapi juga bukti linguistik, antropologi, DNA, dan geologi.
Oleh karena itu adalah sukar untuk menyangkal teori yang dibuat beliau
tanpa pengetahuan dalam bidang-bidang tersebut. Tambah beliau lagi
tamadun-tamadun utama dunia seperti Sumer, China, Bolivia, Peru dan
lain-lain mendapat ilmu mereka dari orang-orang Sundaland yakni
Nusantara. Menurutnya lagi manusia dari Sundaland ini mempunyai ilmu
pelayaran yang hebat dan telah berlayar ke seluruh pelusuk dunia untuk
menyebarkan tamadun mereka.
Adakah anda pernah menonton filem 10 000 b.c? jika belum sila tonton
kerana dalam filem itu ada maksud tersembunyi. Jika kita teliti
betul-betul dalam babak akhir filem tersebut setelah kesemua hamba-hamba
itu memberontak para penguasa yang mengarah untuk membina piramid
tersebut cuba melarikan diri dengan sebuah kapal besar yang
disembunyikan di belakang Piramid. Filem ini dengan jelas cuba memberi
clue kepada kita bahawa Pembina piramid datang dari wilayah asing yang
jauh.
Mungkin maklumat ini terlalu asing bagi kalian semua namun sebenarnya
kenyataan Prof Robert ini ada asasnya. Seperti yang telah saya katakana
Ahli-ahli arkelologi Indonesia sedang giat mencari piramid-piramid di
seluruh Nusantara dan hasilnya mereka berjaya menemui beberapa buah
piramid dan step piramid yang berusia beribu-ribu tahun lebih tua dari
piramid Mesir!
Salah satu tapak yang telah dikenal pasti oleh geologis dan arkelologis
Indonesia ialah di gunung Lalakon, Bandung. Menurut mereka setelah
mereka mengadakan unjian batuan secara saintifik mereka mendapati
dibawah permukaan Gunung lalakon terdapat bentuk batu-batuan yang
seakan-akan dibina manusia dan bukan terbentuk secara semulajadi. Jika
ini benar bermakna Gunung Lalakon adalah salah satu piramid yang
terbesar dan tertinggi di dunia. Pasukan yang digelar Turangga Seta ini
mengklaim masih ada ratusan piramid lain yang tersebar di seluruh
Indonesia. Mereka mengatakan bahwa piramid-piramid itu tersebar di
Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Secara
geomorfologis, bentuk Gunung Lalakon di Bandung mahupun Gunung Sadahurip
di Garut memang memiliki bentuk yang mirip dengan piramid. Mereka
memiliki empat sisi yang ternyata simetri.
BENTUK GUNUNG LALAKON ADALAH TIDAK UBAH SEPERTI PIRAMID. MAMPUKAH ALAM SEMULAJADI MEMBENTUK PIRAMID SEBEGINI?
Adakah penemuan ini sama seperti penemuan di Bosnia. Saya juga mendapat
maklumat bahawa penggalian di Bosnia telah dihentikan kerana kurang
bukti ditemui dan dihalang oleh lembaga Arkeologi yang berpengaruh di
dunia. Mengapa mereka betul-betul takut jika piramid ditemui di Bosnia
atau di Indoneisa agaknya?
PUNDEN BERUNDAK DI JAWA BARAT YANG BERBENTUK PIRAMID
Selain daripada Gunung-gunung yang disebutkan diatas sebenarnya ada
banyak lagi tapak lain terutama tapak megalitik di Indonesia yang
mempunyai binaan berupa piramid dan step piramid. Antaranya ialah Candi
Sukuh yang amat terkenal itu. Jika kita lihat betul-betul Candi ini
tidak ubah seperti piramid kaum Maya dan Aztec di Amerika tengah! Selain
Candi Sukuh satu lagi candi yang hampir serupa ialah Candi Cheto. Semua
ini terletak di Pulau Jawa.
Sebenarnya jika kita membuat kajian lebih mendalam ciri-ciri pembinaan
candi-candi di Nusantara adalah amat unik. Hal ini kerana ianya
berasaskan kepada binaan step piramid. Contoh yang paling nyata ialah
candi Borobudur sendiri. Selain Borobudur candi-candi lain seperti Candi
pasemah di Sumatera selatan dan Candi Prambanan terutama di bahagian
atasnya yang melambangkan Gunung Mahameru juga mempunyai asas step
piramid. Jadi pada pendapat saya adalah logik sekiranya kita katakan
bahawa pembinaan piramid adalah tidak asing sebenarnya di Nusantara.
CANDI SUKUH SALAH SATU CANDI UNIK YANG BERBENTUK PIRAMIDCANDI CHETO JUGA BERBENTUK SEPERTI PIRAMID AMERIKA TENGAH PUNDEN BERUNDAK, SALAH SATU TAPAK MEGALITIK BERBENTUK STEP PIRAMIDCANDI BORUBUDUR JUGA DIBINA DENGAN ASAS PIRAMID
Masjid kampung laut.
Masjid Minang.
Rumah kaum Melayu Merina di Madagaskar juga mengekalkan bentuk 3 segi dan piramid.
Para pengkalji dari UKM sendiri pernah membuat kesimpulan bahawa di
sekitar Tasik Chini ada bukit-bukit yang berbentuk seperti piramid yang
mempunyai empat bucu yang lurus. Tambahan lagi jika kita lihat senibina
rumah-rumah Melayu di seluruh nusantara maka akan kita lihat tidak
hilangnya tradisi piramid dalam masyarakat kita. Apakah yang saya
maksudkan? yang saya maksudkan adalah senibina bumbungnya yang berbentuk
piramid dan antara contohnya ialah Masjid kampung laut. Apakah semua
ini? adakah benar piramid berasal dari Nusantara? Adakah benar Sundaland
adalah Atlantis yang dicari-cari selama ini? Saya tinggalkan persoalan
ini untuk anda semua fikirkan. Wallah hu a’lam.
This entry was posted in Peninggalan Sejarah on 18 October 2012.KEARIFAN
BUDAYA LOKAL YANG TERCERMIN DALAM SITUS Situs Astana Gede KawaliLeave a
reply
Abstrak
Kawali adalah sebuah kota kecamatan yang berada di kabupaten Ciamis
propinsi Jawa Barat-Indonesia. Kawali merupakan aset yang sangat
berharga bagi kabupaten Ciamis. Dari kota kecil ini kita akan banyak
menemukan peninggalan-peninggalan sejarah yang sangat penting. Karena
peninggalan-peninggalan tersebut menyangkut sejarah peninggalan akar
budaya Sunda, baik berupa makam-makam petinggi Kerajaan Sunda sebelum
Kawali jadi pusat ibukota kerajaan (yang berada di Winduraja Kawali)
maupun peninggalan-peninggalan raja-raja yang pernah bertahta di Kawali
yang berada di Astana Gede Kawali.
Kawali tidak akan menjadi tempat penting dalam sejarah sunda jika di
tempat ini tidak terdapat peninggalan sejarah yang sudah diakui
keabsahannya. Baik sumber primer seperti prasasti dari abad 14 M yang
terdapat di Astana Gede, maupun sumber sekunder lainnya berupa catatan
atau naskah yang ditulis dengan cara ditoreh atau digores dalam daun
lontar atau nipah dengan menggunakan peso pengot. Kegiatan menulis
dengan menggunakan daun lontar dan pisau pengot rupanya sudah menjadi
budaya pada waktu untuk melahirkan karya-karya sastra sunda buhun.
Sumber:
http://bambangheda.blogspot.com/2014/03/kitab-henokh-enoch-mengungkap-misteri.html
No comments:
Post a Comment