Begini Cara Peneliti Tentukan Umur Lukisan Gua di Maros
Friday, 10 October 2014, 09:18 WIB
BBC
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagaimana para arkeolog bisa menentukan umur lukisan gua di Maros, Pangkep, Sulawesi Selatan? Prosedur ilmiahnya ternyata cukup rumit. Melibatkan uji laboratorium uranium yang dilakukan di Australia.
Namun secara awam, langkah-langkah mereka bisa dijelaskan sebagai
berikut: Arkeolog menemukan bahwa endapan dari air dan mineral (coralloid spelleothems) yang melapisi lukisan gua ternyata bisa diukur umurnya. Ini memanfaatkan uranium yang terjebak di dalam endapan tersebut.
Seperti dijelaskan dalam majalah sains bergengsi Nature, lukisan gua dilukis oeh manusia Sulawesi puluhan ribu tahun lalu. Karena dilukis di dalam gua, maka di permukaan lukisan itu muncul endapan yang mengeras seperti karang. Endapan ini berasal dari air gua yang menetes melewati permukaan lukisan.
Inilah bahan utama yang diambil peneliti Indonesia-Australia untuk menganalisis umur lukisan di Maros. Peneliti lalu mencongkel endapan di beberapa lukisan sebagai sampel. Tercatat ada 19 endapan coralloid spelleothems yang diambil dari sejumlah lukisan yaitu: 12 sampel endapan dari lukisan bergambar cap tangan dan dua endapan dari lukisan bergambar figuratif hewan. Seluruh sampel diambil dari tujuh gua di kawasan karst Maros. Enam dari tujuh situs gua itu terletak dalam radius satu kilometer di kawasan Bantimurung, Sulsel.
Endapan air dan mineral itu mengandung kalsium karbonat. Di dalan kalsium karbonat itu ternyata ada uranium yang terjebak. Uranium inilah kunci dari penentuan umur lukisan gua. Peneliti ternyata bisa menghitung proses ketidakseimbangan pembusukan/pelepasan uranium tersebut.
Peneliti membawa seluruh sampel endapan ke laboratorium Wollongong Isotope Geochronology di Universitas Wollongong Australia. Dari dalam laboratorium inilah angka-angka umur lukisan itu akhirnya diketahui.
Lukisan tertua di Maros yaitu lukisan cap tangan berumur 39,900 ribu tahun yang lalu. Sementara lukisan figuratif babirusa berumur 35 ribu tyl.
Namun secara awam, langkah-langkah mereka bisa dijelaskan sebagai
berikut: Arkeolog menemukan bahwa endapan dari air dan mineral (coralloid spelleothems) yang melapisi lukisan gua ternyata bisa diukur umurnya. Ini memanfaatkan uranium yang terjebak di dalam endapan tersebut.
Seperti dijelaskan dalam majalah sains bergengsi Nature, lukisan gua dilukis oeh manusia Sulawesi puluhan ribu tahun lalu. Karena dilukis di dalam gua, maka di permukaan lukisan itu muncul endapan yang mengeras seperti karang. Endapan ini berasal dari air gua yang menetes melewati permukaan lukisan.
Inilah bahan utama yang diambil peneliti Indonesia-Australia untuk menganalisis umur lukisan di Maros. Peneliti lalu mencongkel endapan di beberapa lukisan sebagai sampel. Tercatat ada 19 endapan coralloid spelleothems yang diambil dari sejumlah lukisan yaitu: 12 sampel endapan dari lukisan bergambar cap tangan dan dua endapan dari lukisan bergambar figuratif hewan. Seluruh sampel diambil dari tujuh gua di kawasan karst Maros. Enam dari tujuh situs gua itu terletak dalam radius satu kilometer di kawasan Bantimurung, Sulsel.
Endapan air dan mineral itu mengandung kalsium karbonat. Di dalan kalsium karbonat itu ternyata ada uranium yang terjebak. Uranium inilah kunci dari penentuan umur lukisan gua. Peneliti ternyata bisa menghitung proses ketidakseimbangan pembusukan/pelepasan uranium tersebut.
Peneliti membawa seluruh sampel endapan ke laboratorium Wollongong Isotope Geochronology di Universitas Wollongong Australia. Dari dalam laboratorium inilah angka-angka umur lukisan itu akhirnya diketahui.
Lukisan tertua di Maros yaitu lukisan cap tangan berumur 39,900 ribu tahun yang lalu. Sementara lukisan figuratif babirusa berumur 35 ribu tyl.
Sumber:
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/10/10/nd7ifd-begini-cara-peneliti-tentukan-umur-lukisan-gua-di-maros
No comments:
Post a Comment